Anda di halaman 1dari 2

HORMON SITOKININ Sitokinin sering juga dengan kinin, merupakan nama generik untuk substansi pertumbuhan yang khususnya

merangsang pembelahan sel (sitokinesis) (Gardner, dkk., 1991). Cara kerja hormon Sitokinin yaitu dapat meningkatkan pembelahan, pertumbuhan dan perkembangan kultur sel tanaman. Sitokinin juga dapat menunda penuaan daun, bungan, dan buah dengan cara mengontrol dengan baik proses kemunduran yangg menyebabkan kematian sel-sel tanaman. Hormon Sitokinin diproduksi pada akar, selanjutnya dijelaskan kinin disintesis dalam akar muda, biji dan buah yang belum masak dan jaringan pemberi makan (misalnya endosperm cair). Buah jagung, pisang, apel, air kelapa muda dan santan kelapa yang belum tua merupakan sumber kinin yang kaya. Kinin terbentuk dengan cara fiksasi suatu rantai beratom C5, ke suatu molekul adenin. Rantai beratom C 5 dianggap berasal dari isoprena. Basa purin merupakan penyusun kimia yang umum pada kinin alami maupun kinin sintetik. Biosintesis sitokinin dilakukan dengan bahan dasar mevalonic acid. Proses biosintesis adalah sebagai berikut : Sebuah produk jalur mevalonate disebut pirofosfat isopentil adalah isomer, isomer ini kemudian dapat bereaksi dengan adenosine monophosphate dengan bantuan sebuah enzim yang disebut isopentenyl AMP synthase, hasilnya adalah isopentenyl adenosin-5-fosfat (AMP isopentenyl). Produk ini kemudian dapat dikonversi menjadi adenosin oleh isopentenyl pemindahan fosfat oleh fosfatase dan selanjutnya dikonversikan ke isopentenyl adenin dengan menghilangkan kelompok ribosa. Isopentenyl adenin dapat dikonversi ke tiga bentuk utama sitokinin alami. Degradasi sitokinin sebagian besar terjadi karena enzim oksidase sitokinin. Enzim ini menghapus rantai samping dan rilis adenin. Derivitives juga dapat dibuat tetapi jalur yang lebih kompleks dan kurang dipahami. Sebenarnya sudah sejak tahun 1892 ahli fisologi I. Wiesner, menyatakan bahwa aktivitas pembelahan sel membutuhkan zat yang spesifik dan adanya keseimbangan antara faktor-faktor endogenous. Dan akhirnya pada tahun 1955 sitokinin ditemukan oleh C.O. Miller, Falke Skoog, M.H. Von Slastea dan F.M. Strong. Mereka melakakukan penelitian pada gumbar batang

tembakau yang ditumbuhkan pada medium sintesis. Mereka menyatakan sitokinin sebagai isolasi zat yang disebut kinetin dari DNA yang

diautoklap, sangat aktif sebagai promotor 1979).

mitosis dan pembelahan sel kalus (Moree,

Sitokinin umumnya ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi di daerah meristematik dan jaringan yang berkembang. Mereka diyakini disintesis dalam akar dan translokasi melalui xilem ke tunas. Ada beberapa macam sytokinin yang telah diketahui, diantaranya kinetin, zeatin (pada jagung), Benziladenin (BA), Thidiazuron (TDZ), dan Benzyl Adenine atau Benzil Amino Purin (BAP). Sitokinin ditemukan hampir di semua jaringan meristem. Peranan sitokinin antara lain: 1. bersama dengan auksin dan giberelin merangsang pembelahan sel-sel tanaman 2. merangsang morfogenesis ( inisiasi / pembentukan tunas) pada kultur jaringan 3. merangsang pertumbuhan pertumbuhan kuncup lateral 4. merangsang perluasan daun yang dihasilkan dari pembesaran sel atau merangsang pemanjangan titik tumbuh daun dan merangsang pembentukan akar cabang 5. meningkatkan membuka stomata pada beberapa spesies 6. mendukung konversi etioplasts ke kloroplas melalui stimulasi sintesis klorofil 7. menghambat proses penuaan (senescence) daun 8. mematahkan dormansi biji

Anda mungkin juga menyukai