Anda di halaman 1dari 69

MEMBANGUN SMK YANG BERMUTU

Direktorat Pembinaan SMK


Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta, Februari 2015 1
DAFTAR ISI

1 LATAR BELAKANG: PMU, KEBUTUHAN MUTU

2 PERKEMBANGAN SMK

3 PENGEMBANGAN SMK YANG BERMUTU

4 PEENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SMK MUTU TINGGI

5 PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN

6 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SELURUH SMK

2
1
LATAR BELAKANG
120

Target Percepatan Pendidikan Menengah


100

80 Perbandingan APK Program Wajar 12 Tahun dan APK Normal


120
60
APK

APK 97,0%
100 (2020)
40 APK 97,0%
(2040)
80
20
60
APK

0
z
40
Tahun

20 APK Program
Normal Wajar 12 Tahun
Reguler APK
APK Wajar 12 Tahun
Normal
Program
Percepatan
0

Tahun

APK Program
Normal Wajar 12 Tahun APKNormal
APK Wajar 12 Tahun

4
Tantangan Kesenjangan Ekonomi:
Partisipasi Pendidikan Menengah Terkendala Ekonomi

Miskin Agak Miskin Cukup Agak Kaya


Kaya

Masih terdapat peluang


peningkatan akses bagi SMK
sebesar 25 -35 % dari populasi
penduduk usia 16-18 th

5
Target Pencapaian PMU per Provinsi

6
Prinsip Dasar Implementasi PMU

4. Perimbangan SMA –
1. Mutu yang terjaga, tidak SMK sesuai potensi dan
berkurang karena adanya
kebutuhan daerah
penambahan daya tampung

2. Pemerataan distribusi
layanan pendidikan Prinsip Dasar 5. Peningkatan
menengah untuk Implementasi kebekerjaan
menjangkau yang tidak PMU (employability)
lulusan (khususnya
terjangkau
SMK)
3. Pencapaian target APK
di tingkat nasional,
provinsi dan 6. diperlukan Data
kabupaten/kota secara yang Cepat, Tepat
bertahap. waktu dan Akurat

7
Tantangan Rendahnya Kompetensi:
Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia
70,000,000 Duration of
Gross National
Mean years Income (GNI)
60,000,000 COUNTRY Compulsory
of schooling per capita
Education
50,000,000 (USD/year)

40,000,000 Indonesia 5,8 9 3.716


30,000,000 2001 India 4,4 9 3.468
20,000,000 2006 Singapore 8,8 6 52.569
2010 Malaysia 9,5 9 13.685
10,000,000
2025 Philippines 8,9 7 3.478
0
s I K P Japan 11,6 9 32.295
ita ,I I A SD
rs ,I II SM SM SM at Korea Rep. 11,6 9 28.230
ive m
a am
Un
ip
lo a kt China 7,5 9 7.476
D T id
/ Thailand 6,6 9 7.694
SD
2001 2006 2010 2025
Keterangan Data
% Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah
Jumlah Penduduk 206.264.595 218.868.791 237.556.363 263.287.000
Total Tenaga Kerja 100 98.812.448 100 106.388.935 100 116.527.546 100 131.643.500
Universitas 2 1.778.624 3 3.404.446 5 5.360.267 15 17.479.132
Diploma I,II,III 2 1.580.999 2 2.340.557 3 3.146.244 10 11.652.755
SMK 6 5.434.685 6 6.596.114 8 9.089.149 30 34.958.264
SMA 10 10.177.682 13 13.511.395 15 17.013.022 20 23.305.509
SMP 18 17.489.803 20 21.490.565 19 22.023.706 15 17.479.132
SD/Tidak tamat SD 63 62.251.842 56 59.045.859 52 60.011.686 10 11.652.755
Total Seluruh
Sumber: BPS, 2012 100 98.713.636 100 106.388.935 100 116.644.074 100 116.527.546
8
Target Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja
Input Calon Lulusan PT ↑
Mahasiswa  Naker Lebih
Wajar 9 Semua Siswa di PT Naik Kompetitif
BOS
Tahun sampai
Efektif Sukses SMA/K/MA
Tidak ada Naker lulusan
Tambahan SMA/K/MA ↑
Naker ≤  Naker Lebih
SMA/K/MA Kompetitif
Kebijakan
2010 PMU 2015 2025
Pendidikan (BPS) (Perkiraan) (Perkiraan)
≥ S1/D4 : 4,8% (5%) 6% 10%
Diploma I/II/III: 2,8% (3%) 4% 9%
SMK: 8,2%
8,2
(8,7%)
10% 25%
14,7%
SMA/MA : (14,7%) 16% 21%
SMP/MTs : 19,1% (19,1%) 20% 15 %
≤ SD/MI : 50,4% (49,5%) 44% 20%
Catatan: (..) tahun 2011 9
PENGANGGURAN TERBUKA
MENURUT LULUSAN PENDIDIKAN
Pendidikan Tertinggi yang 2010* 2011* 2012* 2013**
Ditamatkan

Tidak/ belum pernah sekolah 157.586 190.370 82.411 109.865

Belum/ tidak tamat SD 600.221 686.895 503.379 513.534


SD 1.402.858 1.120.090 1.449.508 1.421.653
SLTP 1.661.449 1.890.755 1.701.294 1.822.395
SLTA Umum ( SMA dan MA) 2.149.123 2.042.629 1.832.109 1.841.545
SLTA Kejuruan/ SMK 1.195.192 1.032.317 1.041.265 847.052
Diploma I, II, III/ akademi 443.222 244.687 196.780 192.762

Universitas 710.128 492.343 438.210 421.717


Total 8.319.779 7.700.086 7.244.956 7.170.523

* Per Agustus ** per Februari Sumber: Koran Tempo, 17 Januari 2014


ASEAN Economic Community 2015
TAHAPAN PEMBANGUNAN DAYA SAING
NASIONAL
Keunggulan
Diadaptasi dari: The Global Competitiveness Report
Kompetitif

Keunggulan
Kompetitif
DAYA SAING
BERBASIS
INOVASI
Keunggulan DAYA SAING
Komparatif BERBASIS • Lembaga riset dan
EFISIENSI pengembangan
• Industri teknologi
tinggi
DAYA SAING
BERBASIS
FAKTOR INPUT • Pendidikan tinggi dan
training
• Infrstruktur • Efisiensi pasar
• Kelembagaan • Efisiensi lembaga
• Stabilitas makro keuangan
• Pendidikan dasar & • Ukuran pasar domestik
kesehatan
12
Milestone 10 Tahun
Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan 2012
Perbaikan Penyaluran BOS • 2014
Rintisan PMU •
UU-Dikti •
BOP-PTN •
Subak diakui •
2010 UNESCO

Reformasi Birokrasi

PP 66/2010

Beasiswa Bidik Misi 2013

DPPN • PMU
2008 • Integrasi UN
WAJAR DIKDAS • Kurikulum 2013
9 Tahun tercapai • Akademi Komunitas
2006 • World Cultural Forum
Sertifikasi 2011
Guru • Pendidikan Karakter
• Integrasi Kebudayaan
• Rehab SD-SMP
2007 2009 • Sarjana Mengajar di 3T
2004 2005
Tunjangan 20% APBN • Tari Saman diakui
• Awal BOS
• UU Guru Profesi Guru untuk UNESCO
pendidikan
dan Dosen Target Target RPJMN/
baseline Capaian 2013 Kontrak Kinerja
94,1 % APM SD/MI 95,55 *
95,7 95,8 96,0
58,0 % APM SMP/MTs 77,71 78,8 80,0 76,0
49,0 % APK SMA/SMK/MA 76,40 78,7 82,0 85,0
14,3 % APK PT 27,10 27,9 28,7 25,0
* Angka sementara 13
2
PERKEMBANGAN SMK
1. Grafik Perkembangan Animo 1. Presesntase Pendaftar SMK yang
Pendaftar ke SMK diterima di SMK Negeri semakin
2,000,000
1,800,000
menurun walaupun angka
1,600,000
1,400,000 Pendaftar absolutnya secara total

1,921,919
1,892,555
meningkat;
1,861,173
1,810,899
Diterima
1,721,531

1,200,000

1,527,778
1,445,199
1,413,241
1,360,081
1,000,000
1,244,538

800,000 2. SMK Negeri berperan sangat


600,000
400,000 besar dalam akses dan
200,000
- penjaminan mutu lulusan.
2,009 2,010 2,011 2,012 2,013

1. Setiap tahun Animo Lulusan SLTP yang


2. GRAFIK ANIMO PENDAFTAR KE SMK
mau masuk ke SMK meningkat 11 %
TAHUN 2009-2013
dengan total pendaftar 1.921.919 di 1,200,000

tahun 2013 1,000,000


2. Rata-rata kenaikan Daya tampung SMK PENDAFTAR NEGERI
PENDAFTAR SWASTA
adalah 5 % dan di tahun 2013 haya bisa 800,000
DITERIMA NEGERI
menerima 1.527.778 siswa DITERIMA SWASTA

1,016,961
600,000

992,706
961,379
3. Daya tampung SMK belum meningkat
914,673
897,379

875,594

866,722

851,188
837,854

825,206
824,152

821,586
806,224

782,256
765,884

secara signifikan karena dukungan akses 400,000

591,034
578,477
541,002
510,229
478,654

SMK terbatasa dan makin sedikitnya


200,000
Kab/Kota yang mampu menyediakan
lahan untuk pembangunan USB SMK -
2,009 2,010 2,011 2,012 2,013

15
4. Grafik : Perkembangan Siswa SMK

4,183,489
4,500,000

3,989,519
3,839,523
3,586,672
4,000,000

3,276,921
3,500,000

3,000,000

2,501,631
2,369,843
2,317,710
2,200,630
2,164,068
Jumlah Siswa

2,500,000 2,033,632

1,681,858
1,619,676
2,000,000
1,528,004

1,521,813
1,386,042
1,243,289

1,500,000
636,064

1,000,000

500,000

-
2004 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Siswa SMK Negeri Siswa SMK Swasta Siswa SMK

16
8. JUMLAH SISWA SMK PADA 10 PROGRAM STUDI KEAHLIAN
TERBESAR
900000

800000

700000

600000
511748
595944
500000

400000 Swasta
Negeri
314480
300000
297083

200000
322376 129978
257868 139158
100000 144839
164394 131378 33520 16032 39900
80550 70569 60134 73161 58030
0 13890
Teknik Otomotif
Teknik Komputer Dan Informatika

Tata Niaga

Teknik Elektronika
Keuangan

Teknik Mesin

Agribisnis Produksi Tanaman

Kesehatan

Teknik Ketenagalistrikan
Administrasi

17
CONTOH : SMK JAWA TENGAH

JUMLAH JUMLAH
KLASIFIKASI SMK SISWA % SISWA

Siswa > 1.000 194 254.677 41 %

Siswa > 700 - 999 152 124.233 20 %

Siswa > 500 - 699 116 74.540 12 %

Siswa < 500 883 167.715 27 %

Jumlah 1.345 621.165 100 %


3
Pengembangan SMK yang bermutu

19
•PERSIAPAN GENERASI 2045
generasi yang mampu berpikir orde tinggi, kreatif,
inovatif, berkepribadian mulia, dan cinta tanah air,
serta bangga menjadi orang indonesia, dapat
diwujudkannya dengan bekerja keras, bersungguh-
sungguh, dan bekerjasama.
Karakteristik sekolah efektif itu memiliki keunggulan dalam :
1.Kepemimpinan yang profesional;
2.Visi dan tujuan bersama ;
3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;
4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;
5. Harapan yang tinggi pada hasil pembelajaran;
6.Penguatan/pengayaan/pemantapan positif pada sikap;
7. Pemantauan kemajuan belajar ;
8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab peserta didik;
9. Pemberian Materi pembelajaran yang kaya makna;
10.Pengelolaan institusi sebagai organisasi pembelajar;
11.Perkuatan kemitraan antara keluarga-sekolah-industri.

21
“School Effectiveness Research: META ANALISIS” (Harris and Bennett, 2001)
Dimensi SMK Mutu
1. Kepemimpinan Keunggulan SMK
2. Pendukung input
3. Efisiensi
4. Keunggulan

1 2 3 4 5

Unit SekolahBaru
RuangBelajar
Rehab Ruang

(USB)danRuang
Manajemendan

KelasBaru(RKB)
Asrama Guru
kultursekolah

Pendidikan

dan Siswa
Peralatan

lainnya
Kelas

Satuan Pendidikan 1. Kompotensi kerja


Kurikulum +
2. ICT
Sist. Pembelajaran

BOS SM
Pendidikan
Karakter Peserta Didik
Bahan Pembelajaran Pendidikan
Bantuan Siswa
Miskin 3. Bahasa asing
(termasuk yang
Menengah
berbasis TIK)

Kewirausahaan
Universal
Beasiswa
4. Kewirausahaan
Penyelarasan
(PMU) BOP Paket C
5. Budi Pekerti Mulia
Pengembangan
Sistem Evaluasi Bakat dan Minat

Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Kualifikasi
Penyediaan

Sertifikasi
Distribusi

Pelatihan

Penghargaan
Kesejahteraan

Perlindungan
Karir dan

dan
8 AREA PEMBELAJARAN EFEKTIF DI SMK
1. Kepemimpinan, kultur sekolah dan pengelolaan organisasi
sekolah;
2. Lingkungan fisik sekolah ;
3. Kurikulum, sistem penilaian dan alat bantu pembelajaran
4. Mekanisme, proses dan tatakelola sekolah yang
akuntabel;
5. Guru pengampu beserta dukungan pengembangan
kompetensi dan profesinya;
6. Kegairahan siswa dalam mengikuti pembelajaran;
7. Hubungan yang harmonis antara sekolah- orang tua –
masyarakat- industri;
8. Penjaminan mutu beserta support system;
4

Pengembangan Pembelajaran SMK mutu tinggi

24
Strategi Peningkatan Pembelajaran Mutu SMK

(Integrasi)
Proses Dlm
Penguatan Soft Skill

Efisiensi &Efektivitas pembangunan


soft skill
(Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil)

Pembelajaran
(M

Bermutu di

)
en

si l
E f nk

a
ur

a t ta s
i si a n

nH
SMK
u
en I n

gk vi
ka
i n k ti
si p u

e n E fe
(Berbagi) (Sentuhan) TIK dlm
t)

(M
Sumberdaya dlm setiap pembelajaran
membangun Hard skill

Dukungan, intervensi, afirmasi dan kolaborasi


dengan Pemerintah, industri dan Masyarakat 25
Pengembangan kelembagaan SMK
1. Memasukkan pendidikan kejuruan ke dalam
perencanaan pembangunan ekonomi, sosial,dan
pengembangan industri, menyesuaian ukuran
pendidikan kejuruan sesuai kebutuhan;
2. Meningkatkan investasi dalam pendidikan kejuruan;
3. Mendukung mekanisme multi-channel investasi SMK;
4. Fasilitasi pelatihan dan kualitas guru di SMK;
5. Meningkatkan standar kualifikasi berbasis KKNI bagi
SMK;
6. Membangun sistem penjaminan mutu lulusan SMK;
7. Menggandeng industri yang dapat terlibat dalam
evaluasi kualitas pendidikan kejuruan
Ranah garap yang ditangani SMK
1. meningkatkan respon SMK sehingga pendidikan yang
berprospektif sebagai pendidikan memberdayakan dan
berkelanjutan;
2. memperbaiki tata kelola dan perluasan keterlibatan pemangku
kepentingan;
3. memperluas cakupan SMK bukan hanya untuk kalangan kurang
mampu dan di remote area;
4. pengukuran keterampilan dan pemantauan ketercapaian kinerja;
5. pengembangan teknologi dan keterampilan kerja;
6. mendukung SMK untuk mendukung pembangunan ekonomi yang
ramah lingkungan dan ramah sosial;
7. pengembangan keterampilan pada sektor-sektor yang
pertumbuhannya sangat tinggi.
Area Proses Pembelajaran yang bermutu

1. Hard Skills : Pembentukan &


Pemanfaatan
2. Soft Skills : Jenis-jenis Soft Skills
pendukung kebekerjaan
3. Computer Skills : Kompetensi standar dan
Strategi pembentukan
Hard Skills
1. Definition: Hard skills are specific, teachable abilities that
may be required in a given context, such as a job function.
2. Skills that are observable, measurable and testable.
3. Job or task specific skills.
4. Technical skills and academic skills.
5. Directly taught in school.

1. Reading, arithmetic, and writing


Example 2. Typing and shorthand
of Hard 3. Proficiency with software applications
Skills
4. Operating machinery
5. Drive commercial vehicles
6. Speaking a foreign language
7. Mechanically Inclined
8. Using Hand and body to produce and
perform ability (cut hair, origram; etc)
Soft Skills
1. Definition: Soft skills are personal attributes and interpersonal
abilities that enhance an individual's interactions, job
performance and career prospects.
2. Not directly taught in the class room in the school
3. Soft skills are intangible and broadly applicable to any job
4. It's often said that hard skills will get success in an interview to
get a job but someone need soft skills to keep the job.

• Communication • Time Management


Examples of • Optimism • Adaptability
Soft Skills • Responsibility • A pleasant voice
• A sense of humor • Leadership
• Honesty & Integrity • Willing to learn
• Motivation • Creativity
• Empathy • Good manners
Research : there are 60 top skills in job and communities
Computer Skills
1. Everyone needs basic computer skills to function in today's
job market.
2. Ability to quick learn new information in critical and rapidly
changing technology to reach success.
3. Computer literate is compulsary . Most jobs now require
some degree of computer skills.

1. Take a computer class at SMK.


2. Find someone with a computer and practice on it.
Strategy 3. Try out the many free online computer tutorials on
Building the Internet.
Computer 4. Read all the books and magazines student can on how
Skills computers work, software programs, searching the
internet, using email etc.
5. Find out in the company where the studetns applying
to offers continuing education and computer classes.
Pemanfaatan ICT di SMK
sebagai transformasi kapabilitas
Fleksibilitas
Kemampuan Kecepatan
beradaptasi dengan Proses yang nyata dan
perbuahan selalu Update

Kebebasan
Pengetahuan aan Waktu, Efisiensi Biaya
Berbagi Ilmu ruang dan Transaksi, Energi &
pengetahuan bentuk Operasional

Kreativitas
Ruang Lingkup
Kolaborasi yang terbuka
Tidak Terbatas
akan ide & gagasan baru

Sumber : Indra Utoyo, Dir IT PT Telkom


5
PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN - SMK®

33
Definisi, Tujuan, Target dan Sasaran SMK Rujukan - SMK ®
1. Definisi : SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki
kinerja unggul, akses besar, dan efektif dalam
mengelola institusi serta mendampingi SMK aliansinya
dalam pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;
2. Tujuan: Peningkatan mutu, akses besar, efektif sebagai
penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber daya;
3. Target : adanya SMK yang dpt dijadikan rujukan
tentang mutu dalam Pengelolaan institusi , proses
pembelajaran, penilaian, layanan rpima dan
kebekerjaan siswa SMK.
4. Sasaran : 1650 SMK rujukan yang memiliki @ 3 SMK
aliansi;
Kriteria SMK Rujukan - SMK ®
1. siswa banyak> 1000
2. guru produktif yg cukup (>75 Guru)
3. lahan yg siap dikembangkan>5000 m2
4. jaringan kerja sama industri > 100 industri.
5. fasilitas sarana dasar yg baik.
6. Letak sekolah di lokasi strategis
7. kinerja baik, khususnya dalam bidang kebekerjaan
lulusan dan nilai UN.
8. Memiliki 3 SMK aliansi
9. Menguasai 2 bahasa asing.
PENGUATAN FASILITASI PEMBENTUKAN
HARD SKILLS & SOFT SKILLS SMK RUJUKAN

Tempat Uji Fasilitas Kegiatan Teaching Factory


Kompetensi,Produk, Bersama bagi sesuai Bidang
Jasa dan Tampilan Siswa dan Guru unggulan
SMK
Rujukan/Aliansi
Bengkel Kerja Cerdas pada bidang seni, Pusat Sumber Belajar:
(Smart Workshop) olahraga, dan Bahan Ajar di Server,
Untuk mendukung penguatan softskill akses internet,
advance Training Perpustakaan

Bengkel Kerja Produktif Standar


pada tiap Kompetensi Keahlian yang dimiliki
Pendampingan SMK Rujukan (Refference School)
1. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh Indonesia ;
2. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh Direktorat Pembinaan
SMK ( SMK Invest, ex SMK RSBI, SMK IGI, SMK Besar, SMK Center,
SMK BLPT) berpotensi menjadi kandidat SMK Rujukan.
3. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster bagi SMK di sekitarnya ;
4. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi 2500 – 3000
siswa per klaster;
5. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin mutu proses
pembelajaran, SKL, sertifikasi dan kebekerjaan pada klasternya;
6. Mengembangkan SMK Rujukan sebagai frontline dari pencitraan
dan external communication SMK kepada industri dan masyarakat.
7. SMK Rujukan Penyusunan SDP (School Development Plan);
8. SMK rujukan akan didukung secara bertahap pencapaian SNP;
Legalitas dan Evaluasi SMK ®
1. Sebagai bagian dari sasaran mutu Pembinaan
SMK;
2. Tertuang dalam Renstra Kemdikbud 2010-
2014 da 2015 – 2019 dan tertuang dalm
permendikbud
3. Direalisasikan dalam program kerja Tahunan
Direktorat Pembinaan SMK;
4. Dilakukan evaluasi dan penilaian kinerja
secara reguler dan terstruktur.
Jadwal
No Kegiatan bagi SMK Rujukan Penjab Waktu
1 Sharing ide, dan input Subdit Kelembagaan Des 2013
2 Penyajian data awal kandidat SMK Subdit Program Des 2013
Rujukan
3 Implementasi kurikulum Materi Subdit Pembelajaran Medio Jan 2014
Produktif
4 Pemetaan fasilitasi Sarpras Subdit Sarpras Medio Januari 2014
5 Konsultasi dan curah pendapat Subdit Kelembagaan Medio Januari 2014
penyempurnaan konsep
6 Penyusunan legalitas Subdit Program Akhir januari 2014
7 Strategic Plan SMK Rujukan Subdit Kelembagaan Akhir Januari 2014
8. SDP SMK Rujukan Semua Subdit Medio Februari 2014
9 Sosialisasi dan Pemberdayaan SMK Semua subdit Akhir Februari – Juni
Rujukan 2014
10 Evaluasi program peningkatan Subdit Program Akhir juni 2014
berkelanjutan
6
Implementasi Kurikulum 2013 di Seluruh SMK

40
Peran Pendidikan dalam Pengembangan Industri
KTI: Knowledge and Technology Intensive (OECD)

Nilai Tambah

Driver Modal Pengetahuan


Enabler
Driver
Enabler
PDB < 2.000
Enabler Driver PDB>20.000
2.000 <PDB < 8.000

Modal Fisik 8.000 <PDB < 20.000 Driver

Industri Primer Industri Sekunder Industri Tersier Industri KTI


Menghasilkan tenaga kerja yang lebih terampil, proses kerja yang lebih baik,
Driver sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan nilai tambah industri
Menghasilkan kreasi baru yang dapat diwujudkan dalam inovasi produk dan
Enabler proses, sehingga menghasilkan industri baru dengan nilai tambah lebih tinggi.

Diperlukan SDM berpengetahuan lebih tinggi untuk dapat berperan sebagai driver/enabler
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....

Perlu dipersiapkan
social engineering

Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi
pendidikan

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) 42
PEMETAAN Kebutuhan SDM Kegiatan Konektivitas
Infra-
struk-tur
Lain

Jalan Pelabuhan Power Bandara Rel Utilitas Telematika Lain


& Energi Kereta Air Lain

Sisi Pasokan Sisi Kebutuhan


Tingkat Pendidikan Pendidikan &
Kompetensi

Sebaran Lokasi Jenis & Rentang


Pendidikan Konektivitas
Lulusan SDM Ideal
Pendidikan Penuhi
Akreditasi Sertifikasi Keahlian
Pendidikan Sebagai Kebutuhan & Ketrampilan
Angkatan Pembangunan
Standar Kualitas Kerja Konektivitas: Perkembangan
Lulusan Pendidikan Teknologi

Populasi Lulusan Perkembangan


Pendidikan Peralatan
6 Koridor Ekonomi
Pertumbuhan Peningkatan
Lulusan Pendidikan Volume
Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur
PENDIDIKAN :
GELAR AKADEMIS
SM SM PR
P A D1 D2 D3 S1 S2 S3
O

9
U 8
MD 7
M 6
PROFESI : OTODIDAK :
5 PENGALAMAN
SERTIFIKAT
PROFESI (PII) 4 KEAHLIAN
KHUSUS
3
2
1
OPERATOR ANALIS AHLI

INDUSTRI :
FUNGSI JABATAN KERJA
Dinamika & Penyempurnaan Kurikulum

Pedagogi, Psikologi

Perkembangan Perubahan SDM yang


Kebutuhan Kompeten

Pengembangan
Kurikulum
Akademik Pengetahuan Pengetahuan

Industri Keterampilan Keterampilan

Sosial-
Sikap Sikap
Budaya

45
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
UU Sisdiknas
Konteks Kompetensi Materi Inti
Kebutuhan: lulusan Pembelajaran
- Individu (Sikap,
- Masyarakat
Proses Dokumen
Keterampila
- Bangsa dan Negara Pembelajaran Kurikulum
n,
- Peradaban Pengetahuan Proses
Bervariasi )
Standar Penilaian
(produk) Standar
(materi dan proses)

Proses KI-KD Mapel


Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
Pembelajaran Standar
Variasi (normal, pengayaan, remedi) 46
Tema Kurikulum 2013
Kurikulum yang dapat
menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif,
Kreatif,
Inovatif,
Produktif
Kreatif Afektif
Inovatif
Afektif melalui penguatan
Sikap,
Keterampilan,
dan
Pengetahuan
yang terintegrasi
47
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Kelas
Mata Pelajaran
X XI XII
Kelompok Wajib
1 Pendidikan Agama 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Prakarya 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 20 20 20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk
24 24 26
SMK)

48
48
SPEKTRUM TAHUN 2008 KE 2013
2008 2013
NO
08
NO
13
BIDANG STUDI/KEAHLIAN
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
PROGRA KOMPETENSI PROGRAM PAKET
M STUDI KEAHLIAN KEAHLIAN KEAHLIAN
(PEMINATAN)
1 1 TEKNOLOGI DAN REKAYASA 18 66 18 62

2 2 TEKNOLOGI INFORMASI DAN 3 9 3 7


KOMUNIKASI

3 3 KESEHATAN 2 6 2 6

4 SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA 7 22 - -


4 SENI RUPA DAN KRIYA (2013) - - 2 10

5 SENI PERTUNJUKAN (2013) - - 5 7

6 PARIWISATA (2013) - - 4 7

5 7 AGROBISNIS DAN AGRITEKNOLOGI 7 14 6 16

8 PERIKANAN DAN KELAUTAN (2013) - - 3 8

6 9 BISNIS DAN MANAJEMEN 3 4 3 5


JUMLAH 40 121 46 128

49
Jadwal Implementasi: Bertahap dan Terbatas
No Jenjang Kelas Tahun
Satuan 2013 2014 2015

1 SD I
II
III
IV
V
VI
2 SMP VII
VIII
IX
3 SMA/SMK X
XI
XII
50
7
Pengalaman Pengembangan SMK Unggul
2008 – 2013

51
New “Model School/Rujukan/Cluster”
Rancangan Design Perpustakaan
SMKN 1 KLATEN, JATENG
SMKN 7 SEMARANG, JATENG
SMKN 27 JAKARTA, DKI
SMKN 4 MALANG, JATIM
SMKN 1 MUNDU, JABAR
SMKN 2 PANGKAL PINANG, BABEL
PROGRAM DIREKTORAT
PEMBINAAN SMK TAHUN 2014
C.1 . Anggaran Dit. Pembinaan SMK 2014

Rp 6,288 T
2
%

98%

Pusat Dekon

66
Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Belanja Pegawai
11398794
0.18% Be-
Belanja Barang lanja
907777104 Mod
14.44% al
1512
211
0.02
%

Be-
lanja
Ban-
tuan
Sosia
l
5367
6126
24
85.3
6%

67
No Kegiatan Vol Satuan Dana
1 Bantuan SMK SED-TVET 11 Sekolah 59.609.621
2 Penyusunan Perencanaan dan 7 Dok 4.802.925
3 Penyusunan Hasil Pemantauan dan 37 Laporan 2.923.030
4 Penyusunan Laporan Kinerja 2 Laporan 213.725
5 Pelayanan Informasi Kebijakan SMK 3 Dok 10.451.703
6 Penerapan SMK Pusat Layanan TIK 470 Sekolah 17.229.149
7 Pelaksanaan Kemitraan Direktorat dengan 78 Institusi 15.786.460
8 Pengolahan Data Kondisi SMK 34 Provinsi 724.358
9 Bantuan Peralatan E-Pembelajaran SMK 200 Sekolah 27.600.000
10 Peningkatan Mutu dan Evaluasi 169 4.460.149
11 Pendampingan Implementasi Kurikulum 870 Sekolah 131.572.275
12 Sekolah Menerapkan Pembelajaran 54 Sekolah 8.164.030
13 Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) 23 Sekolah 53.869.444
14 Pengembangan SMK Rujukan 15 Paket 110.298.220
15 Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) 3.100 Ruang 461.266.701
16 Rehabilitasi Prasarana SMK 60 Paket 3.333.673
17 Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) 257 Paket 51.808.691
18 Bantuan Peralatan Praktik Siswa SMK 700 Paket 105.763.818
19 Pengembangan SMK Berbasis 83 Paket 65.539.116
20 Pengembangan SMK di Papua & Papua 96 Paket 48.259.430
21 Pengembangan SMK di Daerah 3T & 25 Paket 19.520.712
22 Penyusunan Pedoman, Standar Sarana 6 Naskah 999.654
23 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK 4.303.201 Siswa 4.320.014.055
24 Bantuan Siswa Miskin (BSM) SMK 550.000 Siswa 554.191.200
25 Beasiswa Prestasi Siswa SMK dan
18.355 Siswa 36.259.210
Program Keahlian Khusus
26 Lomba Kompetensi dan Sains SMK 82 Bidang 33.231.181
27 Lomba Seni dan Olahraga SMK 21 Bidang 24.847.373
28 Pemasaran Tamatan SMK 8 Sekolah 2.079.576
29 Pembinaan Karakter Bangsa dan 1 Keg 1.908.272
Terimakasih

69

Anda mungkin juga menyukai