Anda di halaman 1dari 6

SENYAWA

HIDROKARBON
TENIA ADHA XII
IPS II
HIDROKARBON ALIFATIK
adalah senyawa hidrokarbon yang didasarkan rantai atom karbon (C) tanpa adanya cincin
benzene dan dapat bersifat jenuh maupun tak jenuh.

Senyawa hidrokarbon alifatik berdasarkan ikatan rangkapnya dibedakan menjadi alkana, alkena,
dan alkuna.

Alkana
Contoh senyawa alkana adalah metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8), butane (C4H10),
pentana (C5H12), heksana (C6H14), heptana (C7H16), oktana (C8H18), nonana (C9H20), dan
dekana (C10H22).
HIDROKARBON ALIFATIK
Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki setidaknya satu ikatan rangkap
karbon. Ikatan rangkap tersebut membuat alkena menjadi senyawa yang lebih reaktif dibanding
alkana.
Contoh senyawa alkena adalah etena (C2H4), propena (C3H6), 1-butena (C4H6), 1-pentena
(C5H10), 1-hexena (C6H8), 1-heptena (C7H14), 1-oktena (C8H16), 1-nonena (C9H18), dan 1-
dekena (C10H20).
HIDROKARBON ALIFATIK
Alkuna
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap tiga
karbon. Adanya ikatan rangkap membuat senyawa alkuna lebih reaktif daripada senyawa alkane
yang lebih stabil.
Contoh senyawa alkuna adalah etuna (C2H2), propuna (C3H4), 1-butuna (C4H5), 1 pentuna
(C5H8), 1-heksuna (C6H10), 1-heptuna (C7H12), 1-oktuna (C8H14),1- nonuna (C9H15), dan 1-
dekuna (C10H18).
HIDROKARBON AROMATIK
Senyawa hidrokarbon aromatik adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki cincin benzen (cincin
datar yang tumpang tindih).
Dilansir dari BCcampus Open Publishing, istilah aromatik menunjukkan adanya cincin stabil
(cincin benzen) yang memberikan sifat berbeda dan unik pada suatu molekul.

Dilansir dari Lumen Learning, senyawa hidrokarbon aromatik biasanya bersifat nonpolar dan
kurang reaktif sehingga berguna sebagai pelarut industri senyawa nonpolar.

Contoh dari senyawa hidrokarbon aromatik adalah naphthalene (C10H8), anthracene (C14H10),
coronene (C24H12), hexahelicene (C26H6), benzene, piridin, furan, dan pirol.

Anda mungkin juga menyukai