Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si.
Dr. Pepen Supendi, M.Ag.
Disusun Oleh:
Indrie Dwi Lestari (1192100033) V/A
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021 10 CATATAN PENTING
KELEMBAGAAN PENDIDIKAN ISLAM
1. Secara terminologi dari kutipan Ramayulis oleh Hasan Langgulung, bahwa
lembaga pendidikan adalah suatu sistem peraturan yang bersifat abstrak, suatu konsepsi yang terdiri dari kode-kode, norma-norma, ideologi-ideologi dan sebagainya, baik tertulis atau tidak, termasuk perlengkapan material dan organisasi simbolik: kelompok manusia yang terdiri dari individuindividu yang dibentuk dengan sengaja atau tidak, untuk mencapai tujuan tertentu dan tempattempat kelompok itu melaksanakan peraturan-peraturan tersebut adalah: masjid, sekolah, kuttab dan sebagainya. 2. Lembaga pendidikan Islam merupakan hasil pemikiran yang dicetuskan oleh kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang didasari, digerakkan, dan dikembangkan oleh jiwa Islam (Al- Qur’an dan As Sunnah). Lembaga pendidikan Islam secara keseluruhan, bukanlah suatu yang datang dari luar, melainkan dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai hubungan erat dengan kehidupan Islam secara umum. 3. Lembaga pendidikan islam yang diselenggarakan secara formal merupakan lembaga pendidikan yang terstruktur dan berjenjang, dimana lembaga tersebut terbagi atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Hal tersebut juga sesuai dengan yang disebutkan dalam Undang-undang nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 4. Lembaga pendidikan Islam formal di Indonesia adalah : Lembaga Pendidikan Islam (Formal) Jenjang Pendidikan Dasar : a. Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Terpadu. b. Raudatul Athfal. c. Sekolah Dasar Islam Terpadu/Boarding School. d. Madrasah Ibtidaiyah (MI). e. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu/Boarding School. f. Madrasah Tsanawiyah (MTs). Lembaga Pendidikan Islam (Formal) Jenjang Pendidikan Menengah a. Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Terpadu/ Boarding School. b. Madrasah Aliyah (MA). c. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islam Terpadu/Boarding School. Lembaga Pendidikan Islam (Formal) Jenjang Pendidikan Tinggi : a. Institut. b. Universitas. 5. Menurut UU No 20 Tahun 2003 pendidikan non formal ialah jalur pendidikan yang tujuannya untuk mengganti, menambah dan melengkapi pendidikan formal. Pendidikan ini dapat diselenggarakan oleh lembaga khusus yang ditunjuk oleh pemerintah dengan berpedoman pada standar nasional pendidikan. Dan karena berpedoman pada standar nasional pendidikan maka hasil dari pendidikan non formal tersebut dapat dihargai setara dengan pendidikan formal. Selain itu lembaga pendidikan non formal juga dapat berasal dari program pembelajaran yang tumbuh dan berkembang di Masyarakat. 6. Lembaga pendidikan islam yang diselenggarakan secara non formal merupakan lembaga Pendidikan islam yang banyak tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat. Bentuk pendidikan tersebut banyak ditemui sebagai salah satu program keagamaan. berkembangnya layanan pendidikan nonformal berbasis pendidikan islam juga sangat erat kaitannya dengan undang-undang system pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 yang meyeb utkan bahwa peyelenggaraan pendidikan di Indonesia terbagi atas tiga jalur pendidikan yang salah satunya adalah pendidikan non-formal. Pernyataan tersebut semakin menguatkan pengakuan lembaga pendidikan non formal secara hukum di Indonesia. 7. Di Indonesia sendiri, perkembangan lembaga pendidikan islam non formal sejalan dengan satuan pendidikan yang ditetapkan oleh undang-undang Sisdiknas no 20 Tahun 2003 pasal 26 ayat 3 yang berbunyi: “pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, Pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik”. Satuan Lembaga Pendidikan Non Formal : a. Lembaga kursus. b. Lembaga Pelatihan. c. Kelompok Belajar. d. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. e. Majelis Taklim. f. Satuan Pendidikan Sejenis : Pesantren, Day care, Bimbingan Belajar. 8. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 bahwa Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan diakui sama dengan Pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional. 9. Lembaga pendidikan islam di Indonesia memiliki peran dan andil yang sama dengan institusi-institusi pendidikan lainnya di dalam membangun generasi Indonesia yang berkualitas. Lembaga pendidikan islam yang berkembang saat ini memiliki kondisi yang lebih baik. Pendidikan islam pada jaman sekarang sudah mampu menyentuh lapisan-lapisan pendidikan formal yang dahulu hanya bisa disentuh dalam lingkup yang lebih khusus. Seperti terlihat pada sekolah-sekolah yang hanya secara khusus berada di bawah departemenagama. Namun saat ini justru pendidikan islam berkembang pesat tidak hanya dalam sekolah tertentu melainkan pada jenjang pendidikan formal yang bersifat umum seperti SD, SMP, SMA, SMK yang mengintegrasikan nilai pendidikan islam di dalam pembelajaran dan konsep pendidikannya atau sering kita jumpai pendidikan islam terpadu / boarding school. 10. Problematika atau permasalahan yang terjadi dalam Lembaga pendidikan Islam non formal cukup kompleks. mengenai kondisi eksternal yang berkaitan dengan dinamika lembaga pendidikan Islam non formal itu sendiri, lembaga pendidikan Islam non formal belum dapat menuntaskan model lembaga pendidikan yang adaptik terhadap perkembangan zaman, apakah model majelis taklim yang lebih menonjolkan watak ketradisionalannya yang identik dengan masa lampau, atau dengan model madrasah yang menampilkan kemoderenan yang lebih pragmatis dan progressif, atau model yang mengkombinasikan antara moderen dan tradisional seperti pesantren modern yang lebih mengacu ke masa depan dengan mempertahankan ruh keIslaman. Permasalahan klasik yang terjadi dalam Lembaga pendidikan Islam non formal adalah sebagai berikut: kualitas pembimbing baik Kiai, ustadz yang kurang memadai, terbatasnya sumber daya manusia dan dana, produktifitas lembaga yang kurang bermutu, efisiensi pendidikan yang rendah, proses pembelajaran yang kaku, sarana dan prasarana yang kurang memadai, dan sebagainya. Persoalan-persoalan di atas merupakan permasalahan umum yang terjadi pada kebanyakan lembaga pendidikan Islam non formal.