Disusun sebagai salah satu prasyarat kegiatan Program Upskilling dan Reskilling guru produktif dalam
rangka Peningkatan Mutu Pendidikan Vokasi Guru SMK Berstandar Industri
Disusun Oleh:
A. Latar Belakang
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana guru
memegang peranan yang penting dalam penyelengaraan pendidikan. Demi terselenggaranya
pendidikan yang baik, guru dituntut untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah yaitu memiliki kompetensi pedagogik,
profesionalisme, kepribadian, dan sosial seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
Guru SMK, terutama guru kejuruan, memiliki peran penting dalam membentuk
siswa agar kompeten di bidang kejuruannya. Hal tersebut dikarenakan, setelah menuntaskan
pendidikan di SMK, siap untuk bekerja. Perubahan teknologi dan penerapan kemajuan
teknologi di dunia usaha dan industri menjadi sesuatu yg urgen untuk dilakukan dan dikuasai
oleh guru SMK, sehingga model serta materi pembelajaran yang digunakan guru akan sesuai
dengan kebutuhan, tren, dan prediksi masa depan.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Sumber Daya Manusia
Indonesia, dan arahan Presiden, Percepatan Pembangunan SDM unggul 2020-2024 adalah
“memperbaiki piramida kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja agar menjadi tenaga kerja
yang terlatih, terampil sehingga terserap semuanya ke dalam industri- industri. Pendidikan
Tinggi, Pendidikan Kejuruan SMK di daerah-daerah, dihubungkan dengan industri-industri
agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal- hal yang baru.
Melalui program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni,
Presiden berharap Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan
terjadi pada 2030. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mulai melakukan reformasi di
sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan secara terpadu dan
terintegrasi.Tetapi sekali lagi kita ingin sebuah hal yang konkret, pelatihan harus betul-betul
menghasilkan SDM yang kelihatan ter-up grade betul skill-nya sehingga anggaran yang kita
keluarkan betul-betul bisa bermanfaat yang konkret," tambahnya.
Pembentukan SDM unggul tidak cukup berdasarkan perkembangan ilmu yang
dibentuk berdasarkan tren masa lalu. “Tetapi tren masa depan. Untuk itu presiden meminta
untuk melakukan benchmarking pada negara-negara yang telah berhasil mengadaptasi
sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan. Seperti Australia
untuk pendidikan anak usia dini. Finlandia untuk pendidikan dasar dan menengah, Jerman
untuk pendidikan vokasi dan Korea untuk perguruan tinggi.
Presiden meminta agar SDM Indonesia dibangun menjadi SDM yang berkarakter dan
berakhlak mulia. Hal ini dilakukan dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan
Pancasila. “Pendidikan karakter tidak boleh dilupakan karena ini merupakan hal yang sangat
penting dalam pembangunan mental dan karakter bangsa,” ungkapnya.
Menghadapi perubahan teknologi yang masif dan peningkatan otomatisasi dalam dunia
industri, para guru SMK perlu mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan metode
ajar untuk merespon kebutuhan pasar kerja di masa depan.
Untuk itu, upaya pembaruan pengetahuan dan keterampilan tenaga pendidik dan
kependidikan perlu disiapkan, maka Pemerintah Indonesia secara khusus mengalokasikan
investasi pada pelatihan baik bersifat Up Skilling maupun Re Skiling untuk tenaga pendidik
dan kependidikan pada Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
Pada Tahun 2020, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat
Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri dengan Balai Besar
Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi berencana akan melakukan kegiatan
pelatihan kompetensi guru SMK pada bidang keahlian Bisnis dan Pariwisata yang meliputi
melalui manufaktur dan konstruksi, ekonomi kreatif ,pelayanan keramahan (hospitality) dan
pelayanan sosial (care services).
B. Dasar Pelaksanaan
Landasan Hukum Pelaksanaan Program Upskilling dan Reskilling bagi guru SMK
Materi Pelaithan Proses Industri Staf Administrasi adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301).
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4586).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4941) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6058).
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 195).
6. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan
dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
8. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14
Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
dan Angka Kreditnya.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan
Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 683).
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1689).
12. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi
Kompetensi Kerja Nasional.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2020 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
14. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020, Nomor 516
Tahun 2020, Nomor HK.0301.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran tahun 2020-2021.
15. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor: 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan(MAK).
16. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 07/D.D5/KK/2018
tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
17. Kesepakatan Rencana Kegiatan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan Tahun 2020 antara
Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI dengan BBPPMPV Bisnis sdan Pariwisata
tanggal 24 Agustus 2020
2. Profil Organisasi/Perusahaan
Politeknik Komputer Niaga (Poltek) LPKIA dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Ilmu
Komputer (STMIK) LPKIA merupakan perkembangan dari Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia
Amerika Bandung yang berdiri sejak tahun 1984.
LPKIA menyelenggarakan pendidikan tinggi di bidang komputer niaga dan sistem informasi.
Materi pendidikan didasari oleh perkembangan teknologi komputer dan kualifikasi kebutuhan
tenaga kerja di perusahaan-perusahaan.
Sejak awal berdiri ukuran sukses LPKIA adalah pada besarnya jumlah lulusan yang bekerja.
Salah satu usaha untuk mencapai hal tersebut adalah Bursa Tenaga Kerja (BTK) LPKIA. Pada tahun
1997, 2002 dan tahun 2006 LPKIA memperoleh penghargaan sebagai "Penyelenggara Bursa Tenaga
Kerja terbaik bagi alumni" dari Disnakertrans Jawa Barat.
VISI
Mewujudkan LPKIA menjadi Politeknik terbaik di Indonesia, dengan mengutamakan keunggulan
dalam menghasilkan lulusan yang mudah bekerja dan bersertifikasi internasional dengan biaya yang
terjangkau.
MISI
Politeknik LPKIA melakukan usaha pendidikan ketenagakerjaaan yang profesional di bidang
komputer niaga. Ini dilakukan melalui pengembangan produk dan organisasi secara berkelanjutan
untuk memuaskan pelanggan dengan lebih baik daripada saingan.
SASARAN
STMIK dan Politeknik LPKIA merupakan institusi pendidikan profesional program Diploma 3 (D3) dan
S1 yang difokuskan pada pendidikan komputer untuk aplikasi bisnis. Tujuan STMIK dan Politeknik
LPKIA menghasilkan tenaga profesional tingkat menengah di bidang informatika, komputer
akuntansi dan administrasi bisnis.
MOTTO
“Lulusannya mudah bekerja dan besertifikasi internasional”
B. Struktur Organisasi Di LPKIA
Kelemahan :
Namun tetap saja terkendala dengan jaringan internet (sinyal).
Sinyal menjadi kendala dalam pembelajaran daring ini terutama
daerah yang di pelosok, sehingga sedikit sulit untuk masuk ke
dalam LMS.
Kelemahan :
Untuk soal pre test dan post test ketika jawaban kita benar,
namun dianggap salah oleh sistem.
C. Fasilitator dan Mentor
Menurut saya, fasilitator Menurut saya, fasilitator dan mentor yang mengajar pada
dan mentor yang pembelajaran daring (online) melalui LMS BBPPMPV Bispar
mengajar pada sangat membantu sekali dalam pembelajaran dan penyelesaian
pembelajaran daring tugas-tugas LK
(online)melalui LMS
BBPPMPV Bispar :
D. Narasumber Industri
Menurut saya, narsumber Menurut saya, narasumber industry yang mengajar sangat
industri yang mengajar: bagus dalam menyampaikan materi di bidang industri dan
dalam memberikan informasi-informasi terkait dengan kegiatan
yang akan dilakukan di industri.
Saran yang saya Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini terus dilakukan dan
sampaikan adalah : berkelanjutan serta ditingkatkan agar guru-guru dapat terus
menambah ilmu dan keterampilan yang nantinya dapat di
implementasikan di sekolah. Dengan mengundang guru-guru
yang ada diseluruh pelosok tanah air, terutama guru-guru dari
daerah yang selama ini kurang mendapat kesempatan untuk
mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan
kompetensi guru produktif khususnya OTKP, kompetensi guru
meningkat yang nantinya akan menghasilkan lulusan yang
mampu berdaya saing
Rekomendasi yang saya Semoga kegiatan yang berinovasi untuk meningkatkan
sampaikan adalah : kompetensi dan wawasan dan wawasan guru-guru kejuruan
terus dilakukan oleh BBPPMPV Bispar dengan metode dan
program yang lebih kreatif dan inovasi lagi.
3.11. Menerapkan
persiapan pengelolaan
kas kecil
3.12. Menerapkan
1) Menyiapkan pencatatan
Dokumen Bisnis penggunaan dana kas
kecil
3.13. Menerapkan
2) Mencatat Dikte pelaporan aktivitas kas
kecil
3.14. Menerapkan
3) Membuat pembuatan laporan
Notula Rapat dana kas kecil metode
imprest
3.15. Menerapkan
4) Membuat pembuatan laporan
Materi Presentasi dana kas kecil metode
fluktuasi
5) Mengatur
3.16. Menerapkan
Akomodasi &
pengoperasian aplikasi
Transportasi
dana kaskecil
Perjalanan Dinas
3.15 Menerapkan
penyelenggaraan
pertemuan/rapat
3.16 Menerapkan
notula
pertemuan/rapat
3.17 Menerapkan
pembuatan susunan Mapel
acara kegiatan
3.18 Menerapkan
pelaksanaan kegiatan Kearsipan
pembawa acara/MC
3.7.
Menerapkan
penyimpanan
3.19 Menerapkan arsip sistem
Jasa pengarsipan/
penyusunan perjalanan abjad,
Arsiparis
dinas/itinerary kronologis,
geografis,
nomor dan
subjek
3.20 Menerapkan
penyimpanan dokumen
administrasi humas
dan keprotokolan
3.21 Mengevaluasi
kegiatan administrasi
humas dan
keprotokolan
6. Pengelolaan Arsip
1) Menerapkan
Etika Profesi
2) Mengakses Data
di Komputer
3) Membuat Surat/
Dokumen Elektronik
4)
Mengembangkan Data
Informasi di Komputer
5) Mengoperasikan
Sistem Informasi
6) Mengelola Arsip
7) Mengelola
Peralatan Kantor
8) Menerapkan
Prosedur K3
Perkantoran
9) Meminimalisir
Pencurian
Jasa Pengarsipan
Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema : Korespondensi/ Menerapkan komunikasi melalui telapon dalam bahasa Indonesia
Kelas :X
Kompetensi Inti :
KD 3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KD Pengetahuan KD Keterampilan
Penetapan Target KD
KD Pengetahuan Target KD
3.2. Menerapkan komunikasi telepon Bahasa Indonesia 3.2.2. Menjelaskan komunikasi melalui telepon dalam Bahasa Indonesia
3.2.3. Mengklasifikasikan jenis-jenis pesawat telepon
3.2.4. Menguraikan macam-macam percakapan melalui pesawat telepon.
KD Keterampilan
Metakognitf
Prosedural Mengklasifikasikan
Konseptual Menguraikan
Faktual Menjelaskan
C1 Mengingat C2 Memahami C3 C4 Menganalisi C5 C6 Mencipta
Mengaplikasikan Mengevaluasi
DIMENSI PROSES BERPIKIR
Ranah Kognitif (C1 – C6)
Perumusan IPK
Tingkat Proses Berpikir (C1-C6)
No KD Materi dan Sub Materi IPK
Kompetensi KD Dimensi Pengetahuan
1 KD Pengetahuan
3.2. Menerapkan Dimensi Proses Berpikir dan 1. Pengertian Telepon IPK Penunjang :
Komunikasi Telepon Pengetahuan : Dimensi Pengetahuan : 2. Macam-macam 3.2.1. Menguraikan tata-cara bertelepon
Bahasa Indonesia 1. Menguraikan Pesawat Telepon dengan menggunakan etiket yang
Factual (Konseptual) 3. Macam-macam baik dalam penggunaan telepon.
Konseptual 2. Menjelaskan Hubungan Telepon 3.2.2. Menjelaskan komunikasi melalui
Procedural (Faktual) 4. Etika Penanganan telepon dalam Bahasa Indonesia
3. Mengklasifikasikan Telepon 3.2.3. Mengklasifikasikan jenis-jenis
(Prosedural) 5. Hambatan pesawat telepon
Hubungan Telepon 3.2.4. Menguraikan macam-macam
4. Langkah-langkah percakapan melalui pesawat telepon.
Proses Berpikir Pelayanan Telepon IPK Kunci :
Bahasa Indonesi 1. Menangani Telepon Masuk
2. Menangani Telepon Keluar
IPK Pengayaan : -
KD Keterampilan
Tingkat Langkah Proses IPK Penunjang :
4.2. Melakukan
Keterampilan : Keterampilan : 4.2.1. Mendemonstrasikan penggunaan
komunikasi
Memanipulasi Mendeomstrasikan (P2) pesawat telepon.
telepon Bahasa
4.2.2. Membuat lembar pesan telepon
Indonesia
4.2.3. Menerapkan prosedur menerima
dan melakukan panggilan telepon
dalam bahasa Indonesia dengan
tepat.
IPK Kunci :
1. Menerapkan panggilan telepon masuk
2. Menerapkan panggilan telepon keluar
IPK Pengayaan : -
Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat menangani telepon masuk dan telepon keluar
1. Pertemuan/Pembelajaran Ke: 1
No IPK Pengetahuan IPK Keterampilan Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar/Media Penilaian
1. Menguraikan 1. Mendemonstrasikan Pendahuluan Sikap:
tata-cara penggunaan pesawat 1. Melakukan pembukaan Bekerja Sama
bertelepon telepon. dengan salam pembuka Jujur
dengan 2. Membuat lembar pesan dan berdoa untuk Tanggung Jawab
menggunakan telepon memulai pembelajaran Disiplin
etiket yang baik 3. Menerapkan prosedur (PPK: Religius)
dalam menerima dan 2. Bersama-sama Pengetahuan:
penggunaan melakukan panggilan memperhatikan kondisi Pilihan Ganda
telepon. telepon dalam bahasa lingkungan kelas Soal Uraian
Siswa mengidentifikasi
sebanyak mungkin
pertanyaan Penanganan
telepon masuk dan keluar
yang berkaitan dengan
slide/gambar/Tayangan
Video penanganan telepon
masuk dan keluar, yang
disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar
3. Data collection
(pengumpulan data)
KEGIATAN LITERASI
Siswa mengumpulkan
informasi yang relevan
untuk menjawab pertanyan
yang telah diidentifikasi
melalui kegiatan,
pengamatan dari
Slide/gambar/tayangan
video penanganan telepon
melalui berbagai sumber
(bisa dari buku atau
internet
COLLABORATION
(KERJASAMA)
Siswa mempresentasikan
hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang
materi Penanganan
Telepon
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Siswa mengemukakan
pendapat atas presentasi
yang dilakukan tentang
materi Penanganan
telepon
Siswa menyimpulkan
tentang point-point
penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran
Penutup
Siswa :
1. Membuat resume
(CREATIVITY) dengan
bimbingan guru tentang
point-point penting yang
muncul dalam kegiatan
pembelajaran tentang
materi Penangan telepon
yang baru dilakukan.
2. Memberikan refleksi
terhadap kegiatan yang
sudah dilakukan
3. Memberikan umpan balik
tentang hasil-hasil yang
diperoleh selama diskusi
kelas
Guru :
1. Memberikan penghargaan
untuk materi penanganan
telepon kepada kelompok
peserta didik yang
berkerjasama dengan baik
2. Memberitahukan materi
pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
3. Doa dan penutup
pembelajaran
3 Pengembangan Bahan Ajar Menyelaraskan Adanya Bahan Ajar dan Guru Produktif 14 s.d 15 Waka
dan Model Pembelajaran yang Bahan Ajar dan Model Pembelajaran yang Otomatisasi Tata Desember Kurikulum
disesuaikan dengan Model sudah diselaraskan Kelola 2020 Kepala
IDUKA( Industri Dunia Kerja ) Pembelajaran dengan IDUKA ( Industri Perkantoran Program
Melalui Workshop dengan IDUKA Dunia Kerja ) Keahlian
( Industri Dunia Otomatisasi
Kerja ) Tata Kelola
Perkantoran
3 Implementasi / Penerapan Menerapkan Terciptanya KBM dengan Guru Produktif Awal Waka
Bahan Ajar dan Model budaya kerja penerapan budaya kerja Otomatisasi Tata Semester kurikulum
Pembelajaran serta industry pada industry Kelola Genap TP Kepala
Perangkatnya pada KBM KBM Perkantoran 2020 - 2021 Program
(Kegiatan Belajar Mengajar) Keahlian
Peserta didik
Otomatisasi Tata
Kelola
Perkantoran
4 Evaluasi Pelaksanaan Tindak Mengevaluasi Tercapainya 80% Guru Produktif Akhir Waka
lanjut Desiminasi Pelaksanaan Pelaksanaan Tindak Lanjut Otomatisasi Tata Semester Kurikulum
meliputi Kelola Genap Kepala
a. Persiapan Perkantoran TP 2020 - Kompetensi
b. Proses 2021 Keahlian
c. Hasil Peserta didik Otomatisasi
Akomodasi Tata Kelola
Perhotelan Perkantoran
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Program Upskilling dan Reskilling Guru Berstandar Industri Proses
Industri Staf Administrasi Tahun 2020 Periode 28 September – 30 November 2020 yaitu
kegiatan magang di dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) pada STMIK dan Politeknik LPKIA
Kota Bandung, kami dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Dalam melaksanakan pekerjaan administrasi di STMIK dan Politeknik LPKIA, proses
penanganannya cepat dan baik karena staf- staf yang menangani sudah mahir dan
terampil sesuai dengan job description sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan secara
efektif dan efesien.
2. Guru dapat meningkatkan kompetensi hardskill selama melakukan kegiatan magang
di IDUKA karena guru berperan langsung sebagai staf administrasi
3. Guru dapat meningkatkan softskill karakter dalam hal budaya kerja di industri
sehingga bisa diterapkan kepada siswa pada saat memasuki dunia kerja
4. Sebagai sumber referensi dalam proses pembelajaran kejuruan bidang administrasi
yang sesuai dengan kebutuhan standar industri dinia usaha dan dunia kerja (IDUKA)
B. Saran
1. Program Upskilling dan Reskilling Guru Berstandar Industri dilanjutkan secara
kontininyu untuk semua guru kejuruan dalam rangka meningkatkan kompetensi
2. Penunjukan sekolah yang menjadi Pusat Belajar dalam Program Upskilling dan
Reskilling Guru Berstandar Industri harus direncanakan dengan matang dilihat dari
beberapa unsur yang mendukung program tersebut
3. Pelaksanaan magang dalam Program Upskilling dan Reskilling Guru Berstandar
Industri pada IDUKA adalah yang berstandar mutu secara nasional atau
internasional, serta ada kesesuaian dengan jurusan sehingga dapat meningkatkan
kompetensi guru yang kompeten