TUGAS 1 MANAJEMEN PEMBORAN - Drilling Program
TUGAS 1 MANAJEMEN PEMBORAN - Drilling Program
PROGRAM 213232007
KELAS A (DARING)
OUTLINE
1. Tujuan Pemboran 6. Rencana Penggunaan Lumpur Pemboran
2. Geological Prognosis 7. Rencana Penyemenan Casing
3. Well Drilling Planning 8. Rencana Trayek Pemboran
4. Profil Sumur 9. Well Completion
5. Casing Design
Pendahuluan
Pengembangan lapangan PLT akan dilakukan melalui pengeboran 2 (dua) sumur pengembangan.
Target utama pemboran adalah batupasir Formasi Talang Akar. Pengeboran direncanakan untuk
dilakukan pada sumur PLT-A dan PLT-B. Pemboran dijadwalkan dilaksanakan pada akhir tahun 2024.
1. Tujuan Pemboran
Pengembangan lapangan PLT akan dilakukan melalui pengeboran 2 (dua) sumur pengembangan.
Target utama pemboran adalah batupasir Formasi Talang Akar. Pengeboran direncanakan untuk
dilakukan pada sumur PLT-A dan PLT-B. Pemboran dijadwalkan dilaksanakan pada akhir tahun 2024.
Lapangan PLT
Sumur – sumur pada lapangan “PLT” pada umumnya akan menembus Formasi Gumai dipermukaan
yang umumnya terdiri dari batuan lempung, lanau dan beberapa lapisan tipis batupasir. Dibawah
formasi Gumai akan ditemui formasi Baturaja pada kedalaman sekitar 150 – 200 meter dengan
komposisi berupa batu lempung karbonatan dan dibeberapa tempat terdapat lapisan tipis
batugamping. Dibawah formasi Baturaja akan dijumpai formasi Talang Akar pada kedalaman sekitar
450 – 600 meter yg merupakan objective utama dari sumur – sumur pengeboran pada lapangan
“PLT”. Formasi Talang Akar terdiri dari selang seling batu pasir dan batu lempung yang diendapkan
pada lingkungan fluvial deltaic.
3. Well Drilling Planning
Pemboran Lapangan “PLT” dilakukan dengan metode pemboran konvensional untuk mencapai
lapisan target yang terdiri dari 3 (tiga) trayek lubang:
Gambar 5.1 Burst, Collapse, dan Axial Load Casing 9-5/8”, 43.5 ppf, K55
5. Casing Design
Gambar 5. 2. Burst, Collapse, dan Axial Load Casing 7”, 26 ppf, K55
6. Rencana Penggunaan Lumpur Pemboran
Data dari pressure test di sumur-sumur offset (PLT-3, PLT-4, dan PLT-5) menunjukkan pore pressure
di Lapangan “PLT” berkisar antara 8.0 – 8.7 ppg. Pemboran di interval lubang 12-1/4” dan 8-1/2”
berjalan lancar di sumur PLT-3 dan PLT-5. Tidak ditemukan adanya zona overpressure. Namun di PLT-4
mengalami partial lost circulation pada saat pemboran lubang 8-1/2” di kedalaman 1,171m dengan
menggunakan MW 9 ppg. Masalah ini berhasil diatasi dengan memompakan LCM pills dengan sumur
berhasil mencapai TD. Data dan sejarah pemboran dari sumur-sumur offset ini menjadi dasar
pembuatan mud weight schedule.
6. Rencana Penggunaan Lumpur Pemboran
Gambar 6.1 Profil Pressure Lapangan “PLT” Tabel 6.1 Perkiraan Program Lumpur Sumur Pengembangan
7. Rencana Penyemenan Casing
Sumur pengembangan di Lapangan PLT akan dibor secara directional atau vertikal berdasarkan
target subsurface yang akan ditembus. Ringkasan program trayek pemboran dapat dilihat di Tabel
berikut ini:
Perkiraan kedalaman akhir di rencana trayek pemboran masih berupa perhitungan awal dan
kemungkinan bisa mencapai ± 1,200m.
9. Well Completion
Pemilihan metoda komplesi yang akan dilakukan pada lapangan “PLT” telah dianalisa melalui
beberapa opsi sebagaimana tertulis pada tabel dibawah ini, dan berdasarkan analisa baik secara teknis
dan ekonomis maka diputuskan untuk memasang Artificial Lift sejak awal.
Pemilihan Artificial Lift didasarkan data PVT fluida PLT-03, data perkiraan laju produksi, dan
prognosis dari well trajectory untuk dari masing-masing sumur di Lapangan “PLT”. Dari tiga metode
Artificial Lift yang di evaluasi Electric Submersible Pump (ESP) dipilih sebagai Artificial Lift yang tepat
guna untuk Lapangan “PLT”. Akan tetapi sebagai bagian dari Continous Improvement evaluasi
pemilihan artificial lift akan terus dilakukan sepanjang masa produksi sesuai dengan performance aktual
sumur, perkembangan teknologi dan evaluasi keekonomian.
9.Well Completion