Pendahuluan
SMAN 1 Babadan adalah sebuah institusi pendidikan SMA negeri yang beralamat di Jl.
Perikanan, Kab. Ponorogo berdiri sejak 29 Januari 1998 terakreditasi grade A dengan nilai 92
(akreditasi tahun 2021) dari BAN-S/M (Badan Akreditasi Nasional) Sekolah/Madrasah, SMAN1
Babadan memiliki lahan seluas 19,517m², Akses internet (Wi-Fi), Sumber listrik Pln dengan
daya listrik 46,000, Total Kelas 25 Ruang, Laboratorium 5 ruang, Perpustakaan 1 ruang ruang
kelas yang dilengkapi AC/kipas angin dan LCD proyektor.
Fasilitas sekolah adalah sarana dan prasarana yang digunakan oleh semua pihak yang ada di
sekolah, baik guru, murid, kepala sekolah, maupun TU. Fasilitas sekolah dapat dimanfaatkan
oleh siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya, serta mengembangkan prestasi siswa. Z
Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah kurangnya ruangan. Dengan jumlah siswa
yang terus bertambah, ruangan seperti lab, aula dll menjadi terbatas dan membuat suasana
pelajaran jadi terasa sempit. Jadi, perlu sekali adanya perluasan gedung sekolah atau
pembangunan ruang kelas baru agar siswa-siswi kita semua bisa belajar dengan nyaman dan
kondusif. Selain itu, fasilitas laboratorium di SMAN 1 Babadan pun masih perlu ditingkatkan.
Kurangnya peralatan dan ruang laboratorium yang memadai dapat menghambat proses
eksperimen dan praktikum siswa. Jadi, penting banget untuk meningkatkan fasilitas laboratorium
agar para siswa bisa belajar sains dan ilmu pengetahuan dengan lebih interaktif dan nyata.
Namun, meskipun ada beberapa kendala, SMAN 1 Babadan tetap menjadi sekolah yang
berkualitas dengan guru-guru yang berkompeten. Bersama-sama, kita bisa mencari solusi untuk
mengatasi kurangnya fasilitas umum ini. Mungkin dengan menggalang dana dari alumni,
mengajukan proposal kepada pemerintah, atau mencoba alternatif lain, kita bisa mewujudkan
impian memiliki fasilitas yang lebih memadai.
Aetikel ini dibuat untuk
Teori
1. Kurangnya Fasilitas di SMAN 1 BABADAN
Pengamatan adalah kegiatan terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan
kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena. Pengamatan juga merupakan metode
pengumpulan data dimana penelitian atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang
mereka saksikan selama penelitian. Pengamatan dilakukan dengan sengaja, tujuan, sistematis,
terencana dan tujuan yang tepat. Pengamatan juga mengacu pada syarat dan aturan dalam
penelitian atau karya ilmiah. Dalam ruang lingkup sains, pengamatan dilakukan dengan tujuan
tertentu. Kegiatan pengamatan dalam sains umumnya memiliki fokus bidang khusus, yaitu fisika,
kimia, dan biologi. Hasil dari pengamatan disebut dengan hasil observasi. Hasil observasi
tersebut dijelaskan dengan rinci, tepat, akurat, teliti, objektif, dan bermanfaat.
Menurut (Morissan,2017:143) Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia
dengan menggunakan pancaindra sebagai alat bantu utamanya. Dengan kata lain, observasi
adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja
pancaindra.
Pembahasan
Kesimpulan
Kurangnya fasilitas di SMAN 1 BABADAN menciptakan tantangan bagi pengalaman belajar
siswa. Diperlukan upaya untuk meningkatkan infrastruktur sekolah guna menciptakan
lingkungan yang mendukung perkembangan holistik siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan
upaya perbaikan dan peningkatan fasilitas agar sekolah dapat memberikan lingkungan
pembelajaran yang optimal. Dukungan dari pemerintah dan kerjasama dengan pihak swasta
dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan ini. Hanya dengan fasilitas yang memadai,
SMAN 1 Babadan dapat menjalankan perannya sebagai lembaga pendidikan yang memberikan
kontribusi positif dalam membentuk generasi yang kompeten dan berkualitas.
Daftar Pustaka
(20510135) SMAN 1 BABADAN diakses pada 06 februari 2024 dari
https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/58f42eac-e633-4dd8-a380-
de64b746765d
Profil SMAN1 Babadan, Kabupaten Ponorogo diakses pada 06 februari 2024 dari
https://sekolahloka.com/data/sman-1-babadan/
Biodata Penulis