LOGAM BERAT
drg. Irma Yudith Ayu P MARS
Pengertian Logam Berat
• Logam berat adalah bahan bahan alami yang
berasal dan termasuk bahan penyusun zat zat.
• benda padat atau cair yang mempunyai berat 5
gram atau lebih untuk setiap cm3, sedangkan
logam yang beratnya kurang dari 5g adalah
logam ringan.
• Dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
air minum dan udara dan bersifat toksik.
Logam berat
• Dalam tubuh makhluk hidup logam berat termasuk
dalam mineral “trace” atau mineral yang jumlahnya
sangat sedikit
• Beberapa mineral trace adalah esensiil karena
digunakan untuk aktivitas kerja system enzim
misalnya seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe) dan
beberapa unsur lainnya seperti kobalt (Co), mangaan
(Mn) dan beberapa lainnya. Beberapa logam bersifat
non-esensiil dan bersifat toksik terhadap makhluk
hidup misalnya : merkuri (Hg), kadmium (Cd) dan
timbal (Pb).
Unsur Logam
• Logam esensial • Logam Non esensial
• Memiliki fungsi biologis • Logam Yang tidak memiliki
esensial untuk Kesehatan peranan biologis
• Berlebihan racun • Berilium, cadmium,timbal,
• Cobalt komponen vitamin B12 merkuri, thaloum, titanium,
produksi sel darah merah, dan uranium
mencegah anemia, komponen
berupa enzim, penting untuk
penggunaan zat besi
• Magnesium, Mangan,
molybdenum kofaktor enzim
• Selenium komponen enzim
glutation perokside
• Zinc kofaktor metaloenzim
Unsur Logam Berat
Unsur-unsur logam berat adalah unsur yang mempunyai nomor
atom dari 22 sampai 92 yaitu;
1.sejumlah unsur seperti merkuri (Hg),
2.arsen (As),
3.kadmium (Cd),
4.Tembaga (Cu),
5.Timah (Sn),
6.Seng (Zn),
7.Timah hitam (Pb),
8.Kobalt (Co), khromium (Cr), nikel (Ni) dan vanadium (Va)
dan terletak dalam periode tiga sampai tujuh dalam susunan berkala
Mekanisme Keracunan Logam
1. Memblokir atau menghalangi kerja gugus
fungsi biomolekul yg esensial untuk proses
biologi, seperti protein dan enzim
2. Menggantikan ion-ion logam esensial yang
terdapat dalam molekul terkait
3. Mengadakan modifikasi atau perubahan
bentuk gugus aktif yg dimiliki oleh
boimolekul
Jalur masuk
Inhalasi Oral
• Banyak terjadi di pekerjaan • Dipengaruhi oleh kelarutan, bentuk
• Logam yang mudah menguap
kimia, adanya persaingan sisi aktif,
bentuk fisik saluran gastrointestinal.
• Merkuri mudah berubah bentuk
• Beberapa logam ketika tertelan
uap Inhalasi Terdistribusi di aliran
darah, otak, ginjal, janin (apabila ibu berikatan dengan komponen lain
hamil) tidak bisa di serap eliminasi
•
efektif melalui feses atau urine
Metal fume fever Kandungan logam
banyak terhisap inflamasi, kerusakan • Beberapa logam di serap
jaringan, iritasi pernbafasan. distribusi aliran darah
• Logam larut dalam air masuk aliran • Penyerapan melalui difusi pasif,
darah difusi difasitasi, dan transpot aktif
• Logam berpartikel besar terjebak di
mukosa di saluran nafas atas di
eliminasi dengan batuk/ di telan melalui
saluran pencernaan
Jalur Masuk
Dermal Metabolisme
• Tidak Mudah dilewati logam • Setelah di absorbs masuk aliran
memiliki barrier darah distribusi jaringan organ
• Apabila barrier terganggu (luka • Distribusi dipengaruhi oleh aliran
terbuka/ terbakar) logam mudah darah, kemampuan melewati
masuk iritasi, mengubah warna membrane sel, kemampuan terikat
kulit, gatal pada sisi ikatan.
• Merkuri Anorganik mampu • Logam terkonsentrasi di jaringan
berpenetrasialiran darahdistribusi tertentu (Pb di Tulang, Cd di hati)
jaringan lain gejala keracunan •
merkuri Metabolisme logam melibatkan
pengikatan pada protein (missal
enzim) atau terjadi perubahan
muatan, mengikat substrat, mengubah
komponen penting sel
Pengelompokan berdasarkan urutan
daya racun
1. Kelas B : sangat beracun : Hg, Pb, Sn, Cu
• Paling efektif untuk berikatan dg gugus sulfihidril (-SH)
• Dapat menggantikan posisi ion logam antara
• Bersama dg logam antara dapat larut dg lemak : Mampu
menetrasi penetrasi pd membran sel , shg ion logam dpt
menumpuk (terakumulasi, Con : Hg, Pb, Sn
• Dalam metallo protein menunjukkan reaksi redoks :
Cu2+ Cu+
2. Kelas antara : daya racun sedang : Ni, Zn
3. Kelas A : Daya racun rendah : Mg
Urutan toksisitas logam
• Daftar urutan tinggi ke rendah
Hg2+ > Cd2+ > Ag+ Ni2+ Pb2+> As2+ > Cr2+ > Sn2+ > Zn2+
Sungai dan
Laut
Phytoplankton
Zooplankton
Biodegradasi
Air Ikan
Minum
Burung
Manusi
a
Hg2+
Ikatan kovalen
dengan gugus
CH3Hg+ sistein & GSH
Pencernaan Hg 2+
CH3Hg+
~ 95% demetilasi
Sintesis delta-
Feroketalase
aminolevulinik acid
Fe2+
delta-aminolevulinik Protoporfirin IX
acid Mitokondria
Fe2+
delta-aminolevulinik Sitosol
acid dehidrase
Tranfer *)
metabolit
Porpobilinogen