Anda di halaman 1dari 16

HORMON SITOKININ DAN

TRAUMALIN
Oleh : Kelompok 7
01 Isra Mega Siregar

Nama 02 Muhammad Teguh Sinulingga

Anggota
03 Said Arsandi Naim Harahap

04 Tarisya Fazrah Surya


HORMON
SITOKININ
Pengertian
Sitokinin
Berasal dari kata “sito” dan “kinin”. Sito artinya sel dan kinin
artinya pembelahan. Hormon sitokinin adalah hormon yang
dikenal dalam pembelahan sel tumbuhan. Hormon ini
pertama kali dinamai kinetin. Sitokinin dapat ditemukan pada
bagian tumbuhan yang aktif membelah seperti pada jaringan
meristem dan kambium.
Pengertian
Sitokinin
Hormon sitokinin memiliki kaitan sangat erat dengan
auksin, apabila auksin tidak ada maka sitokinin tidak
dapat melakukan pembelahan dengan cepat.
Sejarah Penemuan
Sitokinin pertama kali ditemukan pada tahun 1940-an.
Sitokinin ditemukan pada buah kelapa yang belum matang.
Penelitian yang dilakukan oleh Johannes van Overbeek ini
mendapatkan informasi bahwa embrio tumbuhan tumbuh
lebih cepat jika ditambahkan air kelapa serta informasi bahwa
sitokinin ini berperan dalam memicu pembelahan sitoplasma
(sitokinensis).
Sejarah Penemuan
Kemudian pada 1950, Folke Skoog dan
siswanya, Carlos Miller mencampurkan DNA
sperma ikan hering pada kultur jaringan
tembakau. Sel-sel kultur jaringan tersebut
mulai membelah diri. Setelah sekian lama
melakukan percobaan, Skoog dan Miller
berhasil mengisolasi zat yang menyebabkan
pembelahan sel. Zat ini dinamai kinetin.
Adapun kelompok zat kinetin ini disebut
sitokinin karena zat tersebut merangsang
pembelahan sel (sitokinesis).
Jenis-Jenis
Jenis-Jenis Hormon Sitokinin

1.Tipe adenin. Tipe adenin ini diproduksi pada bagian


perakaran, jaringan kambium dan bagian tumbuhan yang
sel-selnya masih aktif membelah. Misalnya kinetin, zeatin
dan BAP (Benzyl Amino Purin).
2.Tipe fenilurea. Tipe ini biasanya tidak dibentuk oleh
tumbuhan. Misalnya difeniluera (zat terkandung dalam
santan), tidiazuron (TDZ).
Fungsi Sitokinin
Fungsi Hormon Sitokinin
1. Merangsang pembentukan akar dan batang, pembentukan cabang akar dan batang
dengan cara
2. menghambat dominansi apical.
3. Merangsang pembentukan akar dan batang, pembentukan cabang akar dan batang
dengan cara menghambat dominansi apical.
4. Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
5. Memperbesar daun muda.
6. Mengatur pembentukan bunga dan buah.
7. Menghambat proses penuaan dengan cara merangsang proses serta transportasi
garam-garam mineral dan asam amino ke daun.
8. Diperlukan bagi pembentukan organel-organel semacam kloroplas dan berperan
dalam pembungaan.
9. Merangsang sintesis protein dan RNA untuk mensintesis substansi lain.
Mekanisme Kerja
Mekanisme Kerja Hormon Sitokinin

Sitokinin bekerjasama dengan auksin dalam berbagai proses


fisiologis pada tumbuhan. Diproduksi pada ujung akar dan
ditranslokasikan melalui pembuluh xylem. Jumlah sitokinin
terbesar terdapat pada daerah meristematic dan jaringan
yang berkembang secara berkelanjutan, seperti akar, daun
muda, pengembangan buah dan biji.
Mekanisme Kerja
Mekanisme Kerja Hormon Sitokinin
Sitokinin bekerja berlawanan dengan auksin pada proses
fisiologis tumbuhan. Variasi konsentrasi sitokinin dan auksin
akan menyebabkan perbedaan pada pertumbuhan. Contoh :
1. Jika [sitokinin] > [auksin]  pertumbuhan tunas dan daun.
2. Jika [sitokinin] relatif = [auksin]  tunas, akar, dan batang
tumbuh seimbang.
3. Jika [sitokinin] < [auksin]  pembentukan akar dan lebih
aktif.
HORMON
TRAUMALIN
Pengertian
Hormon Asam traumalin (hormon luka) merupakan
hormon hipotetik, yaitu gabungan beberapa aktivitas
hormon yang ada (auksin, giberelin, sitokinin,etilen, dan
asam absisat).
Apabila tumbuhan mengalami luka atau perlukaan karena
gangguan fsik, maka akan segera terbentuk kambium
gabus. Pembentukan kambium gabus itu terjadi karena
adanya pengaruh hormon luka (asam traumalin).
Fungsi dan Mekanisme Kerja
Memperbaiki jaringan pada tumbuhan
Fungsi asam traumalin dalam memperbaiki jaringan yang terluka pada
tumbuhan terjadi secara sistematis. Juga, penyebaran informasi ketika
jaringan pada tumbuhan terluka, baik itu pada akar, daun, batangnya,
dan bagian-bagian bunga terjadi secara sistematis pada seluruh bagian
tumbuhan. Cara kerjanya adalah dengan merangsang sel-sel pada jaringan
yang rusak hingga terjadi pembelahan sel dan menutup luka pada jaringan
yang rusak, baik itu luka pada daun, batang maupun akar.

Proses penutupan luka ini hanya akan terjadi pada tumbuhan dikotil. Pada
tumbuhan monokotil jika tumbuhan terluka tidak akan terjadi penyembuhan
luka karena tidak memiliki hormon asam traumalin
Fungsi dan Mekanisme Kerja
Memperbaiki jaringan pada tumbuhan
Sebenarnya, peristiwa ini merupakan hasil kerjasama antar hormon
pada tumbuhan yang disebut restitusi (regenerasi). Awalnya, luka
pada tumbuhan akan memacu pengeluaran hormon luka (asam
traumalin) yang kemudian merangsang pembentukan kambium
gabus. Pembentukan kambium gabus dilakukan oleh hormon
giberelin. Selanjutnya, karena pengaruh hormon sitokinin,
terbentuklah sel-sel baru yang akan membentuk jaringan penutup
luka yang disebut kalus.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai