Kelompok 2, Penjualan Angsuran Atau Cicilan
Kelompok 2, Penjualan Angsuran Atau Cicilan
ANGSURAN
Dhea Ananda O. P. 19113220215510
Jumlah pendapatan diakui sebesar harga jual tunai atau sebesar nilai
sekarang penerimaan di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga
tersirat (imputed). Tingkat bunga yang digunakan adalah tingkat bunga yang
sudah ditentukan oleh penjual atau tingkat bunga yang tersirat (tingkat bunga
yang menyamakan total penerimaan di masa depan dengan harga jual tunai
saat ini dari barang. Bunga diakui sebagai pendapatan pada saat diterima yang
dihitung dengan metode suku bunga efektif.
Bila penerimaan di masa depan dilakukan beberapa kali
dengan jumlah yang sama maka jumlah penerimaan setiap periode dan
pendapatan bunga ditentukan dengan metode Anuitet ( metode Bunga
Efektif) sebagai berikut :
● Jumlah penerimaan per periode = harga jual tunai yang belum
diterima/ total piutang dibagi nilai sekarang dari anuitas Rp 1,-
selama n periode dengan bunga 1 %
● Bunga per periode adalah tingkat bunga dikalikan nilai-buku piutang
pada awal periode yang bersangkutan
● Cicilan piutang per periode adalah selisih jumlah penerimaan cicilan
dengan bunga.
1
entitas telah memindahkan resiko secara
Pendapatan dari penjualan
signifikan dan telah memindahkan manfaat
kepemilikan barang kepada pembeli
barang diakui bila
4
besar kemungkinan manfaat ekonomik yang
dihubungkan dengan transaksi akan
mengalir ke entltas
5
biaya yang terjadi atau akan terjadi
sehubungan dengan transaksi penjualan
dapat diukur dengan andal
Penentuan kapan resiko dan manfaat kepemilikan
barang berpindah ke pembeli memerlukan pengujian atas
keadaan transaksi penjualan tersebut. Pada umumnya,
pemindahan resiko dan manfaat kepemilikan terjadi pada
saat hak milik barang berpindah ke pembeli. Tetapi penjual
mungkin telah memindahkan resiko dan manfaat
kepemilikan serata signifikan ke pembeli dan menahan hak
milik atas barang semata-mata untuk melindungi
kolektibilitas pembayaran cicilan, maka transaksi tersebut
adalah penjualan dan pendapatan diakui.
Apabila tidak pasti penerimaan piutang di masa depan dan estimasi kerugian
piutang tidak bisa dilakukan secara andal, maka pegakuan pendapatan dapat
dilakukan dengan metode Penjualan Cicilan atau metode Pemulihan Biaya
Perolehan. Dengan metode ini, penjualan dan beban pokok penjualan diakui
dalam periode penyerahan barang tetapi laba kotor ditangguhkan
pengakuannya sampai diterima pembayaran dari pembeli
REKENING TRANSAKSI
PENJUALAN CICILAN
31 Desember 2020 Rp. 3.272.626,- Rp. 360.000,- Rp. 2.912.626,- Rp. 3.087.374,-
Laba kotor : Rp. 2.400.000 / Rp.8.000.000 = 30% *) ( Rp. 2.000.000 + Rp. 2.912.626)<Rp. 5.600.000
*){ 30% x ( Rp. 2.000.000 + Rp. 2.912.626)} **) ( Rp. 2.000.000 + Rp. 2.912.626 + Rp. 3.807.374) –
Rp. 5.600.000
**) 30% x Rp. 3.087.374
Total laba kotor yang diakui sama, hanya jumlah pengajuan laba kotor setiap tahun yang berbeda
Jurnal yang diperlukan di PT. Sejahtera adalah :
Rekening laba kotor ditangguhkan bersaldo Rp. 926.212,- disajikan dilaporan posisi keuangan sebagai elemen aset atau elemen
utang
Saldo rekening laba kotor ditangguhkan adalah nol karena semua laba kotor sudah diakui.
Diasumsikan bahwa pada bulan Maret 2021 pembeli dipastikan tidak mampu menyelesaikan pembayaran cicilan ke 2 dan nilai realisasi
bersih mesin cuci yang diterima kembali adalah Rp 4.000.000,- Pembatalan penjualan cicilan harus dicatat dengan langkah-langkah :
Metode Penjualan Cicilan Metode Pemulihan Biaya Perolehan
a). Nilai realisasi bersih = Rp4.500.000 – Rp350.000 – (20% x Rp4.500.000) = Rp3.250.000 lebih kecil dari harga yang disepakati
b). Penerimaan cicilan setiap tahun = Rp6.000.000 / 2.48685 + Rp2.412.691
c). (Rp9.500.000 – Rp3.500.000) atau (Rp9.250.000 – Rp3.250.000)
*). Selisih pembulatan Rp7
Jurnal pada 1 Januari 20X3 adalah :
Dengan metode penjualan cicilan, laba kotor adalah 25% { ( Rp. 9.250.000 - Rp. 6.937.500) / Rp 9.250.000} dan laba kotor yang
diakui tahun 20X3 adalah Rp1.265.673 { 25% x ( Rp. 3.250.000 + Rp 1.812.691) }
Penyajian Laporan Laba Rugi