Anda di halaman 1dari 13

SITOKININ

 Pertama ditemukan (1913) oleh Gottileb


Haberlandt (Australia) pada jaringan pembuluh
berbagai tanaman yang dapat merangsang
pembelahan sel (sitokinesis), pembentukan
kambium gabus dan penyembuhan luka pada
umbi kentang

CH3
R = CH2-CH2 = C
CH3

1
SITOKININ
 Johannes van Overbeek (1940), menemukan
senyawa yang merangsang sitokinesis,
konsentrasinya tinggi di dalam endosperm
kelapa yang belum dewasa.
 Folke Skoog, dkk (1950), mengamati
pertumbuhan sel-sel empulur pada media agar
(mengandung gula, nutrisi, vitamin, asam
amino, dan IAA). Terjadi pertumbuhan sel,
tetapi tidak terjadi sitokinesis (sel bersifat
poliploidi memngandung beberapa inti sel).

2
SITOKININ
Folke Skoog, dkk
menemukan senyawa yang mirip adenin
dari ragi yang aktif (dapat merangsang
sitokinesis)
menelaah kemampuan DNA untuk
memacu sitokinesis (karena DNA
mengandung adenin)
Basa purin (A dan G); dan
Basa pirimidin (C dan T)

3
SITOKININ
 Berperan dalam memicu pembelahan
sitoplasma (sitokinensis). Embrio tumbuhan
tumbuh lebih cepat dengan penambahan air
kelapa (sitokinin).
 Pengamatan pada empulur tembakau dan
floem akar wortel, diperoleh suatu zat yang
berperan pada pembelahan sel kalus (dikenal
sebagai kinetin)
 Jenis sitokinin yang paling aktif adalah zeatin
dan zeatin ribosida.

4
SITOKININ
 Zeatin diidentifikasi oleh Letham pada
endosperma biji jagung.
 Sitokinin lainnya (struktur mirip adenin,
zeatin, dan kinetin) telah diidentifikasi dalam
berbagai bagian tanaman berbiji dan tidak ada
terkandung dalam DNA
 Sitokinin merupakan senyawa yang
merangsang sitokinesis, jika auksin
terkandung dalam konsentrasi yang optimal.

5
SITOKININ
 Sitokinin juga terdapat pada lumut dan ganggang

Sitokinin alami Sitokinin sintetik

1. Zeatin Kinetin

2. Zeatin ribosida Benziladenin

3. Isopetenil adenin

4. Dihidtozeatin

6
SITOKININ
Sitokinin bekerja berlawanan dengan auksin pada
proses fisiologis tumbuhan. Variasi konsentrasi
sitokinin dan auksin akan menyebabkan
perbedaan pada pertumbuhan.
1. Jika konsentrasi sitokinin lebih besar dari auksin,
yang terjadi adalah pertumbuhan tunas dan daun
2. Jika konsentrasi sitokinin relatif sama dengan
konsentrasi auksin, maka tunas, akar dan batang
tumbuh seimbang
3. Jika konsentrasi sitokinin lebih kecil dari auksin,
yang terjadi adalah pembentukan akar akan lebih
aktif.
7
SITOKININ
Variasi sitokinin dan auksin, menyebabkan perbedaan pertumbuhan
(sambungan)

8
BIOSINTESIS SITOKININ

Jaringan tanaman mengandung enzim yang membentuk


isopentenil adenosin 5-fosfat (isopentenil AMP)
merupakan isomer dari isopentenil pirofosfat (produk
dari lintasan mevalonat) dan prekursor penting dari
steeol, giberelin, karotinoid, dan isoprenoid lainnya
H2 C
C=CH-CH2-OP2O6-3 (isopentenil)
H2 C

Enzim isopentenil AMP sintase

Isopentenil + AMP Isopentenil AMP + PPi

Sintesis terjadi di ujung akar dan ditranlokasikan


melalui xilem 9
Mekanisme Kerja Sitokinin
Memacu sitokinesis dengan cara meningkatkan peralihan
dari G2 ke mitosis dengan cara memacu laju sintesis
protein (struktural ataupun enzim) yang dibutuhkan
untuk mitosis.
Sitokinin bekerja pada proses translasi
Siklus sel :
 M (mitosis) , tahapan satu sel induk membelah menjadi dua
sel anak yang identik
 G1, fase pertumbuhan sel dari fase M. Pada fase ini sintesis
DNA berlangsung selaras dengan pertumbuhan sel
 S (tahap sintesis), menghasilkan penggandaan kromosom
(2C jadi 4C)
 G2, tahapan persiapan untuk melakukan mitosis. Sel 4C
tumbuh 10
Fungsi/peranan Sitokinin
1. Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ (dengan
penambahan auksin)
2. Menghambat proses penuaan organ (daun, bunga) dan
meningkatkan aktivitas wadah penampung.
Aplikasi sitokinin pada daun yang dipisah dari tanaman :
a. Sitokinin dapat menggantikan keberadaan akar adventif
(sintesis sitokinin dan tranlokasi xilem)
b. Kandungan sitokinin daun meningkat bila akar adventif
terbentuk
c. Stomata membuka lebar baik pada kondisi ada/tidak ada
cahaya (CO2 diserap daun dan CO2 juga dapat
menghambat sintesis etilen)
Aplikasi sitokinin dilakukan untuk memperpanjang
kesegaran bunga potong dan sayuran. 11
Fungsi/peranan Sitokinin
3. Memacu perkembangan kuncup lateral pada tanaman
dikotil (menurunkan dominasi pucuk apikal)
4. Memacu pembesaran sel pada kotiledon dan daun
tumbuhan dikotil
5. Mempengaruhi morfogenesis pada teknik kultur
jaringan (batang atau tunas), tetapi tidak untuk in vivo
(sitokinin endogen jarang terbatas)
6. Membantu diferensiasi mitosis (pembentukan organ
dari kalus)
7. Memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil.
(karena sitokinin mampu meningkatkan konversi
etioplast ke kloroplas melalui stimulasi sintesis klorofil.
12
Fungsi/peranan Sitokinin

13
Menghasilkan sitokinin (menginduksi tunas lateral)

Anda mungkin juga menyukai