SK1 Endokrin
SK1 Endokrin
SKENARIO 1
“SERING KENCING”
Bapak Prapto, seorang pekerja kantoran berusia 50 tahun, datang
ke dokter dengan keluhan sering kencing yang dialami sejak 2(dua) bulan
terakhir. Penderita sering terbangun 4-5 kali semalam untuk buang air
kecil. Penderita juga mengeluh selalu haus dan tenggorokan terasa kering
dan sering lapar. Penderita sejak 1 bulan terakhir juga mengeluh sering
kesemutan pada tangan dan kakinya. penderita juga mengalami luka di
daerah punggung kaki kanan yang tidak sembuh-sembuh sejak 1 bulan
terakhir. Dari anamnesis didapatkan gejala poliuri, polidipsi, dan polivagi,
neuropati. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan ulkus pada punggung
kaki kanan. Dokter menganjurkan kepada penderita untuk dilakukan
pemeriksaan gula darah. Hasil pemeriksaan GDS didapatkan hasil 300
mg/dl. Dokter juga melakukan pemeriksaan GDP, didapatkan hasilnya 200
mg/dl, dilanjutkan pemeriksaan GD 2 jam PP, didapatkan hasil 240 mg/dl.
Berdasarkan hasil tersebut dokter menganjurkan
untuk menjalani terapi diet dan olahraga dan juga
pengobatan untuk menstabilkan kadar gula darahnya.
Karena apabila kadar gula darah tubuh meningkat terus
dapat mengakibatkan berbagai komplikasi pada organ-
organ tubuh. Dokter menganjurkan kepada bapak Prapto
agar rutin menjalani pengobatan. Bapak Prapto sempat
juga menanyakan kepada dokter apakah kondisi yang
dialaminya sekarang dapat menurun pada anaknya dan
apakah dapat terjadi pada usia anak-anak. Dokter
menjelaskan bahwa penyakit ini memiliki resiko untuk
diturunkan pada anaknya dan memang ada juga jenis
penyakit ini menyerang pada usia anak-anak. Bagaimana
anda menjelaskan kondisi yang dialami oleh bapak Prapto?
STEP 1 (TERMINOLOGI ASING)
• Polydipsia : Rasa haus dan pemasukan cairan berlebihan
dan kronik. (kamus Kedokteran dorland)
• Neuropati : Gangguan fungsional atau perubahan patologis
pada sistem saraf tepi, kadang-kadang penggunaannya
dibatasi hanya untuk lesi noninflamasi sebagai lawan dari
lesi neuritis. (kamus kedokteran dorland)
• Polyuria : Sekresi urin yang berlebihan. (kamus kedokteran
dorland)
• Polyvagi : Makan yang berlebihan. (kamus kedokteran
dorland)
• GDS : pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap
waktu sepanjang hari tanpa memerhatikan makanan
terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh. (depkes RI)
• GDP : Pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah
pasien berpuasa selama 8-10 jam. (depkes RI)
• Ulcer : Defek lokal, atau ekskavasi permukaan suatu
organ atau jaringan, akibat pengelupasan jaringan radang
yang nekrotik. (kamus kedokteran dorland)
• GD 2 jam PP : pemeriksaan glukosa yang dilakukan 2 jam
dihitung setelah pasien menyelesaikan makan. (depkes
RI)
STEP 2 (RUMUSAN MASALAH)
1. Mengapa bapak Prapto sering mengeluh haus dan
tenggorokan terasa kering ?
2. Mengapa luka pada kaki bapak Prapto tidak kunjung
sembuh ?
3. Berapa kadar normal gula darah ?
4. Apakah anak bapak Prapto berpotensi mengalami
penyakit yang sama ?
5. Mengapa bapak Prapto juga sering mengeluh
kesemutan pada tangan dan kakinya ?
6. Mengapa bapak Prapto mengeluh poliuria ?
7. Organ apa yang terpengaruh oleh meningkatnya gula
darah ?
8. Apa hubungan umur dan jenis kelamin dengan penyakit
bapak Prapto ?
9. Apa hubungan diet dan olahraga dengan kadar gula
darah ?
10. Mengapa didapatkan ulkus didaerah punggung kaki
kanan ?
STEP 3 (HIPOTESIS)
2. Latihan Jasmani
• Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara
teratur (3-5 hari seminggu selama sekitar 30-45 menit ,
dengan total 150 menit perminggu, dengan jeda antar
latihan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut. Latihan jasmani
yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat
aerobik dengan intensitas sedang (50-70% denyut jantung
maksimal) seperti jalan cepat, bersepeda santai, jogging,
dan berenang. Denyut jantung maksimal dihitung dengan
cara = 220-usia pasien.
Farmakologis
• Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan
makan dan latihan jasmani (gaya hidup sehat). Terapi
farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan.
a. Obat Antihiperglikemia Oral
Pemacu Sekresi Insulin (Insulin Secretagogue): Sulfonilurea
dan Glinid
1. Sulfonilurea. Obat golongan ini mempunyai efek utama
memacu sekresi insulin oleh sel beta pankreas post
prandial.
2. Glinid merupakan obat yang cara kerjanya sama dengan
sulfonilurea, dengan penekanan pada peningkatan sekresi
insulin fase pertama. Obat ini dapat mengatasi
hiperglikemia post prandial.
Peningkat Sensitivitas terhadap Insulin: Metformin dan
Tiazolidindion (TZD).
b. Terapi kombinasi
Kombinasi obat antihiperglikemia oral dan insulin yang
banyak dipergunakan adalah :