Anda di halaman 1dari 19

PANCASILA

Sebagai
Ideologi Negara
Pertemuan 6
01 03
Tantangan
Pancasila
menghadapi persoalan-
02 Hubungan Pancasila dalam
kaitannya dengan rumusan
kebijakan pemerintah
persoalan: Ektrimisme,
SARA, Ideologi Hubungan Pancasila dengan
UUD 1945, NKRI, Bhineka
Tunggal Ika
01
Tantangan
Pancasila
Lemahnya fungsi pengawasan berdampak pada transparansi

Munculnya ekstrimisme dan konsumerisme

Penegakan hukum tidak berjalan baik dan penyelewengan

Minimnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai Pancasila

Sistem Politik tidak berjalan baik


Globalisasi
Pengabaian proses demorasi
Konflik sosial
budaya
Krisis Akhlak dan Moral
Solusi
Menegakan hukum bagi pelaku KKN Pemberdayaan ekonomi rakyat

Meningkatkan kerukunan, tolerasi, dan Peningkatan transparansi digital


saling menghormati

Memperbaiki kesenjangan ekonomi Meningkatkan integritas,


profesionalisme, dan tanggung jawab dalam
penyelenggaraan negara

Penguatan SDM
02
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945, NKRI,
Bhineka Tunggal Ika
Hubungan Pancasila dengan
UUD 1945

Pancasila adalah ideologi Pancasila menggambarkan


negara yang menjadi dasar tujuan negara yang tercantum
NKRI dan tertera dalam dalam Alinea ke 4 Pembukaan
pembukaan UUD 1945 UUD 1945
UUD 1945 bersifat tertulis dan
memiliki rumusan yang jelas

Pembukaan UUD 1945 bersifat


fundamental
Berisi norma, aturan, dan
ketentuan yang dilaksanakan
secara konstitusional
Bersifat singkat dan Supel

UUD 1945 merupakan hukum


positif yang tinggi
Hubungan Formal

Tercantumnya Pancasila dalam Pembukaan mengandung pengertian bahwa tata kehidupan bernegara tidak
hanya bertopang pada asas sosial, ekonomi, politik, tetapi juga asas-asas kultural, religius dan asas-asas
kenegaraan yang unsur-unsurnya terdapat dalam Pancasila dan tercantum di Alinea ke 4 (Kaelan, 2009: 90-91) .

Pembukaan UUD 1945 merupakan Pokok Kaidah Negara yang Fundamental memiliki dua
kedudukan, yaitu sebagai dasar tertib hukum dan sumber tertib hukum tertinggi (Kaelan, 2009: 90-
91).

Pembukaan merupakan sumber bagi pasal yang ada didalamnya, sehingga memperkuat kedudukan
Pancasila sebagai norma dasar hukum tertinggi yang tidak dapat diubah

Pancasila sebagai pokok negara yang fundamental menjadi dasar bagi kelangsungan hidup negara.
Hubungan Material

merujuk pada materi pokok atau isi Pembukaan sendiri 🡪 Pancasila.

Oleh karena kandungan material Pembukaan UUD NRI tahun 1945 itulah maka
Pembukaan UUD NRI tahun 1945 dapat disebut sebagai Pokok Kaidah Negara
yang Fundamental yang berintikan Pancasila (Kaelan, 2009: 90-91).
Hubungan Pancasila dan Bhineka
Tunggal Ika
Pancasila sebagai dasar negara 🡪 Dengan adanya Pancasila 🡪
mengamalkan setiap nilai yang meminimalisir perpecahan dan konflik
terkandung didalamnya agar sesuai maupun kesenjangan
dengan semboyan “ Bhineka Tunggal
Ika”.
Pancasila menyatukan suku, ras,
etnis, agama dan budaya

Keberagaman bukan perbedaan yang membatasi


melainkan untuk melengkapi persatuan, kesatuan dan
kemajuan bangsa Indonesia.
Menghargai perbedaan namun
Peran pancasila dalam tertap Bersatu dalam ikatan sebagai
keberagaman 🡪 bangsa Indonesia
mewujudkan Bhineka
Tunggal Ika

Adanya rasa toleransi,


harmonisasi, integrasi, kerjasama,
Pancasila saling mendukung, dan semangat
mempersatukan juang untuk menciptakan
perbedaan dalam persatuan dan kesatuan
membangun
kebhinekaan
Hubungan Pancasila dengan NKRI

Sehingga Pancasila akan


menjadi dasar atau
ideologi sebuah negara
Pancasila adalah ideologi
agar bisa menjadi
negara yang menjadi
mengutuhkan Indonesia
dasar NKRI dan tertera
dari beragam tantangan
dalam Pembukaan UUD
dan mencapai tujuan
1945.
negara dengan baik.

Tanpa adanya ideologi maka


sebuah bangsa tidak akan
mempunyai tujuan dan akan selalu
terombang-ambing.
Hubungan Pancasila
dengan rumusan
kebijakan
Pancasila sebagai dasar negara merupakan Sehingga perlu untuk diimplementasikan
hasil pemikiran para founding fathers yang dalam segala aspek termasuk perumusan
menggambarkan cita-cita, nilai dan karakter kebijakan
bangsa Indonesia

Dalam perumusan kebijakan Pancasila harus


Kebijakan 🡪 rencana atau tindakan yang menjadi acuan utama dalam mengarahkan
dibuat oleh pemerintah demu mencapai isi, proses dan hasil kebijakan
tujuan tertentu
Bidang Politik
Maka pembuatan kebijakan negara dalam bidang
politik harus berdasar pada manusia yang
Tertuang dalam pasal 26, 27 ayat merupakan subyek pendukung Pancasila
1 dan pasal 28 ayat 2 yang (Notonegoro) agar dapat menjamin HAM dan
merupakan penjabaran dari memperhatikan rakyat yang merupakan pemegang
pokok pikiran sila ke 2 dan 4. kekuasan dan kedaulatan tertinggi.

Contoh : UU No 7 tahun 2017 tentang


Pemilu, UU No 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, UU No 48 tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
Bidang Ekonomi
Sesuai dengan Pancasila, maka prinsip
ekonomi yang diterapkan adalah Sehingga, dalam pembuatan kebijakan
ekonomi kerakyatan (mensejahterakan ekonomi harus bertumpu pada
rakyat). kepentingan rakyat dan berkeadilan.

Tertuang dalam pasal 27 ayat 2, pasal 33


dan pasal 34 ayat 5 yang merupakan isi
dari sila ke 4 dan 5. Pokok pikiran ini Contoh UU No 7 tahun 2014 tentang
menjadi landasan bagi Pembangunan perdagangan, UU No 24 Tahun 2019 tentang
sistem ekonomi Pancasila dan ekonomi kreatif
kehidupan ekonomi nasional.
Bidang Sosial Budaya
Pengembangan kebijakan di bidang sosial dan budaya harus bersifat humanistic (mendasarkan nilai
yang bersumber dari harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya).

Tertuang dalam pasal 29, pasal 31 dan pasal 32 ayat 6 yang merupakan isi dari sila ke 1, 2 dan 3.
Pokok pikiran ini menjadi landasan bagi Pembangunan di bidang keagamaan, pendidikan dan
kebudayaan nasional.

Sehingga, dalam pembuatan kebijakan sosial dan budaya harus sesuai dengan nilai yang tumbuh
dan berkembang dalam mendukung proses Pembangunan Masyarakat yang berkebudayaan.

Contoh : UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No 36 tahun 2009


tentang Kesehatan
Bidang Pertahanan dan Kemanan
Negara Indonesia adalah negara Sehingga, dalam pembuatan kebijakan
hukum, sehingga seluruh elemen pertahanan dan keamanan harus diawali dari
wajib untuk tunduk dan patuh kesadaran bahwa Indonesia merupakan
terhadap hukum. negara hukum, dan dikembangkan menurut
dasar kemanusiaan bukan kekuasaan yang
berbasis pada moralitas keamanan agar
terhindar dari pelanggaran HAM dan
mengayomi Masyarakat.

Tertuang dalam pasal 27 dan 30


merupakan isi penjabaran dari sila ke
1. Pokok pikiran ini menjadi landasan Contoh : UU No 3 Tahun 2002 tentang
dalam bidang pertahanan dan pertahanan negara, UU No 15 Tahun 2003
kemananan nasional. tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi

Anda mungkin juga menyukai