Anda di halaman 1dari 10

pembebasan

irian barat
Afnan Seniwati Dwi Shelywangi • Dela Dwi Nurlita • Delia Malfa Nur Calysta •
Diaul Auliya Khoirun Niza • Naisya Halimatussya'diyah • Yudia Putry Oktavia
Rammadhani
Latar Belakang
Pembebasan Irian Barat
Irian Barat, juga dikenal sebagai Papua, merupakan bagian dari bekas
Hindia Belanda dan menjadi salah satu wilayah terakhir yang dijajah
oleh Belanda.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Irian


Barat tetap berada di bawah kendali Belanda, memicu konflik.

Pada tahun 1949, Perjanjian Renville menetapkan sementara status


Irian Barat, yang masih menjadi sumber ketidakpuasan di kalangan
pemimpin Indonesia.
isi permasalahan
Konflik antara Indonesia dan Belanda tentang klaim kedaulatan atas Irian Barat berlanjut selama
beberapa dekade.

Keinginan Indonesia untuk menggabungkan Irian Barat menjadi bagian dari negara kesatuan
Indonesia, seiring dengan semangat nasionalisme.

Sementara Belanda awalnya merencanakan pengembalian berangsur-angsur ke Papua Barat yang


diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Konflik ini mencakup pemberontakan oleh kelompok separatis Papua yang ingin merdeka.
upaya menghadapi konflik
Upaya Indonesia Menghadapi Konflik
Peran penting tokoh seperti Soekarno, yang
mengkampanyekan konsep "Dwifungsi ABRI"
(Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) untuk
mengamankan Irian Barat.

Perjanjian New York pada tahun 1962 yang


mengatur proses penyerahan Irian Barat kepada
Indonesia dengan pengawasan PBB.
upaya menghadapi konflik
Pelaksanaan Referendum Penentuan Pendapat
Rakyat (Pepera) pada tahun 1969, yang diakui oleh
PBB sebagai penentuan nasib sendiri rakyat Papua.

Irian Barat resmi bergabung dengan Indonesia


setelah Pepera meskipun kontroversi dan tuduhan
terkait pemilihan yang adil.
Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) adalah
pemilihan umum yang diadakan pada 14 Juli
hingga 2 Agustus 1969.
Dwifungsi adalah gagasan yang Tujuan Pepera yaitu untuk menentukan status
diterapkan oleh Pemerintahan Orde Baru daerah bagian Papua Barat, apakah akan
dimiliki Indonesia atau Belanda.
yang menyebutkan bahwa Angkatan
Berdasarkan hasil Pepera, sebanyak 1.025 laki-
Bersenjata Republik Indonesia—terutama laki dan perempuan yang diseleksi militer
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Indonesia secara aklamasi memilih bergabung
Darat—memiliki dua tugas, yaitu pertama dengan Indonesia.

menjaga keamanan dan ketertiban negara


Hasil tersebut kemudian diakui oleh
dan kedua memegang kekuasaan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam
mengatur negara Sidang Majelis Umum PBB.
isi perjanjian
new
york
Kesimpulan
Setelah serangkaian peristiwa sejarah, Irian Barat
menjadi bagian resmi Indonesia, yang memunculkan
tantangan sosial, ekonomi, dan politik.

Pentingnya diplomasi, mediasi internasional, dan


penentuan nasib sendiri dalam penyelesaian konflik
internasional ini dapat ditekankan.
Keadaan Irian Barat
sekarang
Provinsi ini dulu dikenal dengan panggilan Irian Barat sejak
tahun 1969 hingga 1973, namanya kemudian diganti menjadi
Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga
dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi
hingga tahun 2002.

Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No


21/2001tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua
thank you
so.. any question??

Anda mungkin juga menyukai