Anda di halaman 1dari 43

ITEM ANALYSIS

Analisis Item
Kualitatif
Maximum Performance Test & Typical Performance Test
Analisis Item Kualitatif

THE
METHOD

“Think Aloud” Expert Panels


designed to shed to have feedbacks
light on the from the experts
testtaker’s about the item
thought processes during content
the administration of a
(Feedback secara
test
kualitatif)
(Cohen & Swerdlik, 2009: p. 278-
279)
IMAGE CREDITS: Smoke by Petr Papasov, Glasses by Anton Anuchin; from the Noun
Project
2018 ©
Ardhiati
Analisis Item
Kuantitatif
Maximum Performance Test
TEKNIK ANALISIS ITEM KUANTITATIF-
Maximum Performance Test

1. Item-Difficulty
2. Item-Discrimination  Item-Homogeneity (Optional)
3. Distractor-Power (multiple choice)
Item Difficulty (p)

Item Discrimination:
 item-discrimination index
Analisis Item Kuantitatif
(D-Index)
(Maximum Performance)
 Item homogeneity (item-total
correlation, factor analysis)
 Independent t-test

Distractor-Power
(multiple choice)
Item-Difficulty
Analysis
ITEM DIFFICULTY (1)
 Analisis item difficulty digunakan pada maximum
performance test yang memiliki item yang di-skor
benar atau salah.
 Cara paling umum menghitung item difficulty adalah
melalui proporsi penempuh tes yang menjawab
suatu item dengan benar.

number of persons answering correctly


p=
N
ITEM DIFFICULTY (2)
 Tes perlu memiliki item difficulty yang bervariasi
untuk dapat membedakan kemampuan
individu.
 Di bagian awal tes perlu diberikan item yang
mudah kemudian semakin sulit agar penempuh
tes memiliki kepercayaan diri mengerjakan tes
dan mengurangi membuang waktu pada item
yang sulit
perlu diketahui item difficulty setiap item.
Indeks Kesukaran Item p
 Nilai p adalah 0,0 ≤ p ≤ 1,0
 Semakin besar nilai p, maka item semakin mudah
 p1 = 0,20; p2 = 0,40; p3 = 0,60
 Item-1 lebih sulit dibanding Item-2 dan Item-3
Kategorisasi Indeks Kesukaran Item p

PUSSIJIAN 1993 (Pusat Penelitian


dan Pengembangan Sistem
Pengujian, Balitbang, Dikbud):
p ≤ 0.39 = sulit
0.4 ≤ p ≤ 0.69 = sedang
p ≥ 0.70 = mudah

Credited to Mba Angel


number of persons answering correctly
Item-Difficulty p= PUSSIJIAN 1993 (Pusat Penelitian dan
Pengembangan
Sistem Pengujian, Balitbang, Dikbud):
N p ≤ 0.39 = sulit
0.4 ≤ p ≤ 0.69 = sedang
p ≥ 0.70 = mudah
Item-Discrimination
Analysis
Item-Discrimination Analysis

 Bagaimana kita dapat mengetahui suatu item mampu


membedakan individu yang memiliki kemampuanyang
tinggi dengan individu yang memiliki kemampuan rendah?
ITEM DISCRIMINATION (2)
 Ada perbedaan respons pada individu yang memiliki
kemampuan yang berbeda
 Bagaimana mengetahui daya pembeda item?  item-
discrimination
 Crocker dan Algina (2008): Ada sejumlah cara, dua
yang paling umum:
 item-discrimination index
 item-total correlation  Item homogeneity (one of the
techniques)
ITEM DISCRIMINATION (3)
 Skor tes dapat menjadi informasi untuk mengetahui
kemampuan/karakteristik individu.
 Skor tes menjadi kriteria (internal) dari fungsi item.
 Item-discriminant analysis: hubungan antara fungsi item (skor
item) dengan kriteria (skor tes)
Analisis Diskriminasi Item
 Perbedaan kemampuan individu sangat jelas terlihat pada
perbandingan antara kelompok individu berskor total tinggi
(upper group) dengan kelompok individu berskor total
rendah (lower group)
 Extreme Group Method
Penggunaan kelompok ekstrim dalam menentukan kelompok upper dan lower.
1. Kelompok ektrim eksternal: menggunakan 2 kelompok yang independent
(IPK>3.5, IPK<2.0)
2. Kelompok ekstrim internal: 1 group dibagi menjadi 2 subgroup.

Credited to Mba Angel


Extreme Group Method
Dapat dilakukan dengan:
 Indeks Diskriminasi/Daya Beda D
D = pU – pL
dimana:
pU = proporsi subyek di kelompok upper yang
menjawab item dengan benar
pL = proporsi subyek di kelompok lower yang
menjawab item dengan benar
 t –Test (Independent-Sample t Test)
 Untuk item alat ukur yang di-skor politomi
Kelebihan: memiliki nilai signifikansi
Extreme Group Method
Pembagian kelompok:
 upper group dan lower group didasarkan pada skor total
 27%-33% skor tertinggi/terendah (Anastasi & Urbina,
1997)
 Jumlah subyek banyak

Item berfungsi baik bila dapat membedakan kelompok


upper dan kelompok lower
D Values (Ebel, 1965 dalam
Crocker & Algina, 2008)
• D > .40 the item is functioning
quite satisfactorily
• .30 < D < .39 little or no revision is
required
• .20 < D < .29 the item is marginal and
needs revision
• D < .19 the item should be
eliminated or completely revised
D Values (Ebel, 1965 dalam Crocker & Algina, 2008)

•D > .40 the item is functioning quite satisfactorily

•.30 < D < .39 little or no revision is required

•.20 < D < .29 the item is marginal and needs revision
D = pU – pL
pU =proporsi subyek di kelompok upper yang menjawab item dengan benar
pL =proporsi subyek di kelompok lower yang menjawab item dengan benar •D < .19 the item should be eliminated or completely revised
CORRELATION INDICES METHOD
 Item-total correlation cenderung over-estimate karena
pada skor total tes terkandung skor item (terutama
apabila item alat ukur sedikit).
 Dengan demikian, diperoleh korelasi item-total yang
tinggi namun sebenarnya kemampuan diskriminasi
item rendah.
Diatasi dengan corrected item-total correlation:
 Pada skor total, item yang akan di-item-discriminant
analysis dikeluarkan (tidak dihitung).
 Kemudian dihitung corrected item-total correlation
CORRELATION INDICES METHOD
 Dengan demikian, diharapkan ada korelasi antara
skor item dengan skor total tes (positif dan tinggi)
 Rumus korelasi lain yang dapat digunakan: Pearson,
Spearman Rank, Biserial, Point Biserial, Phi
Coefficient, Tetrachoric
 Baca Crocker & Algina, 2008, p. 317-319
 Intepretasi item-discriminant analysis: Apabila korelasi
yang didapatkan signifikan, maka dapat dianggap
item memiliki kemampuan mendiskriminasi yang
baik
CORRELATIONAL
EXAMPLE FOR DICHOTOMOUS ITEM
Subject INDICES
SCORING
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 TOTAL CTotal 1 CTotal 2 CTotal 3 CTotal 4 CTotal 5

S01 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0

S02 1 1 1 0 1 4 3 3 3 4 3

S03 0 1 0 0 1 2 2 1 2 2 1

S04 1 1 1 0 1 4 3 3 3 4 3

S05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

S06 0 1 0 0 1 2 2 1 2 2 1

S07 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

S08 1 1 1 0 1 4 3 3 3 4 3

S09 1 1 1 0 1 4 3 3 3 4 3

S10 1 1 1 0 1 4 3 3 3 4 3
r 0,845 0,769 0,845 . 0,632
Sig. 0,001 0,005 0,001 . 0,025
Item Homogeneity (Optional)
 Selain item-total correlation, teknik lain yang
digunakan untuk mencari item homogeneity adalah
factor analysis.
 Secara umum, factor analysis terbagi 2 yaitu
 Exploratory Factor Analysis (EFA): Mencari jumlah
faktor yang bisa terbentuk.
 Confirmatory Factor Analysis (CFA): Memverifikasi
apakah item-item sudah berada pada dimensi yang
seharusnya
Credited to Mba Angel
Exploratory Factor Analysis (EFA)

NIRO
1.Intrinsic religious orientation
2.Extrinsic religious orientation
3.Quest religious orientation.
Confirmatory
Factor Analysis –
CFA (Optional)

Credited to Mba Angel


Distractor Power
Analysis
Distractor Power Analysis

• Dari mana kita dapat mengetahui pilihan-


pilihan jawaban yang ada berfungsi dengan
baik (‘berguna’)?
Distractor Power (1)

Apa fungsi dari pilihan jawaban yang salah?


Subyek yang mampu akan memilih pilihan jawaban
benar, subyek yang tidak mampu akan memilih
jawaban secara acak:
 Individu menjawab benar: punya kemampuan atau
menebak
 Individu menjawab salah: tidak punya kemampuan
Distractor Power (2)

Distraktor yang baik:


 dipilih oleh individu yang tidak punya kemampuan
 dipilih relatif merata oleh individu-individu yang
menjawab salah
Intepretasi analisis distraktor/ analisis pilihan jawaban:

a.Kunci jawaban dijawab oleh mayoritas kelompok upper sudah baik

b. Kunci jawaban dijawab oleh mayoritas kelompok lower harus direvisi soalnya

c. Distraktor dijawab oleh mayoritas kelompok upper harus direvisi distraktor tersebut

d. Distraktor dijawab oleh mayoritas kelompok lower sudah baik

e. Semua distraktor dipilih oleh kelompok lower.

f. Distraktor yang tidak dipilih oleh kelompok lower harus direvisi distraktornya.
Item dengan distraktor baik/buruk?

Item 1 a* b c d e
U 24 3 2 0 3
L 10 5 6 6 5

Item 2 a b c* d e
U 0 0 32 0 0
L 3 2 22 2 3
Item dengan distraktor baik/buruk?
Item 3 a b c d e*
U 2 13 3 2 12
L 6 7 5 7 7

Item 4 a b c d* e
U 14 0 0 5 13
L 7 0 0 16 9
Kesimpulan
Item Difficulty (p) =jumlah individu menjawab benar pada
suatu item/ N

Item Discrimination:
 item-discrimination index (D-Index) = dibagi
Analisis Item Kuantitatif menjadi kelompok upper dan lower , pU – pL
(Maximum Performance)
 Independent T-Test= dibagi menjadi
kelompok upper dan lower, dilihat dari uji
signifikansi
 Item homogeneity
-item-total correlation: korelasi item dengan
corrected total, dilihat dari signifikansi/ panduan
-factor analysis

Distractor-Power (multiple choice)


Analisis Item
Dalam analisis item, untuk menentukan
suatu item dipertahankan, direvisi, atau
dihapus, jangan hanya bergantung dari
hasil perhitungan, tetapi perlu dilanjutkan
dengan tabel integrasi.
Analisis Item
 Rekomendasi terhadap suatu item harus merupakan hasil
analisis gabungan dari analisis-analisis yang dilakukan
terhadap item tersebut.
 Keputusan: dari item difficulty (urutan item) dan item-
discriminant (Ditolak/ diterima/ direvisi)
 Untuk masukan revisi  dari distractor power
Analisis Item secara komprehensif
No Corrected Interpretasi Interpretasi Keputusan
Item Item Total Corrected Analisis pilihan jawaban analisis terhadap
Correlation Item Total pilihan item
Correlation A B C D jawaban
D- Interpretasi Eliminasi/
Nilai p Interpretasi p diterima/
index D
diperbaiki

1. Upper:

Lower:

2.

3.
Tugas Kelompok
• Lakukan analisis item terhadap UTS Metode Penelitian berikut!
• Analisis dilakukan dengan Microsoft Excel
• Laporkan hasil analisis item: analisis item secara komprehensif
(Di sheet terakhir).

Anda mungkin juga menyukai