Memahami Dan Menguatkan Literasi - Read-Only
Memahami Dan Menguatkan Literasi - Read-Only
LITERASI
Dasar Pemikiran:
1. Satuan pendidikan belum melaksanakan program literasi yang berdampak pada peningkatan kompetensi
peserta didik secara signifikan.
2. Program literasi sekolah yang tidak tepat sasaran sering berawal dari kesalahpahaman tentang literasi.
3. Dengan semangat Kurikulum Merdeka yang memberikan ruang lebih leluasa bagi satuan pendidikan,
pendidik diharapkan dapat menata ulang pemahamannya tentang literasi. Hal ini bertujuan agar mereka
dapat menciptakan lingkungan belajar dan merancang pembelajaran serta asesmen yang meningkatkan
kecakapan literasi peserta didik.
TEPAT
Literasi tidak hanya membaca dan menulis dalam pengertian sempit, yaitu
mengeja/membaca dengan fasih dan keterampilan menulis yang mekanistis. Kemampuan
membaca seseorang, yaitu kemampuan memahami bacaan, menganalisis, dan merefleksi,
menunjukkan kecakapan literasinya. Demikian pula kemampuan untuk menyajikan
gagasan secara terstruktur, analitis, kreatif, dan imajinatif. Membaca adalah fondasi bagi
meningkatnya kecakapan berpikir seseorang secara sistematis.
TEPAT
Saat ini bahan ajar dan media pembelajaran harus bersifat multimoda, yaitu menggunakan
lebih dari satu moda (tulis/cetak, visual, audio, audiovisual, gestural, spasial, dll) untuk
mengoptimalkan stimulasi, pemahaman dan kecerdasan majemuk siswa.
Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 59
Aktivitas 2. Mari Berdiskusi: Apakah Literasi?
TIDAK TEPAT
Pemilihan buku yang ramah cerna, dan sesuai kemampuan membaca siswa (buku berjenjang)
menentukan keberhasilan program membaca. Buku-buku yang mengandung inklusivitas, anti
perundungan, toleransi, juga perlu digunakan untuk mengembangkan karakter mereka. Selain buku
pelajaran, guru perlu menggunakan dari berbagai sumber yang sesuai dengan materi pembelajaran.
TIDAK TEPAT
Pemahaman isi bacaan terkait dengan makna kata, dan maksud ujaran (kalimat)
sedangkan kelancaran membaca berkaitan dengan pemahaman akan bentuk, arah dan
bunyi huruf. Oleh sebab itu, peserta didik perlu membangun pemahamannya akan
makna kata dan ujaran sambil terus melatih kelancarannya membaca.
TIDAK TEPAT
Pada dasarnya semua guru adalah guru membaca karena semua mata pelajaran
menggunakan teks dalam berbagai bentuk. Teks tidak hanya tersedia dalam bentuk teks
tulis. Konsep teks multimoda mengacu pada berbagai jenis teks Semua guru mata
pelajaran perlu tahu berbagai strategi memahami bacaan dan bagaimana melatihkannya
kepada siswa.
TIDAK TEPAT
Asesmen kemampuan membaca perlu dilakukan secara berkala untuk mengidentifikasi kesulitan
membaca siswa. Informasi tentang kebutuhan siswa dibutuhkan guru untuk menentukan jenis
pendampingan yang perlu dilakukan agar agar efektif dan tepat sasaran. Asesmen ini fokus pada
kemampuan membaca, berbeda dengan asesmen dalam pembelajaran (formatif/sumatif).
TIDAK TEPAT
Pemodelan/pengajaran guru dalam kegiatan membaca sangat penting untuk membantu peserta didik
menjadi pembaca yang efektif. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik bukan berarti guru tidak
memiliki peran dalam pengajaran, tetapi guru melepaskan tanggung jawab kepada peserta didik secara
bertahap, mulai dari pemodelan guru hingga peserta didik melakukan secara mandiri (Gradual Release
of Responsibility).
Peran Guru
”Saya
Pemodelan guru Saya contohkan (Kamu lihat) contohkan”
Pe
ng
aja
Instruksi Bersama ra
n Kita lakukan (bersama)
”Kita lakukan
Praktik bersama”
Kolaborasi
Terbimbing Kamu lakukan (Saya lihat/bimbing)
”Kamu lakukan
secara mandiri”
Peran Peserta Didik
Sumber: Fisher, D., & Frey, N. (2008). Homework and the gradual release of responsibility: Making
responsibility possible. English Journal, 98(2), 40-45.
TEPAT
Sebelum peserta didik mampu membaca untuk pemahaman (membangun makna), mereka terlebih
dahulu harus mampu “belajar membaca”, yaitu proses menguasai keterampilan dasar literasi, seperti:
kesadaran konsep cetak, kesadaran fonemik, dan fonik. Keterampilan dasar ini yang memungkinkan
peserta didik untuk mampu membaca, baru kemudian mereka perlu dilatih untuk meningkatkan
keterampilan membaca untuk pemahaman, seperti: aspek berbicara, kefasihan, dan menulis.
Apakah Literasi?
12
Bapak dan Ibu, mari kita sepakati definisi dari literasi terlebih dahulu. Apakah literasi?
LITERASI
Kompetensi peserta didik dalam memahami, menggunakan,
mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk
menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu
sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat
berkontribusi secara produktif di masyarakat.
1427
Aktivitas 4. Elaborasi Pemahaman
Setelah mendiskusikan konsep literasi, adakah pemahaman Bapak dan Ibu yang berubah? Diskusikan perubahan atau koreksi pemahaman
tersebut dengan rekan kelompok Anda. Tuliskan pernyataan yang paling banyak dijawab salah oleh anggota kelompok Anda. Jelaskan pula
pertimbangan atau alasan yang mendasari kesalahpahaman tersebut. Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda pada selembar kertas plano.
Apabila kita telah memiliki pemahaman yang sama, mari kita menggali pengetahuan kita lebih
dalam!
Sudahkah kita sepakat bahwa
Bapak dan Ibu telah mendalami tentang (mis)konsepsi literasi dan fokus literasi pada
Kurikulum Merdeka. Kini Bapak dan Ibu telah siap untuk mengeksplorasi materi
Benahi Literasi lebih jauh; yaitu tentang bacaan multimodal, strategi untuk
menciptakan lingkungan belajar kaya literasi, serta strategi pembelajaran dan
asesmen yang menguatkan kecakapan literasi peserta didik.
SELAMAT BELAJAR!