Anda di halaman 1dari 15

Ragam berbicara

Kelompok 4
1.AJI TRI SAPUTRO (42023150001)
2. AMELIA SILVIANA PUTRI (42023150002)
3. ARDA APRILIA ARTA UTAMI (42023150005)
4.DEA RAHMAWATI (42023150008)
5. SITI ASIYAH (42023150025)
6. SANDRA CAHAYA WINATA (42023150031)
7.WAHIDATUS NOVA NUR ARIANI (42023150032)
8.ZAHRA MIRZARIFATUL MUZAKKYYAH( 42023150033)
Apa itu berbicara?

Ada beberapa hal penting berkaitan dengan batasan berbicara


berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haryadi dan
Zamzani (2000:72), Tarigan (2008:15), Slamet dan Amir (1996:
64) yakni:
a) Berbicara merupakan sarana untuk menyatakan ekspresi
intelektual, karena berbicara tidak sekedar
mengomunikasikan pikiran dan gagasan saja, akan tetapi
juga sebagai sarana utama untuk menciptakan dan
menstimulasi kekayaan pengalaman dan ide-ide baru.
b) Berbicara merupakan keterampilan yang mekanistik,
karena berbicara membutuhkan prosedur dan aturan
yang dituntut dalam berbicara.
c) Berbicara merupakan aktivitas yang melibatkan faktor
fisik dan psikhis, karena untuk menghasilkan bunyi
bahasa dibutuhkan organ tubuh dan stabilitas emosi.
d) Berbicara merupakan aktivitas yang membutuhkan
kemampuan linguistik dan semantik.
e) Berbicara merupakan aktivitas yang melibatkan faktor
nonkebahasaan, karena kejelasan pikiran dan gagasan
yang disampaikan sangat dipengaruhi oleh (intonasi,
lafal, ekspresi, gerak-gerik, kelancaran, dan sebagainya).
RAGAM BERBICARA

A. RAGAM BERBICARA SECARA UMUM


1. BERDASARKAN TUJUAN BERBICARA
a. Berbicara argumentasi b. Berbicara Persuasif
Berbicara persuasif biasanya sering
Berbicara argumentasi, sering digunakan untuk digunakan untuk memengaruhi orang lain
meyakinkan orang lain. Untuk meyakinkan orang lain, Contoh: iklan produk, dan iklan layanan
seorang pembicara argumentasi harus didukung oleh masyarakat.
c. Berbicara Ekspositif
fakta, bukti dan teori yang diuji kebenarannya Berbicara ekspositif digunakan untuk
Contoh: jaksa dan pengacara memperluas wawasan pendengar (informasi).
Contoh : seminar, pidato, presentasi,
RAGAM BERBICARA

d. Berbicara Deskriptif e. Berbicara Naratif


Berbicara naratif digunakan untuk
Berbicara deskriptif digunakan untuk memberikan menceritakan suatu kejadian atau perstiwa yang
gambaran kepada pendengar tentang suatu objek dengan dialami pembicara. Pembicara naratif diikat oleh
sejelas- jelasnya. Contoh: Polisi meminta keterangan saksi urutan waktu dan urutan tempat.
Contoh: ketika menceritakan pengalaman, baik
sebuah kejadian untuk kepentingan kesaksian dalam perkara hukum
maupun hanya pendukung dalam bercengkrama.
RAGAM BERBICARA

2. BERDASARKAN SITUASI BERBICARA

a. Formal b. Non formal


Berbeda dengan berbicara formal kegiatan
Disebut berbicara formal karena terikat dengan berbicara non formal adalah kegiatan berbicara
situasi tempat dan prosedur tertentu keformalan situasi yang tidak mementingkan unsur dramatical
yang melatarbelakangi. Contoh untuk berbicara formal kalimat dan sangat tergantung pada kesepahaman
konteks ketika kalimat itu diucapkan. Contoh:
adalah pidato ceramah wawancara seminar diskusi kegiatan kebijakan formal dapat dijumpai pada
kelompok panel kegiatan tukar pengalaman, percakapan
menyampaikan berita, menyampaikan
pengumuman, bertelepon dan memberi petunjuk
RAGAM BERBICARA

3. BERDASARKAN JUMLAH PIHAK YANG TERLIBAT

a. Berbicara individual b. Berbicara kelompok


Berbicara kelompok melibatkan banyak
Berbicara individual dilakukan oleh satu orang pembicara banyak tujuan mengapa kegiatan
pembicara dalam kegiatan berbicara ini, dimungkinkan berbicara ini melibatkan banyak berbicara antara
ada keterlibatan pihak lain, tetapi peran mereka hanya lain, untuk mencapai kesepakatan, memperluas
pengetahuan dan wawasan, atau untuk meyakinkan
sebagai penengah pasif. dan mempengaruhi pendengar. Contoh: kegiatan
berbicara kelompok dapat dijumpai pada kegiatan
diskusi,seminar, simposium, negosiasi dan
wawancara.
B. RAGAM BERBICARA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
.
Banyak kegiatan berbicara terkait dengan keperluan akademik akan
tetapi pembatasan beragam ini di batasi pada kegiatan berbicara,
wawancara, diskusi kelompok, debat, seminar, ceramah dan presentasi.
1. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan dengan
seseorang atau narasumber untuk memperoleh informasi tertentu untuk
keperluan media massa, penelitian, dan diagnosis keterampilan
berbahasa.
2. Diskusi kelompok
Diskusi Kelompok merupakan interaksi antara dua orang atau kelompok
atau lebih untuk membicarakan satu masalah dengan tujuan bertukar
pengetahuan atau memecahkan masalah dengan dipimpin oleh seorang
moderator
3. Debat
Tujuan berdebat adalah memenangkan perdebatan dengan adu
pendapat. Tiap-tiap pihak saling menyampaikan pendapatnya disertai
dengan bukti yang mendukung sehingga pihak tersebut dapat menguatkan
pendapatnya dan mematahkan pendapat lawan.
4. Ceramah
proses penyampaian pesan yang bertujuan menasihati atau
memberi petunjuk kepada pendengarnya. Ceramah ini berbeda dengan
pidato. Pidato adalah kegiatan berbicara satu arah, sedangkan ceramah
kegiatan berbicara secara 2 arah.
5. Seminar
Seminar adalah suatu pertemuan yang bersifat ilmiah untuk
membahas suatu masalah tertentu dengan prasarana serta tanggapan
melalui suatu diskusi untuk mendapatkan suatu keputusan bersama
mengenai masalah yang diperbincangkan
C. STRATEGI KETERAMPILAN BERBICARA

1. Strategi Pembelajaran KSUPP (P)KSUPP(P) adalah singkatan dari


Kisahkan, Siapkan, Ulangi, Pakai, Pamerkan, dan Pekerjaan rumah
yang ditaruh dalam kurung karena bersifat fakultatif, bersifat
pilihan. Strategi heuristik KSUPP(P) yang dapat dilakukan oleh
guru dalam pembelajaran menceritakan pengalaman paling
mengesankan.
2. Strategi pembelajaran kuantumStrategi pembelajaran kuantum
dapat diterapkan melalui berbagai metode yang melibatkan
interaksi langsung antara guru dan siswa, serta penggunaan
sumber daya pembelajaran yang relevan.
3. Strategi pembelajaran kooperatif berbantuan objek langsung. Bercerita
merupakan sebuah bentuk keterampilan yang perlu dimiliki oleh siswa agar
mereka dapat menyampaiakan suatu kisah dengan baik dan menarik
perhatian lawan tuturnya. Kekurangmampuan siswa dalam berimajinasi
tentunya akan menghambat proses pembelajaran. Melalui teknik
pengamatan objek langsung diharapkan siswa memiliki bahan yang kaya
dalam menyusun ceritanya
4. Strategi Pembelajaran Heuristik. Strategi pembelajaran ini menggunakan
media atau alat peraga berupa personal photograph. Media atau alat peraga
ini dapat berjumlah hanya satu buah atau beberapa buah yang menunjukkan
seri atau urutan kejadian.
D. ORGANISASI GAGASAN

a) Menyampaikan Gagasan
Gagasan adalah konsep, ide, atau pemikiran yang
muncul dalam pikiran seseorang sebagai hasil dari proses
berpikir, refleksi, atau pengamatan. Gagasan bisa berasal dari
pengalaman pribadi, informasi yang diperoleh dari berbagai
sumber, atau kombinasi dari keduanya. Gagasan sering kali
menjadi dasar untuk penelitian, pembuatan keputusan,
kreativitas, atau pemecahan masalah.
b) Mengorganisasikan Gagasan
Organisasi gagasan dalam kegiatan berbicara berkaitan
dengan upaya seorang pembicara dalam mengelola gagasan
yang akan disampaikan. Proses ini penting dilakukan agar
gagasan dikemukakan runtut dan lengkap sehingga mudah
dipahami oleh pendengar. Ada beberapa tahapan dalam
menyusun organisasi gagasan, yaitu:
1)Mencatat gagasan
2)Mengatur urutan gagasan
3)Memeriksa kembali urutan gagasan
4)Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
5)Mengembangkan organisasi gagasan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai