Anda di halaman 1dari 9

Evaluasi Penyelenggaraan

Penanganan Pelanggaran
Penetapan Hasil Pemilu 2024

JOHNY A.A. SUAK, SE, M.Si


Anggota Bawaslu Sulut 2012-2017
Ketua Presidium JADI Sulut

Manado, 18 April 2024


Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Penanganan
Pelanggaran Penetapan Hasil Pemilu 2024
Evaluasi Penyelenggaraan Penanganan Pelanggaran Penetapan Hasil Pemilu 2024 adalah
proses yang penting untuk memastikan integritas dan keadilan dalam pemilihan umum.

PENANGANAN PENETAPAN
TUJUAN EVALUASI HASIL PEMILU
PELANGGARAN
Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi Penetapan hasil adalah
Penanganan pelanggaran
dan menganalisis berbagai aspek tahap akhir dari Pemilu.
mencakup identifikasi,
pelanggaran yang mungkin terjadi selama Evaluasi akan menilai
investigasi, dan penyelesaian
apakah proses penetapan
penyelenggaraan Pemilu, termasuk pada kasus. Evaluasi akan menilai
hasil telah dilakukan
saat penetapan hasil. Tujuannya adalah seberapa cepat dan adil
sesuai dengan standar
untuk menemukan area yang memerlukan pelanggaran ditangani, serta
yang ditetapkan dan
perbaikan dan untuk mengembangkan dampaknya terhadap hasil
apakah ada pelanggaran
strategi yang lebih baik dalam menghadapi pemilu.
yang mempengaruhi
pelanggaran di masa depan. keabsahan hasil.

Evaluasi ini sangat penting untuk memperkuat demokrasi dan meningkatkan kepercayaan publik
terhadap proses pemilihan umum. Dengan memahami dan memperbaiki kelemahan yang ada, Pemilu
berikutnya dapat dijalankan dengan lebih baik dan lebih adil.
TUJUAN RAPAT EVALUASI
a. Mengidentifikasi keberhasilan dan kekurangan dalam penanganan pelanggaran pemilu
b. Membahas rekomendasi untuk peningkatan proses di masa depan
c. Menyusun langkah-langkah konkret untuk implementasi perbaikan

1. Mengidentifikasi Keberhasilan dan Kekurangan dalam Penanganan Pelanggaran Pemilu:*


Evaluasi ini melibatkan analisis komprehensif terhadap cara penanganan pelanggaran selama Pemilu. Ini termasuk:
 Keberhasilan : Apa yang telah dilakukan dengan baik, seperti kecepatan respons, keadilan dalam penegakan
hukum, dan transparansi proses.
 Kekurangan : Aspek-aspek yang memerlukan perbaikan, seperti keterlambatan dalam penanganan kasus,
kurangnya sumber daya, atau kegagalan dalam mencegah pelanggaran.

2. Membahas Rekomendasi untuk Peningkatan Proses di Masa Depan:*


Berdasarkan evaluasi, rekomendasi dibuat untuk meningkatkan proses pemilu. Rekomendasi ini bisa mencakup:
 Perubahan Regulasi : Memperbarui atau menambah regulasi untuk mengatasi celah yang ada.
 Pelatihan Penyelenggara : Memberikan pelatihan tambahan kepada penyelenggara untuk meningkatkan
kompetensi mereka dalam mengelola pemilu.
 Teknologi Baru : Mengadopsi teknologi baru untuk mempercepat dan memperbaiki proses pemilu.
Dengan pendekatan sistematis ini, diharapkan proses pemilu dapat ditingkatkan, sehingga lebih adil,
transparan, dan bebas dari pelanggaran.
Tinjauan Proses Penanganan Pelanggaran Pemilu
Tindak lanjut penanganan pelanggaran pidana Pemilu oleh instansi yang berwenang
Pengawasan atas pelaksanaan putusan pelanggaran Pemilu
Tinjauan proses penyelenggaraan Pemilu meliputi beberapa aspek penting yang harus diperhatikan untuk
memastikan pemilihan umum yang adil dan transparan.

1. Tindak Lanjut Penanganan Pelanggaran Pidana 2. Pengawasan atas Pelaksanaan Putusan Pelanggaran
Pemilu oleh Instansi yang Berwenang : Pemilu
Setelah pelanggaran teridentifikasi, instansi yang Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa
berwenang harus:- semua putusan pelanggaran dijalankan dengan benar.
Investigasi : Melakukan investigasi yang cepat Ini termasuk :
dan menyeluruh atas dugaan pelanggaran.  Pemantauan : Mengawasi proses penjatuhan dan
Penuntutan : Menuntut pelaku pelanggaran pelaksanaan sanksi
sesuai dengan hukum yang berlaku.  Evaluasi : Menilai efektivitas sanksi dalam
Penegakan Hukum : Memastikan bahwa mencegah pelanggaran di masa depan.
hukuman yang diberikan efektif dan memberikan  Pelaporan : Memberikan laporan kepada publik
efek jera. tentang hasil pengawasan dan pelaksanaan sanksi.

Tinjauan ini sangat penting untuk memperkuat sistem demokrasi dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap
proses Pemilu. Dengan memastikan bahwa setiap tahapan dilaksanakan dengan baik dan setiap pelanggaran
ditangani dengan serius, Pemilu dapat menjadi lebih representatif dan legitimasi hasilnya dapat ditingkatkan.
Jenis Pelanggaran yang Teridentifikasi
Pelanggaran Netralitas ASN, TNI, dan Polri : Pelanggaran netralitas terjadi ketika Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota
Tentara Nasional Indonesia (TNI), atau anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak mematuhi prinsip netralitas
dalam pemilu. Mereka diharuskan untuk tidak berpihak pada kandidat atau partai politik tertentu selama proses pemilu
berlangsung.

Politik Uang : Politik uang adalah tindakan memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilih dengan tujuan untuk
mempengaruhi pilihan mereka. Ini merupakan bentuk korupsi yang serius dan dapat mengganggu integritas pemilu.

Pelanggaran Tata Cara Administrasi : Pelanggaran administratif meliputi pelanggaran terhadap tata cara, prosedur, atau
mekanisme yang berkaitan dengan administrasi pelaksanaan pemilu pada setiap tahapan penyelenggaraan pemilu. Ini
bisa termasuk kesalahan dalam penghitungan suara, pelanggaran dalam proses pendaftaran pemilih, atau kesalahan
dalam distribusi logistik pemilu.

Lainnya : Selain ketiga jenis pelanggaran utama tersebut, ada juga pelanggaran lain yang terkait dengan penyelenggaraan
pemilu. Ini bisa termasuk pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu, tindak pidana pemilu, dan pelanggaran hukum lain
yang berkaitan dengan pemilu

Pengawasan yang ketat dan penanganan yang efektif terhadap pelanggaran-pelanggaran ini sangat penting
untuk memastikan bahwa pemilu berjalan dengan adil dan transparan. Bawaslu, sebagai lembaga pengawas
pemilu, memiliki peran penting dalam mengidentifikasi dan menindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran tersebut
Analisis Kasus Pelanggaran
Berikut adalah analisis singkat mengenai kasus-kasus pelanggaran yang terjadi selama Pemilu 2024, dampaknya terhadap
integritas Pemilu, serta respons dan penyelesaian yang dilakukan :

Deskripsi Singkat Kasus-Kasus Pelanggaran :


- Terdapat laporan tentang kelebihan surat suara yang tercoblos, tertukar, dan hilang.
- Intimidasi oleh oknum tertentu selama masa kampanye dan masa tenang.
- Pelanggaran Netralitas oleh ASN, TNI, dan Polri, dengan 183 ASN terbukti melanggar netralitas
- Politik Uang dan pemberian imbalan berupa sembako dari peserta pemilu kepada pemilih.
- Pelanggaran Prosedural dan Anomali Rekapitulasi Suara.
Dampak Pelanggaran Terhadap Integritas Pemilu :
Pelanggaran-pelanggaran ini memiliki dampak signifikan terhadap integritas Pemilu, termasuk :
- Keraguan Atas Keabsahan Hasil : Pelanggaran seperti surat suara yang tercoblos dan tertukar menimbulkan keraguan atas
keabsahan hasil pemungutan suara.
- Pengurangan kepercayaan public : Intimidasi dan politik uang merusak kepercayaan publik terhadap proses demokratis.
- Pertanyaan Atas Netralitas Institusi : Pelanggaran netralitas oleh ASN, TNI, dan Polri mempertanyakan netralitas institusi
negara dalam Pemilu.

Respons dan Penyelesaian yang Dilakukan :


- Bawaslu melakukan investigasi dan penanganan kasus, dengan 658 kasus dugaan pelanggaran yang teridentifikasi².
- KPU dan Bawaslu bekerja sama untuk menangani masalah logistik dan prosedural³.
- Sanksi telah dijatuhkan kepada ASN yang melanggar netralitas⁴.
- Pemantauan media sosial untuk mengidentifikasi dan menanggapi kampanye ilegal dan pelanggaran masa tenang.
Penanganan yang efektif dari pelanggaran ini penting untuk memulihkan kepercayaan publik dan memastikan
integritas proses Pemilu di masa depan.
Rekomendasi dan Solusi
Berikut adalah beberapa rekomendasi dan solusi untuk meningkatkan penyelenggaraan Pemilu:

1. Mekanisme Pengawasan yang Lebih Efektif:


 Pelembagaan Kinerja Penyelenggara Pemilu : Memastikan bahwa penyelenggara pemilu menjalankan tugas
secara profesional dan sesuai dengan tupoksi yang telah ditentukan.
 Penggunaan Teknologi Blockchain : Untuk memverifikasi dan memastikan keabsahan hasil pemilu.
 Pendekatan Komprehensif : Melibatkan partai politik, masyarakat, dan media dalam proses pengawasan pemilu.
2. Penyempurnaan Regulasi Terkait Pelanggaran Pemilu:
 Peninjauan UU Pemilu: Melakukan revisi undang-undang dengan dimensi jangka panjang, sehingga dapat
digunakan untuk 30-50 tahun mendatang.
 Peraturan Bawaslu: Memperbarui Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum (PerBawaslu) untuk pencegahan
pelanggaran dan sengketa proses pemilihan umum

3. Peningkatan Edukasi dan Sosialisasi kepada Masyarakat dan Peserta Pemilu :


 Kolaborasi: Melibatkan semua elemen pemangku kebijakan dalam proses sosialisasi pemilu.
 Edukasi di Desa: Melakukan edukasi pemilu di desa dan daerah dengan partisipasi masyarakat rendah.
 Edukasi Politik untuk Pemilih Pemula: Meningkatkan kesadaran berpolitik dan kualitas demokrasi melalui edukasi
yang tepat.

Rekomendasi ini diharapkan dapat membantu dalam menciptakan Pemilu yang lebih jujur, adil, dan
transparan di masa depan.
Rencana Tindak Lanjut
Berikut adalah rencana tindak lanjut yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan
penyelenggaraan Pemilu:

Langkah-Langkah Konkret yang Akan Diambil :


Jadwal Implementasi :
• Pembentukan Tim Khusus : Membentuk tim khusus untuk meninjau
dan memperbarui regulasi pemilu. • Kuartal 1 dan 2 : Review dan perbaikan
regulasi pemilu.
• Pelatihan Penyelenggara dan Pengawas Pemilu :
Menyelenggarakan pelatihan berkala untuk meningkatkan kapasitas • Kuartal 3 : Pelatihan penyelenggara
penyelenggara dan pengawas pemilu. dan pengawas pemilu.
• Kampanye Edukasi Publik : Melaksanakan kampanye edukasi publik • Kuartal 4 : Kampanye edukasi publik
tentang pentingnya pemilu yang adil dan partisipasi aktif dalam
dan simulasi pemilu.
proses demokrasi.

Penanggung Jawab :
• Regulasi Pemilu : Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
• Pelatihan : Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan lembaga-lembaga terkait.
• Kampanye Edukasi : KPU, Bawaslu, dan organisasi masyarakat sipil.

Rencana ini diharapkan dapat memberikan kerangka kerja yang jelas untuk memperbaiki dan memperkuat
penyelenggaraan Pemilu di masa depan. Penting untuk memastikan bahwa setiap langkah dijalankan
dengan transparansi dan akuntabilitas untuk membangun kepercayaan publik dalam proses demokrasi.
TERIMA KASIH

JOHNY A.A. SUAK, SE, M.Si


Anggota Bawaslu Sulut 2012-2017
Ketua Presidium JADI Sulut

Anda mungkin juga menyukai