Relationship
Anggota Kelompok :
1. Lintang Dwi Purnami
2. Made Anggi Dian Lestari
3. Mochamad Husni Wahdana
Materi Yang Dibahas :
Memahami Konsep-Konsep kunci yang
01 terkait dengan transaksi kantor cabang
dan kantor pusat
4
Tujuan :
• adalah melaporkan posisi keuangan dan hasil operasi badan hukum
terpisah seolah-olah ada hanya satu entitas ekonomi.
• cabang yang mempertahankan catatan akuntansi yang terpisah.
• tetapi nyatanya bukan sebagai badan hukum yang terpisah,
• laporan keuangannya digabungakan dan digunakan hanya untuk
keperluan pelaporan internal.
• Laporan keuangan gabungan badan usaha (pusat dan cabang)
disiapkan untuk entitas tunggal (kantor pusat)
Laporan keuangan gabungan
1. Pos/ akun/ rekening timbalbalik dieliminasi
2. Pos yang sama, saldonya dijumlahkan
3. Dibuat jurnal Eliminasi (dan tidak perlu diposting)
- Cash ( A) XXX
1. Cabang diberi modal kerja, baik berupa uang kas, barang barang dagangan maupun aktiva lainnya oleh
kantor pusat.
2. Cabang dapat membeli barang dagangan dari pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan permintaan barang
barang lokal yang tidak dapat dipenuhi oleh kantor pusat atau apabila pembelian itu dapat
dipertanggungjawabkan secara ekonomis
3. Cabang melakukan aktivitas penjualan, mulai dari usaha usaha untuk mendapatkan pembeli, mengirimkan
pembeli, mengirimkan barnag atua menyerahkan barnag dan jasa langsung kepada pelanggan, membuat
faktur penjualan, menagih atau mengumpulkan piutang dan menyimpan uangnya didalam rekening bank
sendiri.
SISTEM AKUNTANSI
UNTUK OPERASI
KANTOR CABANG
Sistem akuntansi ini ada dua:
1. Sistem sentralisasi
Dalam sistem ini berlaku sepenuhnya pembukuan dilakukan oleh kantor pusat, kantor cabang cukup hanya untuk
mengumpulkan data data dasar, yang kemudian dikirim ke kantor pusat untuk dicatat dalam jurnal dan buku besarnya (berupa
tembusan). Apabila terjadi laba (rugi) dari aktivitas dari kantor cabang maka akan ditentukan secara terpisah dari kantor pusat.
Sistem ini lebih hemat karena dilakukan secara terpusat.
2. Sistem desentralisasi
Sistem ini melakukan pencatatan tersendiri pada setiap cabang, melakukan buku jurnal, buku besar dan buku
pembantu yang dianggap perlu. Pembukuan kantor cabang sama saja dengan pembukuan badan usaha, tetapi kantor cabang
tidak memiliki rekening modal melainkan “R/K–Kantor Pusat” merupakan modal bagi kantor cabang dan dilain pihak merupakn
penanaman atau investasi modal oleh kantor pusat di cabang yang bersangkutan. Rekening ini merupakan rekening proforma.
LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN UNTUK
KANTOR PUSAT DAN
KANTOR CABANG
Kantor Pusat maupun kantor Cabang membuat sendiri laporan secara individual, akan tetapi laporan
tersebut belum menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha kantor Pusat dan kantor Cabang sebagai satu
kesatuan.
Dalam Laporan Keuangan Gabungan untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang terdapat akun-akun
khusus, meliputi:
1. Pusat
• R/K Cabang (Branch)
• Pengiriman Barang Ke Cabang (pisik/periodik)
2. Cabang
• R/K Pusat (Home Office)
• Pengiriman Barang dari Pusat (pisik/periodik)
Laporan Keuangan Gabungan antara kantor Pusat dan Kantor Cabang ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran tentang posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sebagai satu
kesatuan ekonom yang bulat, maka dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal hal berikut:
1. Dalam Neraca hanya disajikan aktiva dan hak hak yang ada pada perusahaan dan hutang hutang
atau kewajiban perusahaan yang lain kepada pihak di luar perusahaan.
2. Dalam perhitungan rugi laba, harus dihindarkan adanya perhitungan ganda pada pendapatan
atau biaya antara pusat dan cabang sebagai akibat dari pencatatan dari sistem desentralisasi.
Penyusunan Neraca Penyusunan, dilakukan dengan langkah langkah yang terdiri dari:
1. Menghapuskan rekening (megeliminasi) saldo rekening “R/K-kantor Pusat” dengan “R/K Kantor Cabang” dan saldo
rekening Hutang dan PIutang Kepada antar kantor pusat dan Cabang yang ada didalam neraca individual kantor pusat
maupun Cabang.
2. Menjumlahkan dan menggabungkan saldo dan rekening aktiva dengan rekening hutang yang terdapat dalam neraca
individual dan kantor dan cabangnya sesuai kelompok masing masing.
Penyusunan Laporan perhitungan rugi laba gabungan, diperlukan langkah langkah sebagai berikut:
1. Menghapuskan atau mengeliminasi saldo rekening “pengiriman Barang dari kantor Pusat” dengan “pengiriman Barang Ke
Kantor cabang “berikut biaya biaya dan pendapatan yang ditimbulkan oleh transaksi tersebut sebagai akibat dari sistem
pencatatan desentralisasi.
2. Menjumlahkan saldo Rekening pendapatan dan laba di luar usaha, rekening biaya dan rugidiluar usaha, rekening biaya
dan rugi diluar usaha yang terdapat dalam laporan rugi laba individual kantor pusat dan cabang.
PENYESUAIAN REKENING
TIMBAL BALIK
(ADJUSTMENT OF
RECIPROCAL ACCOUNTS)
Data–data yang perlu diperimbangan dalam menyesuaikan dua rekening tersebut, pada
dasarnya dapat digolongkan kedalam 4 golongan sebagai berikut:
1. Debit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening “Kantor Pusat”
2. Kredit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan dengan debit rekening “Kantor Pusat”
3. Debit rekening “Kantor Pusat” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening “Kantor Cabang”
4. Kredit rekening “Kantor Pusat” tanpa ada hubungan dengan debit rekening “Kantor Cabang”
Thank you