Anda di halaman 1dari 15

AKSI NYATA

Topik “Pendidikan Inklusif [Kemitraan dengan UNICEF]”


Perubahan Kecil dengan Dampak Besar (Sasaran: Rekan Sejawat)

Oleh
Nurohman, S.Pd.I
SD Negeri 2 Cidora
Korwilcam Dindik Lumbir Kabupaten Banyumas
DOKUMEN AKSI NYATA
• Rencana Perubahan agar lingkungan belajar
sekolah Bapak/Ibu menjadi lebih inklusif
terhadap peserta didik dengan disabilitas;.
• Dokumentasi kegiatan.
• Umpan Balik Rekan Sejawat
PENGERTIAN PENDIDIKAN INKLUSI

Pendidikan Inklusi adalah Sebuah konsep Pendidikan yang


menekankan bahwa setiap orang termasuk penyandang
disabilitas berhak untuk memperoleh pendidikan yang
sama dan merata tanpa diskriminasi. Konsep ini
bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang
inklusi bagi semu siswa.
TANTANGAN PENDIDIKAN INKLUSI

Tantangan utama dari pendidikan inklusi adalah


bagaimana menciptakan lingkungan belajar
inklusi bagi semua siswa. Hal ini membutuhkan
upaya untuk mengatasi hambatan fisik dan
sosial, serta memperkuat sistem dukungan bagi
siswa yang membutuhkan. Selain itu, pendidika
juga harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk mendukung siswa dengan
kebutuhan khusus.
MENGAPA PENDIDIKAN
INKLUSI PENTING
Pendidikan Inklusi penting karena setiap siswa memiliki
hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
berkualitas. Dalam lingkungan belajar yang inklusif,
siswa dengan kebutuhan khusus dapat merasa dihargai
dan diakui sebagai bagian dari komunitas. Sealin itu,
Pendidikan Inklusi juga membantu meningkatkan
toleransi dan Pemahaman antar siswa.
STRATEGI PENDIDIKAN INKLUSI

Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam pendidika


inklusi antara lain menyediakan aksesbilitas fisik dan
teknologi, memperkuat dukungan sosial dan psikologis, serta
memberi pelatihan dan dukungan bagi pendidik. Selain itu,
Pendidikan inklusi juga harus memperhatikan perbedaan
individual dan mengakui keunikan setiap siswa.
RANCANGAN SATU PERUBAHAN YANG
INGIN SAYA LAKUKAN BERSAMA REKAN
SEJAWAT AGAR LINGKUNGAN BELAJAR
LEBIH INKLUSIF TERHADAP PESERTA
DIDIK DENGAN DISABILITAS ADALAH
SBAGAI BERIKUT......
1. PENYUSUNAN KEBIJAKAN
INKLUSI
Bersama dengan rekan sejawat dan pihak terkait, dirancanglah
kebijakan inklusi yang jelas dan menyeluruh untuk
memastikan semua peserta didik termasuk yang memiliki
disabilitas mendapatkan pendidikan yang setara dan
2. PELATIHAN DAN
aksesbilitas yang memadai.
PENINGKATAN
KESADARAN
Lakukan Pelatihan kepada seluruh staf sekolah, termasuk guru, tenaga
kependidikan dan pegawai administrasi tentang pendidikan inklusi dan
cara mendukung peserta didik dengan beragam disabilitas. Peningkatan
kesadaran ini penting untuk menghilangkan stigma dan memberikan
dukungan penuh bagi peserta didik.
3. EVALUASI INFRASTRUKTUR
FISIK
Bersama dengan rekan sejawat dan ahli disabilitas, lakukan
peninjauan dan evaluasi mendalam terhadap infrastruktur
sekolah. Pastikan bahwa bangunan dan fasilitas sekolah
mudah diakses dan ramah bagi peserta dengan disabilitas.
4. PENGEMBANGAN KURIKULUM
Perbaiki atau modifikasi fasilitas yang diperlukan.
INKLUSIF
Revisi kurikulum sekolah agar lebih inklusif dengan memperhatikan
beragam gaya belajar dan kebutuhan peserta didik dengan disabilitas.
Sertakan bahan ajar yang sesuai dan metode pengajaran yang dapat
diadaptasi untuk setiap individu.
5. PENYEDIAAN DUKUNGAN
KHUSUS
Buatlah tim dukungan khusus yang terdidir dari guru,
psikolog, terapis, dan ahli lainnya untuk memberikan bantuan
dan pendampingan bagi peserta didik denga disibalitas.
Pastikan ada perencanaan individual yang tepat untuk setiap
6. PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSIF
pesrta didik yang memerlukan pendekatan khusus
Gandeng komunitas dan organisasi lokal yang peduli dengan inklusi
dan disabilitas untuk menyelenggarakan program pendidikan inklusif.
Program ini dapat berupa lokakarya, seminar, atau kegiatan lain yang
mendorong kesadaran inklusi di kalangan siswa dan masyarakat
sekolah
7. KOMUNITAS TERBUKA DENGAN ORANG TUA/
WALI
Libatkan orang tua/ wali peserta didik secara aktif dalam
proses inklusi. Berikan informasi secara terbuka tentang
rencana inklusi. Perkembangan peserta didik dan langkah-
langkah yang diambil untuk mendukung keberhasilan belajar
mereka.
8. PENCIPTAAN LINGKUNGAN TOLERANSI DAN
EMPATI
Bangun lingkungan sekolah yang mendorong toleransi, pengertian, dan
empati terhadap perbedaan. Adakan kegiatan atau kampanye yang
menekankan pentingnya menghormati keragaman dan merayakan
kemampuan unik setiap individu.
9. MONITORING DAN EVALUASI
lakukan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan
rencana inklusi dan evaluasi dampaknya terhadapa peserta
didik dengan disabilitas. Perbaiki dan kembangkan program
yang ada berdasarkan hasil evaluasi ini.

10. KOLABORASI DENGAN KOMUNITAS DAN


PIHAK EKSTERNAL
Jalin kerjasama dengan lembaga atau organisasi yang berfokus pada
inklusi dan disabilitas. Kolaborasi ini dapat membantu dalam
mendapatkan dukungan tambahan, informasi terbaru dan berbagi
pengalaman serta sumber daya yang berguna.
DOKUMEN KEGIATAN
UMPAN BALIK

“Saya sangat setuju dengan Rancangan Bapak


Nurohman, dan Tim Pengajar Inklusi karena
memang harus mendapatkan perhatian yang lebih
dibanding siswa lainnya”
HARTONO, S.Pd

“Ikut senang dan bersyukur kepada Tim inklusi, karena


saya sendiri membuktikan di dalam kelas, kasihan siswa
inklusi kalau kita samakan dengan siswa yang bukan
inklusi. Semoga metode dan rancangan Bapak Nurohman
dan Tim Pengajar bisa terlaksana dengan baik dan benar-
benar berpihak pada siswa”
Kholiyatun masitoh, S.Pd
KESIMPULAN
Bagi anak didik, teknologi adalah dunia mereka. Mereka lahir di era teknologi dan menjadi warga Negra digital. Maka sudah
sewajarnyapembelajaran di dalam kelaspun diintegrasikan dengan pembelajaran teknologi agar mereka bisa hidup berkarya sesuai dengan abad 21

Anda mungkin juga menyukai