Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

Penerapan Manajen Koperasi dan UKM

Dosen Pengampu: Jihan Nabila Zahara S.E ., M.SEI

KELOMPOK : 9

1. FEBRI WIMPI HARIADI (20170009)

2. NURUL AZIZAH (20170030)


A. MANAJEMEN KOPERASI
Definisi koperasi menurut Casselman (1952) adalah sebuah sistem ekonomi dengan
unsur unsur sosial. Hal ini berarti koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip
ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur
sosial di dalamnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 yang termasuk unsur atau perangkat

organisasi koperasi adalah:

1. Rapat anggota

Rapat anggota adalah wadah dimana para anggota koperasi

berkumpul dan hanya diadakan pada waktu-waktu tertentu. Yang

dilakukan dalam rapat anggota adalah menetapkan hal-hal sebagai berikut:

a) Anggaran Dasar.

b) Kebijaksanaan umum dan pelaksanaan keputusan koperasi.

c) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas.


d) Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
e) Pembagian sisa hasil usaha (SHU).
f) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi
2. Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi adalah orang-orang yang bekerja di garda depan. Mereka adalah otak dari
gerakan koperasi dan merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya suatu
koperasi.
Kriteria untuk menjadi pengurus ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
(AD/ART) koperasi. Susunan dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan tiap koperasi.
Adapun susunan pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari: Ketua Wakil ketua Sekretaris
Bendahara Pengurus harus membuat kebijakan yang tidak menyimpang dari AD/ART koperasi.
Setiap tahun, dan di akhir masa jabatannya, pengurus memberikan pertanggungjawaban hasil
kerjanya kepada anggota.
MANAJEMEN UMKM

Manajemen UMKM yaitu serangkaian kegiatan dalam suatu proses yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan menggunakan suatu
ilmu dan seni bersama demi menyelesaikan tugas dan tujuan yang telah ditetapkan.

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut, diantaranya:

1. Faktor sumber daya manusia

Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang
bersifat turun temurun. Usaha kecil dihadapkan pada keterbatasan kualitas SDM baik dari segi
pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sehingga berpengaruh terhadap cara
pengelolaan usahanya yang mengakibatkan usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal
2. Faktor permodalan

Modal dibutuhkan oleh semua jenis kegiatan produksi dan itu termasuk usaha-usaha seperti
UMKM. Modal merupakan salah satu masalah klasik yang sering dialami sebagian besar pelaku
UMKM di Indonesia.

3. Faktor alat-alat produksiSebagai unit usaha/bisnis, pelaku UMKM membutuhkan alat-alat produksi
dalam kegiatan usahanya. faktor permodalan seperti disebutkan pada poin sebelumnya sering
menjadi hambatan sehingga hal ini berpengaruh kepada kemampuan pelaku UMKM untuk
memiliki alat-alat produksi yang baik.
4. Faktor manajemen usaha
Manajemen pemasaran

unsur manajemen bisnis terakhir adalah pasar. Sebaik apapun perencanaan atau sebagus
apapun mutu produk yang dihasilkan akan percuma jika tidak ada pasar yang menunjang.
Tanpa adanya pasar kegiatan produksi bisa terhenti dan mengancam keberlangsungan bisnis
Anda.
Manajemen produksi/operasional
Untuk material atau bahan baku dibedakan menjadi 2 macam, yaitu bahan setengah jadi dan
bahan jadi. Bahan dibutuhkan dalam proses produksi menghasilkan suatu produk baru yang
akan dijual.
Manajemen keuangan

Sejak memulai bisnis, uang juga memiliki peran penting sebagai modal utama. Seiring berjalannya
bisnis uang menjadi alat tukar dan sekaligus alat ukur nilai keberhasilan dari bisnis yang dijalankan.
Keberhasilan kegiatan bisnis sendiri bisa dilihat dari besar jumlah uang yang beredar dalam cast flow.

Manajemen sumber daya manusia

SDM atau Sumber Daya Manusia menjadi unsur terpenting dalam manajemen bisnis. Tanpa adanya
SDM yang mumpuni, tentu bisnis tidak bisa berjalan baik seperlu mencapai tujuan.dari menentukan
tujuan bisnis, penyusunan rencana terbaik, hingga aksi nyata untuk mencapai tujuan usaha. Manusia pula
yang memegang kontrol terhadap unsur manajemen bisnis lainnya.
5. Faktor ketersediaan bahan baku

Ketersediaan bahan baku adalah faktor krusial dalam alur produksi

UMKM. Kemampuan untuk menyediakan bahan baku dan akses kepada

penyedia bahan baku yang terbatas membuat pelaku UMKM tidak

dapat mengoptimalkan kapasitas produksinya.


6. Faktor Akses dan Informasi
Akses pasar yang lebih luas baik di dalam maupun di luar negri adalah prasyarat pelaku
UMKM dapat mengembangkan usahanya lebih besar.Pemerintah dapat menjembatani hal ini
melalui program-program pendampingan dan pemasaran produk UMKM baik dalam bentuk
pameran-pameran.
Kesimpulan
Bersama-sama dengan koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa, UMKM
diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan dan permasalahan ekonomi bangsa. Baik
koperasi maupun UMKM agar dapat berperan maksimal dalam perekonomian maka
pengurus dan pelaku harus memahami prinsip-prinsip pengelolaan (manajemen) usaha
yang baik dan benar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai