Anda di halaman 1dari 16

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP)


LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KELAUTAN,
PERIKANAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TAHUN 2020-2024

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KELAUTAN, PERIKANAN,
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
GOWA SULAWESI SELATAN
2020
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas selesainya
penyusunan Rencana Strategis (Renstra) LSP Pihak Ke-2 Lembaga Pengembangan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPPPTK) Kelautan, Perikanan,
Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTK) Tahun 2020-2024.

Renstra ini dibuat sebagai pedoman mengembangkan LSP LPPPTK KPTK untuk jangka
menengah (Lima tahunan) yang berpedoman kepada Instruksi Presiden no 9 tahun 2016
tentang revitalisasi SMK dan Permendikbud no 34 tahun 2018 tentang standar guru
kejuruan

Dalam penyusunan renstra ini tentu masih belum sempurna, kami yakin renstra ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, sehingga kami berharap saran dan kritik
yang membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan renstra LSP LPPPTK KPTK ini.

Gowa, 10 Januari 2020


Ketua Dewan Pengarah
LSP LPPPTK KPTK,

Prof. Dr. Irwan, M.Pd


NIP. 1963080221992031002

i
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

I. PENDAHULUAN 1

B.Analisis Kondisi 2

C. Struktur Organisasi LSP LPPPTK KPTK 5

D. Landasan hukum 8

II. KEBIJAKAN MUTU, VISI, DAN MISI 10

A. Kebijakan Mutu 10

B. Visi 10

C. Misi 10

D. Sasaran Mutu 10

A. Sertifikat Kompetensi Kerja 12

B. Surveilance 12

C. Sertifikasi Ulang 12

D. Kaji Ulang Manajemen 12

E. Anggaran dan Biaya Sertifikasi 13

F. Pelaporan Berkala 13

ii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan pertumbuhan dunia usaha dan industri di Indonesia, permintaan
tenaga terampil lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi semakin
meningkat. Oleh karena itu, SMK perlu membekali peserta didiknya dengan
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dunia usaha dan industri.
Ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia makin menegaskan bahwa SMK harus semakin lebih
mendekatkan diri dengan kebutuhan dunia kerja.

Salah satu arah kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan adalah


meningkatkan kualitas pendidikan vokasi serta pendidikan dan pelatihan
keterampilan kerja. Untuk mendukung kebijakan tersebut, Presiden telah
mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan
Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Melalui Inpres ini, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan diinstruksikan untuk meningkatkan jumlah dan
kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di SMK.

Program Revitalisasi Pendidikan Vokasi merupakan amanah NAWACITA dan


Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 dalam rangka pemenuhan 58 Juta
Tenaga Kerja Terampil Sampai 2030. Melalui NAWACITA tersebut bangsa Indonesia
memiliki cita-cita yang tinggi untuk menjadikan ekonomi Indonesia peringkat 7 dunia
pada 2030 dan memenangkan persaingan SDM di tingkat regional dan global.

Kebijakan pemerintah baru kabinet kerja, banyak menitik beratkan pada


pembangunan kemaritiman, diantaranya bidang kelautan dan perikanan.
Keberadaan LPPPTK KPTK harus memberikan warna tersendiri dalam peningkatan
sumber daya manusia khususnya untuk pendidik dan tenaga kependidikan di bidang
kelautan dan perikanan. Dengan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang
meningkat dapat berimbas kepada meningkatnya juga kualitas anak didik dan
lulusan SMK bidang kelautan dan perikanan untuk siap berdaya saing mendorong
perekonomian dan pembangunan di bidang kemaritiman baik skala Nasional atau
pun skala Internasional yang sebentar lagi menghadapi persaingan global pasar
bebas di wilayah Asia.
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

Dari semua paparan diatas maka paradigma baru yang akan dikembangkan oleh
LPPPTK KPTK Gowa Sulawesi Selatan dimasa depan adalah peningkatan mutu
layanan dan pengembangan sumberdaya manusia bidang Kelautan, Perikanan, dan
TIK berbasis Accelaration Networking Development melalui pendidikan kejuruan dan
perluasan akses pelayanan jejaring/Network dengan seluruh kabupaten/kota.
Perluasan akses pelayanan diklat juga akan dilakukan dengan berbagai strategi
penyampaian diklat antara lain dengan memperkuat diklat jarak jauh melalui e-
training, dan diklat dengan sistem moduler. Upaya untuk memperluas dan
mempertajam kedudukan dan peranan LPPPTK KPTK dalam peningkatan mutu
pendidikan bidang Kelautan, Perikanan, dan TIK kurun lima tahun kedepan
dituangkan dalam Renstra LSP LPPPTK KPTK 2020-2024.

B. Analisis Kondisi
1. Kondisi Internal

a. Guru Kemaritiman
Sebaran dan jumlah SMK yang membuka bidang Kemaritiman sebanyak 588
SMK dengan jumlah guru sebagai berikut:
JUMLAH GURU SMK SESUAI KOMPETENSI KEAHLIAN

1.170'Guru' 1.008'Guru'

46%$
54%$

Total'2.178'
Guru'

Kelautan' Perikanan'
Sumber : Hasil Olah Data Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2017

Gambar 1. Jumlah Guru Bidang Kemaritiman berdasarkan Kompetensi


Keahlian
Gambar di atas menunjukkan bahwa jumlah guru SMK bidang kemaritiman
cukup banyak dan tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia dengan
jumlah guru bidang kemaritiman total adalah 2.178, dengan rincian sebagai
berikut:

2
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

Tabel 8.
Jumlah Guru SMK Berdasarkan Kompetensi Keahlian

Sumber: Hasil Olah Data Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2017

b. Guru Bidang TIK


Sebaran dan jumlah guru SMK bidang TIK di setiap provinsi di Indonesia
sebanyak seperti ditunjukan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Jumlah Guru TIK Jenjang SMK berdasarkan Provinsi

Berdasarkan hasil rekapitulasi guru bidang TIK, jumlah guru Bidang keahlian
TIK sebanyak 19.162 guru.

3
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

c. Asesor LSP LPPPTK KPTK


Untuk melayani jumlah guru bidang Kelautan, Perikanan, dan TIK yang secara
total berjumlah 21.340 guru tersebar di Indonesia, LSP LPPPTK KPTK sampai
sekarang mempunyai Asesor internal sebanyak 34 orang.
Karena kebutuhan pelaksanaan uji kompetensi LSP LPPPTK telah
melaksanakan kerjasama dengan LSP P3 dan menetapkan asesor eksternal
sebanyak 30 orang.

2. Kondisi Eksternal
Untuk menjalankan LSPLPPPTK KPTK sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi
eksternal, baik yang berpengaruh positif maupun yang bepengaruh negatif.
Kondisi eksternal yang berpengaruh positif merupakan “peluang” bagi LSP
LPPPTK KPTK untuk mencapai Visi nya. Peluang tersebut antara lain adalah :
1. Dukungan pemerintah melalui Instruksi Presiden no 9 tahun 2016 terkait
Revitalisasi SMK yang berdaya saing dengan pengakuan sertifikasi profesi
sebagai bentuk profesionalme kerja melalui uji sertifikasi profesi.
2. Komitmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalu Permendikbud no
34 tahun 2018 tentang standar kompetensi guru kejuruan, dimana salah
satunya standar adalah guru memiliki sertifikasi kompetensi KKNI level IV.
3. Kesadaran guru untuk meningkatkan kompetensi dan mendapatkan setifikasi
profesi guru.
Kondisi eksternal yang dapat menghambat, yang merupakan “ancaman” bagi
LSP LPPPTK KPTK antara lain adalah :
1. Jumlah guru yang cukup banyak sehingga anggaran pemerintah untuk
mendorong percepatan sertifikasi profesi guru tidak bisa semuanya tersentuh.
2. Selain itu tantangan eksternal berdasarkan Asean Economic Community
(AEC) 2015 adalah :
a. Free Movement of Goods and Services
Terjadinya pergerakan barang-barang dan jasa tanpa ada hambatan
b. Free Movement of Free Skill and Talented Labour
Terjadinya mobilitas tenaga kerja sesuai dengan tuntutan pasar dan
memberi kesempatan kepada setiap pekerja untuk menemukan
pekerjaan terbaik sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki.

4
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

c. Freedom of Establisment and Provision of Services and Mutual


Recognation of Diplomas
Menjamin setiap warga negara ASEAN bebas membuka praktek layanan
disetiap wilayah ASEAN tanpa ada diskriminisasi kewarganegaraan.
d. Free Movement of Capital
Menjamin bahwa modal atau kapital akan dapat berpindah secara
leluasa diantara negara-negara ASEAN yang secara teoritis
memungkinkan terjadinya penanaman modal secara bebas dan efisien

3. Tantangan Kedepan
Berdasarkan hasil analisi kondisi internal dan eksternal dapat diidentifikasi
berbagai tantangan yang dihadapi dan harus diatasi dalam melaksanakan
pengembangan LSP LPPPTK KPTK lima tahun kedepan. Tantangan-tantangan
tersebut meliputi:
1. Distribusi kualitas dan kuantitas Guru masih terkonsentrasi di kota-kota besar.
Akibatnya pendidikan yang bermutu belum dapat dinikmati masyarakat di
daerah yang jauh dari kota
2. Peran PPPPTK Kejuruan dalam pembinaan Guru untuk bidang kejuruan
semakin kecil sebagai dampak dari sistem penganggaran untuk sertifikasi
3. Memenuhi komitmen global (Millenium development goals, Education for all,
dan Education for sustainable development);
4. Mengembangkan kebijakan pengembangan dan pemberdayaan PTK yang
berbasis pada kinerja.
5. Mempertahankan peningkatan kualitas pendidikan dalam upaya pemenuhan
Standar Pelayanan Minimal antar gender dan antar wilayah, dengan
pendekatan penerapan sistem manajemen mutu dalam peningkatan
berkelanjutan (Continous improvement).
6. Meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan melalui peningkatan kompetensi
Guru yang mampu bersaing secara global.

C. Struktur Organisasi LSP LPPPTK KPTK


Berdasarkan Surat Keputusan Kepala LPPPTK Kelautan Perikanan Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Nomor. 0230/B6.14/OT/2020 tanggal 10 Januari 2020 tentang
penetapan struktur organisasi LSP LPPPTK KPTK, terdiri atas:

5
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

1. Dewan Pengarah
2. Ketua
3. Manager dan Komite Skema

Gambar 2. Struktur Organisasi LPPPTK KPTK

Tugas dan fungsinya :


1. Dewan Pengarah
Pengarah mempunyai tanggung jawab atas keberlangsungan LSP dengan
menetapkan visi, misi dan tujuan LSP; menetapkan rencana strategis, program
kerja dan anggaran belanja; mengangkat dan memberhentikan pelaksana LSP;
membina komunikasi dengan para pemangku kepentingan; dan memobilisasi
sumber daya.

6
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

2. Ketua/Unsur pelaksana LSP


Memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pengarah, dengan tugas antara lain sebagai berikut:
a. Melaksanakan program kerja LSP,
b. Melakukan monitoring dan evaluasi,
c. Menyiapkan rencana program dan anggaran,
d. Memberikan laporan dan bertanggungjawab kepada Pengarah.
3. Bagian sertifikasi mempunyai tugas, antara lain:
a. Memfasilitasi penyusunan skema sertifikasi,
b. Menyiapkan perangkat asesmen dan materi uji,
c. Melaksanakan kegiatan sertifikasi, termasuk pemeliharaan kompetensi dan
sertifikasi ulang,
d. Menetapkan persyaratan tempat uji (TUK),
e. Melaksanakan verifikasi dan menetapkan TUK,
f. Melakukan rekrutmen asesor kompetensi serta pemeliharaan kompetensinya.
4. Bagian manajemen mutu mempunyai tugas, antara lain:
a. Mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen mutu LSP sesuai
Pedoman BNSP 201,
b. Memelihara berlangsungnya sistem manajemen agar tetap sesuai dengan
standar dan pedoman yang diacu,
c. Melakukan audit internal dan memfasilitasi kaji ulang manajemen.
5. Bagian administrasi mempunyai tugas, antara lain:
a. Memfasilitasi unsur-unsur LSP guna terselenggarannya program sertifikasi
profesi,
b. Melaksanakan tugas-tugas ketatausahaan organisasi LSP,
c. Memelihara informasi sertifikasi kompetensi
d. Mempersiapkan laporan kegiatan LSP
6. Komite skema mempunyai tugas dan tanggungjawab, Antara lain:
a. Memastikan dukungan dan parttisipasi para pemangku kepentingan terkait
b. Menetaapkan jenjang kualifikasi, okupasi maupun kluster tertentu sesuai
permintaan
c. Memastikan ketelusuran skema terhadap standar kompetensi kerja
d. Menetapkan paket/kemasan kompetensi sesuai dengan jenis skema yang
ditetapkan

7
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

e. Menetapkan persyatan dasar sertifikasi sesuai dengan katagori dan jenis


skema sertifikasi
f. Memastikan proses pengembangan skema dalam mengikuti pedoman bnsp
g. Memelihara dan memastikan kesesuaian kualitas skema dengan
perkembangan terkini
h. Mengidentifikasi dan menetapkan keputusan atas masalah-masalah tuntutan
yang mungkin terjadi
i. Mengidentifikasi kategori dan jenis kualifikasi/okupasi/kluster yang
dibutuhkan dunia kerja
j. Mengidentifikasi jenis standar kompetensi kerja yang relevan dengan
kebutuhan dunia kerja
k. Mengidentifikasi nama/judul skema
l. Merumuskan persyaratan kompetensi sesuai dengan jenis skema yang akan
disusun

D. Landasan hukum
Reformasi hukum dalam bidang pendidikan seluruhnya mengacu kepada amanat
reformasi dalam amandemen Undang-undang dasar 1945, yang selanjutnya
dijabarkan kedalam undang-undang pendidikan, peraturan pemerintah, dan
peraturan menteri yang melandasi penyusunan Renstra LSP LPPPTK KPTK. Secara rinci
landasan hukum tersebut adalah :
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025
6. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
8. PP 32 Tahuan 2013 tentang Perubahan PP. Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
9. PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru

8
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 Tentang


Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
2011-2015.
11. Permen Dikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
12. Permen Dikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
13. Permen Dikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
14. Permen Dikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
15. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru
16. Permendikbud No. 62 Tahun 2013 tentang Sertifikkasi Guru dalam Jabatan
17. Permendikbud No. 57 Tahun 2012 tentang Uji Kompetensi Guru
18. Permendikbud No. 70 Tahun 2013 tentang Struktur dan Kerangka Kurikulum
SMK
19. Permendikbud no 7 Tahun 2013, tentang Pedoman Penataan Pegawai Berbasis
Kompetensi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
20. Permendikbud no 45 Tahun 2013, tentang Rincian Tugas Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
21. Permendikbud no 99 Tahun 2013, tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan
Komunikasi di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
22. Permendikbud no. 60 Tahun 2014, tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
23. Permendikbud no 61 Tahun 2014, tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
24. Permendikbud no 68 Tahun 2014, tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam
Implementasi Kurikulum 2013
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70Tahun 2014, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
26. Rencana Strategis Kemendikbud Tahun 2015 – 2019
27. Rencana Strategis Ditjen Guru dan Tendik Tahun 2015 – 2019

9
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

II. KEBIJAKAN MUTU, VISI, DAN MISI

A. Kebijakan Mutu
Memberikan pelayanan prima dalam proses sertifikasi profesi kepada peserta uji
kompetensi melalui penerapan sistem manajemen mutu yang berpedoman pada BNSP
201, 202, 206, 208, dan pedoman BNSP lainnya sehingga diterima pada tingkat
nasional dan internasional.

B. Visi
Menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi sektor pendidikan kelautan, perikanan, teknologi
informasi dan komunikasi yang profesional dan terbaik di Indonesia serta diakui secara
internasional.

C. Misi
1. Melaksanakan layanan sertifikasi kompetensi sektor pendidikan kelautan perikanan
dan teknologi informasi komunikasi yang berkualitas dan berfokus pada kepuasan
pengguna jasa layanan.
2. Memberikan layanan sertifikasi berbasis IT.
3. Mengembangkan skema sertifikasi kompetensi sektor pendidikan kelautan perikanan
dan teknologi informasi komunikasi yang memenuhi kebutuhan pemangku
kepentingan.
4. Memfasilitasi dan menyediakan tenaga asesor kompetensi yang profesional dan
berintegritas.
5. Mendapatkan pengakuan hasil sertifikasi dari Pemangku Kepentingan di tingkat
nasional dan internasional

D. Sasaran Mutu
Target
No. Sasaran Mutu Kegiatan
2020 2021 2022 2023 2024
1. Terpeliharanya lisensi Mempertahanka Lisensi Lisensi Lisensi Lisensi Lisensi
LSP LPPPTK KPTK n lisensi BNSP BNSP BNSP BNSP BNSP
2. Terlaksananya Mengembangka
peningkatan n kompetensi 20 20 20 20 20
kompetensi SDM LSP SDM melalui orang orang orang orang orang
melalui pelatihan diklat magang/

10
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

/magang /dan studi banding/


kegiatan lainnya Uji kompetensi
3. Terlaksana sertifikasi di Melaksanakan
200 200 200 200 200
14 bidang skema sertifikasi di 5
asesi asesi asesi asesi asesi
bidang skema
4. Tercapainya Mencapai
penanganan keluhan penanganan 100% 100% 100% 100% 100%
keluhan
5. Tersusunnya skema Menyusun skema 20 20 20 20 20
sertifikasi sertifikasi skema skema skema skema skema

11
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

III. ARAH, STRATEGI, TAHAP PELAKSANAAN

A. Sertifikat Kompetensi Kerja


1. LSP LPPPTK KPTK akan melaksanakan Sertifikasi Kompetensi Kerja secara
sistematis dan obyektif melalui asesmen kompetensi yang mengacu kepada
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang kelautan,
perikanan, teknologi informasi dan komunikasi.
2. Kegiatan sertifikasi ini akan dilaksanakan pada kesempatan pertama setelah LSP
LPPPTK KPTK mendapat lisensi kembali dari BNSP.

B. Surveilance
1. Untuk tetap menjamin kompetensi pemegang sertifikat selama memegang
sertifikat kompetensi, selanjutnya selama dalam periode sertifikasi, LSP LPPPTK
KPTK akan melakukan monitoring secara berkala kepada yang bersangkutan.
2. LSP LPPPTK KPTK akan menetapkan proses surveilan untuk memantau pemenuhan
profesi yang disertifikasi dengan persyaratan skema sertifikasi yang relevan.
3. LSP LPPPTK KPTK akan membuat prosedur dan aturan untuk memelihara
sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi.
4. Surveilan dilakukan sekali dalam setahun selama peserta uji memegang
sertifikat. Masa berlaku sertifikat kompetensi yang diberikan, adalah 3 tahun

C. Sertifikasi Ulang
1. Apabila masa berlaku sertifikat kompetensi yang dimiliki telah mencapai 3 tahun,
maka harus dilakukan sertifikasi ulang.
2. LSP LPPPTK KPTK akan menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sesuai dengan
persyaratan kompetensi dan dokumen relevan lain untuk menjamin bahwa profesi
yang disertifikasi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir.
3. LSP LPPPTK KPTK akan membuat prosedur dan aturan untuk pemeliharaan
sertifikat sesuai dengan skema sertifikasi

D. Kaji Ulang Manajemen


1. Tujuan kaji ulang manajemen adalah, untuk memastikan pelaksanaan manajemen
bersifat Valid dan mampu Telusur.

12
Rencana Strategis 2020-2024 LSP LPPPTK KPTK

2. LSP LPPPTK KPTK akan membuat prosedur yang akan digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan Tinjauan Manajemen untuk menjamin kelanjutan kesesuaian,
kecukupan, dan efektifitas terhadap Persyaratan Sistem Manajemen Mutu.
3. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM), dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun.

E. Anggaran dan Biaya Sertifikasi

Untuk kelangsungan program LSP LPPPTK KPTK, maka dalam menyusun Rencana
Anggaran dan Biaya Sertifikasi mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu :

1. Biaya penyelenggaraan.
2. Biaya peralatan.
3. Biaya asesor.
4. Biaya sewa peralatan dan bahan yang diperlukan

Biaya penyelenggaraan pelaksanaan uji kompetensi, akan dibebankan kepada

setiap guru dan peserta lainnya yang memenuhi persyaratan pada setiap skema

sertifikasi, dengan prinsip tarif yang sangat wajar dan terjangkau

F. Pelaporan Berkala
1. Pelaporan penyelenggaraan sertifikasi secara berkala, bertujuan untuk
memastikan Pelaksanaan Kegiatan Sertifikasi pada LSP LPPPTK KPTK kepada
BNSP adalah Valid dan Mampu Telusur.
2. Laporan pelaksanaan Sertifikasi, akan dilakukan setelah kegiatan Sertifikasi,
sedangkan laporan berkala LSP LPPPTK KPTK kepada BNSP, dilakukan setiap
enam bulan sekali.

13

Anda mungkin juga menyukai