Anda di halaman 1dari 7

BAB 4

KEPALA SEKOLAH
SEBAGAI TENAGA
KEPENDIDIKAN
Peran dan kedudukan kepala sekolah sangat penting dalam
meningkatkan mutu pendidikan, terutama dalam menciptakan dan
mewujudkan cita-cita dan keberhasilan peserta didik. Selain itu,
kepala sekolah juga berperan untuk menggerakkan dan
mengelola tenaga kependidikan lainnya untuk secara bersama-
sama mewujudkan pencapaian tujuan pendidikan di tingkat
sekolah atau madrasah.
A . P E N G E RT I A N , F U N G S I , D A N
T U G A S K E PA L A S E K O L A H
Pengertian Kepala Sekolah

Istilah kepala sekolah berasal dari dua kata, yaitu, "kepala" dan "sekolah".
Kata kepala secara etimologis dimaksudkan sebagai "mengepalai" artinya bertindak
sebagai ketua, atau pemimpin sebuah perusahaan, sekolah, perkantoran, dan lain-lain.
Adapun sekolah diartikan bangunan tempat siswa belajar.' Dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 BAB I Pasal 1 ayat 10, sekolah
dimasukkan dalam satuan pendidikan, yaitu kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, informal pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan dan sekolah jalur penyelenggaraan pendidikan formal.
Jadi, kepala sekolah adalah seorang dengan kualifikasi dan standar tertentu ditunjuk
untuk mengepalai satuan pendidikan.Dalam Peraturan Pemerintah dikenal dengan
berbagai satuan pendidikan yang dikepalai oleh kepala sekolah.
L A N J U TA N …

Penyebutan kepala sekolah bergantung pada tempat ia betugas, yaitu sebagai


berikut.
1. Pendidikan Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
2. Taman Kanak-kanak, yang selanjutnya disingkat TK, adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang
menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4 (empat) tahun
sampai 6 (enam) tahun.
L A N J U TA N … . .
3. RA, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan dengan
kekhasan agama Islam bagi anak berusia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam)
tahun.
4. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi.
5. Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal
yang melandasi jenjang pendidikan menengah, diselenggarakan pada satuan
pendidikan berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain
yang sederajat serta menjadi satu kesatuan kelanjutan pendidikan pada satuan
pendidikan yang berbentuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah
Tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat.
L A N J U TA N … .
6. Sekolah Dasar, selanjutnya disingkat SD, adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang
pendidikan dasar.
7. Madrasah Ibtidaiyah, selanjutnya disingkat MI, adalah salah satu bentuk
satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang
menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada
jenjang pendidikan dasar.
8. Sekolah Menengah Pertama, selanjutnya disingkat SMP, adalah salah
satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan
umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau
bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama
atau setara SD atau MI.
L A N J U TA N … . .
9. Madrasah Tsanawiyah, selanjutnya disingkat MTs, adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum
dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI,
atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara
SD atau MI.
10. Pendidikan menengah adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang
merupakan lanjutan pendidikan dasar, berbentuk Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah,
Sekolah Menengah Kejuruan, dan Madrasah Aliyah Kejuruan atau bentuk lain yang sederajat.
11. Sekolah Menengah Atas, selanjutnya disingkat SMA, adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.
L A N J U TA N … .
12. Madrasah Aliyah, selanjutnya disingkat MA, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan
agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain
yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs
13. Sekolah Menengah Kejuruan, selanjutnya disingkat SMK, adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah
sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar
yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.
14. Madrasah Aliyah Kejuruan, selanjutnya disingkat MAK, adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan
dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP,
MTS, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara
SMP atau MTs.

Anda mungkin juga menyukai