Anda di halaman 1dari 26

ORIENTASI PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN

MPI 6:
Monitoring dan Evaluasi
Pemantauan Pertumbuhan
Balita

DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT - KEMENTERIAN KESEHATAN RI


2021
Tujuan Pembelajaran

Hasil Belajar
• Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan monitoring
dan evaluasi pemantauan pertumbuhan balita.

Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
1. Melakukan monitoring pemantauan pertumbuhan balita.
2. Melakukan evaluasi pemantauan pertumbuhan balita.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

Evaluasi pemantauan

02
Monitoring pemantauan

01 pertumbuhan balita
a. Pengertian dan tujuan
monitoring pemantauan
pertumbuhan balita.
pertumbuhan balita
a. Pengertian dan tujuan
evaluasi pemantauan
pertumbuhan balita.

b. Aspek monitoring. b. Tahapan evaluasi pemantauan


pertumbuhan balita.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Apersepsi

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Uraian Materi Pokok 1

Monitoring pemantauan
pertumbuhan balita

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengertian dan Tujuan Monitoring
Pemantauan Pertumbuhan Balita
Untuk memantau
kinerja para petugas Un
tau aan ca tuk
an san am ku m
p a em
em lak ogr nl a
k m e pr ay nt
t u n p au an au
Un ajua n at an
em iata
k g
ke MONITORING
pengamatan secara terus menerus dan teratur terhadap
kinerja program selama program tersebut berlangsung untuk
memastikan apakah suatu kegiatan telah dilaksanakan sesuai
dengan pedoman dan mencapai hasil sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan
PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengertian dan Tujuan Monitoring
Pemantauan Pertumbuhan Balita
Supervisi fasilitatif dilakukan
untuk meningkatkan kinerja
Pemetaan petugas dengan cara memberikan
masalah dan pembinaan, bantuan dan
Monitoring perencanaan pengarahan melalui petunjuk,
kegiatan nasihat, bantuan, pembelajaran
Supervisi dan motivasi.
fasilitatif
Untuk membantu pelaksanaan
monitoring dan supervisi fasilitatif
diperlukan sebuah daftar tilik.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Aspek Monitoring

Mengamati secara rutin dan


Membandingkan
terus menerus terhadap
penggunaan sarana dan
pencapaian tugas dan
prasarana dengan daftar
sasaran, kinerja petugas, dan
Beberapa cakupan layanan
inventaris.

metode
monitoring:
Mendiskusikan kemajuan
Memeriksa dengan teliti dan kesulitan pekerjaan
kelengkapan dan hasil dengan para petugas,
pencatatan ibu/pengasuh dan anggota
masyarakat lainnya

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Aspek Monitoring

Contoh-contoh monitoring

• Kelayakan sarana dan prasarana yang digunakan selama kegiatan


pemantauan pertumbuhan balita
• Kecukupan jumlah tenaga pelaksana di posyandu dan di fasyankes
• Kecukupan tingkat pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan
kemampuan tenaga pelaksana di posyandu dan di fasyankes
• Kelengkapan, ketepatan, dan keteraturan pencatatan dan pelaporan
• Pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat terhadap pemantauan
pertumbuhan balita

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Aspek Monitoring: Contoh
Kelayakan sarana dan prasarana yang
Kecukupan jumlah tenaga pelaksana di
digunakan selama kegiatan pemantauan
posyandu dan di fasyankes
pertumbuhan balita
• Kelayakan tempat dan lokasi • Jumlah kader aktif di masing-masing
• Kelayakan dan kecukupan alat ukur Posyandu
antropometri • Ratio jumlah kader terhadap jumlah
• Kelayakan dan kecukupan alat bantu sasaran
pencatatan data hasil pengukuran • Jumlah tenaga kesehatan di Fasyankes
antropometri, seperti ketersediaan buku yang terlibat dalam pelayanan
KIA/KMS, buku bantu kader, dan alat pemantauan pertumbuhan balita
bantu lainnya.
• Kemudahan untuk mengakses SIGIZI
Terpadu

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Aspek Monitoring: Contoh

Kecukupan tingkat pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kemampuan tenaga pelaksana di


posyandu dan di fasyankes
• Pengetahuan dan pemahaman mengenai alur • Kemampuan dalam menentukan status
kegiatan pemantauan pertumbuhan balita. pertumbuhan balita berdasarkan indeks BB/U,
• Pengetahuan dan pemahaman mengenai sarana PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB, IMT/U,
dan prasarana yang digunakan. penambahan berat dan panjang badan (weight
• Kemampuan dalam melakukan penimbangan dan dan length increment), tren IMT/U bagi tenaga
pengukuran panjang/tinggi badan dan kesehatan.
memplotkan hasil penimbangan ke dalam buku • Kemampuan tenaga kesehatan dalam tata
KIA/KMS. laksana bagi balita dengan gangguan
• Kemampuan dalam menentukan status pertumbuhan, termasuk pemantauan selama
pertumbuhan balita berdasarkan buku KIA/KMS masa pemulihan gizi.
bagi kader posyandu • Kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan
• Kemampuan dalam memberikan penyuluhan dan rujukan kepada fasyankes bagi balita yang
konseling. mengalami risiko gangguan pertumbuhan atau
PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021
gangguan kesehatan.
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Aspek Monitoring: Contoh

Kelengkapan, ketepatan, dan keteraturan Pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat


pencatatan dan pelaporan terhadap pemantauan pertumbuhan balita
• Pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan • Motivasi dan partisipasi ibu/pengasuh
di posyandu dalam format yang tersedia. dalam kegiatan pemantauan pertumbuhan
• Pengisian data pada buku KIA/KMS sesuai balita.
dengan pelayanan yang dilakukan. • Pemahaman ibu/pengasuh mengenai
• Pencatatan dan pelaporan tata laksana grafik pertumbuhan anak di buku
bagi balita yang mengalami gangguan KIA/KMS.
pertumbuhan di fasyankes. • Dukungan masyarakat dan tokoh
• Pelaporan rutin bulanan, triwulan, dan masyarakat serta pemangku kepentingan
tahunan serta laporan khusus lainnya terhadap kegiatan pemantauan
pertumbuhan balita

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Uraian Materi Pokok 2

Evaluasi pemantauan
pertumbuhan balita

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengertian dan Tujuan Evaluasi Pemantauan
Pertumbuhan Balita
Untuk menentukan Un
pencapaian kinerja p e p e tu k
an ata
u
suatu kegiatan ng nc m
k
tu tas gu ap en
n
e vi sil na aia en
n
e ekti ha an n e tu
m
k n ef ian su fis ka
tu a m ien n
Un paia cap be s
rd i
n ca pen ay
pe a

EVALUASI
penilaian status kinerja dan kemajuan secara berkala
terhadap target-target yang telah ditetapkan

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tahapan Evaluasi Pemantauan Pertumbuhan
Balita
Tahapan pelaksanaan evaluasi:

1. Pengumpulan data dari hasil pencatatan, pelaporan,


serta kegiatan monitoring dan supervisi fasilitatif
2. Pengolahan dan analisis data
3. Penelaahan hasil analisis data
4. Diseminasi
5. Tindak lanjut
PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tahapan Evaluasi Pemantauan Pertumbuhan
Balita
2. Pengolahan dan analisis
1. Pengumpulan data
data
Pengolahan data menurut tempat,
Hasil pencatatan waktu dan demografi sasaran

Laporan Data yang ditampilkan diantaranya:


- Pemetaan dan tren % D/S, % K/S dan % N/D,
antar tempat, waktu dan demografi sasaran
Laporan monitoring - Jumlah posyandu dan fasyankes menurut
kecukupan tenaga dan sarana dan prasarana
- Rekapitulasi balita dengan gangguan
Laporan supervisi fasilitatif pertumbuhan yang ditindak lanjuti

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tahapan Evaluasi Pemantauan Pertumbuhan
Balita
3. Penelaahan hasil
4. Diseminasi
analisis data
Penelaahan mengenai efektivitas Diseminasi hasil evaluasi
atau pencapaian hasil pemantauan pemantauan pertumbuhan balita
pertumbuhan balita dapat berupa laporan, infografis,
atau dalam bentuk lainnya
Penelaahan mengenai kinerja
pemantauan pertumbuhan balita Puskesmas menyampaikan hasil
evaluasi pemantauan pertumbuhan
balita dalam forum musyawarah
Penelaahan mengenai efisiensi desa/kelurahan dan lokakarya mini
penggunaan sumberdaya lintas sektor di kecamatan

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tahapan Evaluasi Pemantauan Pertumbuhan
Balita

5. Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut yang dilaksanakan harus sesuai dengan jenis permasalahan dan
penyebabnya, misalnya;
- Edukasi dan pendekatan informal kepada masyarakat oleh tenaga kesehatan dan kader
posyandu bersama tokoh masyarakat.
- Membentuk kelompok waspada gizi yang menyediakan MP-ASI bergizi bagi balita dengan
risiko gangguan pertumbuhan.
- Pendampingan kepada kader posyandu oleh tenaga kesehatan.
- Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Rangkuman

• Monitoring pemantauan pertumbuhan balita adalah pengamatan secara terus


menerus dan teratur terhadap kinerja program selama program tersebut
berlangsung untuk memastikan apakah suatu kegiatan telah dilaksanakan
sesuai dengan pedoman dan mencapai hasil sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
• Evaluasi pemantauan pertumbuhan balita adalah penilaian status kinerja dan
kemajuan secara berkala terhadap target-target yang telah ditetapkan.
• Tahapan evaluasi pemantauan pertumbuhan balita adalah: pengumpulan
data, pengolahan dan analisis data, penelaahan hasil analisis data, diseminasi
dan tindak lanjut.
PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Referensi
1. UNICEF. Revisiting Growth Monitoring and its Evolution to
Promoting Growth as a Strategic Program Approach: Building
Consensus for Future Program Guidance. Report of a Technical
Consultation. UNICEF Headquarters New York, USA. September 25-
26, 2007.
2. McMahon R, Barton E, Piot M. On being in charge: a guide to
management in primary health care. Gelina N and Ross F (eds).
World Health Organization. 1992. ISBN 92 4 154426 0

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Quote

Without a standard, there is no logical basis for making a decision or


taking action – Joseph M Juran (Quality Management Guru)

Tanpa standar, tidak ada dasar yang logis untuk membuat keputusan
atau mengambil tindakan - Joseph M Juran (Pakar Manajemen Mutu)

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TERIMA KASIH
www.gizi.kemkes.go.id Direktorat Gizi Masyarakat
www.sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id
dir.gizi@yahoo.co.id
@gizimasyarakatkemenkes
@DitGizi

Direktorat Gizi Masyarakat


Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
bit.ly/PedomanGiziMasyarakat Kementerian Kesehatan RI
Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9 Jakarta12950
Penjelasan Penugasan
Monitoring dan evaluasi
pemantauan pertumbuhan
balita

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Penugasan Monitoring
Pemantauan Pertumbuhan Balita
• Buatlah daftar tilik, kemudian isi daftar tilik tersebut, serta berikan
kesimpulan dan tindakan yang perlu dilakukan untuk kegiatan
monitoring dan/atau supervisi fasilitatif
• Baca kembali uraian 1. Kecukupan tenaga serta kecukupan dan kelengkapan sarana dan
mengenai Pemantauan prasarana di posyandu dan di fasyankes.
Pertumbuhan Balita di 2. Kecukupan tingkat keterampilan dan kemampuan tenaga pelaksana di
Kecamatan Cipta Indah. posyandu dan di fasyankes.
3. Kelengkapan, ketepatan, dan keteraturan pencatatan dan pelaporan di
posyandu dan di fasyankes.
4. Pengetahuan dan sikap tenaga pelaksana di posyandu dan di fasyankes
terhadap pemantauan pertumbuhan balita..
5. Pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat terhadap pemantauan
pertumbuhan balita.
PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Penugasan Evaluasi
Pemantauan Pertumbuhan Balita
• Pada laporan tahunan bulan Januari 2020, Puskesmas Cipta Sehat telah
menetapkan target-target berikut untuk kegiatan Pemantauan Pertumbuhan
Balita di Kecamatan Cipta Indah yang harus dicapai pada laporan tahunan bulan
Januari 2021.
1. Tingkat partisipasi (D/S) sebesar 80% dan keberhasilan pemantauan pertumbuhan balita
sebesar (N/D) 90%.
2. Seluruh kader posyandu mampu dan trampil dalam menimbang berat badan, memplotkan
hasil penimbangan ke dalam buku KIA/KMS dan menentukan status pertumbuhan balita
berdasarkan buku KIA/KMS.
3. Terbentuk kelompok dasa wisma untuk membantu meningkatkan kehadiran sasaran.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Penugasan Evaluasi
Pemantauan Pertumbuhan Balita
• Berdasarkan uraian dari Pemantauan Pertumbuhan Balita di Kecamatan Cipta Indah dan hasil penugasan pada MPI 5
Pencatatan dan Pelaporan dan MPI 6 untuk monitoring, maka:
1. Buatlah daftar data dan informasi yang diperlukan dan sumber dari data dan informasi tersebut dapat diperoleh.
Berikan juga uraian mengenai hal-hal yang memudahkan dan menyulitkan dalam memperoleh data dan informasi
tersebut.
2. Berdasarkan dari laporan triwulan Posyandu Cahaya Mekar dan laporan bulanan bulan Maret dari 3 posyandu,
berikan penilaian terhadap prediksi pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan.
3. Berdasarkan laporan tahunan, berikan penilaian kinerja pemantauan pertumbuhan balita dengan memperhatikan
data dan informasi tambahan sebagai berikut:
• Data gizi buruk yang ditangani Puskesmas sebanyak 54 kasus dalam tahun 2020.
• Hasil PSG menyebutkan gizi buruk sebesar 1.3%, gizi kurang sebesar 11.3% dan gizi lebih sebesar 3.6%.
• Data ASI eksklusif sebesar 23%.
• Data tentang cakupan vitamin A untuk bayi sebesar 62% dan untuk anak sebesar 91%
4. Tentukan rencana diseminasi dan tetapkan pesan yang akan disampaikan.
5. Berikan rekomendasi rencana tindak lanjut untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.
PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Anda mungkin juga menyukai