Pengukuran Listrik
Pengukuran Listrik
LISTRIK
1. UMUM
1.2. Kita harus memilih alat ukur yang tepat dan menggunakan
dengan metode yang benar, sehinggadalam pelaksanaannya tidak
terjadi kesalahan dan diperoleh hasil pengukuran dengan akurasi dan
optimasi yang tinggi.
Arah arus
Arah arus
2 batang besi
berdamoingan
Lanjutan 3.1.
+ - + -
S U S U
- -
a b
Lanjutan 3.2.
Alat ukur dengan sistem induksi atau dikenal juga dengan sistem
ferraris ini mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :
Bila didalam medan magnit dengan garis gaya magnit arah yang
berputar, dipasang sebuah tromol berbentuk silinder, tromol tersebut akan
berputar menurut arah putaran garis-garis gaya magnit tadi, medan
magnit ini dinamakan alat ukur medan putar atau induksi, biasa disebut alat ukur
ferraris.
I2
B Tromol
I1 A Q1 C
Q2
Q
-
+ ++
U
+ - + -
Arah gerakan S U U S
jarum
Arah gerakan S
jarum
Alat ukur tipe elektro dinamis ini, dapat digunakan untuk arus bolak balik, atau
arus searah, dan dapat dibuat dengan presisi yang baik, dan telah pula banyak
digunakan dimasa masa yg lalu. Akan tetapi - pemakaian daya sendirinya tinggi,
-
sedangkan alat ukur prinsip yang lain telah dapat pula dibuat dengan presisi
tinggi, maka pada saat ini alat ukur elektro dinamis kurang sekali digunakan
sebagai alat ukur ampere maupun volt, akan tetapi penggunaanya masih sangat
luas sebagai alat ukur daya atau disebut watt.
Seperti lihat pada gambar suatu kump
putar M ditempatkan diantara
0
kumparan.-kumparan putar F1 dan F2
bila arus i1 melalui kumparan tetap dan
F1
M arus i2 melalui kumparan putar, maka
F2 kepada kumparan putar akan dikena
kan gaya elektromagnitis,yang ber
banding lurus dengan hasil kali I1 dan
I2
Misalkan sekarang, bahwa kumparan yg putar terdapat dalam medan magnit hampir-hampir
rata yg dihasilkan oleh kumparan-kumparan tetap.
Lanjutan 3.4.
Keterangan :
0
A – B = Baut terminal
A B C = Tempat pengikat
X
D = Ikatan Tali
m
a P = Pegas
P
D
n a = Poros
penggulung
m = Kawat penarik
n = Tali penarik
x = Kawat panas
Lanjutan 3.6.
Kelemahannya:
- Dapat dipengaruhi oleh temperatur ruangan yg tinggi.
- Tidak boleh ditempatkan pada ruangan yg lembab / basah
- Harga relatif mahal.
Lanjutan 3.6.
I1 Cara kerjanya :
Pada resistan Ohm PQ digeser
M
kontak geser Q’ yg tersambung pada
S tanah pembantu Y melalui telepon
I1 I2
kepala T. Titik A dan P disambung
I2 terus untuk memastikan bahwa titik²
ER
~ tersebut benar-benar mempunyai
satu tegangan yang sama.
A Q
P Besarnya tegangan antara titik P dan
Q’
tanah pembantu Y tergantung dari
T letak kontak geser Q’, jadi tergantung
EX
X Y Z dari besarnya penahan R antara titik
P dan kontak geser Q’
I1 Menitik arah aliran I1 di dlm Rx dan
aliran I2 didalam R itu, jelas bahwa Ex
dan Er harus berlawanan arahnya.
4. BEBERAPA DEFINISI
s
In = E
, Untuk fasa tunggal dalam A (Ampere)
MAGNIT
Tidak dapat dipisahkan
LISTRIK
Generator
Magnit : Mesin listrik Motor
Transformator
7.1. Alat Ukur mempunyai type penunjukan
a. Pengukuran kuat medan
b. Penentuan kurva B-H dari suatu matrial Ferro Magnit
c. Penentuan rugi-rugi Hysterisis dan Eddy Current
d. Pengetesan magnit permanen
Lanjutan 7.1.
Contoh :
a. Mencari letak putusnya kabel tanah
b. Mengukur permitivitas suatu bahan dielektrik.
7.3. Pengukuran Induktansi (L)
Pengukuran ini pada umumnya digunakan pada rangkaian arus
bolak-balik (AC)
Contoh :
a. Kumparan (belitan)
b. Induksi sendiri (Self Inductance/L. Henry)
c. Induktansi bersama (Mutual Inductance)
Lanjutan 7.3.
A
I IR
R
Sumber DC
Iv
V V
VA R V V R
• Metode Substitusi
• Metode Jembatan Wheatstone
Lanjutan 7.4.2.
- Metode pengukuran :
Refleksi (Volt Meter – Micro ampere Meter)
Pelepasan muatan (Lost of Charge Methode)
Jembatan mega ohm (megger)
- Klasifikasi Tahanan :
Tahanan kecil = < 1 ohm
Tahanan sedang = 1 ohm sampai dengan 100.000 ohm
Tahanan besar = > 100.000 ohm
Lanjutan 7.4.2.
Tegangan (V)
Arus (I)
Impendansi (Z)
Induktif
Kapasitif
Lanjutan 7.5.3.
I (Arus)
Pengukuran langsung :
Untuk KWH satu phasa dua kawat
Meter KWH tiga phasa empat kawat
Klas 1 untuk pengukuran tidak langsung
Klas 2 untuk pengukuran langsung
8.1.2. Pengukuran Tegangan menengah
Metode pengukuran tidak langsung, yaitu:
menggunakan alat bantu PT dan CT klas 0.5
Kwh meter fase Tiga 3 kawat digunakan untuk jaringan tegangan menengah
sistem fase Tiga 3 kawat atau dengan tahanan tinggi
Meter kwh fase Tiga 4 kawat digunakan untuk jaringan tegangan menengah
sistem fase tiga 4 kawat
Lanjutan 8.1.2.
RANGKAIAN CT
P1 500 / 5 P2
SINGLE RATIO K L
k l
s1 s2
500 - 1000 / 5
P1 P2
DOUBLE RATIO K L
k1 k2 l
s1 s2 s3
P1 500 - 1000 / 5 - 5 P2
DOUBLE RATIO K L
1k 1l 2k 2l
(1 s1) (1 s2) (2 s1) (2 s2)
CL 1 CL 5 P10
Lanjutan 8.1.3.
RANGKAIAN PT
3 PHASE U
V
3 WIRE
W
U V W
U V W
V V
U
3 PHASE
V
4 WIRE
W
V V
U V W n
9. CARA PENYAMBUNGAN / DIAGRAM PENGAWATAN
9.1. KWH METER
KWH meter dugunakan untuk mengukur energi listrik yang
menentukan besar kecilnya rekening listrik pemakai.
Mengingat sangat pentingnya arti kwh meter, baik bagi PLN
maupun sipemakai maka perlu diperhatikan benar² cara
penyambungannya.
DIAGRAM PENGAWATAN
METER KWH 1
FASE
1 3 4 6 7 9 10 12
R
S
T
N
MENENTUKAN PEMBATAS ( ZEKRING )
Daya tersambung = 33 kVA A= VA = 33.000 = 50,19 A
Tegangan = 220/ 380 V VPP x V3 380 x 1,73
Besar Arus = …… A DIPILIH = 50 A
Lanjutan 9.1.a.
b. DIAGRAM PENGAWATAN KWH METER TARIF GANDA DAN KVARH METER
kWh Meter kVarh Meter
1 3 4 6 7 9 10 12 13 15 1 3 4 6 7 9
R
S
T
N
Time Switch
M
7 8 1 2 3
Lanjutan 9.1.b.
P P
Sumber
~
Sumber
daya Hz beban ~ daya
beban Hz
W
P P
~
Sumber
daya
beban ~ Sumber
daya
beban
W
Jenis lain dari watt meter adalah
- KW meter ( kilo watt meter )
- MW meter ( mega watt meter
Lanjutan 9.3.
9.4. MEGGER
Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat
listrik atau instalasi-instalasi tenaga listrik misalnya: kabel, trafo,
OCB, Jaring SUTM dll.
Tegangan alat ukur ini umumnya tegangan tinggi arus
searah yang besarnya berkisar 500 s/d 10.000 Volt.
Tegangan megger dipilih berdasarkan tegangan kerja
daripada sistem tegangan kerja peralatan atau instalasi yang akan
diuji.
Hasil pengujian ditetapkan bahwa harga penahan isolasi
minimum = 1000 X tegangan kerja peralatan yang akan diuji.
Lanjutan 9.4.
Phasa Squence
R Sumber daya/
S tegangan
RS T
T
10. BATAS UKUR PADA ALAT- ALAT UKUR LISTRIK
Setiap alat ukur mempunyai batus ukur tertentu, artinya alat ukur tersebut
hanya mampu mengukur sampai harga maksimum tertentu, dimana jarum
petunjuk akan menyimpang penuh sampai pada batas maximal dari pada skala
yang tersedia.
Pada alat ukur cermat yang dipakai untuk mengukur bermacam-macam
rangkaian , biasanya dilengkapi dengan dua, tiga atau lebih batas ukur
11.2. Pengujian dilakukan per sirkit antara titik pasok sampai dengan PHB
utama, PHB utama dengan PHB cabang PHB cabang dengan
PHB cabang berikutnya sampai sirkit akhir.
11.3. Nilai resistans minimum adalah 1 kilo ohm untuk setiap 1 volt
tegangan perencanaan.