Anda di halaman 1dari 34

TENAGA ENDOGEN

Peta Kompetensi
 Pengertian
 Teori terjadinya gerakan pada litosfer
 Jenis Gerakan Tektonik

TEKTONISME

 Pengertian
 Material Hasil Erupsi Gunung Api
 Klasifikasi bentuk erupsi vulkanik
 Perubahan Morfologi gunung api
 Gejala pasca vulkanik
TENAGA VULKANISME
 Hubungan antara lempeng tektonik dan
ENDOGEN
vulkanik
 Persebaran Vulkanik di dunia
 Dampak keberadaan vulkanik terhadap
kehidupan manusia

SEISME  Pengertian
 Istilah-istilah dalam Seismologi
 Gelombang gempa bumi
 Jenis – jenis gempa bumi
 Skala kekuatan gempa bumi
 Menentukan letak episentrum
 Persebarab gempa bumi di dunia
 Tsunami
TEKTONISME

http://1.bp.blogspot.com/-VhOEbvdq53c/Vl84R6CFQjI/AAAAAAAAAKo/J5KFNnpuk2E/
s1600/Screenshot_6.png

Tektonisme adalah gerakan lapisan penyusun kerak bumi. Adanya


tenaga tektonik dapat menyebabkan terjadinya pergeseran, pengangkatan,
lipatan, dan patahan pada kerak bumi.
Tektonisme merupakan salah satu tenaga endogen yang terpenting,
yaitu sebagai sumber utama terjadinya dinamika pada litosfer yang berasal
dari dalam. Vulkanisme dan gempa bumi sebagian besar disebabkan oleh
tenaga tektonik.
TEORI TERJADINYA
GERAKAN PADA LITOSFER

Ada beberapa teori yang berusaha untuk menjelaskan terjadinya dinamika


litosfer, antara lain sebagai berikut.
1.Teori Kontraksi
2.Teori Laurasia-Gondwana
3.Teori Pergeseran Benua (Continental Drift Theori)
4.Teori konveksi
5.Teori Pemekaran Dasar Samudera.
6.Teori Lempeng Tektonik
Lanjutan...

1. Teori Kontraksi
Teori ini dikemukakan oleh Elie De Beaumont (1852) yang menyatakan
bahwa tubuh bumi telah lama mengalami pendinginan di permukaannya,
namun di bagian dalam masih merupakan substansi cair pijar. Karena
bumi terus mendingin, maka bagian inti bumi mengalami penyusutan,
sedangkan bagian kulit bumi tetap tidak berubah karena sudah membeku.

http://3.bp.blogspot.com/-XSnIqqdxBb4/UVp7zlmi23I/AA
AAAAAAAOs/fjSKqpmA2kw/s1600/teori+kontraksi.png
Lanjutan...

2. Teori Laurasia-Gondwana
Teori ini dikemukakan oleh Eduard Zuess dan Frank B. Taylor yang
menyatakan bahwa pada awalnya di bumi ada dua benua, yaitu Laurasia dan
Gondwana yang masing-masing terletak di kedua kutub bumi

http://www.riseearth.com/2011/12/gondwana-supercontinent-
fragments-of.html
Lanjutan...

3. Teori Pergeseran Benua (Continental Drift Theori)


Dikemukakan oleh Alfred Wegener yang menyatakan bahwa pada
awalnya di bumi terdapat satu benua yang disebut Pangea. Kemudian secara
perlahan benua ini pecah karena mengalami pergeseran ke arah ekuator dan
ke arah barat.

http://creationwiki.org/Continental_drift
Lanjutan...

4. Teori konveksi
Teori ini mengemukakan bahwa di bawah lapisan kerak bumi, yaitu
pada lapisan astenosfer terdapat arus yang memutar (arus konveksi). Arus
konveksi ini mempengaruhi litosfer yang ada di atasnya. Bahkan arus
konveksi ini ada yang sampai di dasar laut dan membentuk punggungan
dasar samudera atau mid oceanic ridge.

https://survivingdisasters. wikispaces.com/Causes+of+Earthquake
Lanjutan...

5. Teori Pemekaran Dasar Samudera


Teori pemekaran dasar samudera (Sea Floor Spreading)
dikemukakan oleh Harry H.Hess. Teori ini menjelaskan bahwa bagian kerak
bumi di dasar samudra mengalami pemekaran sebagai akibat gaya tarikan
yang digerakan oleh arus konveksi yang ada pada astenosfer.

https://www.quora.com/What-does-the-process-of-sea-floor-spreading-entail
Lanjutan...

6. Teori Lempeng Tektonik


Teori ini dikemukakan oleh Mc Kenzie dan Robert Parker yang
merupakan penyempurnaan dari teori-teori sebelumnya (Teori Pergeseran
Benua, Teori Konveksi, dan Teori Pemekaran Dasar Samudera). Teori ini
menjelaskan bahwa kerak bumi mengapung di atas lapisan astenosfer.

http://maggiesscienceconnection.weebly.com/plate-tectonics-earthquakes--volcanoes.html
JENIS-JENIS
GERAKAN TEKTONIK

Adanya tenaga tektonik dapat menyebabkan terjadinya


pengangkatan, penurunan, lipatan, dan patahan. Pada kerak bumi fenomena
tersebut membentuk pegunungan, perbukitan, punggungan, maupun celah
yang dalam. Ada beberapa bentuk lipatan seperti terlihat dalam gambar
berikut.

https://thenaturalhistorian.com/2014/07/12/nh-notes-bent-rock-on-display-the-sideling-hill-road-cut/
Beberapa bentuk patahan dapat diihat pada gambar berikut.
VULKANISME

Vulkanisme: peristiwa penerobosan magma dari dalam bumi kepermukaan


bumi. Terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) magma tidak sampai
kepermukaan bumi, disebut intrusi dan (2) magma dapat keluar mencapai
permukaan bumi, disebut ekstrusi.
1. Intrusi
Intrusi terbentuk jika magma dalam perjalanannya terjebak di dalam lapisan
kerak bumi dan kemudian membeku ditempat tersebut.
Lanjutan...

• 2. Ekstrusi
• Magma yang dalam perjalanannya sampai di permukaan bumi dinamakan
ekstrusi. Ekstrusi magma cair yang keluar melalui celah di permukaan bumi
bisa membentuk plato, yaitu plato basal, sedangkan yang keluar melalui
sebuah lubang kepundan akan membentuk gunung api.

http://page-edu.blogspot.co.id/2014/02/volcanism-
intrusion-and-extrusion-of.html
MATERIAL HASIL
ERUPSI GUNUNG API

Menurut wujudnya material vulkanik dapat di bedakan menjadi tiga


macam, yaitu berupa material cair, padat dan gas
1.Material cair
Material ini berupa aliran lava saat sebuah vulkan bererupsi. Lava adalah
magma yang sudah sampai di permukaan bumi, sedangkan ketika masih di
dalam bumi disebut magma.

https://www.mnn.com/earth-matters/wilderness-resources/photos/places-where-you-can-safely-watch-lava-flow/rivers-fire
Lanjutan...

2. Material padat atau Eflata


Material ini terdiri dari piroklastika dan berdasarkan ukurannya dapat di
bedakan menjadi beberapa macam, yaitu bom dengan garis tengah lebih dari
64 mm, lapili (4-64 mm), Abu vulkanik (0,25 – 4 mm), dan debu vulkanik
(kurang dari 0,25 mm).

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/67/PuuPuaiLapilli_large.jpg/340px-PuuPuaiLapilli_large.jpg
Lanjutan...

3. Material vulkanik yang berbentuk gas


Gas vulkanik adalah merupakan motor pendorong dalam suatu
erupsi gunung api. Material vulkanik yang berupa gas di sebut ekskalasi.
Gas-gas yang sering terdapat pada gunung api antara lain Cl, HCl, C02, H2S,
H2SO3, CH4, H2 dan lain-lain.

http://bigthink.com/eruptions/etna-week-part-3-etnas-volcanic-hazards
KLASIFIKASI BENTUK ERUPSI
VULKANIK

Bentuk erupsi vulkanik dapat dibedakan menjadi beberapa macam,


hal ini tergantung pada dasar klasifikasi yang dipakai. Berdasarkan bentuk
lubang tempat keluarnya magma kepermukaan bumi, erupsi vulkanik dapat
dibedakan menjadi menjadi dua macam, yaitu
1.Erupsi sentral
Pada erupsi ini, magma keluar kepermukaan bumi melalui sebuah
pipa kepundan. Luapan magma melalui pipa kepundan ini memiliki sifat erupsi
yang berbeda-beda.
erupsi linier.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcTQ2lEQdBNCG6No0PEmEOZF46r4eUP
F_Jj4ppDDJAnGRWQrFzgT
Lanjutan...

2. Erupsi linier
Erupsi ini sering disebut sebagai Tipe Eslandia. Dicirikan oleh
keluarnya magma basalt secara efusif melalui celah yang memanjang.
Karena sifat magma yang cair, dan luapan magma tersebut sering
membentuk plato, yaitu plato basalt.

http://planetpedia.in/mountains/volcanoes.php
PERUBAHAN MORFOLOGI
GUNUNG API

Dari waktu ke waktu morfologi gunung api selalu mengalami


perubahan. Perubahan ini disebabkan oleh proses eksogen dan endogen.
1.Pengaruh Proses Eksogen
Pelapukan dan pengikisan membentuk alur erosi pada lereng-lereng gunung
api. Alur erosi ini semakain berkembang menjadi lembah-lembah yang dalam
dengan dinding terjal.
2.Proses endogen.
Pada vulkan yang tidak aktif, terjadi pembekuan magma pada pipa kepundan
dan membentuk sumbat lava. Sumbat lava ini sangat kuat sehingga ketika
vulkan aktif kembali, magma akan menerobos bagian-bagian yang lemah dari
vulkan itu. Akibatnya pada lereng yang lemah akan menjadi pusat erupsi baru
dan membentuk kerucut parasiter.
GEJALA PASCA VULKANIK

Pada gunungapi yang sudah tidak aktif, sering kali di temukan


fenomena yang disebut pasca vulkanik yang dapat digunakan sebagai
indikator bahwa di tempat pernah terdapat kegiatan gunungapi. Terdapat
bermacam-macam bentuk pasca vulkanik, antara lain berupa funarola, mata
air panas dan geyser.
1. Fumarola
Fumarola berasal dari kata latin yang artinya asap. Tetapi secra lebih luas
dapat di artikan sebagai aktivitas gas pada gunung api yang sedang padam.
Jika mengandung gas belerang dinamakan solfara dan disebut mofet jika
mengandung CO2.

Fumarola

https://nasional.tempo.co/read/337585/jejak-
letusan-dieng-dari-masa-ke-masa
Lanjutan...

2. Mata air panas, yaitu mata air yang temperaturnya lebih tinggi dari udara
disekitarnya. Salah satu contoh mata air panas terdapat di Pacet
Mojokerto Jawa Timur.
3. Mata air mineral, yaitu mata air yang airnya mengandung mineral-mineral
tertentu, seperti belerang, atau mineral yang lain. Contohnya terdapat di
Ciater Maribaya Jawa Barat.
4. Geyser, yaitu pancaran air panas yang terjadi secara periodik. Contohnya
di Yellow Stone National Park, California (USA).

https://yellowstonenaturalist.com/
geyserwatch/ugb/area1/old-faithful- Geyser
DAMPAK KEBERADAAN VULKANISME
TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

Letusan gunung api sering menimbulkan bencana bagi manusia,


menelan korban jiwa, harta benda, dan merusak infrastruktur di suatu wilayah.
Letusan gunung api Visuvius di Italia mengubur seluruh kota Pompeji dengan
material vulkanik yang panas dan menewaskan seluruh penduduknya.
Letusan Gunung Krakatau yang terjadi pada tahun 1988 juga menimbulkan
banyak korban.
Di samping akibat-akibat yang merugikan dari letusan gunung api,
keberadaan gunung api banyak memberikan keuntungan bagi kehidupan
manusia yaitu:
1.Material yang dikeluarkan menghasilkan tanah yang subur
2.Menghasilkan berbagai jenis bahan tambang.
3.Ketinggiannya menimbulkan hujan orografis
4.Ketinggiannya menyebabkan terjadinya variasi iklim sehingga memperkaya jenis
tumbuhan di wilayah tersebut
5.Sebagai salah satu sumber energi, yaitu panas bumi.
6.Potensial sebagai objek wisata
GEMPA BUMI DAN TSUNAMI

Gempa bumi merupakan goncangan yang terjadi di permukaan


bumi karena pergerakan dinamis litosfer yang menciptakan gelombang
seismik sebagai akibat pelepasan energi dari dalam yang terjadi secara tiba-
tiba. Sebagian besar gempa terjadi karena proses tektonik.

https://cf.dvh.bz/library/3/3/1/2/0/33120_840x576.jpg
BEBERAPA ISTILAH DALAM
SEISMOLOGI

1. Hiposentrum, adalah pusat sumber gempa yang terletak di dalam bumi.


2. Episentrum/fokus, adalah titik atau garis pusat gempa yang terletak di
permukaan bumi, terletak tegak lurus di atas hiposentrum.
3. Seismograf, adalah alat yang digunakan untuk mencatat getaran gempa.
4. Seismogram, adalah hasil pencatatan getaran gempa oleh seismograf.
5. Jarak fokus, adalah jarak antara episentrum dan hiposentrum (kedalaman
gempa).
6. Isoseis, adalah garis pada peta yang menghubungkan daerah-daerah
dipermukaan bumi yang mengalami getaran gempa bumi.
7. Pleistosesis, adalah garis pada peta yang menggambarkan daerah yang
mengalami kerusakan paling hebat ketika terjadi gempa bumi.
8. Homoseis, adalah garis pada peta yang menggambarkan daerah yang
merasakan getaran gelombang primer pada waktu yang sama.
9. Getaran gempa, adalah getaran yang terjadi pada saat gempa bumi.
Getaran gempa bumi berupa gelombang yang dapat merambat
sebagaimana gelombang suara atau gelombang air.
GELOMBANG GEMPA BUMI

Gelombang gempa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu


sebagai berikut.
1.Gelombang primer (P),berupa gelombang getaran gempa yang merambat
secara longitudinal, berasal dari hiposentrum dan merambat ke segala arah
dengan kecepatan 4 – 7 km/detik.
2.Gelombang sekunder (S) atau gelombang transversal,yaitu gelombang
getaran gempa yang merambat dari hiposentrum merambat kesegala arah
dengan kecepatan 2 - 5 km/detik.
3.Gelombang panjang (L) atau gelombang permukaan, yaitu getaran gempa
yang merambat di permukaan bumi, dengan kecepatan rambat lebih rendah.
JENIS GEMPA BUMI

Gempa bumi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, hal ini


tergantung dari dasar klasifikasi yang digunakan. Antara lain sebagai berikut
1.Menurut terjadinya dibedakan menjadi:
a.Gempa Vulkanik. Gempa ini terjadi karena adanya aktivitas gunung berapi
b.Gempa tektonik. Gempa ini terjadi karena adanya gerakan/ pergeseran
lapisan kulit bumi. Gempa ini merupakan gempa yang paling dahsyat.
c.Gempa runtuhan. Gempa ini terjadi karena bagian kulit bumi yang runtuh.
2.Menurut kedalaman hiposentrum dibedakan menjadi:
a.Gempa dalam, jika hiposentrum terletak lebih dari 300 km di bawah
permukaan bumi.
b.Gempa sedang, jika hiposentrum terletak antara 100 - 300 km di bawah
permukaan bumi.
c.Gempa dangkal, jika hiposentrumnya terletak kurang dari 100 km di bawah
permukaan bumi.
SKALA KEKUATAN GEMPA

Skala gempa dapat diukur melalui dua cara, yaitu secara eksak dan
secara relatif. Pengukuran skala gempa secara eksak menggunakan skala
Richter, sedangkan pengukuran secara relatif antara lain menggunaan skala
Omori.
Skala Richter didasarkan pada kekuatan getaran gempa yang
sesungguhnya, sedangkan pengukuran dengan skala Omori sifatnya sangat
relatif, karena didasarkan pada akibat yang ditimbulkannya.
MENENTUKAN LETAK
EPISENTRUM

Menggunakan data hasil perhitungan dari tiga tempat pencatatan,


lokasi episentrum dapat diplot pada peta. Caranya adalah dengan membuat
lingkaran pada peta dengan jari-jari sesuai hasil perhitungan jarak episentrum
dari ketiga lokasi pencatatan sebagai titik tengahnya. Titik pertemuan dari
ketiga lingkaran pada peta menunjukkan lokasi pusat gempa.

http://peter-mulroy.squarespace.com/how-
do-we-locate-the-epicenter-of-an-
earthquake/
Letak episentrum
PERSEBARAN GEMPA DI DUNIA

Secara umum pusat gempa terletak pada punggungan tengah


samudera dan pada zone penunjaman lempeng samudera terhadap lempeng
benua. Terhadap keterkaitan yang signifikan antara tektonisme, vulkanisme,
dan seisme. Terjadinya vulkanisme dan seisme, terutama disebabkan oleh
adanya tektonisme.

http://eqseis.geosc.psu.edu/~cammon/HTML/
Classes/IntroQuakes/Notes/plate_tect01.html Peta persebaran gempa bumi
TSUNAMI

Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang


(nami) pelabuhan (tsu). Dengan demikian tsunami diartikan bencana alam
yang berupa gelombang air laut yang menimpa daerah tempat kapal
berlabuh.
Bryant (2007), menjelaskan bahwa tsunami merupakan gelombang
air yang disebabkan oleh gangguan yang berhubungan dengan kegiatan
seismik, meletusnya gunung api, longsoran bawah laut, tubrukan meterorit
dengan samudera.

Gelombang Tsunami

http://slideplayer.com/slide/3454127/
KLASIFIKASI TSUNAMI

Berdasarkan sumbernya, tsunami dapat dibagi tiga bagian yaitu


sebagai berikut.:
1.Tsunami yang dibangkitkan oleh adanya deformasi dasar laut yang berupa
patahan.
2.Tsunami yang dibangkitkan oleh adanya aktivitas vulkanik gunung berapi di
bawah laut ataupun pulau gunung api.
3.Tsunami yang dibangkitkan oleh adanya longsoran di dasar samudera.
KETINGGIAN RUN UP

Tsunami dikenal karena ketinggian gelombang di atas permukaan


laut rata-rata (run up height) yang dramatik. Tinggi run up tsunami sangat
bervariasi.
Jarak maksimum penetrasi tsunami ke daratan pada pantai landai
dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain besarnya gelombang, morfologi
pantai dan penutup daratan (Hills dan Mader dalam Bryant, 2007)
Dampak tsunami dapat diminimalkan di dataran pantai dengan
menanam banyak pohon. Sebagai contoh tsunami setinggi 10 meter hanya
dapat masuk ke darat sejauh 260 m ketika melewati dataran pantai berhutan
dan run up setinggi 40 – 50m maksimal hanya 2,3 km memasuki daerah
tersebut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai