Anda di halaman 1dari 43

SUMBER DAYA MANUSIA,

PENGELOLAAN SARANA, PRASARANA,


DAN ALAT KESEHATAN, SERTA
BIOSAFETY DAN BIOSECURITY
LABKESMAS TINGKAT 1

Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat


Kementerian Kesehatan RI
2023
Profil Fasilitator
Nama : …….
Alamat : …..
Pendidikan terakhir : …..
Tujuan Pembelajaran

Peserta mampu memahami mengenai SDM,


pengelolaan sarana, prasarana, dan alat (SPA)
UMUM laboratorium, serta biosafety dan biosecurity
Labkesmas Tingkat 1.

1. Memahami SDM Labkesmas tingkat 1


2. Memahami pengelolaan sarana, prasarana,
KHUSUS dan alat Labkesmas Tingkat 1
3. Memahami biosecurity dan biosafety
Labkesmas Tingkat 1.
Pokok Bahasan

1. SDM Labkesmas Tingkat 1

2. Pengelolaan Sarana, prasarana, dan alat pada


Laboratorium Kesehatan Masyarakat Tingkat 1

3. Biosecurity dan biosafety Labkesmas Tingkat 1


APERSEPSI

Alternatif yang bisa disampaikan pada slide apersepsi ini


1.Video
2.Pertanyaan
3.Gambar
4.Kuis
Silahkan dipilih sesuai yang dimiliki oleh fasilitator
POKOK BAHASAN I
Sumber Daya Manusia (SDM)
Labkesmas Tingkat 1
Kepala Puskesmas

Tugas dan tanggung jawab :


1. Menetapkan kebijakan penyelenggaraan Labkesmas tingkat 1
2. Melaksanakan hubungan kemitraan dengan lintas sektor, masyarakat,
maupun swasta dalam rangka penyelenggaraan labkesmas
3. Mensosialisasikan dan mengkomunikasikan kepada masyarakat dan
lintas sektor tentang pelayanan labkesmas.
4. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi keseluruhan pelayanan
labkesmas.
Kepala Puskesmas

5. Menetapkan rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium


6. Menetapkan indikator dan target kinerja pelayananan laboratorium
7. Menetapkan kebijakan pemantapan mutu internal (PMI) dan pemantapan
mutu eksternal (PME)
8. Menetapkan kebijakan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
laboratorium
9. Menetapkan kebijakan mutu pelayanan laboratorium
Penanggung Jawab
Laboratorium
Tugas dan tanggung jawab:
1. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium
2. Menyusun indikator dan target kinerja pelayananan laboratorium
3. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu internal (PMI) dan
pemantapan mutu eksternal (PME);
4. Menjamin terlaksananya kegiatan pemeriksaan laboratorium sesuai Standar
Prosedur Operasional (SPO);
5. Melaksanakan validasi analitik terhadap hasil pemeriksaan laboratorium;
6. Mengatasi masalah yang timbul dalam pelayanan laboratorium;
Penanggung Jawab
Laboratorium

7. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan


laboratorium;
8. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja laboratorium;
9. Bertanggung jawab atas keberlangsungan pelayanan laboratorium
10.Bertanggung jawab terhadap mutu pelayanan laboratorium;
11.Bertanggung jawab terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.
Pranata Laboratorium
Kesehatan
Tugas dan tanggung jawab:
1. Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO) dan alur pelayanan laboratorium
bersama dengan Penanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium
Puskesmas.
2. Memastikan peralatan pada kondisi baik dan layak pakai;
3. Memastikan bahan, reagensia dalam kondisi aman dan baik untuk digunakan;
4. Memastikan logistik laboratorium tersedia sesuai kebutuhan layanan;
5. Memastikan kondisi pasien siap dilakukan sampling (telah diberi informasi tentang
pelayanan laboratorium yang akan dilakukan);
6. Melakukan pengelolaan spesimen sebelum dianalisis atau dirujuk;
Pranata Laboratorium
Kesehatan
7. Menyiapkan bahan rujukan spesimen;
8. Melakukan analisis/pengujian/pemeriksaan spesimen;
9. Melaksanakan kegiatan penjaminan mutu laboratorium;
10.Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan;
11.Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium;
12.Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab pelaksanaan laboratorium atau
tenaga kesehatan lain;
13.Memelihara kompetensi/kapasitas yang terkait dengan laboratorium.
Petugas Kesehatan Lingkungan

Tugas dan tanggung jawab:


1. Melakukan pengumpulan data kualitas media lingkungan
2. melakukan penyiapan bahan, peralatan dan uji laboratorium media lingkungan
dengan pengukuran di lapangan
3. Melakukan pengambilan dan pengiriman sampel media lingkungan untuk rujukan
uji laboratorium
4. melakukan tabulasi hasil pemeriksaan di lapangan dan tabulasi hasil pengiriman
sampel rujukan media lingkungan
5. melakukan penyiapan bahan materi komunikasi, informasi dan edukasi kualitas
lingkungan
6. melakukan peningkatan kualitas media lingkungan dengan berbagai metode atau
teknologi
Petugas Kesehatan Lingkungan

7. melakukan identifikasi faktor resiko limbah, sampah, zat kimia berbahaya, pestisida
dan radiasi
8. melakukan pengumpulan data pengelolaan limbah, sampah, zat kimia berbahaya,
pestisida dan radiasi
9. melakukan penyiapan bahan peralatan, dan uji laboratorium pengelolaan limbah,
sampah, zat kimia berbahaya , pestisida dan radiasi
10.melakukan pengambilan dan pengiriman sampel limbah untuk rujukan uji
laboratorium
11.melakukan tabulasi hasil pemeriksaan laboratorium lapangan dan tabulasi hasil
pengiriman sampel rujukan limbah dan
12.melakukan identifikasi faktor resiko lingkungan vektor dan binatang pembawa
penyakit
POKOK BAHASAN II
Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Alat
Labkesmas Tingkat 1
Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Alat Labkesmas Tingkat 1

1.
Perencanaan

6. 2.
Pengelolaan
Penghapusan Pengadaan
Sarana, Prasarana
dan Alat (SPA) Siklus
laboratorium
Pengelolaan
SPA di
Puskesmas
menghasilkan
mutu pelayanan 5. 3.
yang BAIK untuk Pemeliharaan
mencapai, Penerimaan
kepuasan
pelanggan.
4.
Pengoperasian

Silkus Pengelolaan SPA di Laboratorium Kesehatan


Masyarakat Tingkat I
1. Analisis dan Perencanaan Kebutuhan SPA

2. Fasilitas 3. Penyediaan
gedung / ruangan fasilitas listrik
yang tersedia dan air

1. Jumlah dan 4.Alat dan


jenis Reagen yang
pemeriksaan Faktor dibutuhkan
pertimbangan
dalam analisis
kebutuhan SPA
Lab
ASPAK (Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan)

Flow chart prosedur pengadaan alat kesehatan di laboratorium Kesehatan menggunakan aplikasi ASPAK
Data inventaris dapat memberikan informasi sebagai berikut :

Informasi dasar untuk pengelolaan aset, termasuk pemetaan pemenuhan


1 standar dan membantu penjadwalan operasional, pemeliharaan,
perbaikan, penarikan kembali/recall serta penghapusan.

Jumlah, kondisi, tahun pengadaan, riwayat pemeliharaan, kalibrasi,


2 identitas (merk, tipe, nomor seri).

Proses inventarisasi SPA harus dicatat di Kartu Inventaris Barang milik


3 Daerah (BMD), Kartu Inventaris Ruangan (KIR) dan di upload ke dalam
ASPAK
Kebutuhan alat/instrumen pemeriksaan laboratorium perlu mempertimbangkan
nilai ekonomis antara lain:

1. Alat instrumen tersebut 3. Diutamakan alat yang open


2. Alat/ instrumen yang
mudah dioperasikan mudah perawatannya system
2. Pengadaan

1. Peraturan Presiden Nomor


12 Tahun 2021

Pengadaan SPA di Puskesmas


mengikuti

2. Perda masing-masing daerah

Pengadaan peralatan labkesmas tingkat 1 memprioritaskan produk dalam negeri


3. Penerimaan

A. Anggaran pemerintah →
Alur sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Berdasarkan sumbernya
dibedakan menjadi:

B. CSR atau hibah → Berita acara


hibah, garansi dan pelatihan dari
pemberi hibah, kelengkapan
administrasi, uji fungsi dan uji
coba, dokumen legalitas barang
4. Pengoperasian Alat

Pengoperasian alat Mencakup Pengoperasian alat laboratorium harus memperhatikan hal-


hal sebagai berikut :

1. Jangkauan & 3. Pra instalasi dari


kemudahan dlm 2. Sisi ergonomis tiap prasarana dan alat
SOP dan pengoperasian kesehatan.
Buku
Utilitas
Panduan
operasional
Bahan alat 4. Kecukupan sumber 5. Pemisahan
Operasional laboratorium listrik, sumber air penempatan yang
6. Jaringan listrik
bersih, sumber sensitif terhadap
Kelengkapan pencahayaan, dll getaran.

Sumber Daya
Manusia 7. Pengecekan fungsi
5. Pemeliharaan

Pemeliharaan alat kesehatan


dapat dibagi menjadi dua
kategori utama yaitu
Pemeliharaan adalah Upaya yang
dilakukan agar SPA selalu dalam 1. Pemeliharaan rutin
kondisi laik pakai, dan/atau laik (untuk menjaga mutu
fungsi yang menjamin usia pakai kinerja alat laboratorium)
lebih lama serta mencegah
kegagalan.
2. Pemeliharaan tidak
rutin (jika terjadi
kerusakan alat)
Pengujian Dan / Atau Kalibrasi

Kriteria pengujian dan /atau Kalibrasi


1. Terjadi Tujuan Pengujian dan kalibrasi
2. Terjadi
kegagalan
penggantian
Pemantapan
spare part
Mutu Internal
2. Menentukan
1. Memastikan deviasi kebenaran 3. Menjamin
4. Setelah kesesuaian konvensional nilai hasil-hasil
karakteristik penunjukan suatu pengukuran
3. Penggantian lot pemeliharaan
terhadap besaran ukur atau sesuai dengan
reagen atau maintenance spesifikasi dari deviasi dimensi standar Nasional
besar suatu bahan ukur nominal yang maupun
atau instrumen seharusnya untuk Internasional
suatu bahan ukur

5. Memerlukan
kalibrasi antara
6. Penghapusan

Secara fisik alat


laboratorium tidak dapat
digunakan karena rusak,
dan tidak ekonomis bila
diperbaiki.

Persyaratan teknis Secara teknis alat


laboratorium tidak dapat
digunakan lagi akibat
modernisasi.
Kriteria Penghapusan

Alat laboratorium hilang


kecurian atau terbakar Alat laboratorium telah
melampaui batas usia
teknis/kadaluarsa/usang
STANDAR SARANA ,
PRASARANA DAN ALAT
LABORATORIUM DI
LABKESMAS TINGKAT
I
A. Sarana

Persyaratan Sarana Laboratorium Puskesmas


6. Akses langsung
1. Ukuran ruang minimal (lubang/celah) bagi 7. Bak cuci disarankan
3x4 M2 pasien untuk untuk menggunakan
memberikan sampel pembatas transparan
dahak.

5. Pintu. Lebar bukaan 8. Kamar kecil/WC


2. Langit-langit minimal 100 cm yang pasien laboratorium
berwarna terang dan terdiri dari 2 dua daun dapat bergabung
mudah dibersihkan pintu dengan ukuran 80 dengan WC pasien
cm dan 20 cm. Puskesmas

4. Lantai harus terbuat


3. Dinding berwarna
dari bahan yang tidak
terang, harus keras,
licin, tidak berpori,
tidak berpori, kedap air,
warna terang, dan
dan mudah dibersihkan
mudah dibersihkan
B. Prasarana

Prasarana Laboratorium Puskesmas perlu memperhatikan:

Area pengambilan
1 Pencahayaan harus 2 Sirkulasi udara yang 3 sampel dilengkapi
cukup baik
exhauster

Pengambilan dahak
4 Suhu antara 22C s/d 5 dilakukan di ruangan 6 Tersedia fasilitas air
260C. bersih
terbuka

Tersedia tempat
7 sampah medis 8 Tersedia pengolahan
infeksius dan non limbah cair
infeksius
C. Perlengkapan dan Peralatan

Perlengkapan Peralatan

6. Lemari 2. Perbekalan
1. Meja dan 1.Alat Kesehatan
pendingin 7. Lemari alat Kesehatan Lain
kursi
pengambilan (refrigerator)
sampel darah

2. Loket 5. Meja
8. Rak reagen 3. Bahan Habis
pendaftaran pemeriksaan 4. Perlengkapan
Pakai

3. Kursi
petugas
4. Bak cuci/sink
laboratorium
dan pasien
6. Pencatatan
5. Meubelair
Pelaporan
POKOK BAHASAN III
Biosafety dan Biosecurity Labkesmas
Tingkat 1
BIOSAFETY

Prinsip teknologi, kontainmen, dan praktik kerja yang


PENGERTIAN diaplikasikan untuk mencegah paparan dan
terlepasnya mikroorganisme berbahaya (patogen)
dan racun secara tidak disengaja

Mengurangi atau menghilangkan terpaparnya


TUJUAN (exposure) dari suatu individu atau lingkungan
terhadap agen biologik berbahaya
Penerapan BSL 1

08. Respon
kedaruratan
06. Alat Pelindung
Diri (APD) sesuai
standar 09. Kesehatan
04. Penerimaan Kerja
dan Penyimpanan
Spesimen yang 07. Peralatan
02. Petugas aman Laboratorium yang
laboratorium
mendukung BSL-1
yang kompeten
dan terlatih 05. Dekontaminasi
dan Manajemen
03. Desain Fasilitas Limbah yang tepat
01. Praktek dan yang sesuai dengan
prosedur pemeriksaan standar
mikrobiologi yang baik
Desain Fasilitas di BSL-1

Meja, dinding dan


lantai dengan
permukaan yang Pencahayaan Sirkulasi udara
rata, kedap air, yang cukup yang baik
mudah dibersihkan
dan tidak bercelah
Good Microbiological Practice and
Procedure (GMPP)
Praktik yang benar
1.Tidak menyimpan makanan atau minuman, atau barang-barang pribadi di
laboratorium
2.Tidak memasukkan sesuatu ke dalam mulut saat bekerja di laboratorium
3.Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
4.Pastikan sumber panas tidak diletakkan di dekat bahan/reagen yang mudah
terbakar
5.Tutup luka atau kulit pecah sebelum masuk ke laboratorium
6.Pastikan seluruh persediaan peralatan laboratorium dan barang habis pakai,
termasuk reagen, APD dan desinfektan, mencukupi dan sesuai untuk kegiatan
yang dilakukan.
7.Pastikan bahan persediaan disimpan dengan benar, yaitu sesuai dengan
instruksi penyimpanan
Good Microbiological Practice and
Procedure (GMPP)
Praktik yang benar
8.Pelabelan yang tepat dari semua agen biologis dan bahan kimia dan radioaktif.
9.Lindungi dokumen tertulis dari kontaminasi (dimasukkan ke dalam plastik)
10.Pastikan pekerjaan dilakukan dengan hati-hati, tepat waktu dan tanpa terburu-
buru.
11.Jagalah area kerja tetap rapi, bersih, dan bebas dari material yang tidak perlu
saat pekerjaan sudah selesai dilaksanakan
12.Dilarang penggunaan earphone, karena dapat mengalihkan perhatian
13.Lepaskan perhiasan apa pun yang dapat merobek bahan sarung tangan,
dengan mudah terkontaminasi ketika tidak secara khusus diperlukan untuk
prosedur laboratorium yang dilakukan
Good Microbiological Practice and
Procedure (GMPP)
Prosedur yang benar
1.Hindari menghirup agen biologi
2.Hindari kontak dengan kulit dan mata, serta ingestion dari agen
biologi
3.Gunakan sarung tangan sekali pakai
4.Hindari kontak tangan bersarung dengan wajah.
5.Lindungi mulut, mata, dan wajah selama prosedur di mana percikan
mungkin terjadi.
6.Gunakan gunting dengan ujung tumpul atau bundar,
7.Penanganan benda tajam, syringe dan jarum dengan sharp container
8.Gunakan pembuka ampul untuk penanganan ampul yang aman.
9.Jangan re-cap jarum suntik
10.Buang spesimen dalam wadah anti bocor
BIOSECURITY

Upaya keamanan yang diterapkan di tingkat


perorangan dan institusional untuk mencegah
PENGERTIAN kehilangan, pencurian, penyalahgunaan,
penyimpangan atau pelepasan dengan sengaja
organisme patogen dan toksin

Usaha untuk menjaga suatu daerah dari


masuknya agen penyakit, menjaga tersebarnya
TUJUAN agen penyakit dari daerah tertentu, dan menjaga
agar suatu penyakit tidak menyebar di dalam
daerah tersebut
Aspek teknis Biosecurity
1. Batasi akses laboratorium; pasang tanda area terbatas di pintu
masuk
2. Menjaga pintu terkunci ketika laboratorium tidak dijaga.
3. Cantumkan nama dan informasi kontak penanggung jawab
laboratorium untuk kondisi darurat di tempat yang mudah terlihat
4. Pastikan bahwa setiap orang yang memasuki laboratorium
memahami bahaya yang terkait dengan laboratorium.
5. Jaga kebersihan laboratorium
6. Pastikan bahwa peralatan keselamatan darurat (misalnya, alat
pemadam kebakaran, spill kit) tersedia dan dapat diakses dengan
mudah
7. Seluruh SOP yang terkait dengan pemeriksaan laboratorium harus
disimpan berdekatan dengan tempat beraktifitas
Evaluasi

1. SDM apa saja yang dibutuhkan di


Labkesmas Tingkat I
2. Ditemukan pasien dengan gejala klinis yang
menyerupai kasus campak , apa yang
saudara lakukan dengan kasus tersebut dari
masing unsur labkesmas di Tingkat I
3. Kegiatan apa saja yang tidak boleh
dilakukan di laboratorium terkait Biosafety
dan Biosecurity
Kesimpulan

Penyelenggaraan Labkesmas di
Puskesmas akan berjalan dengan baik jika
memenuhi seluruh persyarat SDM, Sarana
, Prasarana dan Alat Labortorium serta
terjaminnya Biosafety dan Biosecurity
Referensi

a. Pedoman Biorisiko Laboratorium Institusi, 2019


b. Kepmenkes No: 835/MENKES/SK/IX/2009 tentang
Pedoman Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
Mikrobiologik dan Biomedik
c. Permenpan RB nomor 71 tahun 2021, tentang jabatan
Fungsional sanitarian
d. Pedoman Pengelolaan Sarana, Prasarana, Dan Alat
Kesehatan Puskesmas tahun 2021
e. Buku Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di FKTP tingkat 1 Tahun 2020
f. Permenkes No. 43 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan
Laboratorium klinik yang baik
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai