Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman Individual

Nama Lengkap : Angelie

Campus ID : 202207510034

RINGKASAN IV
ITEM ANALYSIS

1. Apa yang dimaksud dengan analisis item dan apa tujuan dari dilakukannya analisis
item?

• Analisis item adalah proses perhitungan dan evaluasi statistik dari respons
peserta ujian terhadap item tes individual. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi mana item-item yang berfungsi sebagaimana mestinya dan
yang tidak dalam tes tersebut (Cohen & Swerdlik, 2018).

2. Apa yang dimaksud dengan analisis item secara kuantitatif dan kualitatif?

• Analisis item secara kuantitatif adalah analisis statistik berupa respons


peserta tes terhadap masing-masing item (Miller & Lovler, 2020).
• Analisis item secara kualitatif adalah prosedur non-statistik yang dibuat untuk
melihat bagaimana item-item tes individual bekerja. Analisis meliputi
perbandingan antara satu item dengan yang lainnya. Pencarian masalah
dilakukan melalui cara-cara verbal seperti wawancara ataupun diskusi
kelompok (Cohen & Swerdlik, 2018).

3. Jelaskan apa itu teknik analisis item difficulty beserta dengan tujuan, kapan
digunakannya, output (hasil), dan interpretasi hasil dari teknik tersebut!

• Teknis analisis item difficulty adalah perhitungan persentase (p-value)


peserta tes yang menjawab benar. Teknik ini bertujuan untuk menghitung
tingkat kesulitan setiap item. Teknik digunakan untuk tes pengetahuan dan
keterampilan yang hanya memiliki satu jawaban benar, serta tes kepribadian
dan sikap yang tidak memiliki jawaban benar namun tetap sesuai dengan
tujuan analisis item (Miller & Lovler, 2020).
• P-value sebesar 5 menciptakan distribusi skor tes yang paling banyak
variasinya. Pembuat tes akan membuat ulang soal yang memiliki p-value
ekstrim, seperti 0-.2 (terlalu sulit) dan .9-1 (terlalu mudah) (Miller & Lovler,
2020).
• Dalam menginterpretasikannya, terdapat dua kemungkinan mengapa p-value
tinggi atau rendah. P-value yang diperoleh tinggi apabila item terlalu mudah,
ataupun peserta tes memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan
Rangkuman Individual

kemampuan yang sangat tinggi dalam konstruk yang diukur, begitu juga
sebaliknya. Kunci dari analisis item ini adalah memastikan bahwa peserta
yang berpartisipasi memiliki tingkat kemampuan yang bervariasi (Miller &
Lovler, 2020).

4. Apa yang dimaksud dengan teknik analisis item discrimination dan apa tujuan dari
teknik analisis item tersebut?

• Teknik analisis item discrimination membandingkan kinerja individu yang


memperoleh nilai tertinggi dalam tes (kelompok atas (U)) dengan kinerja
individu yang memperoleh nilai terendah dalam tes (kelompok bawah (L))
pada setiap item. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi apakah peserta
yang menjawab pertanyaan dengan benar memperoleh nilai yang lebih tinggi
secara statistik pada keseluruhan tes dibandingkan peserta yang menjawab
pertanyaan yang sama dengan salah (Miller & Lovler, 2020). Semakin tinggi
nilai d, maka jumlah siswa yang menjawab item dengan benar dan
memperoleh nilai tinggi semakin banyak, dan semakin baik item tersebut
mendiskriminasikan, begitupun sebaliknya. Pilihan ganda merupakan jenis
item yang cocok untuk teknik analisis ini (Cohen & Swerdlik, 2018).

5. Jelaskan perbedaan antara index of discrimination (discrimination index) dan item-


total correlation pada teknik analisis item discrimination (mencakup tujuan, cara
melakukan analisis, dan interpretasi hasil)!

• Discrimination index bertujuan untuk mengukur seberapa baik item


memisahkan peserta yang tinggi dalam menunjukkan keterampilan,
pengetahuan, sikap, atau karakteristik kepribadian dengan yang tidak. Cara
menganalisisnya adalah dengan menghitung persentase masing-masing
kelompok (U & L), lalu dikurang untuk mencari perbedaannya. U & L
berdasarkan peringkat skor tes akhir dari yang tertinggi hingga terendah, lalu
mengambil 1/3 teratas dan 1/3 terbawah. Nilai D umumnya 20-30, namun
sangat bagus apabila 30 atau lebih. Nilai D negatif menunjukkan bahwa
kelompok bawah menjawab item dengan benar dan kelompok atas menjawab
item dengan salah. Nilai D positif yang rendah menunjukkan bahwa hampir
semua kelompok bawah menjawab item dengan benar. Berikut rumusnya
(Miller & Lovler, 2020):
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
o 𝑈= × 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
o 𝐿= × 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
o D=U-L
• Item-total correlation bertujuan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan
antara cara peserta tes merespons satu item dengan yang lainnya. Cara
menganalisisnya adalah dengan menggunakan rumus korelasi Pearson.
Untuk interpretasinya, jawaban yang benar diberi kode 1 dan jawaban yang
Rangkuman Individual

salah diberi kode 0 pada pilihan ganda. Korelasi yang itemnya dapat diterima
umumnya berkisar .2-.4 (Miller & Lovler, 2020).

6. Jelaskan mengenai prosedur “think aloud” dan expert panels pada analisis item
secara kualitatif!

• Prosedur “think aloud”: Menjelaskan proses berpikir peserta selama


melaksanakan tes. Di depan penguji, peserta mengerjakan tes dan berbicara
dengan keras apa isi pikirannya saat menjawab setiap item. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana cara peserta memandang, menafsirkan, serta
merespons item-item tersebut (Miller & Lovler, 2020).
• Expert panels: Informasi dari peserta yang ahli (memiliki pengetahuan
tentang isi tes atau pengujian secara umum, serta melakukan perannya
dengan baik) sangat berguna untuk memahami dan meningkatkan hasil tes.
Hal ini dikarenakan para ahli dapat meninjau tes dan berpendapat tentang
kemungkinan sumber kesalahan atau bias (Miller & Lovler, 2020). Dari
pendapat tersebut, pembuat tes dapat memodifikasi atau merevisi tes berupa
menulis ulang, menghapus, atau bahkan membuat item yang baru (Cohen &
Swerdlik, 2018).

7. Apa tujuan dan dasar pertimbangan dari dilakukannya item selection?

• Item selection bertujuan untuk memaksimalkan kekuatan prediksi suatu tes


untuk satu kriteria tertentu dalam satu pengaturan lokal, dan item tersebut
tidak harus memiliki bukti hubungan dengan konstruk lebih luas yang diminati
(Crocker & Algina, 2008).
• Pertimbangan yang dilakukan antara lain (Crocker & Algina, 2008):
o Item yang diuji terlalu banyak, sehingga untuk menghemat waktu,
pembuat tes memilah item mana yang berkontribusi besar pada
tingkat realibilitas atau validitas skor untuk digunakan pada tes.
o Item yang diuji tidak terlalu banyak, namun pembuat tes ingin
mempertahankan item yang berkontribusi positif pada parameter skor
tes, sehingga harus menetapkan level minimum.
Rangkuman Individual

DAFTAR PUSTAKA

Cohen, R. J., & Swerdlik, M. E. (2018). Psychological testing and assessment: an introduction
to tests and measurement. (9th ed). Mc Graw Hill Education.

Crocker, L., & Algina, J. (2008). Introduction to classical and modern test theory. Cengage
Learning.

Miller, L. A., & Lovler, R. L. (2020). Foundations of psychological testing: a practical


approach. (6th ed). SAGE.

Anda mungkin juga menyukai