Kel 1 Aqidah Akhlaq

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 1

Akhlaq Terhadap Diri


Sendiri dan Sesama
Manusia
Dosen Pengampu : Abdul Ghofur, M.A., M.Ud.
Anggota
Kelompok :
• Alvia Zahra Shabrina Ivada
(41182911230022)
• Ghaida Shabrina R
(41182911230021)
• Shifa Sabilla (41182911230031)
• Lenny Rizkiyah Makailipessy
(41182911230036)
Pengertian Akhlaq Terhadap
Diri Sendiri

Menurut Etimologi kata Akhlak berasal dari bahasa Arab ‫ ااخالقق‬bentuk jamak dari
mufradnya khuluq ‫ خالقق‬yang berarti “budi pekerti”.

Menurut Terminologi, kata “budi pekerti”, budi adalah yang ada pada manusia,
berhubungan dengan kesadaran yang didorong oleh pemikiran. Budi disebut juga
karakter. Pekerti adalah apa yang terlihat pada manusia karena didorong oleh perasaan
hati yang disebut behaviour.

Jadi, budi pekerti adalah perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada
karsa dan tingkah laku manusia. Manusia sebagai makhluk Allah mempunyai kewajiban
terhadap dirinya sendiri
Lanjutan...
Namun bukan berarti kewajiban ini lebih penting daripada kewajiban kepada Allah.
Dikarenakan kewajiban yang pertama dan utama bagi manusia adalah mempercayai
dengan keyakinan yang sesungguhnya bahwa "Tiada Tuhan melainkan Allah".
Keyakinan pokok ini merupakan kewajiban terhadap Allah sekaligus merupakan
kewajiban manusia bagi dirinya untuk keselamatannya.

Dalam diri manusia mempunyai dua unsur, yakni jasmani (jasad) dan rohani (jiwa).
Selain itu manusia juga dikaruniai akal pikiran yang membedakan manusia dengan
makhluk Allah yang lainnya. Tiap tiap unsur memiliki hak di mana antara satu dan yang
lainnya mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan untuk memenuhi haknya masing-
masing.

Jadi, yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap
diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani.
Lanjutan...
Kita harus adil dalam memperlakukan tubuh kita dan jangan pernah memaksa kiri kita untuk
melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan mebahayakan jiwa. Sesuatu yang membahayakan
jiwa bisa bersifat fisik atau psikis. Misalnya kita melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh kita
menderita. Seperti; terlalu banyak bergadang, sehingga daya tahan tubuh berkurang, merokok,
yang dapat menyebabkan paru paru kita rusak, mengonsumsi obat terlarang dan minuman keras
yang dapat membahyakan jantung dan otak kita. Untuk itu kita harus bisa bersikap atau beraklak
baik terhadap tubuh kita.

Selain itu sesuatu yang dapat membahayakan diri kita itu bisa bersifat psikis. Misalkan iri,
dengki, munafik dan lain sebagainya. Hal itu semua dapat membahayakan jiwa kita, semua itu
merupakan penyakit hati yang harus kita hindari. Hati yang berpenyakit seperti iri dengki munafik
dan lain sebagainya akan sulit sekali menerima kebenaran, karena hati tidak hanya menjadi tempat
kebenaran, dan iman, tetapi hati juga bisa berubah menjadi tempat kejahatan dan kekufuran.
Macam-Macam Akhlaq Seorang
Muslim Pada Diri Sendiri
A. Berakhlak Terhadap Jasmani
1) Senantiasa menjaga
2). Menjaga Makan dan
kebersihan
Minumnya
Islam menjadikan
kebersihan sebagian dari Allah SWT memerintahkan
Iman. Seorang muslim harus kepada manusia agar makan
bersih atau suci badan, dan minum dari yang halal
pakaian, dan tempat, dan tidak berlebihan.
terutama saat akan Sebaiknya sepertiga dari
melaksanakan sholat dan perut untuk makanan,
sepertiga untuk minuman,
beribadah kepada Allah, di dan sepertiga untuk udara.
samping suci dari kotoran,
juga suci dari hadas.
Lanjutan...
3) Menjaga Kesehatan 4). Berbusana yang Islami

Menjaga kesehatan bagi seorang Manusia mempunya budi, akal serta


muslim adalah wajib dan kehormatan, sehingga bagian - bagian
merupakan bagian dari ibadah badannya harus ditutupi (aurat) karena
kepada Allah SWT serta sekaligus bagian tersebut tidak pantas untuk
melaksanakan amanah dari Nya. dilihat orang lain. Dari segi kebutuhan
Riyadhah atau latihan jasmani alaminya, badan manusia perlu untuk
sangat penting dalam penjagaan melindungi dan menutupi dari gangguan
kesehatan, walau bagaimnapun bahaya disekitarnya, seperti dingin,
riyadhah harus tetap dilakukan panas, dan lain-lain. Karena itu Allah
menurut etika yang ditetapkan oleh SWT memerintahkan manusia menutupi
Islam. Orang mukmin yang kuat, auratnya dan Allah SWT telah
lebih baik dan lebih dicintai Allah menciptakan bahan-bahan di alam
SWT daripada mukmin yang semesta ini sebagai bahan pakaian untuk
lemah. menutupi badan.
Lanjutan...
B. Berakhlak Terhadap Akal
1). Menuntut Ilmu 2). Memiliki Spesialisasi Ilmu yang
Menuntut ilmu merupakan salah satu
kewajiban bagi setiap muslim, sekaligus dikuasai
sebagai bentuk akhlak seorang muslim. Setiap muslim perlu mempelajari
Seorang mukmin, tidak hanya mencari hal-hal yang memang sangat urgent
ilmu sebagai suatu kewajiban, yang dalam kehidupannya. Menurut Dr.
apabila telah selesai maka kewajiban itu Muhammad Ali Al-Hasyimi (1993:
tersudahi maupun terhenti. Namun, 48), hal-hal yang harus dikuasai
seorang mukmin ialah yang senantiasa setiap muslim adalah: Al Qur'an,
menambah dan menambah ilmunya, baik dari segi bacaan, tajwid dan
kendatipun usia telah memakan dirinya. tafsirnya; kemudian ilmu Hadits;
Menuntut ilmu juga tidak hanya terbatas sirah dan sejarah para sahabat;
pada pendidikan formal akademis, Fikih terutama yang terkait dengan
namun dapat dilakukan di mana saja, permasalahan kehidupan, dan lain
kapan saja dan dengan siapa saja. sebagainya.
Lanjutan...
4). Mengamalkan Ilmu dalam
3) Mengajarkan Ilmu Pada Orang
Kehidupan
Lain
Termasuk akhlak muslim terhadap akalnya Diantara tuntutan dan sekaligus akhlak
adalah menyampaikan atau mengajarkan terhadap akalnya adalah merealisasikan
apa yang dimilikinya kepada orang yang ilmunya dalam "alam nyata." Karena akan
membutuhkan ilmunya. Firman Allah SWT berdosa seorang yang memiliki ilmu namun
yang artinya: "Dan Kami tidak mengutus tidak mengamalkannya. Sebagaimana
sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki Firman Allah SWT yang artinya: "Wahai
yang Kami beri wahyu kepada mereka; orang-orang yang beriman, kenapakah kamu
maka bertanyalah kepada orang yang mengatakan sesuatu yang tidak kamu
mempunyai pengetahuan jika kamu tidak kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah
mengetahui" bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak
(Q.S An-Nahl: 43) kamu kerjakan."
(QS. As Shaff: 2-3).
Lanjutan...
A. Berakhlak Terhadap Jiwa
2). Bermuraqabah
1). Bertaubat dan Menjauhkan Diri dari Muraqabah adalah rasa kesadaran
Dosa Besar seorang muslim bahwa dia selalu
Taubat adalah meninggalkan diawasi oleh Allah SWT. Dengan
seluruh dosa dan kemaksiatan, demikian dia tenggelam dengan
serta menyesali perbuatan dosa pengawasan Allah dan
yang telah lalu dan berkeinginan kesempurnaan-Nya sehingga ia
teguh untuk tidak mengulangi lagi merasa akrab, merasa senang, merasa
perbuatan dosa tersebut pada berdampingan, dan menerima-Nya
waktu yang akan datang. Adapun serta menolak selain Dia. Firman
yang termasuk dosa- dosa besar Allah SWT :
diantaranya: Syirik, Kufur, Nifak,
Riddah, Fasik, Berzina, ‫ِاَّن َهّٰللا َك اَن َع َلْيُك ْم َرِقْيًب‬
Membunuh manusia, dan Sesungguhnya Allah selalu menjaga
Bersumpah palsu dan mengawasimu
(Q.S An-Nisa(3):1)
Lanjutan...

4). Mujahadah
3). Bermuhasabah
Mujahadah adalah berjuang,
Yang dimaksud dengan muhasabah adalah bersungguh-sungguh, berperang
menyempatkan diri pada suatu waktu untuk
melawan hawa nafsu. Hawa nafsu
menghitung-hitung amal hariannya. Apabila
senantiasa mencintai ajakan untuk
terdapat kekurangan pada yang diwajibkan
kepadanya maka menghukum diri sendiri terlena, menganggur, tenggelam
dan berusaha memperbaikinya. Kalau dalam nafsu yang mengembuskan
termasuk yang harus diqadha maka syahwat, kendatipun padanya
mengqadhanya. Dan bila ternyata terdapat terdapat kesengsaraan dan
sesuatu yang terlarang maka memohon penderitaan. Jika seorang Muslim
ampun, menyesali dan berusaha tidak menyadari bahwa itu akan
mengulangi kembali. Muhasabah menyengsarakan dirinya, maka dia
merupakan salah satu cara untuk akan berjuang dengan menyatakan
memperbaiki diri, membina, menyucikan, perang kepadanya untuk menentang
dan membersihkannya. ajakannya, menumpas hawa
nafsunya.
Cara Memelihara Akhlak
Terhadap Diri Sendiri:
1 3
Sabar. 2 Tawadu'
Sabar diungkapkan ketika Sikap tawadu' melahirkan
melaksanakan perintah,
Syukur ketenangan jiwa, menjauhkan
Syukur diungkapkan bentuk ucapan dari sifat iri dan dengki yang
menjauhi larangan dan
dan perbuatan. Syukur dengan menyiksa diri sendiri dan tidak
ketika ditimpa musibah.
ucapan adalah memuji Allah dengan menyenangkan orang lain.
bacaan alhamdulillah, sedangkan
syukur dengan perbuatan dilakukan
dengan menggunakan dan
memanfaatkan nikmat Allah sesuai
dengan aturan-Nya.
Lanjutan... 5
Amanah
4 Semakin menipis keimanan seseorang, 6
semakin pudar pula sifat amanah pada
Shiddiq dirinya. Antara keduanya terdapat Istiqamah
Seorang muslim harus ikatan yang sangat erat sekali. Perintah supaya beristiqamah
Rasulullah SAW bersabda bahwa: dinyatakan dalam Al- Quran pada
dituntut selalu berada
"Tidak (sempurna) iman seseorang surat Al-Fushshilat ayat 6 yang
dalam keadaan benar artinya "Katakanlah bahwasanya aku
yang tidak amanah, dan tidak
lahir batin, yaitu benar hanyalah seorang manusia seperti
(sempurna) agama orang yang tidak
hati, benar perkataan kamu, diwahyukan kepadaku
menunaikan janji." (HR. Ahmad)
dan benar perbuatan. bahwasanya Tuhan kamu adalah
Tuhan Yang Maha Esa, maka
istiqamahlah menuju kepada-Nya dan
mohonlah ampun kepada-Nya. Dan
kecelakaan yang besarlah bagi orang-
orang yang bersekutukan- Nya".
Lanjutan....

7 8
Iffah Pemaaf
Nilai dan wibawa seseorang Islam mengajarkan kita
tidak ditentukan oleh untuk dapat memaafkan
kekayaan dan jabatannya dan kesalahan orang lain tanpa
tidak pula ditentukan oleh harus menunggu
bentuk rupanya, tetapi permohonan maaf dari
ditentukan oleh kehormatan yang bersalah.
dirinya.
Manfaat Akhlak
Terhadap Diri
Sendiri

Berakhlak terhadap jasmani Berakhlak terhadap akalnya Berakhlak terhadap jiwa

1). Memperoleh banyak ilmu;


1). Jauh dari penyakit karena 1). Selalu dalam lindungan Allah
sering menjaga kebersihan. 2). Dapat mengamalkan ilmu SWT.
yang kita peroleh untuk orang
2). Tubuh menjadi sehat dan lain; 2). Jauh dari perbuatan yang
selalu bugar. buruk.
3). Membantu orang lain
3). Menjadikan badan kuat dan 3). Selalu ingat kepada Allah
tidak mudah lemah. 4). Mendapat pahala dari Allah SWT.
SWT.
Akhlak Kepada Sesama
Manusia

Akhlak terhadap sesama manusia ialah


bagaimana sikap kita sebagai seorang
individu (diri sendiri) dengan orang lain.
Dalam kehidupan sehari hari, selain
manusia berhubungan dengan Tuhan,
mereka juga saling berinteraksi sesama
manusia lain.
Di bagi menjadi
beberapa bagian

Akhlak Terhadap Orang Tua atau Guru


Akhlak Terhadap Sesama Saudara
1. Mentaati segala perintah maupun
larangan dari keduanya, dengan catatan A. Adil terhadap saudara
hal tersebut tidak bertentangan dengan
syariat ajaran agama Islam. B. Saling menyayangi dan mengasihi
2. Berkata mulia dan lembut terhadap
keduanya;
C. Berprasangka baik (Husnuzhan)
3. Allah SWT telah memerintahkan
bahwasanya setiap manusia untuk
senantiasa berkata sopan dan santun D. Menjalin silaturahim
dengan nada rendah terhadap keduanya;
4. Memprioritaskan atau mengutamakan E. Menjauhi sifat permusuhan
panggilan dari kedua orang tua.
Lanjutan...

Akhlak Terhadap Teman Akhlak Terhadap Tetangga

A. Mempunyai sikap saling saling A. Kewajiban untuk memuliakan


menyayangi, menghargai dan tetangga
menasehati
B. Kewajiban menghormati hak
B. Memiliki sikap saling tolong keIslamannya
menolong
C. Sama sama memiliki hak yang
C. Memiliki sifat jujur dan pemaaf sama sebab adanya suatu hubungan
kekerabatan.
D. Menghindari sikap saling
mendzalimi D. Tidak sombong dan
membanggakan diri kepada tetangga
Al Isra Ayat 7

‫ِاْن َاْح َس ْنُتْم َاْح َس ْنُتْم َاِلْنُفِس ُك ْم ۗ َو ِاْن َاَس ْأُتْم َفَلَهۗا‬
Allah telah berfirman dalam
QS. Al Isra Ayat 7 tentang
kebaikan yang perlu Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat
dilakukan oleh manusia. baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat
jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali
kepada dirimu sendiri.
Kesimpulan
Dari pemaparan pemaparan yang telah disampaikan tersebut, dapat di simpulan
menjadi beberapa poin secara garis besar yakni sebagai berikut:

1. Akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik
itu jasmani sifatnya atau rohani.

2. Akhlak terhadap sesama manusia ialah bagaimana sikap kita sebagai seorang
individu (diri sendiri) dengan orang lain. Dalam kehidupan sehari hari, selain
manusia berhubungan dengan Tuhan, mereka juga saling berinteraksi sesama manusia
lain.
Terima Kasih
Apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai