Anda di halaman 1dari 12

Larutan

Larutan (solution) adalah suatu sistem campuran homogen, yang terdiri dari minimal dua komponen, yaitu pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Solvent maupun solute bisa berupa zat padat, zat cair dan gas. Dalam sistem larutan, komponen dengan jumlah terbesar disebut pelarut (solvent). Contoh : gas CO2 dalam air, larutan alkohol dalam air atau air dalam alkohol, larutan gula dalam air dst

Sifat Koligatif Larutan


Larutan mempunyai sifat koligatif, yaitu sifat yang tergantung pada konsentrasi larutan, dan tidak tergantung pada jenis zat terlarut (solute). Sifat koligatif ini dapat didefinisikan sbb: Penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih (td), penurunan titik beku (tb), dan tekanan osmose (II), adalah sebanding dengan konsentrasi solute dan tidak tergantung pada jenis solutenya.

Sistem larutanperlu diketahui beberap hal yang berhubungan dengan larutan :


o Kemolaran/molaritas (M) : banyaknya mol solute dalam satu liter larutan M = W/BM X 1000/L o Kemolalan/Molalitas : banyaknya mol solute dalam 1000 gram solvent. m = W/BM X 1000/P o Kenormalan/Normalitas (N) : banyaknya grek (gram ekivalen) solute dalam 1 liter larutan. o Prosentase (%) : banyaknya gram solute dalam 100 gram larutan. o Fraksi Mol : banyaknya mol suatu zat campuran (dalam hal ini larutan) dibagi dengan jumlah mol komponen solvent dan solute. o Part Permillion (ppm) : banyaknya miligram solute dalam 1 liter larutan. W : berat gram solute L : volume larutan P : berat pelarut BM : berat molekul

Kimia Karbon
Hidrokarbon adalah golongan senyawa yang tersusun atas karbon dan hidrogen. Sebelum mempelajari senyawa hidrokarbon perludiketahui skema pembagian senyawa karbon : Alkena

Alifatik Tak jenuh


Alifatik Alifatik jenuh Karbosiklik Homosiklik Siklik Heterosiklik Senyawa alisiklik Alkuna

Alkana (parafin)
Senyawa aromatik

Senyawa karbon

Alkana (CnH2n +2) atau R - H


Alkana adalah kelompok senyawa hidrokarbon asiklis (hidrokarbon tak melingkar) yang tidak mempunyai ikatan rangkap. Nama senyawa dalam kelompok alkana mempunyai akhiran ana. Deret Homolog (deret sepancaran) adalah sederetan senyawa yang mempunyai beda tetap ( - CH2 - ) secara teratur. Deret homolog alkana (CnH2n +2) CH4 = metana C2H6 = etana C3H8 = propana C4H10 = butana C5H12 = pentana C6H14 = heksana C7H16 = heptana C8H18 = oktana C9H20 = nonana C10H22 = dekana C11H24 = undekana C12H26 = dodekana

(n=1) (n=2) (n=3) (n=4) (n=5) (n=6) (n=7) (n=8) (n=9) ( n = 10 ) ( n = 11 ) ( n = 12 )

Gugus Alkil (CnH2n+1) atau R


Gugus Alkil adalah alkana yang hilang 1 atom H. Nama gugus alkil yang terjadi adalah sesuai dengan nama senyawa alkananya dengan mengganti akhiran ana dengan akhiran il. Contoh : ( n = 1 ) CH4 = metana CH3 = metil ( n = 2 ) C2H6 = etana C2H5 = etil ( n = 3 ) C3H8 = propana C3H7 = propil Kecuali ( n = 5 ) C5H12 = pentana C5H11 = pentil atau amil Kelompok diatas termasuk golongan gugus alkil primer. Artinya gugus alkil tersebut yang diikat adalah atom C primer nya. Atom C primer : atom C yang mengikat 1 atom C lainnya. Atom C sekunder : atom C yang mengikat 2 atom C lainnya. Atom C tersier : atom C yang berikatan dengan 3 atom C lainnya.

Gugus alkil sekunder :


CH3 CH3 C2H5 CH : Isopropil CH3 CH : sekunder butil

Gugus alkil tersier :


CH3
CH3 C
CH3

: tersier butil atau neobutil

Nama-nama lain untuk gugus alkil primer lainnya : CH3 CH3 CH CH2 : isobutil
CH3 CH3 C CH2 : neopentil

CH3

Alkena ( CnH2n )
Alkena adalah kelompok senyawa hidrokarbon asiklis yang mempunyai ikatan rangkap dua. Nama alkena sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran ana dengan ena. Contoh : Alkana Alkena n=2 C2H6 = etana C2H4 = etena n=3 C3H8 = propana C3H6 = propena n=4 C4H10 = butana C4H8 = butena n=5 C5H12 = pentana C5H10 = pentena Sedang n = 1 tidak ada, jadi tidak ada metena ( CH2 )

Alkuna ( CnH2n-2 )
Alkuna merupakan kelompok senyawa hidrokarbon asiklis yang mempunyai ikatan rangkap tiga. Nama alkuna sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran ana dengan akhiran una. Contoh : Alkana Alkuna n=2 C2H6 = etana C2H4 = etuna n=3 C3H8 = propana C3H6 = propuna n=4 C4H10 = butana C4H8 = butuna n=5 C5H12 = pentana C5H10 = pentuna Sedang kan n = 1 tidak ada.

Senyawa Alifatik Siklik (Siklo Alkana)


Senyawa alifatik Siklik merupakan golongan hidrokarbon yang mempunyai rantai lingkar (siklik). Golongan sikloalkana ( CnH2n ) N =3 CH3 N=4 CH2 CH2 CH2 N=5 CH3 CH3 CH2 Atau siklobutana CH2 CH2 Atau siklopentana CH2 Atau siklopropana

CH2
CH2

CH2
CH2 N=6 CH2

CH2 CH2 Atau sikloheksana

CH2

Senyawa Aromatik
Senyawa aromatik adalah golongan senyawa hidrokarbon yang mengandung inti benzena. atau

Sifat-sifat Hidrokarbon secara umum 1. Hidrokarbon dengan jumlah rantai atom C sedikit berbentuk gas , jumlah rantai C sedang berbentuk cairan, dan yang mempunyai jumlah rantai atom C banyak berbentuk padat. 2. Mudah terbakar menghasilkan gas CO2 atau CO dan H2O, karena kadar karbonnya tinggi. 3. Titik didihnya meningkat sesuai dengan kenaikan berat molekulnya. 4. Hidrokarbon yang berbentuk gas biasanya tidak berbau, sedang yang berbentuk cairan yang mudah menguap berbau. Hidrokarbon rantai tinggi tak berbau. 5. Sukar larut dalam air. 6. Sifat-sifat kimianya sesuai dengan reaksi-reaksi pada senyawa yang bersangkutan.

Tata nama (nomenklatur)


1. Pilih rantai C terpanjang sebagai rantai induknya. 2. Selain rantai induk disebut cabang. Berilah nomor cabang mulai dari ujung rantai induk yang lebih dekat dengan cabang usahakan juga agar jumlah nomor cabang sekecil mungkin. Cabang yang disebut terlebih dulu adalah yang mempunyai nomor terkecil. 3. Jika nomor cabang sama, maka cabang yang disebut terlebih dahulu adalah yang mempunyai awal lebih di depan dalam deretan alfabet. misal : etil disebut lebih dahulu daripada metil. isopropil disebut lebih dahulu daripada metil. 4. Untuk alkena dan alkuna pemberian nomor dimulai dari ujung rantai yang lebih dekat dengan ikatan rangkap. contoh : CH3
3

CH

CH2

CH2

CH3

CH2

1 CH 3

3 metil heksana (benar) 4 metil heksana (salah) 2 - metil pentana (salah)

CH3

CH2

CH

CH

CH3

Pentena 2 (benar) Pentena 3 (salah)

CH3

CH2 CH3

2 CH

CH 3 metil butena 1 (benar) 2 metil butena 3 (salah)

CH3

2 CH 2

CH2

CH CH

5CH 2

6 CH 2

CH3

CH3 CH3

CH3

2 metil 4 isopropil heptana (benar) 2 metil 3 isobutil heksana (salah) 2,5 dimetil 3 propil heksana (salah)

Jenis gugus fungsional


Gugus fungsional adalahgugus yang membedakan suatu senyawa dengan senyawa lain karena sifat-sifatnya. Sifatnya yang khas didalam reaksina denga pereaksi tertentu. O R H = alkana R C H = aldehid R OH = alkohol O R X = alkil halida R C R = keton O R C N N2 = amida O RC = asam karboksilat

R O R = eter
R NH2 = amina RC N = nitril

R CH = N N H2 = hidrazon R CH = CH R =alkena RC C R = alkuna RC

OH O
= ester O - R'

Anda mungkin juga menyukai