Anda di halaman 1dari 16

Artritis Rheumatoid

Kelompok 3

Rita Ria Manik


Andri Widodo
Tinda Rahmawati Fitriani
Siska Maryuliyana
h bka
Gej
ga n
ala
deg
ng en
yan
gu
an Pengertian
era
si
g
pali
ng
aut jari
oi seri
nga
ng
mu n
dit
n pe
em
kro nya
uka
nik mb
n
ya un
ada
g.
ng Jari
lah
me de
nga
ny ma
n
eb m,
pe
pe
ab nya
nur
ka mb
un
n un
an
pr g
ber
os yan
at
g
es bia
ba
infl da
san
am n,
ya
asi kea
me
pa daa
nga
n
da lam
mu
Etiologi
Faktor genetic

• Faktor genetik berperan penting terhadap kejadian RA, dengan angka kepekaan dan ekspresi penyakit sebesar 60%.

Hormon sex

• Prevalensi AR lebih besar pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki, sehingga diduga hormon sex berperan dalam
perkembangan penyakit ini.

Faktor infeksi

• Beberapa bakteri dan virus diduga sebagai agen penyebab penyakit AR.

Protein heat shock (HSP)

• HSP adalah keluarga protein yang diproduksi oleh sel pada semua spesies sebagai respon terhadap stres

Faktor Risiko

• Faktor risiko yang berhungan dengan peningkatan terjadinya AR antara lain jenis kelamin perempuan, ada riwayat keluarga yang
menderita AR, umur lebih tua, paparan salisilat dan merokok.
Patofisiologi
Klasifikasi
Rheumatoid •7 kriteria tanda dan gejala sendi dalam
waktu 6 minggu.
arthritis klasik
Rheumatoid •5 kriteria tanda dan gejala sendi dalam
waktu 6 minggu.
arthritis defisit
Probable •3 kriteria tanda dan gejala sendid alam
rheumatoid arthritis waktu 6 minggu.

Possible •2 kriteria tanda dan gejala sendi dalam


rheumatoid arthritis waktu 3 bulan.
Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala setempat :
• Sakit persendian disertai kaku terutama pada pagi hari (morning stiffness) dan
gerakan terbatas, kekakuan berlangsung tidak lebih dari 30 menit dan dapat
berlanjut sampai berjam-jam dalam sehari.
• Lambat laun membengkak, panas merah, lemah.
• Poli artritis simetris sendi perifer. Paling sering mengenai sendi kecil tangan,
kaki, pergelangan tangan, meskipun sendi yang lebih besar seringkali terkena
juga.
• Peradangan sendi yang kronik menyebabkan erosi pada pinggir tulang dan ini
dapat dilihat pada penyinaran sinar X.
• Sendi mungkin mengalami ankilosis disertai kehilangan kemampuan bergerak
yang total.
• Rematoid nodul à merupakan massa subkutan yang terjadi pada 1/3 pasien
dewasa, kasus ini sering menyerang bagian siku (bursa olekranon) atau
sepanjang permukaan ekstensor lengan bawah, bentuknya oval atau bulat dan
padat.
Tanda dan gejala sistemik :
• Lemah, demam tachikardi, berat badan turun,
anemia, anoreksia

Stadium • perubahan dini pada jaringan sinovial yang


ditandai adanya hiperemi, edema karena

sinovitis kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun


saat bergerak, bengkak, dan kekakuan.

• terjadi kerusakan pada jaringan sinovial


Stadium terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang
ditandai adanya kontraksi tendon. Selain

destruksi tanda dan gejala tersebut diatasterjadi pula


perubahan bentuk pada tangan yaitu bentuk
jari swan-neck.

Stadium • perubahan secara progresif dan berulang


kali, deformitas dan ganggguan fungsi secara
deformitas menetap.
Komplikasi
• subcutan nodule
• Myosis
• Tromboemboli
• Splenomegali
• Penurunan kemampuan untuk melakukan
aktivitas hidup sehari-hari, depresi, dan stres
keluarga dapat menyertai eksaserbasi penyakit
(Corwin Elizabeth, 2009: 348).
Pemeriksaan penunjang

Sinar X

Scan radionuklida

Artroskopi Langsung

Aspirasi cairan sinovial

Biopsi membran sinovial

Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA (Fine Needle Aspiration)


Penatalaksanaan
Ob
at-
ob
ata
n:
Medis NS Pembedahan Keperawatan
AI
D,
Ac
Ter ety Pe
Isti Lat
mo Giz l ndi
rah iha
ter i sali dik
at n
api cyli an
c
aci
d,
Ch
oly
n
sali
cyl
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN ARTRITIS RHEUMATOID
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Riwayat Kesehatan
3. Pemeriksaan Fisik
a) Aktivitas/ istirahat
b) Kardiovaskuler
c) Integritas ego
d) Makanan/ cairan
e) Hygiene
f) Neurosensori
g) Nyeri/ kenyamanan
h) Keamanan
i) Interaksi social
j) Penyuluhan/ pembelajaran
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera, distensi jaringan oleh
akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal,
nyeri, penurunan kekuatan otot.
3. Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran berhubungan
dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas
umum, peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan
mobilitas.
4. Kebutuhan pembelajaran mengenai penyakit, prognosis, dan
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan/
mengingat, kesalahan interpretasi informasi.
5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan
musculoskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu
bergerak, depresi.
6. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan perurunan fungsi tulang
RENCANA KEPERAWATAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai