Anda di halaman 1dari 11

KIMIA

BAHAN
VII. SEMEN

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS SUBANG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
TAHUN AJARAN 2020-2021
Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata,
batako, maupun bahan bangunan lainnya. Sedangkan kata semen
sendiri berasal dari caementum (bahasa Latin), yang artinya
"memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan". Meski
sempat populer di zamannya, nenek moyang semen made in
Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan
Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100-1500 M) resep
ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran.

Secara garis besar, ada 4 (empat) senyawa kimia utama yang menyusun semen portland,
yaitu:
1. Trikalsium Silikat (3CaO. SiO2) yang disingkat menjadi C3S.
2. Dikalsium Silikat (2CaO. SiO2) yang disingkat menjadi C2S.
3. Trikalsium Aluminat (3CaO. AL2O3) yang di singkat menjadi C3A.
4. Tertrakalsium aluminoferrit (4CaO. AL2O3.Fe2O3) yang disingkat menjadi C4AF
SEJARAH
Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan, tentu kerap mendengar cerita
tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih
telur, ketan atau lainnya. Alhasil, berdirilah bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi
Prambanan di Indonesia ataupun Tembok Besar Cina di Cina yang menurut legenda menggunakan ketan
sebagai perekat. Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di Mohenjo Darro dan Harappa
di India ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton.

Benar atau tidak, cerita, legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman dahulu. Sebelum
mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil
percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi, tepatnya di
Pozzouli, dekat teluk Napoli - Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana.

Baru pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), John Smeaton - insinyur
asal Inggris - menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan
memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat membangun Menara Suar Eddystone dilepas pantai
Cornwall, Inggris.

Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan cikal bakal semen ini. Adalah
Josep Aspdin, juga insinyur berkebangsaan Inggris, pada 1824 mengurus hak paten ramuan yang kemudian
dia sebut semen portland. Dinamai begitu karena warna hasil akhir olahannya mirip tanah liat Pulau
Portland, Inggris. Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipajang di toko-toko bangunan.
QUARRY DAN SENYAWA KIMIA
Quary Senyawa Kimia Pada Semen
Secara garis besar, ada 4 (empat)
• Quari batu kapur

senyawa kimia utama yang
dihasilkan dari penambangan kapur
yang diperoleh dari magma gunung menyusun semenyaitu:
berapi yang sudah mati, • 1. Trikalsium Silikat (3CaO.
• Quary batu gamping SiO2) yang disingkat menjadi
• Secara umun kondisi geomorfologi C3S.
daerah tambang batu gamping
merupakan perbukitan batu gamping
• 2. Dikalsium Silikat (2CaO.
yang landai dengan elevasi 40 msl – SiO2) yang disingkat menjadi
117 msl, yang merupakan bagian dari C2S.
daerah perbukitan ,contohnya di
• 3. Trikalsium Aluminat (3CaO.
kecamatan cipatat ,kab bandung
barat. AL2O3) yang di singkat
• Tanah lempung yang mengandung menjadi C3A.
silica (pasir), • 4. Tertrakalsium aluminoferrit
• Quari tanah lempung di jawabarat
salahsatunya terdapat di kabupaten
(4CaO. AL2O3.Fe2O3) yang
majalengka kec. jatiwangi disingkat menjadi C4AF.
PRODUKSI

Langkah utama proses produksi semen (1)


 Penggalian/Quarrying:Terdapat dua jenis material yang penting bagi produksi semen: yang
pertama adalah yang kaya akan kapur atau material yang mengandung kapur (calcareous
materials) seperti batu gamping, kapur, dll., dan yang kedua adalah yang kaya akan silika atau
material mengandung tanah liat (argillaceous materials) seperti tanah liat. Batu gamping dan
tanah liat dikeruk atau diledakkan dari penggalian dan kemudian diangkut ke alat penghancur.

 Penghancuran: Penghancur bertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer bagi


material yang digali.

 Pencampuran Awal: Material yang dihancurkan melewati alat analisis on-line untuk
menentukan komposisi tumpukan bahan.

 Penghalusan dan Pencampuran Bahan Baku: Sebuah belt conveyor mengangkut tumpukan
yang sudah dicampur pada tahap awal ke penampung, dimana perbandingan berat umpan
disesuaikan dengan jenis klinker yang diproduksi. Material kemudian digiling sampai
kehalusan yang diinginkan.
PRODUKSI

Langkah utama proses produksi semen (2)


 Pembakaran dan Pendinginan Klinker: Campuran bahan baku yang sudah tercampur rata
diumpankan ke pre-heater, yang merupakan alat penukar panas yang terdiri dari serangkaian
siklon ketika terjadi perpindahan panas antara umpan campuran bahan baku dengan gas panas
dari kiln yang berlawanan arah. Kalsinasi parsial terjadi pada pre‐heater ini dan berlanjut
dalam kiln, ketika bahan baku berubah menjadi agak cair dengan sifat seperti semen. Pada
kiln yang bersuhu 1350-1400 °C, bahan berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil
yang dikenal dengan sebutan klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, tempat udara
pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 100 °C.

 Penghalusan Akhir: Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan
dilewatkan timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran bahan terhadap
bahan-bahan aditif. Pada tahap ini, ditambahkan gipsum ke klinker dan diumpankan ke mesin
penggiling akhir. Campuran klinker dan gipsum untuk semen jenis 1 dan campuran klinker,
gipsum dan posolan untuk semen jenis P dihancurkan dalam sistem tertutup dalam penggiling
akhir untuk mendapatkan kehalusan yang dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan
pipa menuju silo semen.
Ilustrasi Proses Prosuksi Semen
JENIS SEMEN

Jenis semen

Kode SNI Semen Nama

SNI 15-0129-2004 Semen portland putih

Semen portland pozolan / Portland


SNI 15-0302-2004
Pozzolan Cement (PPC)

Semen portland / Ordinary Portland


SNI 15-2049-2004
Cement (OPC)

SNI 15-3500-2004 Semen portland campur

SNI 15-3758-2004 Semen masonry

SNI 15-7064-2004 Semen portland komposit


JENIS SEMEN

Semen Portland Water proofed cement

Semen Putih High Alumina Cement


KEGUNAAN SEMEN
• SEMEN PORTLAND : Kegunaannya antara lain untuk penggunaan umum seperti
rumah dan bangunan tinggi
• WATER PTOOFED CEMENT : Water proofed cement adalah campuran yang
homogen antara semen Portland dengan “Water proofing agent”, dalam jumlah
yang kecil seperti : Calcium, Aluminium, atau logam stearat lainnya.Semen ini
banyak dipakai untuk konstruksi beton yang berfungsi menahan tekanan hidrostatis,
misalnya tangki penyimpanan cairan kimia.
• SEMEN PUTIH : dibuat umtuk tujuan dekoratif, bukan untuk tujuan konstruktif.
Pembuatan semen ini membutuhkan persyaratan bahan baku dan proses pembuatan
yang khusus, seperti misalnya bahan mentahnya mengandung oksida besi dan
oksida manganese yang sangat rendah (dibawah 1 %).
• HIGH ALUMINA CEMENT : dapat menghasilkan beton dengan kecepatan
pengersan yang cepat dan tahan terhadap serangan sulfat, asam akan tetapi tidak
tahan terhadap serangan alkali. Semen tahan api juga dibuat dari High Alumina
Cement, semen ini juga mempunyai kecepatan pengerasan awal yang lebih baik
dari semen Portland tipe III.
HATUR
NUHUN

Anda mungkin juga menyukai