Anda di halaman 1dari 26

Persalinan Letak

Sungsang
Dr. Abitmer Gultom, Sp.OG
Definisi Letak Sungsang

Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang


dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah
kavum uteri, atau janin terletak pada posisi aksis longitudinal
dengan kepala difundus uteri.
Klasifikasi Letak Sungsang
1. Frank breech (bokong murni) apabila
bagian bawah janin adalah bokong saja
tanpa disertai lutut atau kaki. Terjadi
ketika kedua paha janin fleksi dan
ekstremitas bawah ekstensi.
2. Complete breech (bokong-kaki) apabila
bagian bawah janin adalah bokong
lengkap disertai kedua paha yang
tertekuk atau kedua lutut tertekuk
(duduk dalam posisi jongkok).
3. Footling (presentasi kaki) apabila bagian
bawah janin adalah kaki atau paha. Bisa
satu kaki atau kedua kaki, bisa kaki dan
paha atau kedua lutut.
Etiologi
Kehamilan Oligohidramnion
Prematuritas Multiparitas
kembar Polihidramnion

Panggul Kelainan Kelainan


Hidrosefalus
sempit uterus bentuk uterus

Presentasi
Plasenta Tali pusat
bokong
previa pendek
sebelumnya
Diagnosis
1. Pemeriksaan luar
Di bagian bawah uterus tidak dapat diraba kepala janin, kepala teraba di Fundus
uteri. Kesan bokong janin teraba bulat dan dapat memberi kesan seolah-olah
kepala
 Leopold I : teraba bagian janin yang keras, bulat dan melenting pada Fundus
uteri. (kepala)
 Leopold II : ditemukan punggung pada salah satu sisi abdomen dan bagian kecil
janin pada sisi yang lain.
 Leopold III: teraba lunak, bulat dan tidak melenting (bokong)
 Denyut jantung umumnya terdapat setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada
umbilikus
 Pemeriksaan USG
2. Pemeriksaan Dalam
 Setelah ketuban pecah, dapat diraba adanya bokong ,
sacrum, kedua tuber ossis iskii, dan anus.
 Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan
tangan.
 Untuk membedakan bokong dan muka:
 Jari yang dimasukkan ke dalam mulut akan meraba tulang
rahang
 Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat
diraba di samping bokong, sedangkan pada presentasi
bokong tidak sempurna hanya teraba satu kaki disamping
bokong
Pengelolaan Persalinan Sungsang
 Pemeriksaan USG : fetal  Jika sudah aterm : sarankan untuk SC
namun ada kemungkinan pervaginam
malformation, placental (dipertimbangkan menggunakan Zatuchni
localisation, estimate fetal weight Andros Score)
Pengelolan janin letak sungsang:
 Jika terkonfirmasi sungsang : IC  Sebelum inpartu: ECV
kepada ibu mengenai pilihan  Setelah inpartu:
a. Spontan Bracht
persalinan, risiko bagi janin bisa b. Partial Extraction/Manual Aid:
berakhir pada cephalic  Melahirkan bahu dengan
presentation cara/teknik: Muller, Klasik,
atau Lovseet
 Tawarkan manajemen EVC :  Melahirkan kepala dengan
dilakukan oleh dokter obgyn dan cara/teknik: Mauriceau
c. Full Extraction
dibantu USG
Zatuchni Andros Score

≤3  persalinan perabdominan
4  evaluasi kembali secara cermat, khususnya berat badan
janin dan bila nilai tetap dapat dilahirkan pervaginam
≥5  pervaginam
Persiapan ECV (External Cephalic Version)
 Indikasi ECV :
 Informed consent  Presentasi bokong
 Tidak ada kontraindikasi
 Letak lintang
 Periksa kembali menggunakan
USG  Kontraindikasi ECV :

 Periksa TTV ibu  Hipertensi, prekelamsia, dan eklamsia


 Diberikan tokolitik  Terdapat jar. Parut dalam rahim
 Kandung kencing kosong
 Hidroamnion
 Ibu tidur terlentang
 Fleksi kaki  Hidrosefalus

 Perdarahan antepartum
Cara melakukan ECV
A. Mobilisasi (penolong berdiri di samping kanan ibu dengan menghadap kekaki ibu.
Tangan kiri dan kanan memegang bokong, kemudian dikeluarkan dari rongga
pelvis).
B. Eksenterasi (setelah bokong bebas, bokong dikesampingkan (ke fossa iliaka).
C. Rotasi (penolong menghadap ke muka ibu. Janin diputar hingga kepala terdapat
di bawah. Arah pemutaran ke arah yang mudah /yang sedikit tahanannya supaya
tidak terjadi defleksi atau tali pusat menunggang).
D. Fiksasi (setelah kepala berada di bawah, kepala difiksir).
Manajemen Persalinan Sungsang
Segera persiapkan :
Pada saat kedatangan, harus  Dokter obgyn yang sudah
dilakukan penilaian yang cepat berpengalaman dengan ekstraksi
bokong
terkait dengan :  Asisten
 Dokter anestesi yang siap
 Status ketuban memberikan analgesik jika
dibutuhkan
 Persalinan
 Dokter anak yang berpengalaman
 Kondisi janin : detak jantung dalam resusitasi neonatus
 Pasang IV line pada ibu lalu
janin dan kontraksi uterus berikan cairan kristaloid
Spontan breech delivery
Tatalaksana spontan, tanpa traksi dan manipulasi
apapun

Persalinan Partial breech extraction


Sungsang Janin dilahirkan spontan sejauh umbilikus,
tapi bagian tubuh lainnya diekstraksi
dengan traksi operator atau bantuan
manuver
Terdapat 3 metode umum
persalinan sungsang melalui Total breech extraction
vagina dilakukan setelah masuk Seluruh tubuh janin diekstraksi oleh
inpartu : dokter kandungan
Spontan Breech Delivery
6. Lanjutkan gerakan hiperlordosis
1. Dimulai saat bokong terlihat, pada sampai lahir mulut-hidung-dahi anak
pembukaan 5 cm 7. Saat melahirkan kepala, asisten
2. Suntikan 5 unit oksitosin IM melakukan tekanan suprasimfisis
3. Dengan kain setengah basah, untuk mempertahankan posisi kepala
sedemikian rupa, kedua ibu jari di bayi tetap flexi
pangkal paha bayi dan 4 jari lainnya di 8. Setelah anak lahir -> dilanjutkan
seperti menolong persalinan
bokong janin
presentasi kepala
4. Saat ibu mengejan, lakukan gerakan
hiperlordosis
5. Setelah kaki lahir, pegangan diubah
menjadi kedua ibu jari penolong
berada di lipatan paha bagian
belakang dan 4 jari sisanya di pinggang
janin
Partial Breech Extraction (Melahirkan bahu)
MANUVER KLASIK
1. Lakukan traksi yang stabil dan lembut, ke
bawah sampai bagian bawah skapula
dilepaskan, jangan mencoba untuk
melahirkan bahu dan lengan sampai satu
ketiak terlihat
2. Munculnya satu ketiak menunjukkan bahwa
waktunya untuk melahirkan bahu.
3. Tidak ada perbedaan bahu mana yang
dikeluarkan terlebih dulu.
4. Pada saat skapula terlihat, tubuh janin diputar
searah jarum jam sehingga bahu dan lengan
muncul di vulva dan dapat dengan mudah
dikeluarkan terlebih dahulu.
5. Tubuh janin kemudian diputar 180 derajat ke
arah sebaliknya untuk melahirkan bahu dan
lengan lainnya.
MANUVER MULLER

1. Jika rotasi badan tidak berhasil.


2. Bahu posterior lahir lebih dulu.
3. Kaki digenggam dengan satu tangan dan
ditarik ke atas melewati paha bagian dalam
ibu, ke arah permukaan ventral janin.
4. Dengan menekan tubuh janin, bahu
anterior muncul di bawah lengkung vulva,
lengan dan tangan biasanya mengikuti
secara spontan.
Louvset

 Dengan memutar janin melalui setengah


lingkaran berlawanan arah jarum jam
sehingga gesekan yang dilakukan oleh
jalan lahir akan berfungsi menarik siku ke
arah wajah.
 Jika rotasi janin gagal membebaskan
lengan nukal (posisi lengan dibelakang
leher), mungkin perlu mendorong janin
ke atas sebagai upaya untuk
melepaskannya.
 Jika masih tidak berhasil, tempelkan satu
jari di atasnya dan paksakan lengan
melewati bahu, dan turunkan permukaan
ventral.
Modified Prague Manuver

Jika tidak berhasil coba


Manuver Praha.
Manuver Praha yang
dimodifikasi, terdiri dari dua
jari di satu tangan yang
memegang bahu janin yang
mundur dari bawah,
sementara tangan lainnya
menarik kaki ke atas dan
melewati perut ibu.
Partial Breech Extraction (Melahirkan kepala dengan Manuver Mauruiceu)
1. Letakkan badan bayi diatas tangan kiri.
2. Satu jari dimasukkan ke dalam mulut
dan dua jari dimaksila (fossa canina)
3. Tangan kanan
memegang/mencengkram bahu
tengkuk bayi
4. Minta seorang asisten menekan fundus
uteri
5. Bersamaan dengan adanya his, asisten
menekan fundus uteri, penolong
persalinan melakukan tarikan kebawah
sesuai arah sumbu jalan lahir, dibimbing
jari yang dimasukkan untuk menekan
dagu/mulut
Penggunaan Forceps
 Piper forseps, dapat diterapkan secara elektif atau
bila Manuver Mauruiceu tidak dapat dilakukan.
 Bilah forsep tidak boleh diaplikasikan ke kepala
sampai dibawa ke dalam panggul dengan traksi
yang lembut, dikombinasikan dengan tekanan
suprapubik, dan diikat.
 Tubuh janin ditopang dengan handuk untuk
menahan janin dan membantu menjaga agar
lengan dan tali pusar tidak menghalangi saat pisau
forsep dipasang.
 Pisau yang akan ditempatkan di kiri ibu dipegang
di tangan kiri operator.
 Tangan kanan meluncur di antara kepala janin dan
dinding samping vagina kiri ibu untuk memandu
bilah ke dalam dan di sekitar tulang parietal .
Total Breech Extraction
 Sebuah tangan dimasukkan melalui
vagina, dan kedua kaki janin
digenggam.
 Pergelangan kaki ditahan dengan jari
tengah terletak di antara keduanya.
Dengan traksi lembut, kaki dibawa
melalui introitus.
 Jika kesulitan menggenggam kedua
kaki, satu kaki harus ditarik ke dalam
vagina tetapi tidak melalui introitus.
 Kemudian kaki lainnya dimajukan
dengan cara yang sama. Kedua kaki
digenggam dan ditarik melalui vulva
secara bersamaan.
 Saat kaki mulai keluar melalui
vulva, traksi lembut ke bawah
dilanjutkan.
 Saat bokong terlihat, traksi
lembut diterapkan sampai pinggul
keluar.
 Ibu jari kemudian ditempatkan di
atas sakrum dan jari-jari di atas
pinggul, dan ekstraksi bokong
sebagian dilakukan.
Persalinan pada keadaan Frank Breech

 Traksi sedang dilakukan dengan jari di


selangkangan dan dibantu dengan
episiotomi yang luas.
 Setelah pinggul dikeluarkan, setiap
pinggul dan lutut ditekuk untuk
mengeluarkannya.
 Setelah bokong ditarik melalui introitus,
langkah-langkah yang dijelaskan untuk
ekstraksi bokong parsial kemudian
diselesaikan.
Pinard Manuver
 Prosedur ini melibatkan manipulasi di
dalam jalan lahir untuk mengubah frank
breech menjadi footling breech.
 Membantu membawa kaki janin dalam
jangkauan operator.
 Lebih mudah dicapai jika membran amnion
telah ruptur.
 Dua jari diangkat sepanjang satu
ekstremitas ke lutut untuk mendorongnya
menjauh dari garis tengah.
 Biasanya terjadi fleksi spontan, dan kaki
janin terasa menimpa punggung tangan.
Kaki janin kemudian bisa digenggam dan
diturunkan.
Komplikasi Persalinan Sungsang
Maternal Perinatal
 Extend hysterectomy incision  Fractures of the humerus, clavicle
 Vaginal & cervical wall laceration & femur
 Deep perineal tears  Brachial plexus stretching » Upper
 Increase infection risks extremity paralysis Skull
 Anesthesia » Uterine relaxation » depression or fracture
Uterine atony » Postpartum  Spinal cord injury
hemorrhage  Vertebral fracture
 Umbilical cord prolapse
Prognosis
Prognosa terhadap anak
 Kematian bayi mencapai 30% karena Prognosa terhadap ibu
faktor-faktor sebagai berikut :  Laserasi cervix karena pembukaan
 Prematuritas tidak bisa sempurna (terutama
 Penyebab sungsang sendiri (CPD, panggul
letak kaki, lutut)
sempit, placenta previa)
 Hypoxia (terjadi bila tali pusat tertekan  Infeksi karena manipulasi tangan
badan dan kepala janin lebih dari 8 menit) penolong yang masuk ke dalam
 Perdarahan otak karena kompresi kepala vagina
terlalu cepat
 Gangguan dalam persalinan, misal tangan
 Perdarahan post partum karena
menjungkit, after coming head Akibat laserasi jalan lahir atau komplikasi
tindakan penolong: misalnya fraktur penyebab letak sungsang (misal
humerus, kerusakan saraf leher, plexus placenta previa, atonia uteri)
brachialis
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai