Anda di halaman 1dari 19

MOTIVASI DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PT.PLN (PERSERO) WILAYAH UPT


SEMARANG

YUDHA PANJI TRI ADMAJA │NIM 16.12.0255


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURAKARTA
2020
Point Presentasi
Pendahuluan
Latar Belakang │ Rumusan Masalah │ Tujuan Penelitian

Tinjauan Pustaka
Teori│ Kerangka Pikir

Metode Penelitian
Objek Penelitian│ Waktu dan Tempat Penelitian │ Instrumen
Penelitian │ Instrumen Penelitian │ Uji Instrumen │ Teknik
01 Analisis Data

Hasil dan Pembahasan


Hasil Uji Instrumen│ Analisis Deskriptif │ Hasil Uji Korelasi

02 Penutup
Kesimpulan│ Saran

03
04
05
Gambaran Kinerja
PT. PLN (Persero) UPT Semarang
93.86% 94.58%
89.38%
86.51%
78.86%

59.88%

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor eksternal (dari luar


diri karyawan seperti ; gaya kepemimpinan, kompensasi dan
Kinerja belum beban kerja) dan faktor internal (dari dalam diri karyawan
tercapai seperti ; motivasi kerja)

100% Untuk mewujudkan visi PT. PLN (Persero) yang diakui sebagai
perusahaan kelas dunia, perusahaan perlu meningkatkan
kinerja perusahaan yang dipengaruhi langsung oleh kinerja
karyawannya
Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat hubungan antara motivasi kerja
dengan kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Wilayah
UPT Semarang ?
2. Apakah terdapat hubungan antara beban kerja
dengan kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Wilayah
UPT Semarang ?

Tujuan
1. Mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan
kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Wilayah UPT
Semarang.
2. Mengetahui hubungan antara beban kerja dengan
kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Wilayah UPT
Semarang.
TINJAUAN PUSTAKA
Variabel Pengertian

Motivasi kerja merupakan suatu daya pendorong atau


penggerak seseorang untuk bekerja yang dapat timbul
Motivasi Kerja
dari dalam atau luar individu.
(Ariska, 2018).

Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari


Beban kerja masing-masing pekerjaan dalam jangka waktu tertentu
(Putri, 2017)

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas


yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
Kinerja Karyawan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diharapkan yang diberikan kepadanya
 (Mangkunegara, 2009)
Kerangka Pikir dan Hipotesis

MOTIVASI
KERJA
Hipotesis Penelitian:
(X1)
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi
KINERJA
KARYAWAN kerja (X1) dan kinerja karyawan (Y).
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja
(Y) (X2) dan kinerja karyawan (Y).

BEBAN KERJA
(X2)
Metode Penelitian
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan Gardu Induk PT. PLN (Persero) Wilayah
UPT Semarang Tahun 2020, yang berjumlah 45
orang
.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 45 karyawan
Gardu Induk PT. PLN (Persero) UPT Semarang Tahun
2020.
Teknik pengambilan sampel
Teknik Sampling Acak Sederhana
Besar sampel dihitung dengan rumus Slovin (Sevilla
et. Al 1960)

Waktu dan Lokasi


Lokasi penelitian adalah di seluruh Gardu Induk
PT.PLN (Persero) UPT Semarang. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan September – November
2020.
Instrumen dan Uji Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuisioner
dimana terdapat tiga variabel, motivasi kerja, beban dan kinerja karyawan.
Bentuk kuesioner bersifat tertutup yaitu responden diberi alternatif pilihan
jawaban pada setiap pertanyaan. Pilihan jawaban menggunakan skala likert 1-4.

Uji Instrumen

Kriteria uji validitas (dengan rumus Product Moment


a) Apabila r hitung lebih besar dari r tabel (rh>rt) maka butir instrumen tersebut
valid
b) Apabila r hitung lebih kecil dari r tabel (rh>rt) maka butir instrument tersebut
tidak valid dan tidak dipergunakan dalam penelitian.

Metode yang digunakan menggunakan Alpha Cronbach, koefisien yang diukur


Uji Reliabilitas
akan beragam antara 0 hingga 1. Nilai alpha cronbach yang mendekati 1
03 menandakan reliabilitas dengan konsistensi tinggi. Cortina (dalam Fatah, 2015)
membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria alpha sebagai berikut :
1)0,80 – 1,00 = Reliabilitas Baik
2)0,60 – 0,79 = Reliabilitas Diterima
3)< 0, 60 = Reliabilitas Buruk
Analisis Data

Analisis Bivariat
1 Analisis Univariat 2

Analisis univariat dalam Digunakan untuk melihat hubungan


penelitian ini digunakan antara dua variabel, yakni variabel
untuk mengetahui bebas dan variabel terikat. Pada
gambaran deskriptif penelitian ini analisis bivariat
variabel dalam penelitian. digunakan untuk mengetahui
hubungan antara motivasi kerja
dengan kinerja karyawan dan beban
kerja dengan kinerja karyawan.
Analisis bivariat menggunakan
analisis korelasi bivariate rank
spearman.
Gambaran Objek Penelitian

Usia Responden Pendidikan Responden


<22 tahun 22-45 tahun ≥ 46 tahun SMK D1 D3

5% 5%
15%

23%

73%

80%
Gambaran
…… Gambaran Objek
Objek Penelitian
Penelitian
Lama Bekerja Responden
1-2 tahun 2-5 tahun >5 tahun

10%

37,5%

52,5%
Uji Validitas
No Variabel Butir Nilai Rhitung Nilai Rtabel (N=40) Ket
1 Motivasi MK1 0,615 Valid
Kerja (X1) MK2 0,476 Valid
MK3 0,562 Valid
0,304
MK4 0,529 Valid
MK5 0,562 Valid
MK6 0,433 Valid
2 Beban Kerja BK1 0,455 Valid
(X2) BK2 0,341 Valid
BK3 0,520 Valid
BK4 0,413 Valid
0,304
BK5 0,461 Valid
BK6 0,424 Valid
BK7 0,361 Valid
BK8 0,529 Valid
3 Kinerja KK1 0,656 Valid
Karyawan KK2 0,729 Valid
0,304
(Y) KK3 0,631 Valid
KK4 0,582 Valid
Hasil Uji Reliabilitas

Keterangan
Nilai Cronbach
No Variabel Jumlah Item
Alpha
alpha Cronbach
1 Motivasi Kerja (X1) 6 0,696 Reliabel

2 Beban Kerja (X2) 8 0,651 Reliabel

3 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y) 4 0,749

suatu variabel dikatakan reliabilitas (handal), apabila hasil α ≥


0,60
1)0,80 – 1,00 = Reliabilitas Baik
2)0,60 – 0,79 = Reliabilitas Diterima
3)< 0, 60 = Reliabilitas Buruk
Uji Normalitas
Variabel Signifikansi Keterangan
Motivasi Kerja 0,082 Normal
Beban Kerja 0,146 Normal
Kinerja Karyawan 0,091 Normal

variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05


pada (sig>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data
penelitian berdistribusi normal
Uji Korelasi Rank Spearman
No Variabel Koefisien Korelasi Nilai Signifikansi

1. Motivasi Kerja 0,627 0,000

2. Beban Kerja 0,394 0,012

1
Koefisien korelasi sebesar 0,627. Artinya, tingkat 2
Angka koefisien korelasi sebesar 0,394. Artinya, tingkat
kekuatan hubungan (korelasi) antara motivasi kerja
kekuatan hubungan (korelasi) antara beban kerja dengan
dengan kinerja karyawan adalah sebesar 0,627 atau kuat.
kinerja karyawan adalah sebesar 0,394 atau cukup. Nilai
Nilai koefisien korelasi 0,627 artinya korelasi bernilai
koefisien korelasi 0,012 artinya korelasi bernilai
signifikan pada angka signifikansi 0,05 dan 0,01.
signifikan pada angka signifikansi 0,05.
Berdasarkan tabel diatas juga diketahui nilai
Berdasarkan tabel diatas juga diketahui nilai
signifikansi atau sig.(2-tailed) sebesar 0,000 karena nilai
signifikansi atau sig.(2-tailed) sebesar 0,012 karena nilai
sig.(2-tailed) 0,000 lebih kecil dari 0,05 atau 0,01 maka
sig.(2-tailed) 0,012 lebih kecil dari 0,05 maka artinya ada
artinya ada hubungan yang signifikan (berarti) antara
hubungan yang signifikan (berarti) antara variabel beban
variabel motivasi kerja dengan kinerja karyawan.
kerja dengan kinerja karyawan.
Pembahasan

1 2
Beban Kerja Kinerja Karyawan
Motivasi Kinerja Karyawan
Hasil penelitian Fariz, dkk (2019)
serta Siagian dan Lusri (2017) Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang menyatakan bahwa motivasi yang pernah dilakukan sebelumnya, yakni
berpengaruh secara signifikan penelitian Irawati dan Carollina (2017) yang
terhadap kinerja. Rendahnya juga menunjukkan adanya pengaruh antara
kinerja karyawan dapat disebabkan beban kerja internal terhadap kinerja
oleh masalah motivasi di dalam karyawan.
suatu perusahaan (Cemal dalam
Pramadita dan Surya (2015)). Hasil penelitian Hidayat, dkk (2017) juga
Alexandra dalam Pramadita dan menunjukkan bahwa beban kerja secara
Surya (2015) menyatakan dalam signifikan memengaruhi kinerja karyawan.
penelitiannya motivasi adalah
suatu dorongan yang mampu
menciptakan suasana sehat dan
diharapkan mampu menimbulkan
semangat dan disiplin kerja yang
tinggi pada semua pekerja.
Penutup
Kesimpulan :

Terdapat hubungan antara


Terdapat hubungan antara beban kerja
motivasi kerja dengan kinerja
dengan kinerja karyawan PT. PLN (Persero)
karyawan PT. PLN (Persero)
Wilayah UPT Semarang. Beban kerja dan
Wilayah UPT Semarang.
Motivasi kerja dan kinerja kinerja karyawan memiliki koefisien korelasi
karyawan memiliki koefisien sebesar 0,394, yang artinya beban kerja
korelasi sebesar 0,627, yang dengan kinerja karyawan memiliki hubungan
artinya motivasi kerja dengan yang cukup. Nilai signifikansi sebesar 0,012
kinerja karyawan memiliki menunjukkan bahwa hubungan antara beban
hubungan yang kuat. Nilai kerja dan kinerja karyawan bersifat
signifikansi sebesar 0,000 signifikan.
menunjukkan bahwa hubungan
antara motivasi kerja dan
kinerja karyawan bersifat
signifikan.
Penutup
Saran :
Bagi Pihak PT. PLN Wilayah UPT
Semarang
2.Bagi Peneliti Selanjutnya
a.Mengacu pada hasil bahwa motivasi kerja
memiliki hubungan yang erat dengan kinerja
karyawan, maka perusahaan harus a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
memberikan motivasi kepada karyawan agar referensi untuk penelitian mengenai pengaruh
motivasi kerja dan beban kerja terhadap kinerja
karyawan dapat memaksimalkan kinerjanya
karyawan.
serta memberikan kontribusi terbaik dalam
pekerjaan.
b. Penulis menyarankan untuk lebih
b.Mengacu pada hasil bahwa beban kerja memperluas populasi, melengkapi dengan
juga memiliki hubungan dengan kinerja teknik pengumpulan data yang lain atau
karyawan Perusahaan sebaiknya menyertakan variabel lain yang mempengaruhi
memperhatikan jam kerja para karyawan seperti pelatihan kerja, gaya kepemimpinan,
untuk menggunakan waktu kerja sebaik- stress kerja, disiplin kerja dan lain sebagainya
baiknya, karena dengan penggunaan waktu
kerja yang baik dapat menyelesaikan tugas
dan kewajibannya dengan tepat waktu.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai