Anda di halaman 1dari 10

STRUKTURASI AGENSI

PEMERINTAH DALAM
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
MELALUI POGRAM
(KASUS KELURAHAN
SAMBUNG JAWA, KECAMATAN
LORONG WISATA
MAMAJANG, KOTA
MAKASSAR)
REONALDI

HAIRUDDIN
E 0 3 11 9 1 0 2 8
AGENSI
WISATA
METODE
PENELITIAN
• Pendekatan dan tipe pada penelitian ini dirasa tepat oleh
peneliti untuk menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
• waktu April hingga Agustus 2023.
• menggunakan teknik Purposive sampling dalam menentukan
informan.
• Teknik pengumpulan data yang digunakan ada 3 (tiga) macam,
yaitu observasi, wawancara, dan Studi Pustaka.
• teknik analisis data dengan tahapan mereduksi, menyajikan,
dan menyimpulkan.
• pengujian keabsahan data melalui konsistensi jawaban yang
diberikan oleh informan.
Hasil Penelitian
• Kelurahan Sambung Jawa merupakan salah
satu kelurahan di Kecamatan Mamajang,
dan terdiri atas 9 RW, serta 44 RT.
• setidaknya ada 5 upaya agen pemerintah
dalam mengupayakan pemberdayaan
terhadap masyarakat melalui Program
Lorong Wisata.
• ada beberapa faktor penghambat dan
pendorong dari tindakan yang dilakukan
oleh agen pemerintah dalam
memberdayakan masyarakat melalui
S E L E B I H N YA

Program Lorong Wisata.


AGENSI
WISATA
Upaya Agen dalam
memberdayakan masyarakat
melalui Program Lorong
Wisata
> Pertama, Membentuk Kelompok Produktif. Kelompok Wirausaha
Bersama dalam hal ini disebut sebagai KWB, kelompok ini terdiri dari
individu yang memliki minat dalam pengembangan bisnis usaha yang
mereka rencanakan ataupun sementara berjalan. Kedua, Kelompok
Wanita Tani dalam hal ini disebut Sebagai KWT, kelompok ini terdiri dari
individu yang memiliki minat dalam pengembangan pertanian
perkotaan.

> Kedua, Menciptakan daya tarik Wisata dengan membenahi kondisi


jalan dalam lorong Wisata dan Drainasenya, juga memberikan warna-
warni dalam lorong dengan menambahkan karya mural, selain itu untuk
membuat rasa aman dipasangkan 4 buah CCTV dalam Lorong Wisata.

> Ketiga, Mengekspos Lorong Wisata melalui kegiatan resmi Pemerintah


Kota Makassar, Melalui Stasiun televisi, dan melalui media sosial
instagram.

AGENSI
WISATA
AGENSI
WISATA

Upaya Agen dalam • Keempat, Meningkatkan Kapasitas


Pengetahuan Agen Pemerintah melalui
memberdayakan masyarakat diskusi tatap muka dan via online bersama
ilmuwan, serta melakukan kunjungan
melalui Program Lorong langsung ke perkebunan SKY Greens
Singapura.

Wisata • Kelima,Memperkuat Koordinasi Antar Agen


Pemerintah melalui rapat koordinasi dan
pengelolaan website lorong wisata
berbasis terpadu.
AGENSI
WISATA

menjalankan Peraturan Walikota Nomor 94 Tahun 2022


Tentang Pembentukan Lorong Wisata

Penghargaan yang diberikan kepada agen atas kinerja baik


mereka dalam suatu periode tertentu

Faktor
Pendorong
Faktor AGENSI
WISATA

Penghambat

• Pertama, Keterbatasan Anggaran Yang tersedia


• Kedua, Penolakan Masyarakat di beberapa lokasi atas
pembangunan Lorong Wisata di dalam lorong nya
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
melalui Program Lorong Wisata agen melakukan berbagai Upaya praktik
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Sambung Jawa, Kecamatan Mamajang,
Kesimpul Kota Makassar. Berbagai upaya tersebut disimpulkan menjadi 5 (lima) bagian,
yaitu :
an 1. Pembentukan Kelompok Produktif dalam Lorong Wisata.
2. Menciptakan Daya Tarik Wisata.
3. Mengekspos Lorong Wisata.
4. Meningkatkan Kapasitas Pengetahuan Agen Pemerintah.
5. Memperkuat Koordinasi Antar Agen Pemerintah.
Peneliti menemukan ada 2 (dua) faktor pendorong Pembentukan Lorong Wisata
yang mempengaruhi program kerja dan kinerja dari Agen Pemerintah, faktor
tersebut, yaitu:
1. Peraturan Walikota Nomor 94 Tahun 2022 Tentang Pembentukan Lorong
Wisata.
2. Penghargaan atas Kinerja yang dilakukan oleh Agen Pemerintah.
Selain faktor pendorong tersebut, Peneliti juga menemukan adanya hambatan
yang dialami oleh Agen pemerintah dalam Membentuk Lorong Wisata di Kota
Makassar, hal ini disebut oleh peneliti sebagai faktor penghambat. Faktor
penghambat tersebut ada 3 (tiga) macam, yaitu:
1. Keterbatasan Anggaran.
2. Penolakan Masyarakat.
3. Data Lorong Wisata yang belum Sinkron (sesuai).
Dengan demikian, perlunya pemahaman pemerintah untuk memperkuat faktor
pendorong tersebut, dan melakukan upaya pembenahan untuk meminimalisir
terjadinya hambatan agen pemerintah dalam melakukan pembentukan Lorong
1. Bagi Agen Pemerintah
Data Lorong Wisata merupakan hal yang paling penting sebagai dasar untuk
Saran melakukan bentuk-bentuk intervensi, salah satu hal yang perlu diperhatikan agar
dapat meminimalisi kesalahan data ialah persoalan waktu dan jumlah sumber daya
manusia. selain itu, untuk memaksimalkan kebermanfaatan program, maka sangat
perlu dipertimbangkan kembali jumlah lorong wisata yang akan dibentuk, masukan
tersebut berdasarkan anggaran yang menjadi keluhan dan berdampak pada
kualitas setiap Lorong Wisata yang terbentuk. Mengingat, anggaran yang tersedia
salah satu sumbernya berasal dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja
daerah) Kota makassar, tentunya sangat perlu upaya persuasif secara masif agar
masyarakat taat dalam membayar pajak dan memberikan sanksi kepada mereka
yang berani memalsukan identitasnya untuk menghindari kewajiban tersebut.
2. Bagi Masyarakat
. kita perlu memahami bahwa sosialisasi merupakan upaya meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan, tidak hanya terbatas pada orientasi untuk ikut
sebagai peserta kegiatan, tetapi sampai pada tahap menggunakan ilmu yang
didapat dari kegiatan sosialisasi tersebut. hal ini berpotensi menciptakan
kemandirian bagi kita.
3. Bagi Lembaga Pendidikan di Kota Makassar
Membentuk Kualitas Sumber Daya Manusia merupakan tugas dari Lembaga
Pendidikan, diharapkan agar Lembaga tersebut juga mampu menjangkau ‘mereka’
yang berada di lorong-lorong Kota Makassar, termasuk Lorong Wisata. Pendidikan
sangat penting membentuk pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesadaran
wisata, Lembaga Pendidikan juga memiliki peran yang sangat diharapkan mampu
mebentuk pengetahuan tersebut di masyarakat.
TERI
KASI
MA
Atas Perhatiannya

HSELESAI

AGENSI
WISATA

Anda mungkin juga menyukai