Anda di halaman 1dari 39

KLASIFIKASI DAN DIAGNOSA MAQHFIRAH DR, S.PSI, M.

PSI,

GANGGUAN MENTAL
P S I KO L O G
Perilaku manusia biasanya dimanifestasikan
melalui tiga (3) aspek:
1. Perilaku.
2. Pikiran
3. Emosi

Catatan:
Tidak semua manifestasi dari ketiga aspek yang
nampak berbeda dengan perilaku normal diartikan
sebagai gangguan mental
Fungsi dari Klasifikasi
Memberitahukan pemilihan pengobatan yang efektif
Fungsi Administratif misalnya alat bantu medis, sistem hukum.
Memberikan perbendaharan kata bagi profesional untuk berkomunikasi. Tulisan cepat klinikal.
Memberikan informasi pada prognosis.
DIAGNOSIS

DO FOR
Penyusunan gejala Prognosis
Memberi nama atau label Terapi
(farmakoterapi/psikoterapi)
Membedakan Tindak lanjut
dengan penyakit lain
Gangguan Jiwa
Adalah perilaku yang bermakna secara klinis atau gejala psikologi yang berhubungan dengan
distress (penderitaan) atau disability (disabilitas) , pada kebanyakan kasus dan berkaitan dengan
terganggunya fungsi seseorang. Penyimpangan atau konflik sosial saja, tanpa disfungsi
seseorang, jangan dimasukkan ke dalam gangguan jiwa yang di difinisikan di sini.
Kalsifikasi Gangguan Jiwa.
•Semua sistem gangguan mental dan diagnosis berasal dari
hasil kerja Kraepelin.
•Dia mengklaim sekelompok gejala-gejala tertentu yang
seringkali terjadi secara bersamaan, disebut penyakit atau
sindroma (diseases or syndromes).
•Dia menganggap setiap penyakit mental sebagai hal yang
berbeda dari semua yang lain dari sifatnya, gejalanya,
perjalanan penyakitnya dan hasil pengobatanny..
Lanjutan.....
•Dia mula-mulanya mengklasifikasikan dua kelompok besar, yaitu:
•Dementia praecox (Schizophrenia)
•Manic-depressive psychosis (faulty metabolism).

•Ini menolong menegakkan gangguan mental organik alamiah dan


menjadi dasar dari Diagnostic statistical manual of mental
disorders (DSM).
Lanjutan.....

Ini membantu untuk menegakkan gangguan mental organik alami


dan membentuk dasar dari:
Diagnostic statistical manual of mental disorders (DSM). Sistem
klasifikasi APA (american Psychiatric Association)

The International classification Of Diseases (ICD). Dipublikasikan oleh Wolrd


Health Organization (WHO)

Kalsifikasinya juga bergabung dalam Mental health Act (1983). Yang berisi tiga katagori
gangguan mental yang utama penyakit, gangguan kepribadian, dan kelemahan Mental.
International Classification of Deseases

• Disusun oleh WHO


• Sistem Klasifikasi untuk semua penyakit yang dikenal di dunia
• Menggunakan kode Alfa Numerik
(Gabungan antara huruf dan angka)
• Konsep gangguan mental : sindrom/pola perilaku seseorang yang secara klinis cukup
bermakna dan secara khas berkaitan dengan gejala penderitaan atau hendaya di
dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia.
• Chapter V : Mental and Behavioural Disorders (F00-F99)
RUMUSAN KONSEP GANGGUAN JIWA

 Adanya Gejala Klinis yang bermakna, berupa :


- sindrom atau pola perilaku
- sindrom atau pola psikologik
 Gejala klinis yang menimbulkan “penderitaan” (Distress)
ex. Rasa nyeri, tidak nyaman, tidak tenteram, terganggu, disfungsi organ tubuh, etc.
 Gejala klinis yang menimbulkan ‘disabilitas” (Disability)
daily activity : mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, etc
Pengelompokan gangguan jiwa Menurut ICD-10
F0 Organik, dengan manivestasi gangguan jiwa
F1 Gangguan jiwa dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
F2 Gangguan skizoprenia, skizotipal dan waham (termasuk gangguan psikotik akut dan singkat)
F3 Gangguan mood (afektif)
F4 Gangguan neurotik, akibat stres dan somatoform
F5 Sindrom perilaku yang berhubungan dengan masalah psikologi dan faktor fisik

Catatan F0-F5 didasarkan pada hirarkhi.


F6 Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa
F7 Retardasi mental
F8 Gangguan perkembangan psikologis
F9 Gangguan perilaku dan emosional dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja
KONSEP GANGGUAN JIWA

PPDGJ II PPDGJ III


PPDGJ Merujuk DSM-III DSM-IV
*Mental Disorder *Sindrom/pola *Distress/
perilaku/psikologi Disability (ICD-
k 10)
PENGGOLONGAN GANGGUAN JIWA
SISTEM KLASIFIKASI DAN KONSEP GANGGUAN
MENTAL : PPDGJ

Pedoman Penggolongan & Diagnosis Gangguan Jiwa

 Disusun oleh Departemen Kesehatan RI


 Diagnosis gangguan mental disusun dalam blok diagnosis
berdasarkan ICD-10 (ringan-berat) yaitu pada : penomoran kode,
sistem klasifikasi, alfa numeric dan istilah-istilah teknis yang
digunakan
 Kode F adalah untuk gangguan mental
 Pada system diagnosis multiaksial, PPDGJ III mengikuti system dari
DSM III
 Konsep gangguan mental :
“keterbatasan untuk melakukan aktivitas pada tingkat personal
yang ditandai dengan adanya gejala klinis yang bermakna
(sindrom pola perilaku dan psikologis) yang dapat menimbulkan
penderitaan dan ketidakberdayaan”
Diagnostic &
Statistical Manual of
Mental Dissorder
Merupakan acuan yang
digunakan secara universal di
Amerika untuk mendiagnosa
gangguan kejiwaan.
PERKEMBANGAN KLASIFIKASI

WHO
-
WHO menambah-
kan DSM APA DSM 1980
DSM 1988 - DSM - DSM 201
gangguan
IV 1994 4 TR V
mental
dlam IDC- 1952
Dipublikasi-
kan WHO
III
DSM-
2000 3
1939 10 1969 R
1987
SISTEM KLASIFIKASI DAN KONSEP GANGGUAN
MENTAL : DSM

Diagnostic & Statistical Manual of Mental Disorder

 Disusun oleh APA


 Khusus untuk gangguan jiwa
 Penomoran dalam DSM hanya menggunakan angka saja
 Konsep gangguan mental :
“clinically significant behavioral or psychological syndrome /
pattern that occurs in an individual & associated with present
distress”
PERBANDINGAN PENGGOLONGAN

DSM I dan II, masih ada istilah neurosis (mengacu pada teori psikodinamika)
Sejak DSM III (1980) dihilangkan kemudian diganti gangguan kecemasan dan mood
Gangguan digolongkan berdasarkan ciri-ciri klinis pada pola perilaku tertentu, bukan atas
mekanisme teoritis yang mendasarinya.
CIRI-CIRI DSM
Menggunakan kriteria diagnostik yang spesifik
- klinisi mendiagnosis dengan cara mencocokkan menggambarkan pola perilaku
abnormal tertentu
Kriteria diagnostik di deskripsikan melalui ciri-ciri esensial (kriteria yang harus ada supaya
diagnosis dapat ditegakkan) dan ciri-ciri asosiatif (kriteria yang sering diasosiasikan
dengan gangguan tapi tidak esensial dalam penegakkan diagnostik.
Pola perilaku abnormal yang mempunyai ciri-ciri klinis yang sama dikelompokkan menjadi satu
- Tidak berdasarkan spekulatif teoritis tentang penyebabnya
- Pola perilaku yang ditandai dengan kecemasan digolongkan sebagai gangguan
kecemasan (GAD), dsb
 Sistem Multiaksial
DSM-IV-TR & ICD-10.
DSM-IV-TR
ICD-10
Kategori lebih umum.
Katagori luas terpisah-pisah.
Menggunakan
Biasanya aksissuatu
tunggal.
sistem multi-axial.
Menggunakan
Tetapi istilahetiologi
menggunakkan psychotik.
yang luas.

Mrnggunakan istilah neurotik


DSM-IV-TR
Pemasukan dari aksis mencerminkan asumsi bahwa kebanyakan gangguan disebabkan
oleh hasil interaksi dari faktor:
Biologik
Sosiologik
Psikologik.
DSM-IV-TR

Ø usaha untuk mengembangkan suatu sistem klasifikasi yang berlaku


diseluruh dunia yang sesuai dengan ICD-10.
Ø tinjauan yang sangat besar dari semua riset psikopatologi untuk
mempebaharui sistem klasifikasi.
Ø perbedaan antara gangguan yang berdasarkan organik dan
berdasarkan psikologik telah ditiadakan.
Ø meningkatkan pertimbangan berdaasarkan faktor budaya.
Klasifikasi DSM-IV TR

1. Biasanya gangguan pertama kali didiagnosa pada masa bayi, masa


kanak-kanak dan masa remaja.
2. Delirium, Dementia & amnestik, & Gangguan kognitif lainnya
3. Gangguan Mental karena gangguan kondisi medis umum
4. Gangguan yang berhubungan dengan zat
5. Skizofrenia & gangguan psikotik lainnya
6. Gangguan Mood
7. Gangguan Anxietas
DSM-IV Classification.
8. Gangguan Somatoform
9. Gangguan Buatan (Factitious)
10. Gangguan Disosiatif
11. Gangguan Seksual & Identitas Gender
12. Gangguan Makan
13. Gangguan Tidur
14. Gangguan Pengendalian Impuls yang Tidak di Klasifikasikan di Tempat Lain
15. Gangguan Penyesuaian
16. Gangguan Kepribadian
17. Kondisi-kondisi lain yang pusat perhatian klinik
PROSES DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
• Alasan berobat
• Riwayat gangguan sekarang
• Riwayat gangguan dahulu
• Riwayat perkembangan diri
ANAMNESIS • Latar belakang sosial, keluarga, pendidikan, pekerjaan, perkawinan, dsb,

• Fisik-diagnostik
• Status mentalis
• Laboratorium
• Radiologik
• Evaluasi psikologis, etc
PEMERIKSAAN
• Aksis I
• Aksis II
• Aksis III
• Aksis IV

DIAGNOSIS Taraf Fungsi

• Farmakoterapi
• Psikoterapi
• Terapi sosial
• Terapi okupasional, etc
TERA
PI
• Evaluasi terapi
• Evaluasi diagnosis
• Lain-lain
TINDAK-LANJUT
RUMUS DIAGNOSIS : D= A + P

ANAMNESIS
(Data
Subyektif)

DIAGNOSI
S
PEMERIKSAAN
(Data Obyektif)
TUJUAN DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

INFORMASI
KOMPREHENSI
F

FORMAT MODEL BIO-


SISTEMA PSIKO-SOSIAL
TIK
SISTEM
MULTIAKSIAL
 Bertujuan untuk menyediakan
jangkauan informasi yang luas tentang
individu, tidak hanya satu diagnosis saja.
 Dengan Aksis-aksisnya
DSM-IV-TR
Lima aksis dari DSM-IV-TR .

• Axis I Sindrom klinik. (Semua gangguan mental & memenuhi kriteria mereka kecuali gangguan
kepribadian, retardasi mental, dan juga penganiayaan (abuse)/ pengabaian (neglect)

• Axis II Gangguan Kepribadian, Retardasi mental (Melekat secara mendalam sepanjang hidupa, tidak
fleksibel & maladaptif)

• Axis III Kondisi Medis Umum. (setiap kondisi medis yang dapat mempengaruhi keadaan mental pasien)

• Axis IV Masalah Psikososial & lingkungan. (peristiwa yang penuh stres yang terjadi ditahun sebelumnya)

• Axis V Penilaian Fungsi Global. (seberapa baik perilaku pasien selama setahun terakhir)
AKSIS I

 Clinical Disorder/Clinical focus


 Include diagnostic c o d e
 DSM – IV name
AKSIS II

 Personality Disorders/Mental Retardation


 Include diagnostic code/DSM-IV name
AKSIS III

 Any General Medical Conditions


  Include ICD-9-CM codes/name
AKSIS IV
Psychosocial/Environmental Problems :
 Family /
 Primary support group /
 Social /
 Occupational /
 Educational
 Health care /
 Legal /
 Crime /
 other
AKSIS V
(Global Assessment of Functioning) Scale

 Current/Hospital
 Highest level past year/discharge :
 Multiaxial form reprinted with
permission from the Diagnostic and
statistical Manual of Mental Disorder,
fourth edition (APA American Psychiatric
Association, 2000)
Global Assessment of Functioning (GAF)

Kode Tingkat Keparahan Simtom Contoh


91-100 Berfungsi superior dalam berbagai aktivitas dalam Tidak ada gejala, menangani problem dengan
kehidupan sehari-hari baik
81-90 Gejala minimal atau tdk adanya simtom, tdk lbh drpd Sedikit cemas saat ujian, beda pendapat dalam
problem harian yang biasa diskusi
71-80 Reaksi yg dpt diramalkan & bersifat smntr thd peristiwa yg Kesulitan bkomunikasi stlh argumentasi dng
mrpk stres atau hendaya ringan dlm berfungsi keluarga, u/ smnt terpuruk dlm tgs akademik
61-70 Bbrp gejala ringan atau sedikit kesulitan(hendaya ringan)dlm Rasa murung,insomnia rungan, kadang bolos
fungsi sos, pekerjaan atau sklh, ttp scr umum masih baik sekolah
51-60 Gejala sedang,atau kesulitan sedang dlm fungsi Kadang2 ada serangan panik, memp
sos,pekerjaan atau sekolah sedikit teman,konflik
41-50 Gejala serius atau hendaya serius dlm fungsi sos,pekerjaan atau Pikiran bunuh diri,sering mengutil,tdk punya
sekolah teman, ganti2 pekerjaan
31-40 Bbrp hendaya dlm uji realitas atau komunikasi atau Bicara tdk logis,depresi shg tdk mampu
hendaya berat di bbrp bidang kerja,melalaikan
keluarga dan mhindari teman
Global Assessment of Functioning (GAF)

Kode Tingkat Keparahan Simtom Contoh


21-30 Pengaruh kuat pd perilaku delusi atau halusinasi,atau hendaya Perilaku yg sgt tdk layak,bicaranya kadang
berat dlm komunikasi atau daya nilai,atau ketidak mampuan inkoheren,di tempat tidur sepanjang hari,tdk
u/bfungsi hampir di semua bidang ada pekerjaan,rumah atau teman
11-20 Bahaya mencederai diri sendiri atau orang lain,atau kadang2 Tindakan ingin bunuh diri,seringkali melakukan
gagal mengurus diri,atau hendaya berat dalam komunikasi tindak kekerasan
1-10 Bahaya yg terus menerus u/ mencederai diri sendiri atau orang Sangat inkoheren atau membisu, usaha bunuh diri
lain,atau ketidakmampuan yg terus menerus u/ mengurus diri yang serius, kekerasan yang berulang
secara minimal,atau tindakan bunuh diri yang serius
Dokumentasi Pemeriksaan Psikologi

Subyektif : keluhan-keluhan pasien

: hasil pemeriksaan (observasi, wawancara,


Obyektif tes)

Asesme : diagnosis
Plan/terapi : tindakan / tritmen termasuk rencana tritmen
n
lanjutan

Intervetio : implementasi dari tindakan / tritmen


n
: monitoring dan kesimpulan sebelum dan sesudah
Evaluation tindakan
Thank You For Your Attention
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog

Anda mungkin juga menyukai