Anda di halaman 1dari 36

KONSEP DASAR

MANAJEMEN KELAS

Oleh :
Ydhie schyadi
Pgsd - 2018
PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI
MANAJEMEN KELAS

• Manajemen adalah proses memberdayakan


sejumlah sumber daya agar tujuan dapat dicapai
dengan efektif.
MANAJEMEN KELAS

• Kelas juga diterjemahkan sebagai kelompok orang


belajar bersama dalam suatu ruangan.
MANAJEMEN KELAS
MANAJEMEN KELAS
• Planning (Perencanaan)
Proses ini untuk menentukan tujuan dalam bentuk visi dan misi
baik jangka panjang dan jangka pendek. Selain itu, strategi-strategi
yang harus ditempuh juga sudah harus ditentukan dari awal.
Supaya, dalam pelaksanaannya akan mudah untuk mencapai
tujuan.
MANAJEMEN KELAS
• Organizing (Mengorganisasi)
Fungsi ini berguna untuk mengorganisasi/mengatur orang
Supaya, mereka dapat menjalankan peran dan fungsinya.
MANAJEMEN KELAS
• Staffing (Penempatan)
Fungsi lebih ke sumber daya secara umum.
Misalkan, peralatan dan inventaris yang dimiliki.
MANAJEMEN KELAS
• Coordinating (Mengkoordinasi)
Coordinating ialah fungsi yang bertujuan untuk
meningkatkan efisensi dan efektifitas kinerja, membuat
suasana dalam lingkungan kerja menjadi dinamis, nyaman.
MANAJEMEN KELAS
• Controlling (Mengontrol)
Dalam fungsi ini terdapat elemen-elemen penting, misalkan evaluasi
dan kebijakan.
Fungsi controlling ini penting, supaya kinerja orang-orang didalamnya
tidak menurun minimal standard kalau bisa ya meningkat.
MANAJEMEN KELAS
Kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan, penghentian
perilaku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian
ganjaran, penyelesaian tugas oleh siswa secara tepat waktu,
penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya
mencakup pengaturan orang (siswa) dan fasilitas.
MANAJEMEN KELAS
Manajemen kelas merupakan :
• Suatu seni mengoptimalkan sumber daya kelas untuk
menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien
• Suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
yang dilakukan untuk mengoptimalkan proses
pembelajaran
• Suatu proses mengorganisasikan segala sumber daya
kelas bagi terciptanya proses pembelajaran yang efektif
dan efisien
MANAJEMEN KELAS
Sesungguhnya keberhasilan pengajaran tidaklah dapat
dipisahkan dari keseriusan usaha dan semangat guru
mengelola kelasnya (Good dan Brophy, 1991)
mensinyalir bahwa kegagalan guru mengembangkan
potensi dirinya dalam pengajaran bukanlah karena
mereka tidak menguasai mata pelajaran tetapi mereka
itu tidak mengerti siapa murid-muridnya dan apa kelas
itu sesungguhnya.
MANAJEMEN KELAS
Leinhardt dan Smith (1985) menyimpulkan adanya dua
pengetahuan yang patut dipahami guru agar
pengajaranya lebih efektif, yaitu :
(1) subject matter knowledge, dan
(2) action-system knowledge.

Yang pertama mencakup informasi spesifik yang


dibutuhkan untuk menyajikan isi pelajaran,
yang kedua menyangkut pengetahuan siapa dan
bagaimana anak belajar dan berkembang; bagaimana
kelas dikelola; bagaimana informasi/konsep diterangkan;
dan bagaimana tugas-tugas secara efektif diberikan.
MANAJEMEN KELAS

prinsip manajemen yang perlu diketahui :

• Discipline (Disiplin)
• Authority and responsibility (Wewenang dan tanggung jawab)
• Unity of direction (Kesatuan pengarahan)
• Unity of command (Kesatuan perintah)
• Renumeration (Penilaian yang adil)
• Hierarchy (Hirarki)
• Centralisation (Pemusatan)
• Equity (Keadilan)
• Order (Tata tertib)
• Inisiative (Inisiatif)
• Stability of tenure of personnel (Stabilitas kondisi siswa)
• Semangat untuk bersatu
• Division of work (Pembagian kerja)
MANAJEMEN KELAS

Konsepsi manajemen kelas modern


merekomendasikan pengelolaan kelas dengan
pendekatan perubahan perilaku, sosio –
emosional, berkelompok dan bersifat elektik,
dimana kita memilih dan menerapkan
pendekatan yang sesuai untuk kelas dan situasi
tertentu.
MANAJEMEN KELAS

Hakekat manajemen kelas adalah memberdayakan semua


sumber daya untuk mendukung penyajian pelajaran dalam
kondisi dan suasana yang menyenangkan sehingga peserta
dapat meningkatkan kompetensinya
MANAJEMEN KELAS

Ada beberapa aspek yang perlu kita perhatikan dalam


menata kelas Deporter, Reardon dan Singer – Nourie
(2004) menyebutkan empat(4) aspek dalam menata kelas
seperti yang sangat diperhatikan yaitu:
• Manusia,
• Suasana,
• Landasan,
• Lingkungan, dan
• Rancangan.
Manusia
learner – centered.
Istilah ini dimaksudkan agar kita berfokus pada
peserta baik keadaan afektif, kognitif dan
emosi siswa.
Siswa bukanlah kertas kosong yang dapat kita
tulis dengan apa saja yang kita inginkan dan
tidak mempunyai emosi.
Untuk tidak menimbulkan penurunan motivasi, harga diri
peserta serta agar tidak menimbulkan konflik seharusnya
memperhatikan faktor – faktor : fisiologi. psikologi,
kemampuan kognitif, pengalaman pribadi, latar
belakang sosial budaya, emosi dan gaya belajar peserta.
Suasana
Suasana kelas mencakup bahasa, cara menjalin
simpati dan minat peserta dan sikap guru terhadap
siswa. Ciptakanlah suasana yang ramah dan
menggembirakan.
Landasan (kerangka kerja)
Landasan berisikan tujuan, keyakinan,
kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan aturan
bersama.
Kelas adalah suatu komunitas, dengan
berbagai latar belakang dari anggota –
anggota kelas.
Sebagai suatu komunitas mereka mempunyai
suatu tujuan yang sama seperti
mengembangkan kecakapan atau kompetensi
mereka.
Bila tujuan, komitmen, kontrak belajar telah ditentukan,
suasana kelas akan menjadi terarah dan ada rasa nyaman
dan menghormati antara sesama peserta dalam komunitas.
Lebih penting lagi, kita dapat menciptakan dan
mempertahankan motivasi para peserta.
Komitmen atau kontrak belajar ini dapat ditulis
bersama dan digelar di dinding atau di pintu masuk
ruangan, sehingga para peserta dapat mengingat
mereka mempunyai komitmen bersama yang telah
disepakati dan tertulis.
Lingkungan
Maksud dari segalanya adalah lingkungan sekitar
anda dan dimana anda berdiri, lingkungan di
tempat para peserta melakukan aktivitas
pembelajaran.
Lingkungan kelas tentu memberi pengaruh yang
cukup signifikan bagi peserta untuk memfokuskan
hati dan pikiran mereka dalam menyerap
pembelajaran.
Ada beberapa strategi untuk menciptakan
lingkungan yang hidup dan menarik seperti berikut
ini :
Gunakan warna
Color is powerfull Warna memberikan
pengaruh besar terhadap emosi. Penggunaan warna
dapat digunakan untuk meningkatkan emosi dan
partisipasi peserta di kelas. Pemakaian warna
lembut pada ruang kelas memberi kesan tenang
pada peserta.
Berikut asosiasi warna terhadap emosi
Warna Emosi yang dapat distimulasikan
Merah Menstimulasikan dan menciptakan kegirangan, semangat, energi,
kemarahan, intensitas,
Kuning Menunjukkan kehati-hatian, kehangatan, makna positif, optimisme dan
keceriaan. Warna ini juga bisa menstimulasikan pemikiran dan visi
Biru Tua Tergantung kepada keteduhannya, dapat memberikan kesan santai,
menenangkan, menunjukkan kedewasaan, dan mengungkapkan keyakinan,
perdamaian

Biru Muda Dingin, kemudaan, atau imej maskulin

Lila / Violet Memproyeksikan kesan ketegasan dan keberanian, kemudaan, dan imej
kontemporer. Sering digunakan sebagai tanda kekayaan, spiritual atau
kekuasaan

Oranye Dapat menunjukkan energi yang tinggi atau antusiasme. Emosional dan
kadang – kadang menstimulasikan pemikiran positif. Juga memancarkan
kesan organik

Coklat Warna coklat dapat menciptakan perasaan aman, kemandirian, kekuatan,


dukungan dan kurangnya kepura - puraan
Hijau Dapat mengingatkan alam, produktivitas, imej positif, selalu bergerak maju,
menenangkan,, pertumbuhan, atau keberhasilan keuangan dan
kemakmuran. Juga dapat memberikan perasaan seimbang
Poster dan gambar dapat digunakan untuk memberikan
pesan – pesan moral kepada peserta tanpa harus diucapkan
dengan kata – kata
Gunakanlah alat bantu untuk mendukung apa yang anda
terangkan.
Alat bantu mempercepat pemahaman peserta. Anda dapat
membawa jenis tanaman, bibit, mikroskop, buku manual, vcd,
dvd, tv atau yang dapat dibawa ke dalam kelas untuk dapat
dilihat oleh peserta.
Pengaturan bangku yang anda susun merefleksikan hubungan yang ingin
anda ciptakan antara anda dan peserta serta antara sesama peserta.

Tidak kalah pentingnya adalah pemilihan jenis bangku.

Saat ini penggunaan bangku yang dapat dipindah – pindahkan dan nyaman
cukup efektif digunakan untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman.
Musik telah lama percaya untuk meningkatkan
kemampuan intelenjensi dan mempunyai efek
menenangkan.
Menurut Bobbi Deporter (1991) musik dapat digunakan untuk :
 Meningkatkan semangat
 Merangsang pengalaman
 Menumbuhkan relaksasi
 Meningkatkan fokus
 Membina hubungan
 Menentukan tema dalam pembelajaran
 Memberikan inspirasi
 Bersenang - senang
Rancangan
Setiap sesi pembelajaran tentunya mempunyai
tujuan.
Tujuan anda sebaiknya tidak bersifat absurd
sehingga hasil dari tujuan tadi dapat diukur.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah pedoman
dan prosedur bagi kita untuk mencapai apa yang
diharapkan.
1 2 3 4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai