Anda di halaman 1dari 24

TES KHUSUS REGIO

ELBOW
Utomo Wicaksono, M.Erg
BACKGROUND
 Pain and symptoms
localized in or around
elbow. May present with
neurological symptoms
local or distant to elbow.
KUNCI RIWAYAT SUBJEKTIF
DALAM PENENTUAN KASUS
REGIO ELBOW
 Lokasi nyeri yang tepat.
 Saat kapan pasien merasakan gejala terburuknya?
 Mekanisme cedera. Mekanisme cedera membantu memandu diagnosis.
 Gejala spesifik bisa sangat berguna dalam menentukan diagnosis. Misalnya: pasien
melaporkan mati rasa dan/atau kesemutan pada jari ke-5 mungkin menandakan neuropati
ulnaris.
 Adanya mati rasa atau kesemutan?
 Obat-obatan?
 Riwayat Kesehatan Masa Lalu.
 Pengujian/Pencitraan Diagnostik?
PERTANYAAN-PERTANYAAN TERKAIT
PEMERIKSAAN REGIO ELBOW
 Apakah gejala berubah (lebih baik atau lebih buruk) seiring dengan
adanya gerakan pada leher atau bahu?
 Apakah siku pernah “tergelincir” atau terasa tidak stabil?
 Apakah rasa sakitnya berubah seiring aktivitas mencengkeram?
 Pernahkah mengalami mati rasa dan kesemutan di tangan?
 Apakah siku mengalami hiperekstensi pada saat cedera?
 Apakah sering melakukan aktivitas melempar?
ENVIRONMENTAL AND
PERSONAL FACTORS
 Faktor lingkungan dan pribadi harus dipertimbangkan. Masalah-masalah pada faktor ini dapat
mempengaruhi penyembuhan dan kembalinya fungsi setelah cedera siku.

Personal factors yang dapat mempengaruhi penyembuhan dan kembalinya fungsi setelah cedera
siku, seperti:
 Cedera multipel
 Komplikasi setelah cedera atau pembedahan (kekakuan sendi, infeksi, ketidakstabilan sendi)
 Osifikasi
PERTIMBANGAN TAMBAHAN
Informasi dari riwayat harus dikorelasikan dengan
temuan pencitraan siku jika tersedia.
 Postur umum bagian atas (leher dan bahu): Faktor
proksimal harus dipertimbangkan yang dapat
mempengaruhi pasien terhadap gejala siku.
 Thoracic and cervical spine including kyphosis and
forward head.
 Pembengkakan/ekimosis/kelainan bentuk/ pengecilan otot
 Carrying angle: The carrying angle has a mean value of
10 degrees for men and 13 degrees for women.
 Tanda Segitiga
FUNCTIONAL TESTS
Tujuan dalam melakukan uji fungsional adalah untuk memperoleh
dan mengukur dan menilai keberhasilan setelah intervensi dilakukan.
 Penentuan tanda asterisk-(aktivitas apa yang meningkatkan gejala?)
 Kekuatan genggaman bebas rasa sakit.
 Tes Push-off: Tes push-off dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan seseorang dalam menahan beban melalui ekstremitas
atas. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi keterbatasan
fungsional/pekerjaan.
TES GERAK
 ROM Aktif dan ROM Pasif:  Neurodinamik:
neck, Median nerve Neurodynamic
thorac, Test,
shoulder, Radial Neurodynamic Test,
elbow, Ulnar Neurodynamic Test
wrist
 Mobilitas kulit
TES KEKUATAN
Kekuatan otot dan daya tahan otot
 Elbow flexion/extension
 Forearm pronation/supination
 Wrist flexion/extension
 Pain-free grip strength
 Thumb
 Fingers
TES KONTROL
 Persepsi
Dermatomes: C5-T1

 Koordinasi dan kontrol


Myotomes: C5-T1
PALPATION
• Medial/lateral epicondyle
• Olecranon and olecranon fossa
• Radial head
• Ulnar Collateral Ligament (UCL) of the elbow
• Soft tissue in upper arm and forearm/wrist for pain
provocation, heat, swelling
TES SPESIFIK
CUBITAL TUNNEL
SYNDROME:
Elbow Flexion Test dan Tinnel Test
 Step1. Patient position in standing or
sitting.
 Step2. Ask the patient to actively fully
elbow flexion with wrist extension and 90
degree shoulder gridle abduction and
depression.
 Step3. Hold this position up to 3 to 5
minutes.
 Step4. Positive sign indicates feeling
numbness or tingling in distribution of
ulnar nerve root.
TES SPESIFIK LATERAL EPICONDYLITIS IN
THE ELBOW, ALSO KNOWN AS “TENNIS
ELBOW”
Mill’s Test
 The patient is seated
 The clinician palpates the patient’s
lateral epicondyle with one hand
while pronating the patient’s
forearm, fully flexing the wrist, the
elbow extended.
 A production of pain in the area of
the insertion at the lateral
epicondyle indicates a positive test.
CONT…
Cozen’s Test
 The purpose of Cozen's test (also known as the "resisted
wrist extension test" or "resistive tennis elbow test") is to
check for lateral epicondylalgia or "tennis elbow".
 Posisi pasien duduk, siku diluruskan, lengan bawah pronasi
maksimal, pergelangan tangan diabduksi secara radial, dan
tangan dikepal.
 Fisio menstabilkan siku sambil meraba epikondilus lateral,
tangan lainnya diletakkan di punggung tangan.
 Pasien diminta menggerakkan pergelangan tangan ke dorso
fleksi dan fisio memberikan perlawanan terhadap gerakan.
 Tes positif jika timbul nyeri pada epikondilus lateral.
CONT…
 Pemeriksa menahan ekstensi jari ke-3 tangan, menekan otot dan tendon
ekstensor digitorum, sambil meraba epikondilus lateral pasien.
 Tes positif ditandai dengan nyeri pada epikondilus lateral humerus.
GOLFER’S ELBOW TEST

Temuan pada pemeriksaan klinis meliputi nyeri tekan dari


epikondilus medial hingga otot pronator teres dan fleksor karpi
radialis.
RELEVANT ANATOMY
 Flexor Digitorum Superficialis
 Pronator Teres
 Flexor Carpi Radialis
 Palmaris Longus
 Flexor Carpi Ulnaris Muscle
CONT…
 Position: The patient can be seated or
standing for this test.
 Procedure: Palpates the medial epicondyle
and supports the elbow with one hand, while
the other hand passively supinates the
patient’s forearm and fully extends the
elbow, wrist and fingers.
 Interpretation: If sudden pain or discomfort
is reproduced along the medial epicondylar
region, the test is considered positive.
FRACTURE OR FOR ELBOW
JOINT EFFUSION
 Pasien menjulurkan siku sejauh
mungkin dalam posisi terlentang atau
berdiri. Pemeriksa akan menilai
apakah pasien mencapai ekstensi
penuh.
 A positive test is if the patient is
unable to fully extend the elbow.
 Saran rongent untuk memastikan ada
fraktur atau tidak.
ELBOW VALGUS STRESS
 The elbow valgus stress test is used to assess the integrity of
the medial collateral ligament, also known as the ulnar
collateral ligament.
 Tes ini dapat dilakukan dengan posisi pasien terlentang,
duduk, atau berdiri.
 Fisio menempatkan siku pasien dalam posisi fleksi sekitar 20
derajat sambil meraba garis sendi medial dan menstabilkan
humerus distal dengan satu tangan dan memberikan tekanan
valgus pada siku dengan tangan lainnya.
 Tes dianggap positif jika pasien mengalami nyeri atau
kelemahan berlebihan dibandingkan dengan sisi
kontralateral.
 Tes dapat diulangi pada berbagai tingkat ekstensi siku.
MOVING VALGUS STRESS
TEST
 The purpose of the moving valgus stress test is to assess the
integrity of the medial collateral ligament, or the ulnar collateral
ligament of the elbow.
 Tes ini dapat dilakukan dengan pasien duduk atau berdiri.
 Fisio mengabduksikan bahu pasien hingga 90 derajat.
 Fisio memegang lengan bagian distal dengan satu tangan dan
menstabilkan siku dengan tangan lainnya.
 Fisio kemudian melakukan fleksi siku secara maksimal dan
memberikan tekanan valgus pada siku sambil memutar bahu ke
luar. Ketika bahu mencapai rentang akhir rotasi eksternal,
pemeriksa dengan cepat dan lancar mengekstensikan siku hingga
kira-kira 30 derajat.
 Agar tes ini dianggap positif, 1) pasien harus merasakan nyeri
pada siku medial, dan, 2) nyeri dialami antara 120 dan 70 derajat
fleksi siku.
ELBOW VARUS STRESS
 The purpose of the varus stress test of the elbow is to
assess the integrity of lateral collateral ligament.
 Pasien berdiri, terapis menempatkan siku pasien sedikit
fleksi sambil meraba garis sendi humeroulnar. Fisio
kemudian memberikan gaya varus pada siku.
 Tes dianggap positif jika pasien merasakan nyeri atau
kelemahan berlebihan dan dibandingkan dengan sisi
kontralateral.
 Tes ini dapat diulangi dalam berbagai tingkat fleksi siku,
namun umumnya diposisikan antara 5 dan 30 derajat.

Anda mungkin juga menyukai