1. Sistem Sentralisasi
Dalam sistem ini berlaku sepenuhnya pembukuan dilakukan oleh kantor pusat, kantor
cabang cukup hanya untuk mengumpulkan data data dasar, yang kemudian dikirim ke kantor
pusat untuk dicatat dalam jurnal dan buku besarnya (berupa tembusan ).
Apabila terjadi laba (rugi) dari aktivitas dari kantor cabang maka akan ditentukan secara
terpisah dari kantor pusat. System ini lebih hemat karena dilakukan secara terpusat.
2. Sistem Desentralisasi
Sistem ini melakukan pencatatan tersendiri pada setiap cabang, melakukan buku
jurnal, buku besar, dan buku pembantu yang dianggap perlu. Pembukuan kantor cabang sama
saja dengan pembukuan badan usaha, tetapi kantor cabang tidak memiliki rekening modal
melainkan R/K Kantor Pusat merupakan modal bagi kantor cabang dan dilain pihak
merupakn penanaman atau investasi modal oleh kantor pusat di cabang yang bersangkutan.
Rekening ini merupakan rekening proforma.
CONTOH SOAL
Kantor pusat di kota A mengirimkan barang dagangannya ke kantor cabangnya di
kota B dengan harga pokok Rp. 9.000.000,00 dan ongkos kirimnya sebesar Rp. 50.000,00.
Karena ada permintaan mendadak dari kantor cabang di kota C, kantor pusat memerintahkan
kepada kantor cabang di kota B untuk mengirimkan barang tersebut kepada kantor cabang di
kota C. Kantor cabang B kemudian mengirimkan barang tersebut membayar ongkos kirim
sebesar Rp. 75.000,00. Apabila barang tersebut dikirimkan langsung dari pusat ke cabang C
hanya memerlukan ongkos kirim Rp. 60.000,00 .
Diminta:
Berdasarkan soal tersebut buatlah jurnal pada masing-masing pihak!
Jawab:
1. Buku Kantor pusat di Kota A
a. Pengiriman barang ke cabang B dengan harga pokok sebebasar Rp. 900.000,00 dan
ongkos Rp. 50.000,00
Jurnalnya:
R/K kantor cabang B Rp. 950.000,00
Pengiriman barang ke cabang B Rp. 900.000,00
Kas Rp. 50.000,00
b. Memerintahkan cabang B agar barang yang baru saja diterima dikirim ke cabang C
Jurnalnya:
a) Pengiriman barang
Ke Cabang B Rp. 900.000,00
Pengiriman barang ke Cabang C Rp. 900.000,00
b) R/K kantor
Cabang C Rp. 960.000,00
Selisih ongkos angkut barang antar cabang Rp. 65.000,00
R/K kantor cabang B Rp. 1.025.000,00
2. Buku kantor cabang di Kota B
a. Menerima barang dagangan dari kanotr pusat sebesar harga pokok Rp. 900.000,00
dan ongkos kirim Rp. 50.000,00
Jurnalnya:
Penerima barang dari pusat Rp. 900.000,00
Ongkos kirim Rp. 50.000,00
R/K kantor pusat Rp. 950.000,00
b. Mengirim barang ke gudang C atas perintah pusat. Harga pokok barang yang dikirim
ke cabang C Rp. 900.000,00 dan ongkos kirimnya Rp. 75.000,00 ongkos kirim dari
pusat juga dihapuskan (dikreditkan) yaitu sebesar Rp. 50.000,00
Jurnalnya:
R/K kantor pusat Rp. 1.025.000,00
Penerima barang dari pusat Rp. 900.000,00
Ongkos kirim Rp. 50.000,00
Kas Rp. 75.000,00
3. Buku kantor cabang di Kota C
a. Penerima dagangan dari kantor B atas perintah kantor pusat dengan harga pokok Rp.
900.000,00 dan ongkos kirim dari pusat ke cabang C langsung sebesar Rp. 60.000,00
Jurnal:
Penerima barang dari pusat Rp. 900.000,00
Ongkos Kirim Rp. 60.000,00
R/K kantor Pusat Rp. 960.000,00