Anda di halaman 1dari 29

PENGENALAN CARA PEMBUATAN

OBAT TRADISIONAL YANG BAIK


(CPOTB)

BADAN POM RI

Direktorat Standardisasi OT, Kos dan PK


Badan Pengawas Obat dan Makanan RI
TERINTEGRASI DENGAN Penggunaan
TREN
DI NEGARA MAJU
SISTEM YANKES Konvensional
MENINGKAT sampai
Alternatif
PENGEMBANGAN
US $ FITOFARMAKA
60 MILYAR

PENGGUNAAN OT JAMINAN MUTU


MENINGKAT PESAT KEAMANAN DAN
MASA-MASA
SECARA GLOBAL KHASIAT
KRISIS
SEBAGAI
ALTERNATIF
KASUS – KASUS :
•ADVERSE EFFECT
PENG- •MISUSE/ABUSE
GUNAAN
TURUN PRODUK-PRODUK TMS :
TEMURUN/
•BKO
SECARA
EMPIRIS •FARMASETIK
•KONTAMINASI
KASUS PELANGGARAN OBAT TRADISIONAL YANG
SERING DIJUMPAI

TERDAFTAR MENGANDUNG BKO

TDK TERDAFTAR MGD BKO

TDK TERDAFTAR TDK MGD BKO


KASUS SANKSI
BEREDAR TIDAK SESUAI YANG ADMINISTRATIF
OT
DISETUJUI HINGGA
PROSES HUKUM
TERDAFTAR TMS FARMASETIK

IKLAN TMS
OVERCLAIM
BLM PRE–REVIEW
Tuntutan Global

Penetrasi
Pasar Luar
Pemenuhan Berdaya
Persyaratan Saing

Pemenuhan Produk Cost


Standar Effective

Batas antar
Terjamin Negara
Mutu Semakin
tipis
PENGERTIAN

CPOTB
Adalah seluruh aspek kegiatan
pembuatan obat tradisional yang
bertujuan untuk menjamin agar produk
yang dihasilkan senantiasa memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan
sesuai dengan tujuan
penggunaannya.
DASAR HUKUM

SK Badan POM RI No. HK.00.05.4.1380


tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat
Tradisional yang Baik (CPOTB).
– Produsen Obat Tradisional dalam seluruh
aspek dan rangkaian kegiatan wajib
berpedoman pada CPOTB

– IOT wajib menerapkan sejak 1 Jan 2010


Lanjutan dasar hukum

– IKOT menerapkan CPOTB secara bertahap


sesuai kemampuan industrinya
– Produsen yang telah menerapkan CPOTB
akan diberikan sertifikat sesuai bentuk
sediaannya
– Sertifikat dapat dibatalkan bila ditemukan
ketidaksesuaian dalam penerapan
selanjutnya
SOSIALISASI PELATIHAN CPOTB
PENERAPAN
CPOTB

PENGERTIAN
POLA PIKIR PENERAPAN
PENERAPAN
(MINDSET) CPOTB
CPOTB

SERTIFIKASI
MANFAAT CPOTB BAGI INDUSTRI

1. Menjamin konsistensi pembuatan produk.


2. Merupakan dasar untuk meningkatkan mutu secara
kontinu.
3. Menghilangkan ketergantungan pada individual.
4. Meningkatkan kepercayaan konsumen.
5. Meningkatkan mutu pembuatan keputusan
manajemen.
6. Mempererat hubungan antara produsen dan
konsumen.
7. Terjamin sistem yang mampu telusur
8. Pembuktian konsistensi mutu  dasar keper-
cayaan konsumen luar
MANFAAT CPOTB BAGI KONSUMEN

 Mutu produk lebih terjamin melalui


penerapan CPOTB pada proses
produksinya.

 Bahaya yang bisa ditimbulkan produk


karena kontaminasi dapat diperkecil
kemungkinannya.
1. PERSONALIA • KESEHATAN PERSONIL
• ALAT PELINDUNG  KES.
2. BANGUNAN KERJA & KONTAMINASI
3. PERALATAN • LAIN-LAIN
4. SANITASI DAN HYGIENE
• BAHAN AWAL / BAHAN BAKU
5. PENYIAPAN BHN BAKU
• AIR  KUALITAS AIR MINUM
6. PENGOLAHAN & • PENGOLAHAN
PENGEMASAN
• PRODUK JADI
7. PENGAWASAN MUTU
8. INSPEKSI DIRI • SEDERHANA  BERTAHAP 
IDEAL
9. DOKUMENTASI
10. PENANGANAN THD HASIL • PENGGANTIAN FORMULA
PENGAMATAN PROD. • PENGGANTIAN PENANDAAN
JADI DI PEREDARAN • INVESTIGASI
• RECALL
UNSUR-UNSUR KUNCI CPOTB
SISTEM MANAJEMEN MUTU
 Dijabarkan struktur organisasi, tugas dan fungsi,
tanggung jawab, prosedur-prosedur, instruksi kerja,
proses dan sumber daya
 Sistem mutu dibentuk dan disesuaikan dengan kegiatan
perusahaan, dan sifat produk-produknya.
 Pelaksanaan sistem mutu menjamin bahwa keputusan
diluluskan atau ditolaknya suatu produk didasarkan pada
hasil uji dan kenyataan-kenyataan yang berkaitan dengan
mutu
PERSONALIA:
 Jumlah dan kualifikasi personil
memadai
 Struktur Organisasi yang praktis,
efisien, efektif dan profesional
 Penanggung jawab tehnis
seorang Apoteker yang
bertanggung jawab terhadap
aspek hukum dan regulasi
Lanjutan personalia

 Kepala Bagian produksi dan Pengawasan Mutu adalah


orang yang berbeda:
– IOT : Apoteker atau sarjana lain yang kompeten
– IKOT : serendah-rendahnya D3 Farmasi atau Asisten
Apoteker atau D3 lain yang kompeten
 Wewenang dan tanggung jawab karyawan diuraikan
secara jelas
 Pelatihan karyawan:
– Program pelatihan CPOTB, dsb.
– Catatan hasil pelatihan
BANGUNAN:
 Lokasi bangunan:
 bebas polusi
 bebas banjir
 bebas hama/pest
 tidak berada di daerah pembuangan limbah
 tidak berada di pemukiman padat dan kumuh)
 Persyaratan bangunan:
 Mempunyai sistem penanganan limbah (IPAL)
 Prasarana pendukung lainnya
 Konstruksi dan rancang bangun yang memadai
Lanjutan bangunan

Ruangan:
 Penataan dan luas ruangan menjamin
terlaksananya kegiatan, kelancaran arus kerja,
komunikasi dan pengawasan yang efektif
 Tata letak ruangan mengikuti urutan proses
pengolahan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi silang dan campur baur
 Ruang penyimpanan
 Ruang pengolahan dan pengemasan
 Laboratorium yang terpisah dari ruang produksi
PERALATA
N
Rancang bangun dan konstruksi
peralatan (tidak menimbulkan akibat
yang merugikan terhadap produk)
 Pemasangan dan penempatan
(pertimbangkan kemungkinan konta-
minasi silang)
 Jenis peralatan (sesuai dengan proses
pembuatan)
 Peralatan laboratorium (sesuai untuk
menguji tiap bentuk sediaan)
SANITASI DAN HIGIENE:
 Higiene Personalia
 Kesehatan karyawan
 Pakaian kerja
 Kebiasaan higienis
 Sanitasi Bangunan
 Sarana untuk pembersihan
 Prosedur pembersihan
 Sanitasi peralatan
No Drinking
No Smoking
No Eating,
PENYIAPAN BAHAN BAKU:

 Pemeriksaan kebenaran bahan baku


 Memenuhi persyaratan yang berlaku
(dilakukan pemeriksaan secara organoleptik
maupun laboratoris)
 Sortasi, pencucian dan pengeringan
simplisia
 Pengujian mutu bahan baku
 Penyimpanan bahan baku
PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN

Kegiatan terdiri dari hal-hal sbb :


 Penerimaan dan pencatatan bahan awal
 Penyiapan dokumen produksi, termasuk Master
formula
 Kegiatan penimbangan
 Pencucian dan sanitasi dari peralatan
 Pembuatan ruahan (bulk)
 Kegiatan pengisian dan pengemasan
 Rekonsiliasi dari hasil produksi
 Pencatatan yang baik dari setiap kegiatan
untuk meyakinkan uji telusur produk jadi
 Karantina dan pengiriman ke gudang
 Pemrosesan ulang bila diperlukan
PEMETAAN PRODUKSI
Penyiapan bahan baku Penimbangan

Prosesing
Penyimpanan bulk

Pengisian &
pengemasan
Penyerahan Gudang
PENGAWASAN MUTU:
 Bagian yang paling esensial dari CPOTB
 Bagian yang tersendiri dan memiliki otoritas tunggal untuk
meluluskan atau menolak bahan atau hasil produksi
 Sistem diciptakan untuk menjamin bahwa tiap produk
memenuhi persyaratan yang berlaku
 Tugas-tugas pokok pengawasan mutu:
 Mengambil contoh dan melaksanakan pengujian mutu

 Memberikan keputusan pelulusan atau penolakan

 Penetapan kadaluarsa berdasarkan Uji stabilitas

 Mengevaluasi semua keluhan dan produk jadi yang

dikembalikan
INSPEKSI DIRI / INSPEKSI INTERNAL:

 Melakukan penilaian apakah


seluruh aspek pengolahan, pengemasan dan
pengendalian mutu selalu memenuhi CPOTB
 Hal-hal yang diinspeksi
 Tim inspeksi diri
 Pelaksanaan dan frekuensi
 Laporan
 Pelaksanaan tindak lanjut
DOKUMENTASI:

Dibuat sistem yang bisa


menggambarkan riwayat
lengkap dari tiap bets produk

 Memudahkan pemantauan
dan penelusuran kembali
 Tingkatan dokumen
 Jenis-jenis dokumen
JENIS-JENIS DOKUMEN CPOTB

PEDOMAN MUTU

PROSEDUR MUTU

Dokumen Pembuatan
Status peralatan
Spesifikasi/ Metode Protokol Label/ Status Bahan
Induk Standar Analisa Identitas
Kerja Status produk
Formula Induk
Prosedur
Bahan baku & kemasan
Pengolahan Induk Ruahan Protokol Validasi Catatan
Procedur
Pengemasan Induk
Produk Jadi Catatan Sampling
Catatan dan laporan hasil uji
Catatan pemantauan mikroba dan partikel
Catatan Pengolahan Bets Catatan Uji stabilitas
Catatan Penanganan Produk Kembalian
Catatan Penarikan Produk
Catatan Pemusnahan Produk Catatan:
Catatan Keluhan •Hitam : Instruksi Kerja (Standar, spesifikasi
Catatan distribusi & prosedur )
•Hijau : Catatan
PENANGANAN TERHADAP HASIL
PENGAMATAN PRODUK JADI DI PEREDARAN

Meliputi :
1. Penanganan Keluhan
– Keluhan dapat berasal dari dalam maupun
luar industri
– Jenis keluhan dapat menyangkut mutu
(kualitas tehnis) ataupun keamanan
(reaksi yang merugikan)
– Perlu dibuat prosedur penanganan
keluhan tindak lanjut penanganan keluhan
2. PENARIKAN PRODUK DARI PEREDARAN:

– Prakarsa penarikan dapat berasal dari industri sendiri


(bila berkaitan dengan mutu) atau pihak luar misal
badan otoritas (bila terkait dengan keamanan)

– Penarikan dapat berupa satu bets saja atau beberapa


bets, bahkan seluruh bets jika ditemukan reaksi yang
dapat berakibat serius bagi kesehatan

– Dibuat sistem penarikan dan dokumentasinya


KESIMPULAN
1. Prosedur pembuatan dijabarkan secara tertulis
2. Prosedur tertulis harus dipatuhi dalam
pelaksanaannya
3. Pekerjaan yang dilakukan harus dicatat/
didokumentasikan
4. Gunakan fasilitas dan peralatan yang sesuai
5. Fasilitas dan peralatan harus dirawat
6. Pemberian pelatihan secara periodik kepada
personil
7. Kebersihan dan kerapihan harus terjaga
8. Selalu waspada terhadap mutu
9. Dilakukan audit terhadap pemenuhan aturan

Anda mungkin juga menyukai