Anda di halaman 1dari 18

Akuntansi Kantor Pusat-Agen dan

Cabang
Disusun oleh :

Dhea Ananda Octaviani Putri


( 19113220215510 )

Julia Winie
( 19113220215543 )
PEMBENTUKAN
CABANG
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menangkap peluang dari market
share (bagian pasar yang dapat dimasuki) antara lain dengan cara membuka kantor agen
atau bahkan membuka kantor cabang. Pada dasarnya kantor agen berbeda dengan kantor
cabang. Kantor agen hanya berfungsi mencarikan pembeli atau memperoleh order.
Penjualan kepada konsumen dilakukan langsung oleh kantor pusat. Pembayarannya juga
diterima langsung dari konsumen ke kantor pusat. Kantor cabang mempunyai wewenang
yang lebih luas dibandingkan kantor agen, karena selain berfungsi mencari pembeli kantor
cabang dapat melakukan transaksi penjualan secara langsung kepada konsumen.
Wewenang yang lebih besar lagi adalah kantor cabang dapat membeli barang dagangan
dari luar.
KARAKTERISTIK
AGEN DAN CABANG
Agen Cabang
● Agen adalah suatu bentuk organisasi yang hanya di ● Kantor cabang adalah suatu bentuk organisasi yang menjual
beri fungsi untuk menerima pesanan barang barang barang barang dari persediaan yang bentuknya ( baik dikirim dari
dan bekerja dibawah pengawasan langsung oleh kantor pusat maupun dibeli sendiri ), dan berfungsi sebagai unit
kantor pusat. usaha yang berdiri sendiri.

● Agen tidak memiliki persediaan untuk barang ● Kantor cabang mengadakan persediaan (stock) untuk barang-
barang yang akan dijual, akan tetapi hanya berupa barang dagangannya yang pada umumnya sebagian besar dikirim
contoh atau samplenya saja. dari kantor pusatnya pada batas tertentu dan boleh membeli
barang sendiri
● Persetujuan terhadap syarat syarat penjualan
terletak sepenuhnya pada kantor pusat. ● Kantor cabang memberikan persetujuan tentang syarat syarat
Administrasi terhadap piutang yang timbul dari penjualan, menyelenggarakan administrasi piutang yang timbul
penjualan dan pengumpulan piutang yang dari penjualan tersebut dan mengurus pengumpulan piutang yang
bersangkutan diselenggarakan oleh kantor pusat. bersangkutan

● Modal kerja untuk biaya operasi agen diberikan ● Kantor cabang mengelola uang tunai dari hasil penjualan
oleh kantor pusat. Agen tidak bisa mengurus uang pengumpulan piutangnya dan melaksanakan transaksi
tunai selain uang tunai yang diberikan pembayaran atas inisiatif sendiri.
Akuntansi untuk Agen

Agen biasanya hanya menyelenggarakan


buku kas untuk mencatat penerimaan kas
yaitu modal kerja dari kantor pusat dan
pengeluaran kas untuk membayar biaya
operasi agen. Pencatatan modal kerja agen
oleh kantor pusat dilakukan dengan sistem
kas kecil model imprest ( dana tetap )
Pencatatan kegiatan agen di
kantor pusat dapat dilakukan
dengan :

01 Metode Terpisah 02 Metode Tidak


Terpisah
A. Laba rugi setiap agen
A. Laba rugi agen tidak ditentukan
ditentukan terpisah dari
terpisah dari laba/rugi kantor
laba/rugi kantor pusat dan agen
pusat dan agen lain
lain
B. Pendapatan dan beban agen
B. Diselenggarakan rekening bagi
dicatat pada rekening untuk
pendapatan dan beban untuk
mencatat pendapatan dan beban
setiap agen
kantor pusat
Jurnal pencatatan kegiatan agen oleh kantor pusat adalah :
Metode Terpisah Metode Tidak Terpisah

Pemberian fasilitas untuk kegiatan agen :


Aset Agen (D) Aset Agen (D)
Aset/Kas (K) Aset/Kas (K)

Pengiriman modal kerja untuk agen :


Modal Kerja-Agen (D) Modal Kerja-Agen (D)
Kas (K) Kas (K)

Pengiriman sampel ke agen*) :


Persediaan Sampel-Agen (D) Persediaan Sampel-Agen (D)
Persediaan Barang Dagangan (K) Persediaan Barang Dagangan (K)

Mencatat penjualan yang diterima melalui agen dan pengiriman barang


oleh kantor pusat :
Piutang Dagang/Kas (D) Piutang Dagang/Kas (D)
Penjualan -Agen (K) Penjualan -Agen (K)

Beban Pokok Penjualan-Agen (D)**) Beban Pokok Penjualan-Agen (D)**)


Persediaan Barang Dagangan (K) Persediaan Barang Dagangan (K)

Pengisian kembali modal kerja agen :


Beban Operasi Agen (D)***) Beban Operasi (D)***)
Kas (K) Kas (K)
Jurnal Penyesuaian :
Beban Depresiasi (D)
Beban Depresiasi-Agen (D)
Beban Advertensi (D)
Beban Advertensi Agen (D)
Cad. Depresiasi Aset-Agen (K)
Cad. Depresiasi Aset-Agen (K)
Persediaan Sampel Agen (K)
Persediaan Sampel Agen (K)

Jurnal penutup :
Penjualan (D)
Penjualan Agen (D)
Beban Pokok Penjualan (K)
Beban Pokok Penjualan-Agen (K)
Beban Operasi (D)
Beban Operasi-Agen (K)
Laba/Rugi (K)
Laba/Rugi-Agen (K)

*) Dengan sistem phisik jurnal ini dikredit ke rekening pengiriman barang dagangan agen. Di laporan laba/rugi rekening
ini disajikan sebagai pengurang barang yang tersedia dijual di kantor pusat.
**) Dengan metode phisik, beban pokok penjualan dicatat pada akhir periode dengan jurnal penyesuaian
***) Baan operasi biasanya dirinci per jenis beban.
Akuntansi untuk Cabang

Sistem akuntansi untuk mencatat transaksi


kantor cabang dapat dilakukan dengan
sistem sentralisasi atau desentralisasi
Sistem Sentralisasi Sistem Desentralisasi
Sistem ini diterapkan bila cabang tidak memiliki Sistem ini diterapkan bila cabang memiliki
wewenang yang signifikan dalam mengelola wewenang yang signifikan dalam mengelola
kegiatan operasinya. Dengan sistem ini akuntansi kegiatan operasinya.
untuk cabang sama dengan akuntansi untuk agen. A. Cabang menyelenggarakan sistem pencatatan
yang lengkap dengan rekening-rekening yang
A. Cabang cukup menyelenggarakan buku kas diperlukan untuk sebuah unit usaha kecuali
untuk mencatat penerimaan kas sebagai rekening modal.
modal kerja dari pusat dan pengeluaran kas B. Transaksi cabang dengan pihak luar dicatat di
untuk biaya operasi cabang. buku cabang dengan menganggap cabang
B. Pencatatan modal kerja cabang oleh kantor sebagai unit usaha yang berdiri sendiri
pusat dilakukan dengan sistem kas kecil C. Transaksi cabang dengan pusat dicatat baik
metode imprest. dibuku kantor cabang maupun kantor pusat
C. Kantor pusat mencatat kegiatan cabang dengan rekening timbal-balik
dengan metode terpisah atau tidak terpisah.
SISTEM DESENTRALISASI

Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang sesuai


prinsip prinsip akuntansi untuk membuat keputusan
dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang
berada di level bawah dalam suatu struktur organisasi.

Desentralisasi juga berarti penyerahan kewenangan


dari kantor pusat kepada divisi-divisi atau cabang-
cabang di bawahnya untuk mengatur urusan rumah
tangganya sendiri sesuai dengan prakarsa dan aspirasi
yang ada di divisi atau cabang tersebut.
Rekening Timbal-balik

Rekening timbal-balik adalah rekening untuk mencatat


suatu transaksi dibuku pencatatan yang berbeda.
Rekening-rekening ini mempunyai saldo yang sama
tetapi pada sisi yang berlawanan apabila seluruh proses
akuntansi pada suatu periode telah selesai dilakukan
dengan benar. Dengan sistem desentralisasi rekening
timbal-balik di buku kantor cabang dan kantor pusat
digunakan untuk mencatat:

- -transaksi cabang dengan pusat; dan


- - transaksi cabang dengan cabang yang mempengaruhi
investasi oleh pusat di cabang
Rekening "Kantor Cabang" dan rekening "Kantor Pusat"

Dengan sistem desentralisasi hubungan pusat dan cabang adalah hubungan antara investor dan
investee. Hubungan dan aturan pencatatan di kedua rekening tersebut adalah :

"Kantor Cabang" "Kantor Pusat"

Di buku besar kantor pusat Di buku besar kantor cabang

Saldo rekening menunjukkan jumlah investasi yang telah Saldo rekening menunjukkan jumlah pendanaan yang telah
dilakukan oleh pusat di cabang diterima oleh cabang dan pusat.

Merupakan rekening aset dengan saldo normal di sisi debit Merupakan rekening ekuitas dengan saldo normal di sisi kredit

Debit : Debit :
- Aset yang dikirim ke cabang - Aset yang dikirim ke pusat
- Pembebanan biaya ke cabang - Pembebanan biaya ke pusat
- Laba operasi cabang - Rugi operasi cabang

Kredit : Kredit :
- Aset yang diterima dari cabang - Aset yang diterima dari pusat
- Pembebanan biaya dari cabang - Pembebanan biaya dari pusat
- Rugi operasi cabang - Laba operasi cabang
Rekening " Pengiriman Barang ke Cabang " dan rekening " Pengiriman Barang dari Pusat "

Rekening-rekening ini dibutuhkan bila pencatatan barang dagangan menggunakan sistem


phisik. Hubungan dan aturan pencatatan ke dua rekening tersebut adalah ::
" Pengiriman Barang ke Cabang " " Pengiriman Barang dari Pusat "

Di buku besar kantor pusat Di buku besar kantor cabang

Rekening laba-rugi yang disajikan sebagai pengurang biaya Rekening laba-rugi yang disajikan sebagai penambah biaya
perolehan barang yang tersedia dijual di kantor pusat perolehan barang yang tersedia dijual di kantor cabang

Debit : Debit :
- penutupan ke Laba-Rugi - Penerimaan barang dari pusat
- pengembalian barang dari cabang
Kredit : Kredit :
- pengiriman barang ke cabang - Penutupan ke Laba-Rugi
- Pengembalian barang ke pusat

Rekening timbal-balik lain yang dibutuhkan adalah rekening yang menunjukkan utang-piutang, dan pendapatan-
beban yang timbul antara pusat dan cabang. contoh: Utang-Piutang bunga, dan beban pendapatan bunga
Catatan di kantor pusat Aset Tetap di Cabang Catatan di kantor CABANG
Pencatatan aset tetap cabang di kantor pusat akan menjamin adanya
1. Saat aset tetap dibeli oleh pusat dan ditempatkan di cabang, jurnal dibuat di
pengendalian yang lebih baik atas aset tetap cabang oleh kantor pusat. Selain
buku kantor pusat dan buku kantor cabang :
itu juga memudahkan penerapan metode depresiasi yang sama untuk seluruh
aset tetap yang dimiliki suatu entitas. Beban depresiasi untuk aset tetap cabang
Buku Kantor Pusat Buku Kantor Cabang
dapat diinformasikan atau tidak diinformasikan ke cabang.
Kantor Cabang (D) Aset Tetap (D)
1. Saat aset tetap dibeli oleh pusat dan ditempatkan dicabang, jurnal hanya
Kas (K) Kantor Pusat (K)
dibuat di buku kantor pusat:
*Aset Tetap Cabang (D)
2. Saat aset tetap dibeli oleh cabang, jurnal hanya dibuat di buku cabang:
Kas (K)
Aset Tetap (D)
2. Saat aset tetap dibeli oleh cabang; jurnal dibuat di buku kantor pusat dan
Kas (K)
kantor cabang;

Buku Kantor Pusat Buku Kantor Cabang

Aset Tetap Cabang (D) Kantor Pusat (D)


Kantor Cabang (K) Kas (K)

3.Saat beban depresiasi diinformasikan ke cabang untuk diperhitungkan dalam


penentuan laba/rugi oleh cabang:
Buku Kantor Pusat Buku Kantor Cabang

Kantor Cabang (D) Beban Depresiasi (D)


Akumulasi Dep. AT Cab. (K) Kantor Pusat (K)

4. Beban depresiasi aset tetap cabang yang tidak diinformasikan ke cabang


langsung dikurangkan ke rekening Laba-Rugi Cabang di buku kantor
pusat:
Laba-Rugi Cabang ( D)
Akumulasi Depresiasi Aset Tetap Cabang (K)
Alokasi beban atara
pusat dan cabang
ALOKASI diperlukan untuk
BEBAN menentukan laba/rug
ANTARA PUSAT kantor pusat dan kantor
DAN CABANG cabang sebagai satu unit
usaha yang terpisah
Buku Kantor Buku Kantor
Pusat
a. Beban dibayar pusat – dialokasikan ke Cabang
a. Beban dibayar pusat – dialokasikan ke
cabang cabang
Pembayaran beban oleh pusat : Pembayaran beban oleh pusat :
Beban (d) , Kas (k) -
Alokasi beban diinformasikan ke cabang : Alokasi beban diinformasikan ke cabang :
Kantor cabang (d), Beban (k) Beban (d), Kantor pusat (k)
Alokasi beban tidak diinformasikan ke Alokasi beban tidak diinformasikan ke
cabang dan langsung dikurankan ke cabang dan langsung dikurankan ke
laba/rugi cabang: laba/rugi cabang:
Laba-Rugi cabang (d), Beban (k) -

b. Beban dibayar oleh cabang – dialokasikan b. Beban dibayar oleh cabang – dialokasikan
ke pusat ke pusat
Pembayaran beban oleh cabang : Pembayaran beban oleh cabang :
- Beban (d), Kas (k)
Alokasi beban diinformasikan ke pusat : Alokasi beban diinformasikan ke pusat :
Beban (d), Kantor cabang (k) Kantor pusat (d), Beban (k)
Laporan Keuangan Gabungan
Laporan keuangan gabungan kantor pusat dan cabang sebagai satu unit
usaha disajikan untuk kepentingan pihak eksternal. Dasar penyusunan bisa berupa laporan keuangan atau
daftar saldo setelah penyesuaian dari pusat dan cabang. Apabila terdapat saldo rekening timbal-balik yang
tidak sama, perlu dilakukan rekonsiliasi terhadap rekening-rekening tersebut sebelum laporan keuangan
gabungan disusun.

1. Rekonsiliasi Rekening Timbal-balik


Rekonsiliasi dilakukan dengan langkah:
A. Mencari penyebab perbedaan saldo rekening timbal-balik yang dapat disebabkan karena:
1.) waktu pencatatan, misalnya pengiriman aset yang masih dalam perjalanan pada akhir periode;
2.) informasi yang belurn disampaikan ke pusat/cabang mengenai:
- alokasi beban antara pusat-cabang,
- penagihan piutang pusat/cabang oleh cabang/pusat,dan
- laba rugi cabang; atau
3. kesalahan pencatatan oleh pusat/cabang
B.Menyusun rekonsiliasi sehingga diketahui saldo yang benar
C.Membuat jurnal penyesuaian dan/atau jurnal koreksi di buku kantor pusat/cabang.
Setiap jurnal penyesuaian/koreksi harus diposting ke buku besar pusat/ cabang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai