Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Refleksi Dwimingguan modul 1.

VISI GURU PENGGERAK

Maria Finsensia Adolfina Jaga,S.Pd


CGP Angkatan 6

Fasilitator : Wensislaus Sedan,S.Pd


Pengajar Praktik : Sisilia Sombo,S.Pd
Model DEAL

Pada jurnal refleksi dwi mingguan modul 1.2 tentang visi guru
penggerak saya menggunakan model DEAL .Model DEAL
dikembangkan oleh Ash dan Clayton tahun 2009 dengan cara
Description (mendeskripsikan pengalaman yang dialami
dengan menceritakan unsur 5W1H, Examination (menganalisis
pengalaman tersebut dengan membandingkan tujuan atau
rencana yang telah dibuat sebelumnya ),dan Articulation of
Learning (menjelaskan hal apa yang telah dipelajari untuk
memperbaiki di masa mendatang /depan).
 DESCRIPTION
Pada modul 1.3 ini saya mempelajari bagaimana cara
menyusun Visi sebagai guru penggerak melalui impian
murid saya di masa yang akan datang.Sebelum
pembelajaran di mulai saya selalu melakukan refleksi
terhadap terhadap siswa mulai dari diri. Pada bagian ini
murid diminta untuk bisa menggambarkan bagaimana
kehidupan di masa mendatang. Pada modul ini saya sebagai
guru mempunyai Saya memimpikan murid – murid Selalu
riang dalam belajar,mandiri,kreatif,inovatif,berpikir
kritis,berkolaborasi,saling toleran dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan profil
pelajar Pancasila.
Setelah menjabarkan murid seperti apa yang saya impikan
saya harus menyusun visi saya sebagai guru penggerak dari
gambaran murid yang saya impikan kan . Hal ini saya
lakukan terhadap murid agar impian ini menjadi
sebuah kenyataan dan dapat terwujud dikehidupan
mendatang.

Visi yang saya susun berdasarkan impikan saya sebagai


adalah : Terwujudnya Peserta Didik Yang Beriman, Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Unggul
Dalam Prestasi, Berkarakter dan Berkebhinekaan Global” .
Setelah saya menyusun visi saya membuat prakarsa
perubahan
Melalui paradigma Inkuiri Apresiatif ( IA ). Inkuiri Apresiatif
( IA) dikenal sebagai pendekatan manajeman perubahan
yang
Kolaboratif dan berbasis kekuatan . Pendekatan IA dapat
membantu membebaskan potensi inovatif dan kreativitas.
IA berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota
dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi
melalui tahapan BAGJA.
Pada alur eksplorasi konsep terdapat hal menarik yang saya
peroleh disaat saya mendapat tugas di lms baik secara pribadi
maupun kelompok membuat alur tahapan BAGJA untuk
mewujudkan prakarsa perubahan .Pada tahapan ini saya
menyusun prakarsa perubahan dari visi yang telah saya buat
yaitu : “Berupaya menumbuhkan semangat dan motivasi
murid melalui Pembiasaan positif dalam pembelajaran yang
berpihak pada murid di SDK Wolotopo 2”.
Mengapa perubahan ini saya angkat karena anak – anak
selama ini dengan mengikuti zaman sudah berkurang untuk
melakukan pembiasaan positif dalam pembelajaran sehingga
anak memiliki kebebasan dalam pembiasaan positif di sekolah
dan lingkungan di sekitar.
Maka di sekolah kami mulai menanamkan kembali pembiasaan
positif seperti membiasakan kembali 6S ( Senyum,Salam,Sapa
Salim , Sopan dan Santun ), penanaman budaya kebersihan diri
dan lingkungan, penanaman budaya literasi dan numerasi,.

Tugas yang diberikan baik di lms secara pribadi maupun


Kelompok . Kami sering berkolaborasi untuk menyusun visi
hasil
Rumusan dari setiap anggta kelompok.

Visi yang saya susun adalah Berupaya menumbuhkan semangat


dan motivasi murid melalui Pembiasaan positif dalam
pembelajaran yang berpihak pada murid di SDK Wolotopo 2”.
 EXAMINATION
Pada modul 1.3 kita diajak untuk merumuskan suatu visi atau
Angan – angan kita tentang murid,kemudian kita susun untuk
Mewujudkan sebuah aksi nyata baik di kelas maupun di sekolah
Dengan sebuah prakarsa perubahan yang disusun dengan
Menggunakan paradigma Inkuiri Apresiatif alur BAGJA.
Ini merupakan pengalaman yang pertama yang luar biasa dan
Tentunya sangat bermanfaat bagi saya.Melalui tahapan ini
Memberikan peluang bagi saya untuk mewujudkan murid yang
Saya angan-angankan atau impikan sehingga menjadi sebuah
Perencanaan yang matang untuk kemajuan anak didik kita.
Melalui paradigma Inkuiri Apresiatif perubahan yang dilakukan
ini dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang ada di sekolah,
bagaimana dapat mempertahankan hal tersebut,dan memunculkan
strategi untuk mewujudkan kearah yang lebih baik melalui tahapan
BAGJA untuk meningkatkan hal – hal yang baik dan menutup hal
yang tidak baik atau kelemahan – kelemahan. Karena kelemahan ini
dapat mengurangi motivasi dalam melakukan perubahan untuk
menuntun siswa sesuai dengan kodratnya masing – masing.
Tahapan BAGJA melalui prakarsa perubahan ini yang menjadi
gambaran nyata yang harus dilakukan dan bagaimana cara
mewujudkanya. Selama ini memang saya punya angan – angan tapi
tidak pernah terwujud karena saya tidak memiliki perencanaan
prakarsa perubahan. Untuk mencapai tujuan tersebut harus mulai
Dari dalam diri sendiri.
Kita tidak mungkin memaksa orang lain bergerak jika kita
tidak mengawali duluan untuk bergerak. Keberanian
tergantung dari karakter seseorang dalam diri kita masing –
masing. Jadi kita sebagai guru harus memiliki jiwa
keberanian untuk dapatmembuak mata hati, bahwa saya
harus berani masuk kedalam lingkaran pengaruh agar orang
– orang di sekitar saya dapat tergerak hati untuk dapat
berubah cara mendidik yaitu dengan menuntun siswa
menjadi orang yang berguna di masa depan dan Memiliki
keberanian .
 ARTICULATION OF LEARNING

Pada modul 1.3 ini saya mempelajari tentang bagaimana cara


Mewujudkan sebuah visi sekolah impian atau yang di angan –
Angankan untuk melakukan proses perubahan dengan
Menggunakan sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan
Yang saya pelajari pada modul 1.3 yaitu Inkuiri Apresiatif (IA).
Inkuiri Apresiatif ( IA ) merupakan pendekatan kolaboratif
Berbasis kekuatan yang bertujuan untuk melakukan perubahan,
Juga merupakan model managemen kolaboratif yang membawa
Perbaikan di sekolah atau di kelas.
Managemen perubahan ini kita lakukan dengan menyusun
tindakan menggunakan tahapan BAGJA. Dalam menyusun
Prakarsa perubahan ini kita melihat kekuatannya bukan
Masalah. Selama ini dalam pandangan saya sebagai guru dalam
Melakukan suatu perubahan selalu melihat masalah sehingga
Yang muncul adalah mencari kesalahan bukan mencari
solusinya sedangkan jika kita melihat kekuatan atau potensi
yang ada ,maka kita akan fokus pada kekuatan atau kelebihan
bukan kelemahan. Salah satu aksi nyata di kelas
Metode ini merupakan salah satu cara yang saya gunakan untuk
Mengajak murid agar sadar akan kekuatan diri dengan
Menggunakan model colaboratif learning juga untuk membantu
Murid agar bisa bertukar pendapat dengan rekan sejawat .
Dan pada akhirnya mempunyai kekuatan untuk berani
Menampilkan hasil pikirannya badk si ebe joeget .
Selalu riang dalam belajar, mandiri
belajar,mandiri,kreatif,inovatif,berpikir
kritis,berkolaborasi,saling toleran dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai
dengan profil pelajar Pancasila.Hal ini menjadi
kekuatan yang nantinya menjadi sangat di
butuhkan bagi kehidupan di masa mendatang.
Kolaborasi ini siswa menjadi lebih baik
mengenal kemampuan diri sendiri. Dan
mempunyai hubungan kerja untuk mencapai
tujuan bekerja kelmlopok

Anda mungkin juga menyukai