Anda di halaman 1dari 28

Pendidikan Pancasila

Implementasi Pembukaan Dan


Pancasila Dalam UUD 1945
Pertemuan Ke 10

Ni Nyoman Muryatini, S.H.,M.H.


1. Amanat Pembukaan UUD 1945
Pembukaan mengandung arti yang luas sebagai abstraksi batang
tubuh dan penjelasan.
2. Alenia pertama >>> Pernyataan kemerdekaan Indonesia >>>
mengubah pembukaan berarti hilangnya kemerdekaan
Indonesia.
3. Alenia kedua >>> Visi Indonesia >>> semua upaya penjabaran
pembukaan ke dalam batang tubuh dan penjelasan, harus
membawa bangsa Indonesia mencapai cita – citanya menjadi
bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
3. Alenia ketiga >>> Keyakinan religius >>> Pembukaan meyakini secara
religius bahwa NKRI atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
4. Alenia keempat >>> Misi >>> Pembukaan mengamanahkan pokok – pokok
misi yang harus diemban oleh pemerintah Negara Indonesia.
5. Alenia keempat >>> Dasar Negara – Falsafah Bangsa >>> Bangsa Indonesia
dalam mencapai cita – citanya harus berpegang teguh pada dasar Negara
maupun falsafah bangsa yaitu Pancasila.
2. Beberapa Pokok Pikiran UUD 1945
1. Pengertian Konstitusi
UUD 1945 membedakan antara UUD dengan konstitusi.
Konstitusi menggunakan istilah hukum dasar.
Konstitusi >>> aturan – aturan pokok mengenai penyelenggaraan Negara atau
garis – garis besar dari haluan Negara.
UUD 1945 menganut pandangan yang luas dan dinamis mengenai Negara dan
konstitusi.
Kita tidak boleh hanya memperhatikan apa yang ditulis saja >>>
menghendaki adanya perpaduan antara das sollen dan das sein.
Menurut UUD 1945, Konstitusi adalah asas – asas, pranata – pranata, dan
aturan – aturan dasar mengenai kehidupan Negara.
UUD 1945 tidak boleh hanya dipandang dari segi yuridis formal saja.
UUD 1945 menyatu dengan Proklamasi Kemerdekaan.
2. Cita Negara >>> Cita Negara yang dianut oleh UUD 1945 adalah Negara
kesatuan.
3. Cita UUD >>> Cita UUD adalah pemikiran mengenai hubungan UUD
dengan konstitusi (hal – hal apa saja dalam konstitusi yang harus dimuat
dalam UUD). Sistem UUD harus dinamis, semakin elastis sifat UUD
semakin baik.
4. Cita Hukum >>> Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan pokok – pokok
pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 meliputi suasana
kebatinan dari UUD. Pokok – pokok pikiran itu mewujudkan cita hukum
yang menguasai hukum dasar Negara, baik hukum dasar tertulis maupun
yang tidak tertulis.
4. Pengertian, Kedudukan Dan Sifat UUD 1945
UUD 1945 berbeda status hukumnya dengan UUD yang disahkan oleh
PPKI tgl 18 Agustus 1945 (UUD bersifat sementara).
UUD 1945 diamandemen sebanyak 4 kali.
UUD merupakan hukum dasar yang tertulis :
 Mengikat pemerintah, lembaga Negara, dan setiap warga Negara
Indonesia ;
 Memuat norma – norma, ketentuan – ketentuan yang harus
dilaksanakan dan ditaati.
Sifat UUD adalah singkat dan supel >>> sama sekali bukan berarti tidak
lengkap atau mengabaikan kepastian hukum.
Adanya aturan – aturan pokok itu sudah cukup memberikan kejelasan
dan kepastian hukum serta menyerahkan pengaturan lebih lanjut
sebagai penjabaran aturan – aturan pokok itu dalam bentuk produk
hukum yang tingkatannya lebih rendah.
5. Pembukaan UUD
1. Makna Pembukaan Bagi Perjuangan Bangsa
Pembukaan UUD 1945 >>> sumber motivasi dan inspirasi perjuangan dan
tekad bangsa Indonesia, juga merupakan sumber cita – cita hukum dan cita –
cita moral.
Suasana kebatinan yang melatarbelakangi perjuangan bangsa Indonesia dan
mengapa bangsa Indonesia berjuang merebut kemerdekaan, digambarkan
oleh pokok – pokok pikiran yang ada dalam pembukaan >>> nilai – nilai yang
dijunjung tinggi bersifat universal dan lestari.
2. Makna Setiap Alenia Pembukaan
Alenia pertama : Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Makna yang
terkandung :
 Kemerdekaan adalah hak asasi manusia
 Suatu gugatan (dalil objektif) terhadap penjajahan, karena penjajahan
berarti mengingkari kesamaderajatan manusia dan semua manusia
mendambakan perlakuan yang adil.
 Adanya aspirasi dan tekad (pernyataan subjektif) bangsa untuk
membebaskan diri dari penjajahan.
Alenia kedua : Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Makna yang terkandung :
 Suatu perhargaan terhadap perjuangan bangsa Indonesia yang telah
melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
 Perjuangan pergerakan kemerdekaan telah sampai pada tingkatan
yang menentukan dan momentum ini dimanfaatkan untuk
menyatakan kemerdekaan Indonesia.
 Kemerdekaan bukanlah tujuan akhir.
Alenia Ketiga : Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan
yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya. Makna yang terkandung :
 Motivasi material kemerdekaan Indonesia, yakni supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas dan merdeka dan adanya motivasi spiritual,
bahwa kemerdekaan yang diraih bukanlah hasil dari perjuangan fisik
semata tetapi karena rahmat Tuhan.
 Pengukuhan atau pengulangan kembali proklamasi kemerdekaan.
Alenia keempat : Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan ketertiban
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu UUD Negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Alenia pertama, kedua dan ketiga >>> tidak berhubungan langsung
dengan terbentuknya UUD 1945 dalam arti pasal – pasalnya, karena
alenia itu berkenaan dengan keadaan dan peristiwa yang
mendahului terbentuknya Negara Indonesia.
Alenia keempat >>> pernyataan mengenai keadaan setelah Indonesia
merdeka. Alenia ini menjadi dasar (kausa) dari pasal – pasal UUD
1945.
3. Pokok – Pokok Pikiran Dalam Pembukaan
 Persatuan
 Keadilan sosial
 Kedaulatan rakyat
 Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab
Keempat pokok pikiran ini jika dikaji secara mendalam merupakan
pancaran jiwa dasar Pancasila.
4. Hubungan Pembukaan Dengan Batang Tubuh UUD 1945
Pembukaan mengandung pokok – pokok pikiran yang meliputi
suasana kebatinan, cita – cita hukum dan cita – cita moral bangsa
Indonesia.
Nilai – nilai yang dijunjung tinggi >>> bersumber atau dijiwai oleh
pandangan hidup bangsa dan dasar Negara Pancasila.
Batang tubuh atau pasal – pasal UUD 1945 >>> penjabaran dari pokok
– pokok pikiran tersebut.
Batang tubuh atau pasal – pasal UUD 1945 >>> penjabaran dari pokok
– pokok pikiran tersebut.
Pembukaan (yang memuat Pancasila) >>> menjadi dasar atau sumber
adanya batang tubuh UUD.
Hubungan itu bersifat kausal organis.
Kausal >>> pembukaan menjadi penyebab beradanya (menjiwai)
pasal – pasal UUD.
Organis >>> menunjukkan suatu kesatuan yang bulat atau tidak
terpisahkan antara pembukaan dengan batang tubuh.
6. Batang Tubuh UUD
Keseluruhan batang tubuh dapat dibedakan menjadi tiga bagian :
 Pasal – pasal yang berisi materi yang mengatur sistem
pemerintahan Negara dan kelembagaan Negara;
 Pasal – pasal yang berisi materi hubungan Negara dengan warga
Negara dan penduduknya, yang meliputi warga Negara, agama,
pertahanan Negara, pendidikan dan kesejahteraan social;
 Pasal – pasal yang berisi materi hal – hal lain, mengenai bendera
Negara, bahasa Negara, lambing Negara, lagu kebangsaan,
perubahan UUD, aturan peralihan dan aturan tambahan.
6.1 Sistem Pemerintahan Negara
 Negara Indonesia adalah Negara hukum (pasal 1 ayat (3)) >>>
penegasan dari cita – cita hukum.
 Sistem konstitusional >>> pemerintahan berdasarkan atas sistem
konstitusi.
 Presiden >>> penyelenggara pemerintahan Negara tertinggi.
 Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR >>> kedudukan
Presiden dan DPR sejajar.
 Kekuasaan kepala Negara tidak tak terbatas >>> dibatasi oleh UUD.

6.2 Kelembagaan Negara


 Majelis Permusyawaratan Rakyat >>> mengubah dan menetapkan
UUD, melantik Presiden dan Wakil Presiden serta
memberhentikannya.
 Presiden Dan Wakil Presiden
 Dewan Perwakilan Rakyat >>> mempunyai fungsi legislasi,
anggaran dan pengawasan, hak interpelasi, hak angket, dan hak
menyatakan pendapat.
 Dewan Perwakilan Daerah
DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilu.
DPD dapat mengajukan usul kepada DPR mengenai RUU yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan SDA dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
 Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
Kekuasaan kehakiman >>> MA dan badan peradilan yang berada di
bawahnya dalam lingkup peradilan umum, lingkungan peradilan
agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
Negara dan oleh MK.
MA >>> mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang
– undangan di bawah UU.
MK >>> mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji UU terhadap UUD,
memutus sengketa kewenangan lembaga Negara, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan hasil pemilu.
KY >>> bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan
hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga
dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku
hakim.
 Badan Pemeriksa Keuangan >>> memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan Negara, hasil pemeriksaan
diserahkan kepada DPR, DPD dan DPRD.
6.4 Hubungan Negara Dengan Warga Negara Dan Penduduk
 Warga Negara dan Penduduk (pasal 26)
WN >>> orang – orang bangsa Indonesia asli dan orang – orang
bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga Negara.
Penduduk >>> WNI dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
 Persamaan kedudukan dalam hokum dan pemerintahan (pasal
27 ayat (1))
 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat
(2))
 Kemerdekaan berserikat dan berkumpul (pasal 28)
 HAM (pasal 28A – 28J)
 Kemerdekaan memeluk agama (pasal 29)
 Pertahanan dan keamanan Negara (pasal 30)
 Hak Pendidikan (pasal 31)
 Kebudayaan Nasional Indonesia (pasal 32)
 Perekonomian Nasional Dan Kesejahteraan Sosial ( pasal 33 dan 34)
6.5 Ketentuan Lain – lain
 Bendera Negara Indonesia adalah Sang Merah Putih (pasal 35
 Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (pasal 36)
 Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka
Tunggal Ika (pasal 36A)
 Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya (pasal 36B)
 Perubahan UUD (pasal 37)
 Aturan Peralihan
 Aturan Tambahan.

Anda mungkin juga menyukai