Anda di halaman 1dari 201

UTAMAKAN KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA


UTAMAKAN KESELAMATAN
Safety First
DAN KESEHATAN KERJA

Safety First

1
Prof. Dr. H. Adjat. Daradjat Kartawijaya, M.Si, C.HRM

Job Experience :
Pengawas Ketenagakerjaan
Kepala Bidang Pengawasan KK Kanwil Naker Jawa Barat
Ka.Disnaker Bandung
Direktur PNK Ditjen Wasnaker
Ses-Ditjen Wasnaker
Kepala Pusat K3
Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
Dosen /Guru besar Administrasi Pembangunan
Ahli K3 Umum
Asesor Lisensi BNSP

2
Pendekatan dalam Definisi

• Pendekatan Etimologis
• Pendekatan Teoritis
• Pendekatan Filosofis
• Pendekatan Yuridis
• Pendekatan Historis
• Pendekatan Analogis
Pengertian - Pengertian
Safe
“Keadaan yang terhindar dari kecelakaan, yaitu kerugian yang tidak diinginkan
dan tidak direncanakan” (Leveson, 2004)
Health
As a state of complete physical, mental and social……and not merely the
absence of deases or infirmity (WHO)
Occupational Safety and Health
* Kegiatan atau proses untuk tercapainya keadaan yang selamat dan sehat,
menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman terhindar dari gangguan fisik
dan mental…(Mathis & Jackson, 2006)
* Rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tenteram
bagi karyawan yang bekerja dan orang-orang di tempat kerja (Suma’mur,
2001)
* Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(PP 50 Th.2012 Ttg SMK3)

4
Pengertian Dasar
K3 adalah kegiatan promosi dan memelihara (fisik, mental &
.
sosial) bagi semua TK dan orang2 yg berada ditempat kerja, pada
semua pek.; melindungi TK, mulai dr gangguan kesehatan yg
disebabkan oleh kondisi kerja mereka; perlindungan TK dlm
melaksanakan pekerjaan dr risiko yg diakibatkan dr faktor-2 yg
merugikan; penempatan dan pemeliharaan TK dlm lingk. kerja yg
disesuaikan dgn peralatan yg bersifat fisiologis & psikologisnya
serta membantu adaptasi TK ke setiap pekerjaannya (Komite
Bersama ILO/WHO)

K3 adalah penerapan prinsip-2 ilmiah dlm memahami sifat risiko


thdp kesel. TK & properti baik di lingk. industri maupun non
industri. Mrpk profesi multi-disiplin (fisika, kimia, biologi dan
ilmu perilaku) dgn aplikasi di bid. manufaktur, transportasi,
penyimpanan, dan penanganan bahan berbahaya serta kegiatan
domestik dan rekreasi. ((OSHA)
Karakteristik K3
Universal
Semua pihak berkepentingan untuk menghindari resiko
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

Certainly
Preventive
Promotive
Educative
Reparative
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable • Ergonomics
 Explosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Pro-longed Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya tersembunyi
• Process • Titik berat pd • Exposure • Sifatnya kurang
• Equipment, facilities, kerusakan asset, • Work hours urgent (laten)
tools fatality • PPE •
• Working practices • Prinsip
Sifat urgen (bahaya • Pendidikan
• Guarding pendekatan
mendadak) • Karir jab. Sesuai • Analisis
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
• Karir lapangan + • Pengkajian resiko pendidikan kepaparan Utk
memperkecil
pelatihan Utk memperkecil
kepaparan
resiko ts@utps-k3
3 Prinsip Dasar (Resolusi) ILO TTg K3
1. Pekerjaan harus dilakukan di lingkungan kerja yang aman dan sehat
2. Kondisi kerja harus sejalan (konsisten) dgn kesejahteraan & martabat TK
sebagai manusia
3. Pekerjaan hrs memungkinan untuk tercapainya tujuan
pribadi, pemenuhan diri & pelayanan dan pengabdian kpd masyarakat dan
Tuhan
Perhatian Utamanya (Focus of Interest)
1. Penerapan prinsip-prinsip sains (application of scientific
principles)
2. Memahami pola-pola risiko (understanding the nature of risk);
3. Ruang lingkup keilmuan K3 cukup luas baik didalam maupun
diluar industri
4. K3 merupakan profesi multidisiplin;
5. Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan K3 adalah fisika,
kimia, biologi, dan ilmu perilaku
6. Area garapan: industri, transportasi, penyimpanan dan
pengelolaan material, domestik & kegiatan-2 lainnya seperti
rekreasi.
•Era revolusi industri (abad 18)
–Perubahan sistem kerja
–Penggunaan tenaga mesin
–Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku
–Pengorganisasian pekerjaan
–Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan
•Era industrialisasi
–Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD,
safety device dan alat-alat pengaman)
•Era Manajemen
–Heinrich (1931), teori domino
–Bird and German, teori Loss Causation Model
–ISO, SMK3 dll
RUANG LINGKUP PENERAPAN K3

OPERASI ENGI-
LING- NEERING
KUNGAN
SECURITY
MEDICAL

K3 TRAINING
TEST & EVA-
LUATION

INDUSTRIAL FASILITAS
HYGIENE
TRANS-
INFORMATION PORTATION
SYSTEMS
“K3 adalah ilmu untuk
mengantisipasi,
me-rekognisi,
meng-evaluasi
mengendalikan
BAHAYA
yang muncul di tempat kerja, yang dapat
berdampak pada keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan pekerja, serta yang mungkin ber-
akibat pada komunitas dan lingkungan sekitar”
(ILO, 2008)

12
K3
ILMU HYBRIDA
TEKNIK-TEKNIK
KEDOKTERAN
KESEHATAN
PSIKOLOGI
SOSIOLOGI
EKONOMI
ADMINISTRASI
(Organisasi & Manajemen)
POLITIK
HUKUM
BUDAYA

13
Safety
Zero
Objective Accident
(Sasaran K3)
Tujuan
• Melindungi para pekerja dan orang lain
di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber produksi
dapat dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
Impact of Safety
• Dampak K3 tidak tunggal (bukan) hanya
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja),

Tetapi multiflier effect pada internal dan


eksternal (mikro dan makro).
Sosial-ekonomi-politik-Kamtibmas

16
SAFETY =
COST >< Investasi
ISSUE AKTUAL

1 ”Angka kecelakaan kerja di Indonesia


termasuk tinggi di dunia”.

2
”Rendahnya Budaya K3”.

3 ”Pengawasan K3 kurang efektif”.


MAUKAH ANDA SEPERTI INI???

P2K3 PT. Liku Telaga


ATAU SEPERTI INI???

P2K3 PT. Liku Telaga


ATAU SEPERTI INI???
03/29/2024 22
25
26
27
28
29
30
31
32
33
2 PEKERJA TEWAS

03/29/2024 34
Safety First

K3 KONSTRUKSI
BANGUNAN 35
36 03/29/2024
40 03/29/2024
Safety No WAY !
K3 KONSTRUKSI
BANGUNAN 41
42
43
SAFETY NO WAY

44 03/29/2024
SAFETY ……?

45 03/29/2024
ISTILAH-ISTILAH
PENTING DALAM K3
Keselamatan & Kesehatan Kerja

• Kegiatan untuk mengendalikan kerugian akibat


kecelakaan dan penyakit akibat kerja (control of
accident loss)

• Kemampuan untuk meng-identifikasi dan


menghilangkan resiko-resiko yang tidak dapat
ditolerir/diterima (the ability to identify and
eliminate uncceptable risks)

47
HAZARD

• POTENSI BAHAYA
Sumber - sumber bahaya yang harus di-
identifikasi & dikendalikan

03/29/2024 48
AMAN
Kondisi
dimana sumber bahaya telah ter-identifikasi dan
telah dapat dikendalikan
ke tingkat yang memadai

49
Merupakan tingkat bahaya dari suatu
kondisi dimana atau kapan muncul
sumber bahaya, hasil dari proses
identifikasi
Danger adalah lawan dari aman atau
selamat.

50
INCIDENT
Kejadian yang tidak diinginkan
dan sdh terjadi tp belum
berakibat buruk.bila sedikit
saja ada perubahan maka
dapat mengakibatkan
terjadinya accident.

51
3
ACCIDENT
Suatu kejadian yang sdh
terjadi dan sdh berakibat
buruk, cedera pada manusia,
kerusakan barang, gangguan
terhadap pekerjaan dan
pencemaran lingkungan.

52
4
DANGER
hampir putus
putus INSIDENT

ACCIDENT

53
“RISK”
Resiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang
dapat timbul dari sumber
(potensi) bahaya (hazard)
tertentu yang terjadi.

54
55
If you don’t have inspections done…

x
“RISK”

You might go to a jobsite


some day and find this!!
56
57
Teori-Teori
Kecelakaan Kerja

58
Keselamata
n
ka a n
e l a
K ec
-Kejadian tiba-tiba (Sudden)
-Tidak diduga (un-predictable)
-Tidak dikehendaki (un-desire)

59
Proses         
Bahan + Mesin + Manusia

Safe Production 60
Jenis / Type Kecelakaan
Berdasarkan Penyebab
• Gangguan pada proses produksi
• Gangguan pada proses pelayanan
• Cidera atau gangguan kesehatan
• Kerusakan peralatan
• Pencemaran lingkungan
• Kebakaran / peledakan

61
“hazard”

MANUSIA

PROSES
BAHAN
ALAT MESIN
BAHAN

62
ANALISA KECELAKAAN Modul 14.

Daftar isi.

63
ANALISA KECELAKAAN Modul 14.

I
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

73
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN/KEBAKARAN
$1 BIAYA KK dan PAK
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji & kompensasi yg dibayar

$5 HINGGA $50 • Kerusakan peralatan


• Kerusakan produk dan material
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: • Hambatan dan ganguan produksi
KERUSAKAN PROPERTI • Biaya legal hukum
(BIAYA YANG TAK • Biaya fasilitas dan perawatan gawat
DIASURANSIKAN) darurat
• Sewa peralatan
• Kehilangan Waktu untuk penyelidikan
$1 HINGGA $3 Biaya pemakaian pekerja pengganti / melatih
• Upah lembur
BIAYA LAIN YANG • Ekstra waktu untuk kerja administrasi
TAK DIASURANSIKAN • Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik

74
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan 1
dan tercatat 10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan
Properti
600 Nyaris
Celaka
• Perbuatan &
Kondisi Tidak
10.00 Aman
0
• Bahaya

75
Piramida kasus kecelakaan
1 kec. Fatal/berat

10 kec. ringan

30. Kerusakan alat

600. Nyaris Kecelakaan

10.000 Unsafe

76
luka yg fatal

3 hari atau lebih


absen kerja
1-3 hari absen

luka ringan

hampir celaka

Sumber: R. Skiba, StBG, Jerman


77
“HAZARD” (Potensi Bahaya)
Adalah suatu kondisi yang dapat
mmenyebabkan gangguan/ kegagalan
kecelakaan/kerusakan

Hazard dpt terjadi pada :


bahan-bahan , peralatan, cara kerja,
proses kerja, sifat pekerjaan dan
 lingkungan kerja.

78
Hazard
A condition with the potential
for causing injury, damage,
or mission degradation.

79
4
Sasaran Resiko Hazard
- Manusia/Pekerja & Orang2 ditempat kerja
- Peralatan / Instalasi
- Bahan Baku Produksi
- Proses Kerja
- Metoda & Cara Kerja
- Kondisi lingkungan Kerja

80
4
HAZARD

81
Jenis Sumber (Potensi) Bahaya
(Hazard)
(Hazard) • Physical
• Chemical
• Electrical
• Mechanical
• Physiological
• Biological
• Ergonomic
82
ber Potensi Bahaya
“HAZARD”
Sumber Potensi Bahaya
“HAZARD”
Korban/Kerugian
“CONSEQUENCY”

Kecelakaan
Kecelakaan
“ACCIDENT”
“ACCIDENT”

83
( H.W. HEINRICH, 1931)

ENVIRON
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
MENT

SOCIAL
ENVIRON- FAULT OF UNSAFE
MENT PERSON ACT /
UNSAFE
CONDITION

84
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985

85
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN

86
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk


 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
87
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN SEBAB LANGSUNG  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
88
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK SEBAB DASAR
 ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL  MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN  STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN  SALAH PAKAI/SALAH
 MOTIVASI TIDAK LAYAK MENGGUNAKAN

89
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

STANDARD TIDAK SESUAI


KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR

90
( FRANK BIRD JR, 1970 )

Lack of SYMPTOM
ORIGIN CONTACT Loss
Control

LACK OF
CONTROL BASIC IMMEDIATED
INCIDENT / INJURY /
CAUSES CAUSES ACCIDEN
DAMAGE

91
(( ILCI
ILCI model
model- -Bird
Bird&&German,
German,1985 )
1985 )

Lack of Basic Immediate


Incident Loss
Control Causes Causes

Inadequate
Program Personal Substandard Contact People
Factors Acts With
Inadequate Property
Standard Job Substandard Energy or Process
Conditions Substance/
Inadequate Factors (Profit)
bahan
Compliance
quate : penyimpangan/tdk ada
pliance : memenuhi Substandard : tdk memenuhi syarat
diate :Inadequate : penyimpangan/tdk ada
dgn segera
Compliance : memenuhi Substandard : tdk memenuhi syarat
Immediate : dgn segera
92
PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN
KECELAKAAN
Pencegahan Kecelakaan
(Safety Prevention)
Adm
Procedure

Safety
Engineering Approach Human
Control Control

94
Strategi Pengendalian Kecelakaan

• Engineering Control (Standar Teknik)


• Human Control (Kompetensi SDM)
• Adm Procedure (Management Control)
(Penerapan SMK3)

95
Safe
Safe
Accident
Engineering Human
Control Control
Un-safe Un-safe
JS JS
Condition Act
A O
Adm
Procedure

Management
Failure
OSH (SMK3)
Management System
96
PRINSIP PENCEGAHAN
KECELAKAAN

• MENINGKATKAN PEMAHAMAN K3 MELALUI


LANGKAH
• PREVENTIF
• PROMOTIF
• REFRESIF NON JUSTISIA
• REPRESIF JUSTISIA
• SOSIALISASI
• PENYEMPURNAAN PERATURAN PERUNDANGAN
• REWARD & PUNISHMENT
97
POTENSI SUMBER BAHAYA

• MODERNISASI
• MEKANISASI
• ELEKTRIFIKASI
• BAHAN BERBAHAYA
• INTENSITAS KERJA

98
Prinsip Dasar Pencegahan K3

Tindakan
Risk Assessment
identifikasi & Analisa Pengendalian
Potensi Bahaya Bahaya

HAZARD CONTROL

99 03/29/2024
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

3 REKAYASA/
ENGINEERING

PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF

5 APD

100
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
 Pemasangan alat pengaman mesin
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis

101
Hirarki Pengendalian Risiko K3

☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles

102
Pencegahan
Pencegahan Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kerja
1. Peraturan (regulasi, kebijakan K3)
2. Standarisasi
3. Pengawasan
4. Penelitian Teknik (rekayasa engineering)
5. Penelitian Medis
6. Penelitian Psikologis
7. Penelitian Statistik
8. Pendidikan
9. Pelatihan
10. Persuasi
11. Asuransi
12. Penerapan 1 s/d 10
Ref. Accident Preventions, ILO
103
Langkah 2 Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
• Pengawasan & pemantauan pelaksanaan peraturan K3
 STANDARISASI
• Standar K3 baik & sesuai perkembangan akan menentukan tkt
kemajuan pelaksanaan K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Kegiatan Utk membuktikan sejauh mana kondisi tempat kerja
sdh memenuhi ketentuan & persyaratan K3
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
)
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan
bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik &
teknologi
 PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan pemahaman, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
 PERSUASI
• Cara sosialisasi & pendekatan, bukan melalui
pemaksaan melalui sanksi-sanksi
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja

 ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3

 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat
kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3
di tempat kerja
PENERAPAN K3
DI TEMPAT KERJA
ASPEK2
ASPEK2 PENERAPAN
PENERAPAN K3
K3
(1)
(1) Pengawasan
Pengawasan
a Perencanaan
a Pemasangan
a commissioning
a pemakaian

aperawatan
(2)PENGENDALIAN
• Administratif (kebijakan,program,SOP)
• Legalitas/perijinan (peralatan,
instalasi)
• Standarisasi Teknis
• Sertifikasi (kompetensi SDM)
108
1. Pengesahan gambar rencana

2 Pengesahan pemakaian instalasi

3. Penunjukan PJK3 bidang-bidang tertentu (spesialis)


- Perencana
- Instalatur
- Jasa pemeriksaan/pengujian
- Jasa pembinaan
4. Sertifikasi dan lisensi kompetensi SDM
created by Ganjar
109 03/29/2024 Budiarto
Prosedur Sertifikasi Perijinan
Alat / Instalasi

Periksa Riksa/ Riksa Uji


/uji Uji Berkala
Commiss
ioning

Gbr Pasang Dipakai/


Rencana (Instal) Digunakan Aman
Terkendali

Pengesahan Pengesahan
Gbr Rencana Pemakaian
Analisis
Kecelakaan Kerja
Permenaker No. 03 Tahun 1998

111
ANALISA
ANALISA KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA
Pert.
Pert. Menaker
Menaker No
No 03/98
03/98

SUMBER BAHAYA

Tindakan Kondisi Tipe Sumber Akibat

KECELAKAAN

112
A. Akibat kecelakaan
Korban manusia ( ….. orang)

- Meninggal
- Luka berat
- Luka ringan

Kerugian Material (Rp…………)


- Bangunan
- Peralatan/Mesin
- Bahan Baku
- Bahan setengah jadi
- Bahan jadi

Kerugian waktu kerja


(…. jam kerja orang)
113
B. Sumber kecelakaan
1. Mesin produksi 10. Peralatan listrik
2. Penggerak mula dan 11. Bahan kimia
pompa 12. Debu berbahaya
3. Lift 13. Radiasi dan bahan
4. Pesawat angkat. radioaktif
5. Converyor 14. Faktor lingkungan
6. Pesawat angkut 15. Bahan mudah terbakar
7 Alat transmisi mekanik dan benda panas
(rantai,pulley, dll). 16. Binatang
8 Perkakas kerja tangan 17. Permukaan lantai
9. Pesawat uap dan bejana kerja
tekan 18. Lain-lain.

114
C
C .. Type
Type Kecelakaan
Kecelakaan
1. Terbentur
2. Terpukul
3. Tertangkap pada, dalam atau
diantara benda
4 Jatuh dari ketinggian yang
sama.
5. Jatuh dari ketinggian yang
berbeda.
6. Tergelincir.
7. Terpapar
8. Penghisapan, penyerapan
9. Tersentuh aliran listrik.
10. Lain-lain.

115
D.
D. Kondisi
Kondisi berbahaya
berbahaya
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak
seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak 116
E. Tindakan
E. Tindakan berbahaya
berbahaya
1.
1. Melakukan
Melakukanpekerjaan
pekerjaantanpa
tanpawewenang,
wewenang,
2.
2. Bekerja
Bekerjadengan
dengankecepatan
kecepatanberbahaya.
berbahaya.
3.
3. Membuat
Membuatalat alatpengaman
pengamantidak
tidakberfungsi
berfungsi
44 Memakai
Memakaiperalatan
peralatanyang
yangtidak
tidakaman,
aman,tanpa
tanpa
peralatan.
peralatan.
5.
5. Melakukan
MelakukanProses
Proses dengan
dengantidak
tidakaman
aman
6.
6. Posisi
Posisiatau
atausikap
sikaptubuh
tubuhtidak
tidakaman
aman
7.
7. Bekerja
Bekerjapada
padaobjek
objekyang
yangberputar
berputaratau
atauberbahaya
berbahaya
8.
8. Mengalihkan
Mengalihkanperhatian,
perhatian,mengganggu,
mengganggu,sembrono
sembrono//
berkelakar,
berkelakar,mengagetkan
mengagetkandan danlain-lain.
lain-lain.
9.
9. Melalaikan
Melalaikanpenggunaan
penggunaanalat alatpelindung
pelindungdiri
diriyang
yang
ditentukan.
ditentukan.
10.
10. Lain-lain.
Lain-lain.

117
Tindak lanjut
Tindak lanjut
penanganan kecelakaan
penanganan kecelakaan
- Pimpinan menetapkan kebijakan
lebih lanjut dalam kaitan kasus-
kasus kecelakaan yang terjadi
- Jaminan santunan dan
rehabilitasi kecelakaan kerja.
- Penyidikan terhadap penanggung
jawab terjadinya kecelakaan.
- Pembinaan yang perlu segera
dilakukan bersangkutan.
- Dan sebagainya.

118
Manajemen Resiko

119
Properti
K3
Finansial
Lingkungan

Manajemen
Bisnis
Sosial Risiko

Regulasi
Teknologi
Bencana
Alam
120
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko adalah
melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu
kegiatan atau proses.

Tiga pertanyaan dapat dipakai sebagai panduan;

• Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera/loss ?


• Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ?
• Bagaimana proses cedera/loss dapat timbul ?

121
Sumber
BAHAYA

122
Apakah ada sumber yg dapat menimbulkan cedera ?
Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari ;

• Bahan/material
• Alat/Mesin
• Metode kerja
• Lingkungan kerja

123
IDENTIFIKASI BAHAYA
Terget yang mungkin terkena/terpengaruh
sumber bahaya :
• Manusia
• Produk
• Peralatan/fasilitas
• Lingkungan
• Proses
• Reputasi
• Lainnya?? 124
Bagaimana proses cidera dapat terjadi ?
Apakah seseorang dapat ………………?
1. Jatuh dari (elevasi sama dan berbeda)
2. Tertimpa/terkena benda jatuh
3. Terbentur/tertabrak
4. Terjebak/terjepit
5. Mengeluarkan tenaga berlebihan
6. Terpapar/kontak dengan suhu berlebihan
7. Terpapar/kontak dengan arus listrik
8. Terpapar/kontak dengan bahan berbahaya

125
Identifikasi
Bahaya
• Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan
Identifikasi Bahaya guna mengetahui potensi
bahaya dalam setiap pekerjaan.
• Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas
pekerjaan dan Safety Departement.
• Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang
sudah baku seperti Check List, JSA, JSO,What If,
Hazops, dsb.
• Semua hasil identifikasi Bahaya harus
didokumentasikan dengan baik dan dijadikan
sebagai pedoman dalam melakukan setiap
kegiatan.

126
3 LANGKAH SEDERHANA
(untuk mengetahui potensi bahaya)

Identifikasi potensi bahaya disekitar


lingkungan kerja kita
Lakukan penilaian risiko-nya
Segera lakukan perubahan

127
IDENTIFIKASI
BAHAYA
Dalam melakukan identifikasi bahaya
Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai
sebagai panduan

• Sumber/kondisi apa yang dapat


menimbulkan cedera/loss ?
• Apa / siapa yang
terexposure/korban/Target ?
• Jenis kerugian / type kecelakaan yang
mungkin terjadi ?
128
• Melakukan pengamanan listrik dan
peralatannya.
• Menjaga adanya api terbuka.
• Mengamankan bahan cair dan gas yang
mudah menyala.
• Mengamankan penempatan pekerjaan
las,pemotong logam & B3.
• Pengamanan terhadap hambatan pada
saran jalan keluar.
• Pengawasan terhadap sistem pengendali
asap & lampu darurat.
• Mengamankan pintu keluar terakhir (exit
discharge).

HAZARD
HAZARD
129
Hazard Identification & Risk Assessment
Control


(HIRAC)
Apakah ada sumber potensi bahaya
• Seberapa besar potensi dan kemungkinannya
• Apa akibat dan pengaruhnya
• Bagaimana pencegahannya

130
Identification

• Setiap lokasi tempat kerja memiliki karakteristik


berbeda.
• Lakukan identifikasi potensi bahaya pada setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan.
• Buat mapping potensi bahaya menurut area atau
bidang kegiatan masing-masing

131
Identification Evaluation

• Adakan evaluasi tentang potensi bahaya


untuk menentukan skala prioritas
berdasarkan Hazards Rating.
• Susun Risk Rating dari semua kegiatan
kerja yang akan dilakukan

132
Develops
Develops
Identification Evaluation The Plan
The Plan

• Berdasarkan hasil Identifikasi dan Evaluasi susun


rencana pengendalian dan pencegahan kecelakaan
• Terapkan konsep Manajemen Keselamatan Kerja
yang baku
• Susun Program Implementasi dan program-program
K3 yang akan dilakukan (tiap elemen kegiatan)

133
Develops implemen-
Identification Evaluation Implementasi
tation
The Plan

• Rencana kerja yang telah disusun


implementasikan dengan baik.
• Sediakan sumberdaya yang diperlukan
untuk menjalankan program K3
• Susun Kebijakan K3 terpadu

134
Develops Monitoring
Identification Evaluation Implementasi Monitoring
The Plan

• Buat program untuk memonitor


pelaksanaan K3 dalam perusahaan.
• Susun sistim audit dan inspeksi yang baik
sesuai dengan kondisi perusahaan.

135
K Y T
n = Bahaya
KYT
i Kiken
= Prediksi
= Bahaya
ing = Latihan
Yochi = Prediksi
Training = Latihan

136
137
138
What are hazards in these picture ?

139
Data potensi bahaya
No Lokasi Potensi bahaya Resiko/ Rekomendasi
Hazard Risk Recommendation
1
2
3
4

140
Teknik Identifikasi Bahaya
Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/teknik tersebut;
 inspeksi
 pemantauan/survey
 Observasi/JSO/JSA
 kuesioner
 audit
 data-data statistik

141
Inspeksi K3
Tujuan

• Mengidentifikasi potensi bahaya (Hazard) dan


atau bahaya yang ada;

• Mengecek pelaksanaan syarat K3 yang telah


direkomendasikan;

• Memonitor kelengkapan sarana safety

• Memperbaiki pelaksanaan safety

142
Inspeksi K3
Type inspeksi
• On going inspection
Supervisor melakukan inspeksi terus
menerus pada saat operasi

• Pre operation inspection


Pemeriksaan awal sebelum operasi dilakukan
oleh inspector untuk memeriksa kelaikan
operasi, biasanya dilaksanakan pada saat
start up, commissioning

• Periodical inspection
Pemeriksaan dilakukan secara berkala

143
Inspeksi K3

Pelaksanaan inspeksi

• Dilakukan oleh setiap karyawan pada area


kerjanya masing-masing

• Hal yang harus di inspeksi adalah kondisi


lingkungan, keadaan peralatan mesin,
metode kerja

• Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya


tidak muncul,

144
Inspeksi K3

Laporan inspeksi

• Dilakukan oleh setiap karyawan pada area


kerjanya masing-masing

• Hal yang harus di inspeksi adalah kondisi


lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode
kerja

• Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya


tidak muncul

145
• INSPEKSI ;
1. Inspeksi terhadap potensi sumber
kebakaran baik didalam/diluar
gedung.
2. Inspeksi terhadap sarana proteksi
kebakaran dan jalan keluar.
• UJI COBA KINERJA PERALATAN ;
1. Daftar periksa (check list) sebagai
panduan.
2. Pencantuman label inspeksi.
3. Laporan / rekaman tertulis tentang hasil
pemeriksaan.

146
INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN

Fire Alarm Fire Extinguisher

Fire Hosereel 147


Material yang mudah terbakar
INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN

Fire Alarm Fire Hose reel

Powder CO2
148
Fire Extinguisher
• Pemeliharaan dilakukan dalam rangka
untuk menjaga agar proteksi / peralatan
kebakaran selalu dalam kondisi baik dan
siap pakai.

• Perawatan dilakukan dalam rangka untuk


memperbaiki apabila terjadi kerusakan
maupun sudah habis masa berlakunya
suatu alat pemadam api.

149
• Kebersihan dan kerapihan pada tempat kerja al
gudang,ruang operasi,ruang produksi,B3,bahan
mudah menyala dll.
• Kebersihan pada lantai,jalur rak kabel,ducting
ventilasi,blower (exhaust system).
• Perapihan terhadap sisa buangan, barang tidak
terpakai yang mudah menyala simpan atau
jauhkan dari sumber api.
• Sarana proteksi kebakaran mudah dilihat dan
tidak terhalang.
• Sarana jalan keluar harus bebas hambatan dan
kedap asap / panas.

150
ANALISA PEKERJAAN BERWAWASAN
K3
(APB-K3)
Proses untuk mengidentifikasi sumber-sumber
bahaya pada setiap tahapan pekerjaan, kemudian
mengkaji secara mendalam untuk
menghiilangkan / mengendalikan bahaya
potensial yang dituangkan secara tertulis sebagai
standar kerja yang harus dilaksanakan secara
konsisten

151
Prinsip Penerapan APBK3
a. JOB Safety Analysis (JSA)
Metoda bertujuan mencari/ menemukan adanya
sumber bahaya dan usaha menghilangkannya dari
suatu rangkaian proses pekerjaan.
b. JOB Safety Observation (JSO)
Metoda bertujuan memperbaki atau meningkatkan
mutu K3 melalui pengamatan sikap dan cara
sesorang dalam melakukan pekerjaan
c. Analisa Kecelakaan
bertujuan menemukan faktor penyebab utama
terjadinya kecelakaan dan menentukan tindakan
pencegahan terjadinya peristiwa yang sama

152
Analisis proses pekerjaan
dari aspek K3

Langkah-langkah :
• uraikan tahapan pekerjaan,
• identifikasi potensi bahaya
yang mungkin ada,
• tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
menghilangkannya sama sekali

153
anfaat Penerapan JSA
mukan bahaya
Manfaat
ntukan jenis alatPenerapan
pengaman JSA
muskan standarbahaya
1. Menemukan pelaksanaan kerja
2. Menentukan
rapan jenis alat pengaman
standar pekerjaan aman
3. Merumuskan standar pelaksanaan kerja
gai daftar periksa/check list
4. Penerapan standar pekerjaan aman
urunkan kecelakaan & PAK
5. Sebagai daftar periksa/check list
bantu penyelidikan
6. Menurunkan kecelakaan
kecelakaan & PAK
7. Membantu penyelidikan kecelakaan

154
aat JSA bagi setiap pekerja :
Menjalankan
Manfaat JSA komitmen
bagi setiap pekerja :
perusahaan di bidang K3
a.Menjalankan komitmen
Memastikan prosedur kerja
perusahaan di bidang K3
amanb.Memastikan prosedur kerja
aman
Menstandarkan prosedur
kerja c.Menstandarkan prosedur
kerja

155
libatan pihak manajemen
Mempersiapkan JSA
Mempersiapkan
dikan dan pelatihan JSA
apan tujuan dan
Keterlibatan sasaran
pihak manajemen
ihan prioritasdan
Pendidikan pekerjaan
pelatihan
Penetapan
erjaan tujuan(laporan
yang berbahaya dan sasaran
kec.)
Pemilihan
erjaan baru prioritas pekerjaan
Pekerjaan
 yang
erjaan akanyang berbahaya
ditinjau (laporan
ulang kec.)
K3-nya
 Pekerjaan baru
erjaan yang dianggap bahaya (tdk pernah
 Pekerjaan yang akan ditinjau ulang K3-nya
)
 Pekerjaan yang dianggap bahaya (tdk pernah
mua pekerjaan
kec.) pada umumnya
 Semua pekerjaan pada umumnya
156
pek yang
aspek yang terkaitdalam
membantu dengan
JSA : JSA
Aspek yang terkait dengan JSA
nusia
ng yang terkait : operator, supervisor dll
Ada 4 aspek yang membantu dalam JSA :
alatan1.dan mesin yang digunakan
Manusia
erial (Bahan)
orang yang terkait : operator, supervisor dll
2. Peralatan dan mesin yang digunakan
gkungan kerja
3. Material (Bahan)
ode 4. Lingkungan kerja
ktek kerja dan prosedur kerja dari
Metode
kerjaan Praktek
yang dianalisis.
kerja dan prosedur kerja dari
perkerjaan yang dianalisis.
157
Pedoman Pembuatan JSA
Pedoman Pembuatan JSA
menjamin konsisten aplikasi JSA, ada
yang mendasar, yaitu :
Untuk menjamin konsisten aplikasi JSA, ada
dua hal yang
Lakukan yangmendasar, yaitusaat
benar pada :
pertama kali (Do right at fisrt
time)  Lakukan yang benar pada saat
pertama kali (Do right at fisrt
Tulis apatime)
yang anda lakukan dan
lakukan apa apa
 Tulis yang anda
yang andatulis
lakukan dan
lakukan apa yang anda tulis

158
ngkah – Langkah
lihan pekerjaan JSA
(Job selection)
Langkah – Langkah JSA
kerjaan yang berbahaya (laporan kec.)
kerjaan baru
1. Pemilihan pekerjaan (Job selection)
kerjaan yang akan
 Pekerjaan ditinjau
yang ulang
berbahaya K3-nya
(laporan kec.)
 Pekerjaan baru
kerjaan yang dianggap bahaya (tdk
 Pekerjaan yang akan ditinjau ulang K3-nya
nah kec.)
 Pekerjaan yang dianggap bahaya (tdk
mua pekerjaan pada umumnya
pernah kec.)
 Semua pekerjaan pada umumnya

159
 ikutsertakan orang yang ahli
 jelaskan maksud
2. Menguraikan dan tujuan
pekerjaan JSA
(job breakdown)
 Siapkan
 lembar kerja
ikutsertakan orang yang ahli
  pekerjaan
Uraikan jelaskan maksud dan tujuan
( jangan JSA
terlalu
detail atau terlalu
 Siapkan umum)
lembar kerja
Uraikan pekerjaan ( jangan terlalu
 Catat semua langkah pekerjaan
detail atau terlalu umum)
 Diskusikan tahapan
 Catat pekerjaan
semua langkah pekerjaan
tersebut.
 Diskusikan tahapan pekerjaan
tersebut.

160
3. Identifikasi potensi bahaya (hazard
ntifikasi potensi
identification)
bahaya pada setiap
apan.
alisa dan merinci potensi
 Identifikasi potensi bahaya
bahaya pada setiap
tahapan.
atat pada lembar kerja
 Analisa dan merinci potensi bahaya
njukkan catatan kepada pekerja/operator
 Dicatat pada lembar kerja
nsulatasikan dan catatan
 Tunjukkan diskusikan
kepada pekerja/operator
 Konsulatasikan dan diskusikan

161
Cara/jalan lain
Mengubah keadaan
4. Penetapan upayafisis, mekanis, lay
pengendalian
out kerja
 atau lingkungan
Cara/jalan lain kerja.
Mengubah Mengubah
prosedur keadaan
kerja fisis, mekanis, lay
Mengubah frekwensi kerja Hindari
out kerja atau lingkungan kerja.
 Mengubah prosedur kerja
penggunaan :
Memberikan APD
 Mengubah frekwensi kerja Hindari
 Memberikan APD hati-hati, agar
penggunaan :
waspada
hati-hati, agar
waspada
si bahaya selalu ajukan pertanyaan :
dapat dikerjakan dengan cara lain ?
Mengatasi bahaya selalu ajukan pertanyaan :
ana- seharusnya menegrjakan
Apakah dapat dikerjakan dengan? cara lain ?
- Bagaimana seharusnya menegrjakan ?
162
Contoh work sheet JSA
JOB SAFETY ANALYSIS
Jenis pekerjaan : Tanggal :
Unit/Seksi : AHLI K3 :
No tahapan pekerjaan potensi bahaya pengendalian
1
2
3
4
Tim JSA
No Nama Jabatan Tanda tangan

163
Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)
Metoda pencegahan kecelakaan :
 Eliminasi
 Subtitusi
 Rekayasa
 Pengendalian administratif

Syarat tersebut harus mengacu prinsip sebagai berikut :


- Efektif dalam menghindari terjadinya kecelakaan.
- Dapat dilakukan atau dikerjakan.
- Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin ( Murah ).
- Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan

164
Pengamatan terhadap pekerja
dalam melaksanakan pekerjaan
aspek K3

Meliputi :
• penilaian resiko bahaya
• penilaian cara kerja yang tidak
aman
• penilaian cara kerja yang aman,
• melakuan koreksi
• memberi penghargaan cara
kerja yang aman
165
METODA ATAU ALAT
UNTUK MEMPELAJARI LEBIH
MENDALAM SIKAP KEBIASAAN &
TATA CARA BEKERJA DARI TIAP-TIAP
PEKERJA.

FEED BACK
(umpan balik)

166
167
Langkah-langkah
Langkah-langkah JSO
JSO

Ada lima langkah yang harus dilakukan :


1. Memilih pekerja yang akan diamati
2. Melaksanakan pengamatan
3. Mencatat hasil-hasil pengamatan
4. Membahas hasil-hasil pengamatan bersama
pekerja yang diaamati
5. Memberikan tindak lanjut bagi sikap bekerja yang
aman.

168
awan baru
1.Pemilihan pekerja yang diamati
awan yang baru lulus/ selesai latihan
awan dibawah
Karyawan rata-rata
baru
 Karyawan yang baru lulus/ selesai latihan
awan yang sering mendapat kecelakaan
 Karyawan dibawah rata-rata
awan yang bekerja berhadapan dengan
Karyawan yang sering mendapat kecelakaan
o
 Karyawan yang bekerja berhadapan dengan
awan yang
resikomempunyai persoalan khusus
 Karyawan yang mempunyai persoalan khusus

169
2. Melakukan
Pekerja Pengamatan
bekerja dengan biasa
Lakukan secara diam-diam
 Pekerja bekerja dengan biasa
Catatpelaksanaan kerja praktis
Lakukan secara diam-diam
& prosedur kerja normal
 Catat pelaksanaan kerja praktis
Jangan menggangu pekerjaan
& prosedur kerja normal
 Jangan menggangu pekerjaan

170
ncatatan hasil pengamatan
semua hasil pengamatan
3. Pencatatan dicatat
hasil pengamatan
dalam lembar kerja (work sheet) dan
semua hasil pengamatan dicatat
simpan sebagai arsip.kerja (work sheet) dan
dalam lembar
mbahasansimpan sebagai arsip.
diskusikan hasil JSO kepada pekerja
yang diamati
4. Pembahasan
 diskusikan hasil JSO kepada pekerja
motivasi pekerja untuk bicara dan
yang diamati
dengar pendapatnya
 motivasi pekerja untuk bicara dan
hindari komunikasi satu arah.
dengar pendapatnya
 hindari komunikasi satu arah.

171
PS
bsevasiTIPS
at jadwal JSO (3x seminggu)
 catat aktifitas di tempat kerja yang perlu
ukan observasi
diobsevasi tanpa terpaksa
 Buat jadwal dengan
alu berhubungan JSO (3x seminggu)
yang
bservasi
 Lakukan observasi tanpa terpaksa
 Selalu berhubungan dengan yang
ikan work sheet
diobservasi
/ lembar kerja kepada
ng yang diobesrvasi
 berikan work sheet / lembar kerja kepada
mpan work sheet
orang yang sebagai arsip
diobesrvasi
 Simpan work sheet sebagai arsip

172
JOB SAFETY OBSERVATION
JENIS PEKERJAAN :

TANGGAL : JAM :
KARYAWAN : PENGAWAS :
1. Pelaksanaan kerja (job practices) yang unsafe :

2. Pelaksanaan kerja (job practices) yang perlu dilakukan perubahan /


penyempurnaan / perbaikan :

3. Pelaksanaan kerja (job practices) yang patut dihargai / sudah benar :

4. Catatan atas hasil review (pembahasan) dan diskusi :

173
Safe Working Practices
• Harus disusun pedoman keselamatan untuk
setiap pekerjaan berbahaya dilingkungan
proyek misalnya :
– Pekerjaan Pengelasan
– Scaffolding
– Bekerja diketinggian
– Penggunaan Bahan Kimia berbahaya
– Bekerja diruangan tertutup
– Bekerja diperalatan mekanis dsb.

174
Sistim Ijin Kerja
• Untuk mencegah kecelakaan dari berbagai kegiatan
berbahaya, perlu dikembangkan sistim ijin kerja.
• Semua pekerjaan berbahaya hanya boleh dimulai jika
telah memiliki ijin kerja yang dikeluarkan oleh fungsi
berwenang (pengawas K3)
• Ijin Kerja memuat cara melakukan pekerjaan, yg
aman dan peralatan keselamatan yang diperlukan

175
Safety Inspection
• Merupakan program penting dalam proses
kerja untuk meyakinkan bahwa tidak ada
“unsafe act dan unsafe Condition”
dilingkungan tempat kerja
• Inspeksi dilakukan secara berkala.
• Dapat dilakukan oleh Petugas K3

176
Equipment/instalation Inspection
• Semua peralatan / instalasi listrik harus diperiksa
oleh ahlinya sebelum diijinkan digunakan
• Semua alat yang telah diperiksa harus diberi
sertifikat penggunaan dilengkapi dengan label
khusus.
• Pemeriksaan dilakukan secara berkala

177
SAFETY TRAINING INDONESIA

BEKERJA DI TEMPAT KETINGGIAN

PROSEDUR BEKERJA PADA KETINGGIAN

PERSIAPAN
• Memberitahukan mengenai isi/jenis, waktu dan Bahaya
pekerjaan tersebut
• Periksa Alat Perlindungan Diri ( APD )
• Atur Posisi kaki, kencangkan tali agar tidak jatuh
• Pasang tanda “ Sedang ada Pekerjaan di atas “
• Pasang pelindung agar bunga api las tidak jatuh ke
bawah, minta seseorang untuk mengawasinya
• Di daerah listrik pasang lampu penutup untuk mencegah
konsleting

178
SAFETY TRAINING INDONESIA

SELAMA BEKERJA

q Jika menggunakan tangga, pasang posisi 750 dan


perhatikan dan perhatikan bagian bawahnya.
q Jangan membawa peralatan jika menuruni tangga
yang tegak lurus
 Gunakan tali atau kantong untuk menurunkan
peralatan.
q Gunakan pengikat agar peralatan tidak jatuh
q Jangan melempar barang atau peralatan kerja

179
SAFETY TRAINING INDONESIA

SETELAH SELESAI BEKERJA


P☀ Pastikan jangan lupa menyimpan peralatan
yang sudah digunakan dan perhatikan
ke bagian bawah

☀☀ Hubungi bagian yang bersangkutan jika


pekerjaan selesai.

180
Pekerjaan di atas tangga
• Pakailah tangga yang kuat dengan lebar 30 cm atau lebih.
Jangan memakai sesuatu tangga yang dibuat sendiri dengan
tergesa-gesa
• Pasanglah sebuah alat penangkal selip pada tangga. Jika tidak
ada, maka untuk mencegah jatuh atau tergelincir ikat lah
tangga atau tangganya harus dipegang orang lain.
• Tempatkan tangga dengan sudut 750 pada pijakan, dan ujung
tangga berada sekitar 60 cm menonjol di atasnya
• Jangan naik turun tangga selagi membawa peralatan
• Jika tangga ditempatkan menghadap jalan lintasan, pasanglah
tanda peringatan untuk orang yang lewat
• Jangan bersikap tidak wajar selagi bekerja di atas tangga

181
Would you
be at
these
risk ?

182
PERMIT TO WORK
SYSTEM

183
Jenis pekerjaan yang memerlukan Work-
Permit ( a permit-to-work system):
• Setiap pekerjaan panas (hot work),
• Setiap pekerjaan yang menyebabkan potensi bahaya, corrosive atau
flammable chemical, material atau solvent dengan jumlah yang
significant;
• Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan jalan masuk ruang tertutup
(confined space);
• pengecatan (spray painting);
• blasting yang dilakukan dalam ruang tertutup (confined space);
• Pemasangan pipa dan peralatannya;
• Setiap pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan instalasi
listrik / menggunakan tegangan listrik.

184
Prosedur pengajuan permit to work
(Procedure for application of permit-to-work)
Inspection
Inspection &&
Assessment
Assessment
Permohonan
Permohonan oleh
oleh Laporan
izin
izin kerja
kerja Ahli
Ahli K3
K3 Inspeksi dan membuat
analisa potensi bahaya

Evaluation
Evaluation
Approval oleh
oleh
Completion
Completion Kepala
Laporan Hot Work Permit Kepala K3
K3
Laporan ke-kepala
ke-kepala K3
K3
setelah
setelah
pekerjaan
pekerjaan selesai
selesai

185
Langkah 1
• Jenis pekerjaan.
PERMOHONAN IJIN KERJA
• Permohonan dilengkapi dengan sketsa.
• Tindakan pencegahan.
• Permohonan ditandatangani oleh Supervisor
• Nama permohonan, tandatangan, waktu pengajuan.

186
Langkah kedua
• Ahli K3 menerima surat pengajuan.
• Mempelajari jadwal kerja.
• Melakukan inspeksi.
• Mengevaluasi informasi, resiko dan potensi bahaya
yang ditimbulkan oleh pekerjaan.
• Pertimbangkan manfaat dari hot work
• Pertimbangkan apakah ada alternatif/ metoda lain.
• Jika ada, proses ijin tidak diteruskan, tapi berkas
langsung diproses untuk alternatif/metoda lain.

187
Langkah Ketiga

• Melakukan evaluasi analisa dari Ahli K3


• Menerbitkan izin jika hasil analisa memenuhi
syarat; atau
• Tolak permohoan jika hasilnya tidak memenuhi
syarat
• Tanggal, waktu dan tandatangan harus
dicantumkan dalam izin kerja.

188
PERMIT
Applies Only to Area Specified Below

Date : …………………………..
Building : ………………………………………….. Floor …………………………………………...….
Nature of the job …………………………….
The above location has been examined. The precautions checked reverse of card
have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work.
Permit expires : ……………………………….
Signed
Fire Safety Supervisor

Time started …………………. Time finished ………………………..


FINAL CHECK-UP
Work area and all adjacent areas to which sparks and heat might have spread (such
as floors above and below and on apposite side of walls) were inspected for at least
30 minutes after the work was completed and were found fire safe
Signed …………………………..
After signing return permit to person who issued it.

189
Alternatif / Metoda lain

• Jika ada alternatif/metoda lain, Ahli K3 :


– Menjamin tidak ada ketidaknyamanan
dalam bekerja.
– Menjamin semua standar k3
dilaksanakan.

190
Buat ijin 4 rangkap

• Satu untuk Ahli K3

• Satu untuk pemohon.

• Satu untuk ditempel di tempat kerja

• Satu disimpan arsip (Dep. K3)

191
Hal yang penting dalam Hot work
permit
• Ahli K3 harus telah dilatih dan mengerti
proses pekerjaan.
• Selama langkah1 dan 2, dilakukan secara
tertutup, mencegah adanya rekayasa
lokasi.
• Pelaksana pekerjaan harus telah
disertifikasi.

192
Hal yang penting dalam Hot work
permit

• Ahli K3 harus mereview semua hot work


dan menganalisa setiap hari apakah
pekerjaan bisa diteruskan.
• Ijin harian harus diberikan oleh Ahli K3
dan tidak boleh terputus (libur atau
minggu)
• Jika ada perubahan kondisi/ lokasi kerja,
ijin tidak berlaku, Supervisor mengajukan
kembali.

193
Hal yang penting dalam Hot work
permit

• Jika Ahli K3 tidak ditempat, Kepala K3 harus


mengambil alih dan harus mampu
mengkoordinasi setiap aktifitas pekerjaan.
• Perbedaan Hot work permit dengan yang lain :
– Ijin harian sangat diperlukan pada hot work
permit.
– Ahli K3 harus dilatih secara khusus tentang
setiap pekerjaan hot work.

194
Ijin kerja panas

supervisor
supervisor Inspection
Inspection&Assessment
&Assessment
Mengajukan
Safety
Safety assessor
assessor
Mengajukanijin
ijinkerja
kerja Peninjauan
Peninjauanlapangan
lapangan

Kepala
KepalaSafety
Safety
Supervisor
Supervisor Menganalisis
Menganalisis
Bertanggung
Bertanggungjawab potensi
jawab potensi&
&resiko
resikobahaya
bahaya
pelaksanaan
pelaksanaansyarat
syarat Menerbitkan ijin
Menerbitkan ijin
++Syarat
Syarat

195
CUTTING & WELDING IS HAZARDOUS!
CAN IT BE AVOIDED ?IS THERE A SAFER WAY?

PERMIT
Applies Only to Area Specified Below
Date : …………………………..
Building : ………………………………………….. Floor …………………………………………...….
Nature of the job …………………………….
The above location has been examined. The precautions checked reverse of card
have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work.
Permit expires : ……………………………….
Signed
Fire Safety Supervisor
Time started …………………. Time finished ………………………..
FINAL CHECK-UP
Work area and all adjacent areas to which sparks and heat might have spread (such
as floors above and below and on apposite side of walls) were inspected for at least
30 minutes after the work was completed and were found fire safe
Signed …………………………..
After signing return permit to person who issued it.

196
Pencegahan Kebakaran
• Prinsip pencegahan kebakaran adalah mengontrol faktor-
faktor terjadinya api yaitu oksigen, bahan dan sumber
penyalaan
• Faktor bahan perlu diatur pelaksanaannya meliputi;
– penyimpanan
– pengangkutan
– pemakaian

197
Pencegahan Kebakaran
• Ruang penyimpanan memiliki ventilasi udara yang baik
• Bahan disimpan sesuai dengan sifat & jenisnya
• Jauhkan dari sumber penyalaan
• Lakukan pencampuran sesuai ketentuan yang ada
• Pastikan label dalam kondisi baik dan jelas
• Bila menuang/memindahkan gunakan fasilitas grounding dan
bonding
• Periksa terhadap kebocoran wadah
• Pastikan fasilitas listrik sesuai dengan persyaratan teknis
yang ada (misal; PUIL)

198
Pencegahan Kebakaran
• Kegiatan pengelasan dilakukan pada area yang diijinkan
• Pengelasan pada daerah berbahaya dilakukan dengan ijin
(Permit To Work – Hot Work)
• Melakukan purging untuk menghilangkan pocket gas
• Tabung gas disimpan pada lokasi yang teduh/tidak kena
matahari langsung
• Periksa selalu adanya kemungkinan kebocoran gas
• Terpasangnya Flash-back Arrestor pada saluran fuel gas dan
oksigen

199
RANGKUMAN
RANGKUMAN
1. K-3 bertujuan perlindungan tenaga kerja dan masyarakat
2. Manfaat K-3 menjamin keamanan penggunaan mesin,
instalasi, proses produksi dan pada gilirannya akan
keningkatkan produktifitas kerja.
3. Kecelakaan kerja, kejadian berbahaya , kebakaran,
peledakan, pencemaran dan kejadian berbahaya lainnya
akan minimbulkan kerugian ekonomis baik langsung maupun
tidak langsung.
4. Setiap kecelakaan kerja termasuk yang nyaris kecelakaan
harus dianalisis dan dilaporkan.
5. Tata cara pelaporan dan analisis kecelakaan telah diatur
dengan peraturan perundangan K3.
6. Laporan kecelakaan sangan berguna sebagai bahan
kebijakan baik Nasional, regional maupun di tingkat
perusahaan.
7. Indonesia sebagai anggota ILO bertanggung jawab dan
melaporkan kinerja K3 di tingkat Internasional (ILO).
200
Sekian
TERIMA
KASIH

201

Anda mungkin juga menyukai