OBAT
UNIVERSITAS MATHLAUL ANWAR
METABOLISME OBAT
DEFINISI
Reaksi reaksi
a) Oksidasi
b) Reduksi
c) Hidrolisis
d) Konjugasi
e) Asetilasi
f) metilasi
Mengubah obat menjadi metabolit tidak aktif dan tidak toksik (bioinaktivasi
dan detoksifikasi), mudah larut dalam air diekskresi dari tubuh
Nyatanya:
Ada beberapa metabolit yang sifatnya lebih toksik dibanding senyawa
asalnya (biotoksifikasi)
Metabolit memeliki efek farmakologi yang berbeda dengan senyawa
asalnya.
1. Faktor genetik/keturunan
2. Perbedaan spesies dan galur
3. Perbedaan jenis kelamin
4. Perbedaan umur
5. Penghambatan enzim metabolisme
6. Induksi enzim metabolisme
7. Faktor lain-lain
FAKTOR GENETIC/KETURUNAN
Contoh
• Metabolisme isoniazid (OAT) melalui proses N-asetilasi, proses: pemindahan gugus asetil
yang dikatalisis oleh N-asetil transferase. Studi terhadap kecepatan asetilasi:
• orang jepang dan eskimo: asetilator cepat (T1/2: 45-80 menit) tingkatkan dosis
• Orang eropa timur dan mesir: asetilator lambat (T1/2: 140-200 menit)monitor efek
samping (neuritis perifer)
• Hidralazin, prokainamid, dapson genetik mempengaruhi kecepatan asetilasi
• Fenitoin, fenilbutazon, dikumarol, nortriptilingenetik mempengaruhi kecepatan oksidasi
PERBEDAAN SPESIES DAN GALUR
Contoh:
• Fenilasetat
• manusia: terkonjugasi dengan glisin dan glutamin
• kelinci dan tikus: hanya terkonjugasi dengan glisin saja
• Amfetamin
• Manusia, kelinci, marmot: mengalami deaminasi oksidatif
• Tikus: hidroksilasi aromatis
• Fenitoin
• Manusia: mengalami oksidasi aromatik menghasilkan S(-)-para-hidroksifenitoin
• Anjing R(-)-orto-hidroksifenitoin
PERBEDAAN JENIS KELAMIN
pemberian obat bersama dengan obat lain yang bersifat enzyme inhibitor:
• meningkatkan intensitas efek obat
• Memperpanjang masa kerja obat
• Meningkatkan resiko ES dan toksisitas obat
• Dikumarol, kloramfenikol, sulfonamid dan fenilbutazon menghambat enzim yang
memetabolisme tolbutamid dan klorpropamidresiko hipoglikemi
• Fenilbutazon menghambat melabolisme warfarin meningkatkan efek
antikoagulanresiko pendarahan
INDUKSI ENZIM METABOLISME
pemberian obat bersama dengan obat lain yang bersifat enzyme inducer:
• Mempercepat proses metabolisme
• Menurunkan kadar obat bebas dalam plasma efek farmakologis
• Masa kerja menjadi lebih singkat
• Perhatikan toksisitas obat karena pembentukan metabolit reaktif, ex: asetaminofen diidnduksi oleh
fenobarbital; hepatotoksik
Contoh
• Fenobarbital menginduksi enzim mikrosom sehingga meningkatkan metabolisme warfarin, griceofulfin,
kumarin, fenitoin, kontrasepsi oral
• Polisiklik hidrokarbon benzopiren di dalam rokok menginduksi enzim CYP450 meningkatkan oksidasi
teofilin, fenasetin, pentazosin, propoksifen
FAKTOR LAIN LAIN
• Diet makanan
• Kondisi kurang gizi
• Gangguan keseimbangan hormon
• Kehamilan
• Pengikatan oleh protein plasma
• Distribusi obat pada jaringan
• Keadaan patologis hati
METABOLISME
OBAT
JALUR UMUM METABOLISME OBAT DAN SENYAWA ORGANIK
ASING
Reaksi fase 1 atau reaksi fungsioaliseme
a. Oksidasi ikatan rangkap alifatik (olefin) a. Reduksi gugus karbonil (aldehida dan
b. Oksidasi atom C-Benzilik keton)
c. Oksidasi atom C-Alilik b. Reduksi gugus nitro dan azo
d. Oksidasi atom Cα-Karbonil dan Imin c. Reaksi reduksi lain-lain
e. Oksidasi atom C Alifatik dan alisiklik
f. Oksidasi sistem C-N, C-O dan C-S
g. Oksidasi alkohol dan aldehida
h. Reaksi oksidasi lain lain
JALUR UMUM METABOLISME OBAT DAN SENYAWA ORGANIK
ASING
Reaksi fase II atau reaksi konjugasi yang
meliputi:
Reaksi konjugasi Reaksi asetilasi
b. Konjugasi Sulfat
c. Konjugasi dengan Glisin dan Glutamin
d. Konjugasi dengan Glutation atau Asam
Merkapturat
senyawa obat mengalami proses metabolisme yang
melibatkan reaksi oksidasi dengan bantuan
sitokrom-P-450.
Oksidasi senyawa aromatik (arena) akan
menghasilkan metabolit arenol.
Proses ini melalui pembentukan senyawa antara
epoksida (arena oksida) yang segera mengalami
penataan ulang menjadi arenol.
Reaksi oksidasi
Kadang-kadang hasil metabolit
merupakan senyawa yang lebih aktif
dibanding senyawa semula.
Contoh : fenilbutazon mengalami
hidroksilasi pada posisi para,
menghasilkan oksifenbutazon yang
aktif sebagai antiradang.
Reaksi oksidasi
OKSIDASI IKATAN RANGKAP ALIFATIK (OLEFIN)
CONTOH : TOLBUTAMID
Oksidasi atom C-Alilik
Contoh : Diazepam
Oksidasi atom C Alifatik dan alisiklik
Reaksi umum :
Oksidasi alkohol dan aldehida
Alkohol primer akan teroksidasi dengan katalisator enzim alkohol
dehidrogenase menghasilkan aldehida.
Aldehida yang terbentuk mengalami osidasi lebih lanjut dengan katalisator
enzim aldehid oksidase menjadi asam karboksilat.
Reaksi oksidasi lain-lain
Reduksi gugus azo menghasilkan senyawa antara hidraso, yang segera tereduksi lebih lanjut
menjadi amin aromatik primer.
REAKSI REDUKSI LAIN LAIN
Reaksi Hidrolisis
REAKSI FASE II
KONJUGASI ASAM GLUKURONAT
Konjugasi dengan asam glukuronat (glukuronidasi) merupakan cara konjugasi
umum dalam proses metabolisme dan hampir semua obat mengalami proses ini.
Konjugasi dengan sulfat terutama terjadi pada senyawa yang mengandung gugus fenol, dan
kadang-kadang juga terjadi pada senyawa alkohol, amin aromatik dan senyawa N-hidroksi.
Konjugasi sulfat pada umumnya untuk meningkatkan kelarutan senyawa dalam air dan membuat
senyawa menjadi tidak toksik.
KONJUGASI DENGAN GLISIN DAN GLUTAMIN
Glisin atau glutamin dapat berkonjugasi dengan substrat yang
mengandung gugus asam karboksilat.
Reaksi metilasi mempunyai peranan penting pada proses biosintesis beberapa senyawa endogen serta untuk
proses bioinaktivasi obat. Koenzim yang terlibat pada reaksi metilasi adalah S-adenosil-metionin.
CONTOH JALUR METABOLISME PADA REAKSI FASA I DAN FASA II