Anda di halaman 1dari 12

LOGAM BERAT

Suci Wulan Pawhestri, M.Si


LOGAM BERAT
• Benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap

cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5g adalah logam ringan.

• Dalam tubuh makhluk hidup logam berat termasuk dalam mineral “trace” atau

mineral yang jumlahnya sangat sedikit

• Beberapa mineral trace adalah esensial karena digunakan untuk aktivitas kerja

sistem enzim misalnya seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe) dan beberapa unsur

lainnya seperti kobalt (Co), mangaan (Mn) dan beberapa lainnya. Beberapa

logam bersifat non-esensial dan bersifat toksik terhadap makhluk hidup

misalnya : merkuri (Hg), kadmium (Cd) dan timbal (Pb).


Mekanisme Keracunan Logam
1. Memblokir atau menghalangi kerja gugus
fungsi biomolekul yg esensial untuk proses
biologi, seperti protein dan enzim
2. Menggantikan ion-ion logam esensial yang
terdapat dalam molekul terkait
3. Mengadakan modifikasi atau perubahan
bentuk gugus aktif yg dimiliki oleh boimolekul
Pengelompokan berdasarkan urutan daya
racun
1. Kelas B : sangat beracun : Hg, Pb, Sn, Cu
▫ Paling efektif untuk berikatan dg gugus sulfihidril (-SH)
▫ Dapat menggantikan posisi ion logam antara
▫ Bersama dg logam antara dapat larut dg lemak : Mampu
menetrasi penetrasi pd membran sel , shg ion logam dpt
menumpuk (terakumulasi, Con : Hg, Pb, Sn
▫ Dalam metallo protein menunjukkan reaksi redoks :
Cu2+ Cu+
2. Kelas antara : daya racun sedang : Ni, Zn
3. Kelas A : Daya racun rendah : Mg
Urutan toksisitas logam
• Daftar urutan tinggi ke rendah
Hg2+ > Cd2+ > Ag+ Ni2+ Pb2+> As2+ > Cr2+ > Sn2+ > Zn2+

• Pengaruh terhadap aktivitas enzim


Cd2+ > Pb2+ > Zn2+ > Hg2+ > Cu2+

• Aktifitas enzim alpha-glycerophosphat dehydrogenase


(jaringan ikan)
Hg2+ >Cd2+ > Zn2+ > Pb2+ > Ni2+ > Co2+
Konsentrasi ion logam (mg/L) yg mematikan
biota laut dalam 96 jam

Jenis Logam JENIS HEWAN LAUT


Berat Ikan Udang Kerang
Cd 22-55 0,015-47 2,2-35
Cr 91 10 14-105
Cu 2,5-3,5 0,17-100 0,14-105
Hg 0,23-0,8 0,005-0,5
Ni 350 6-47 0,058-32
Pb 188 72-320
Zn 60 0,5-50 10-50
Merkuri di lingkungan
Fungisida Buangan
Industri

Sungai dan
Laut
Phytoplankton

Zooplankton
Biodegradasi
Air Ikan
Minum
Burung

Manusi
a

Usus Pengeluaran Air Buangan

Otak dan Syaraf Hati Ginjal


Akumulasi dan biomagnifikasi metilmerkuri pada rantai makanan.

Akumulasi dan biomagnifikasi metilmerkuri pada rantai makanan.


Toksisitas merkuri
• Toksisitas Hg dapat disebabkan oleh dua bentuk senyawa
kimia yaitu merkuri anorganik dan merkuri organik
• Merkuri organik mempunyai daya racun yang lebih tinggi
dari merkuri inorganik dan diperkirakan 4-31 kali lebih
beracun dari bentuk merkuri inorganik.
• Kasus pencemaran lingkungan banyak disebabkan oleh
toksisitas merkuri organik, dimana Hg berikatan dengan
rantai alkil yang pendek yaitu ethyl-merkuri dan methyl-
merkuri.
• Senyawa tersebut sangat stabil dalam proses metabolisme
dan mudah menginfiltrasi jaringan yang sukar ditembus
oleh senyawa lain, misalnya otak dan plasenta.
• Senyawa merkuri organic yang paling popular
adalah methyl-merkuri, yang pertama disintesis
pada tahun 1865. Senyawa tersebut kemudian
diketahui senyawa yang berpotensi penyebab
toksisitas terhadap system saraf pusat.

• tujuan sintesis metyl merkuri tersebut adalah


digunakan sebagai bahan anti jamur pada biji-
bijian yang baru dipanen.
• Sistem saraf pusat adalah target organ dari
toksisitas metil merkuri, sehingga gejala yang
terlihat erat hubungannya dengan kerusakan
saraf pusat. Gejala yang timbul adalah:
 Gangguan saraf sensorik: paraesthesia, kepekaan
menurun dan sulit menggerakkan jari tangan dan
kaki, penglihatan menyempit, daya pendengaran
menurun, serta rasa nyeri pada lengan dan paha.
 Gangguan saraf motorik: lemah, sulit berdiri,
mudah jatuh, ataksia, tremor, gerakan lambat
dan sulit bicara
 Gangguan lain: gangguan mental, sakit kepala
• Tremor pada otot merupakan gejala awal dari
toksisitas Hg tersebut, tetapi derajat berat atau
ringannya toksisitas bergantung pada diet per
harinya, lama mengkonsumsi dan umur
penderita.
• Waktu paruh dari metil-Hg pada manusia
sekitar 70-90 hari, tetapi eliminasi dari jaringan
sangat lambat dan tidak teratur, sedangkan
akumulasinya dengan mudah menimbulkan
gejala toksisitas.

Anda mungkin juga menyukai