Anda di halaman 1dari 12

Ikatan Radioterapi

& Fisioterapi

Vingka Dwiini Harisabatni (113063C2122007 )

Dosen Pengampu : Risa Dameria Surbakti, S.Tr., M.Tr.ID


01
Definisi Radioterapi
Terapi radiasi atau radioterapi, adalah modalitas pengobatan
onkologis yang umum menggunakan radiasi pengion untuk
mengendalikan atau menghilangkan sel-sel ganas. Radioterapi dapat
digunakan sendiri, atau secara sinergis dengan kemoterapi atau
imunoterapi. Jenis terapi radiasi yang digunakan bergantung pada

penyakit dan jenis kanker spesifik yang diobati .


Radioterapi berperan dalam:
-Pengobatan kuratif primer (misalnya kanker kepala dan leher),
-Terapi tambahan (misalnya mengurangi angka kekambuhan setelah operasi kanker
payudara lokal )
-Meringankan gejala kanker (misalnya mengurangi rasa sakit akibat metastasis tulang).
-Mengobati penyakit tidak ganas, misalnya tiroiditis Graves , jaringan parut keloid.

· Hampir dua pertiga dari seluruh pasien kanker akan menerima terapi radiasi
· Tidak ada perkiraan pasti mengenai berapa banyak pasien yang akan mengalami
komplikasi akibat terapi radiasi
Radioterapi biasanya dibagi menjadi tiga kategori utama:
• Radioterapi sinar eksternal (EBRT) di mana akselerator linier medis (linac)
mengarahkan radiasi pengion ke tumor dari luar tubuh, misalnya
 Terapi Radiasi Konvensional. Hal ini mengacu pada teknik lama terapi radiasi di
mana pengobatan akan direncanakan dengan menentukan sejumlah sinar dengan
batas yang digambarkan pada rontgen ortogonal pasien. Terapi ini sebagian besar
telah digantikan oleh terapi radiasi sinar eksternal yang sangat konformal lainnya,
yang menggunakan gambar CT untuk merencanakan pengobatan. Contoh teknik
baru ini meliputi: terapi radiasi konformal tiga dimensi (3D-CRT); terapi radiasi
modulasi intensitas (IMRT); bedah radio stereotaktik; terapi elektron; terapi partikel
(hadronik)
• Radioterapi sumber tertutup (brachytherapy) di mana sumber radiasi ditempatkan,
di bawah panduan pencitraan, di dalam atau di samping area yang memerlukan
perawatan.
• Radioterapi sumber tidak tertutup (terapi radioisotop sistemik) dimana radioisotop
diberikan melalui: infus misalnya untuk tumor neuroendokrin; konsumsi misalnya
untuk kanker tiroid.
Efek Samping Yang Umum Dari Radioterapi :
-Kelelahan, Berbeda dengan kelelahan sehari-hari dan mungkin tidak akan membaik dengan istirahat.
Ini sangat umum terjadi pada penderita kanker dan menjalani terapi radiasi. Biasanya dimulai setelah
beberapa minggu menjalani terapi radiasi sebagai akibat dari pengobatan radiasi yang menghancurkan
beberapa sel sehat serta sel kanker. Kelelahan biasanya bertambah buruk seiring dengan berjalannya
pengobatan.
-Dermatitis Radiasi/Eritema, Kulit di area perawatan radiasi mungkin terlihat merah, teriritasi,
bengkak, melepuh, terbakar sinar matahari, atau kecokelatan. Setelah beberapa minggu, kulit mungkin
menjadi kering, bersisik, gatal, atau mengelupas.
-Rambut Rontok, Terapi radiasi dapat menyebabkan rambut menipis atau hilang di area yang dirawat.
Misalnya radiasi di kepala dapat menyebabkan rambut rontok di kepala (bahkan alis dan bulu mata).
-Jumlah darah Rendah, Jarang terjadi terapi radiasi dapat menyebabkan perubahan tingkat jumlah
darah, membuat klien lebih rentan terhadap pendarahan dan infeksi.
Efek Samping Spesifik Dari Radioterapi :
-Saluran Pencernaan (esofagitis radiasi,enterokolitis,enteritis radiasi akut & kronis)
-Paru – paru (komplikasi kanker paru)
-Kardiovaskular (menyebabkan perikarditis,penyakit arteri koroner,penyakit miokard & penyakit katup
aorta)
-Muskuloskeletal (keterlibatan jaringan ikat pada perubahan akhir seperti fibrosis,atrofi & kontraksi
sering terjadi terutama pada kolagen)
-Sistem saraf (gejala akut,gejala subakut,gejala kronis,radionekrosis,mielopati,plexopathy)
-Sindrom Fibrosis Radiasi, ”Radiasi mempengaruhi sel-sel sehat dalam bidang pengobatan, dan dapat
menyebabkan peningkatan produksi fibrin (protein yang ditemukan dalam tubuh yang terakumulasi dan
menyebabkan kerusakan pada jaringan yang terkena radiasi seiring waktu”).
Manajemen Terapi
02 Fisik
Fisioterapis membantu para penderita kanker menggunakan metode fisik seperti
gerakan, olahraga dan terapi manual, disertai pemberian didikan dan nasihat, untuk
meningkatkan kualitas hidupnya selama masa pengobatan. Efek samping pengobatan
kanker yang sering terjadi antara lain berkurangnya kekuatan dan kesulitan bergerak.
Seorang fisioterapis dapat membantu seseorang mengelola perubahan ini dan
memperbaikinya, membantu dalam pemulihan serta meminimalkan efek samping
jangka pendek maupun jangka panjang.
Penelitian membuktikan bahwa terapi fisik selama pengobatan kanker
memberikan banyak manfaat, antara lain:
● Meringkankan efek samping fisik dan psikososial seperti kelemahan, nyeri dan
terbatasnya gerakan
● Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, metabolic dan kardiovaskular.
● Membantu memulihkan keseimbangan dan melindungi tubuh dari peradangan
● Memperbaiki kualitas hidup
Pelayanan rehabilitasi fisioterapi dapat bertujuan untuk : meningkatkan
kekuatan dan stamina, resolusi rasa sakit, masalah spesifik lokasi misalnya
kontraktur, limfedema , RFS, pendidikan tentang perawatan kulit,
pentingnya tetap aktif secara fisik dan nutrisi yang baik.
o Perawatan Kulit
-Hindari penggunaan alkohol/bahan pengering, losion, gel, atau minyak. Krim dan gel dapatmeningkatkan
dosis yang diterima pada kulit dan meningkatkan kemungkinan efek samping
-Jangan menghilangkan tanda pada area yang ditargetkan
-Posisikan pasien agar tidak berbaring pada area sasaran
-Hindari memaparkan pasien pada sumber panas, termasuk sinar matahari langsung dan modalitas
-Pantau penyembuhan luka
o Muskuloskeletal
-Jika terjadi perlengketan di pinggul setelah radiasi panggul, pastikan untuk melakukan aktivitas rentang
gerak; intervensi dini penting untuk mencegah kontraktur dan jaringan parut restriktif.
- Jaringan pasca radiasi dapat robek saat diregangkan sehingga penting untuk memperhatikan pucatnya
kulit selama peregangan dan jangan meregang melebihi titik tersebut. Peregangan harus dilanjutkan 18
sampai 24 bulan setelah terapi radiasi dihentikann.
o Sistem Saraf
Siapa pun yang memiliki tanda atau gejala neurologis yang penyebabnya
tidak diketahui harus ditanyai tentang riwayat penyakit sebelumnya atau kanker dan terapi
radiasi
o Infeksi
Terapis harus mengamati dengan cermat tanda-tanda infeksi pada
pasienyang telah menjalani pengobatan radiasi. Tanda pertama dan satu-satunya mungkin
adalah demam karena pasien mungkin mengalami imunosupresi dan tubuhnya tidak dapat
menciptakan respons peradangan yang normal.

Anda mungkin juga menyukai