Farmasi dalam Islam • Ilmu farmasi dan islam merupakan suatu kesatuan sejarah yang panjang • Nabi Muhammad SAW mewariskan pengobatan dengan istilah Thibun Nabawiah dengan 3 pendekatan : 1. Melalui do’a atau pengobatan dengan menggunakan wahyu wahyu Ilahi yang lebih dikenal dengan istilah do’a-do’a ma’tsur yang datang dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi SAW yang shahih. 2. Menggunakan obat-obat tradisional baik dari tanaman maupun hewan 3. Menggunakan kombinasi dari kedua metode tersebut Sejarah Singkat
Fase Fase Fase Fase
1 2 3 4 Fase 1 • Fase pertama adalah hasil kerja keras pakar kimia Muslim, sekaligus perintis ilmu farmasi Jabir bin Ibnu Hayyan (720 M-815 M) • Jabir Ibnu Hayyan merupakan salah seorang yang dianggap pantas sebagai wakil utama alkemi (ahli kimia) atau “The Father of Chemistery” Arab pada masa-masa awal perkembangannya • Karya lebih dari 200 buku seperti 1) Kitab al-Khama’ir (Fermentasi), Kitab al-Khawashsh al Kabir (Buku Besar Sifat Kimiawi), Buku Kutub al-Mawazin (Books of the Balances), kitab mengenai kesetimbangan kimia) dan lainnya Fase 2 • Fase kedua, ilmu farmasi dikembangkan oleh Yuhanna Ibnu Masawayh (777-857 M), Al-Kindi (809-873), Sabur Ibnu Sahl (Wafat 869 M), Abu Hasan Ali bin Shal Rabani AtTabari (838-870 M), dan Zakariya Ar-Razi (864 M-930 M) • Ibnu Masawayh berhasil mengumpukan sekitar 30 simplisia, lengkap dengan metode pengamatan dan diagnosis fisik terhadap efek farmakologisnya • Ghaliyyah atau pencampuran aromatik juga telah dipraktikkan dalam terapi aromatik dan proses pembuatan parfum • Karya : Kitab Al-Mushajjar Al-Kabir, yakni merupakan semacam ensiklopedia yang berisi daftar penyakit, Kitab an-Nawadir al- Thibbiyya (sebuah kumpulan catatan medika) Fase 3 • Fase ketiga, ilmu kedokteran dan farmasi melalui tangan Al-Zahrawi (936-1013), Ibnu Sina (980-1037 M), Abu Raihan Muhammad Al-Biruni (973-1050 M), Ibnu Aldan Abu Ja’far Al-Ghafiqi (Wafat 1165 M) • Tokoh terkenal pada masa ini adalah Ibnu Sina (Avi Cenna) • Karya : Buku al-Qanun fi-Tibb (Pedoman kedokteran), Buku As-Syifa (The Book of Recovery or The Book of Remedy) buku tentang penemuan atau buku tentang penyembuhan Fase 4 • Fase keempat, para ilmuwan farmasi Muslim mulai memperluas studi mereka mulai memperluas studi mereka lewat perindustrian di bidang farmasi. • Hasil akhir dari studi tersebut adalah seni menyajikan obat-obatan. • Empat dari mereka adalah Ibnu Zuhr (1091-1131 M, Ibnu Thufayl (1112-1186 M), Ibnu Rusyd (1128- 1198 M), dan Ibnu Al-Baythar (11971248 M) Apotek pertama yang ada di dunia berdiri di kota Baghdad pada tahun 754 M, dimana pada waktu itu Baghdad menjadi pusat pemerintahan dinasti Abbasiyah sekaligus pusat peradaban dunia Farmasi • Farmasi dalam bahasa Inggris: pharmacy , Bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat adalah salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yangmempunyai tanggung jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat Hal-hal pokok yang terkandung dalam syariat Islam tentang kesehatan adalah sebagai berikut : • Sanition and personal hygiene (kesehatan lingkungan dan kesehatan perorangan) yang meliputi kebersihan badan,tangan, gigi, kuku dan rambut. • Epidemiologi (preventif penyakit menular) melalui karantina preventif kesehatan tidak memasuki suatu daerah yang terjangkit wabah penyakit, tidak lari dari tempat itu, mencuci tangan sebelum menjenguk orang sakit dan sesudahnya, berobat kedokter dan mengikuti semua petunjuk preventif dan terapinya • Memerangi binatang melata, serangga, dan hewan yang menularkan penyakit kepada orang lain • Nutrition (Kesehatan makanan) Pekerjaan Kefarmasian • Pekerjaan kefarmasian erat kaitannya dengan menjalankan nilai-nilai keislaman • Merupakan wujud pengamalan nilai Pancasila dan UU 1945 Tenaga Farmasi dalam Pekerjaan Kefarmasian harus memperhatikan halal / haram produk • Penggunaan bahan dari babi dalam kefarmasian. Sesuai dengan nash Al-Qur’an, pada tahun 1994 komisi Fatwa MUI telah menfatwakan bahwa babi dan komponen-komponennya haram untuk dikonsumsi baik sebagai pangan maupun obat dan kosmetika • Penggunaan alkohol dalam kefarmasian. Sebagian ulama mengqiyaskan alkohol dengan khamr dan sama sekali menolak penggunaan alkohol dalam berbagai produk baik obat dan kosmetika Sumpah Tenaga Teknis Kefarmasian Memaknai Sumpah dan Janji • Sumpah dan janji sebagai pengingat komitmen di hadapan Allah SWT untuk bekerja secara professional dan mengutamakan nilai agama dalam pekerjaan • Sumpah dan janji menjadi mengandung tanggung jawab dan amanah Contoh yang tidak patut ditiru Contoh yang tidak patut ditiru Contoh yang tidak patut ditiru Pelanggaran UU Kefarmasian dan Etika Profesi
• Setiap aktivitas yang melanggar UU dan
etika profesi juga bertentangan dengan norma yang terkandung dalam Agama • Tenaga farmasi harus menanamkan jiwa keislaman untuk mencegah perilaku yang tidak sesuai dengan Peraturan yang berlaku