Anda di halaman 1dari 11

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

NOMOR 79 TAHUN 2012


TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BELAJAR DAN UJIAN PENYESUAIAN
KENAIKAN PANGKAT BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR SUMATERA BARAT,
Menimbang

a. bahwa pemberian izin belajar bagi pegawai sebagaimana diatur


dalam Peraturan Gubernur Nomor 74 Tahun 2010 tentang
Tugas Belajar dan Izin Belajar Pegawai di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak sesuai lagi dengan
kondisi dan kebutuhan Daerah;
b. bahwa sebagian ketentuan dalam peraturan gubernur
sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu dicabut dan diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur
Sumatera Barat tentang Pedoman Pemberian Izin Belajar Dan
Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat Bagi Pegawai Negeri Sipil
di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Mengingat

1. Undang Undang Nomor 61Tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah Daerah Swatantra tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan
Riau menjadi Undang Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1646) Juncto Peraturan Pemerintah
Nomor 29 Tahun 1979 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1979 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3146);
2. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) Juncto Undang
Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3890);

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3390);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang Undang Nomor 12 tahun 2008) tentang Perubahan
Kedua Atas Undang Undang Nomor Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4017)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 32,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193);
7. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Sumatera Barat, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

PERATURAN
GUBERNUR
SUMATERA
BARAT
TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BELAJAR DAN UJIAN PENYESUAIAN
KENAIKAN PANGKAT BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Sumatera Barat.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintahan Daerah Provinsi Sumatera Barat.
3. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Barat.
4. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah
Provinsi Sumatera Barat.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat.
6. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil
Daerah Provinsi Sumatera Barat.
7. Calon Pegawai Negeri Sipil selanjutnya disingkat CPNS adalah Calon Pegawai
Negeri Sipil Daerah Provinsi Sumatera Barat.
8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
9. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat.
10. Izin belajar adalah izin yang diberikan oleh Gubernur pada PNS lingkup
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mengikuti pendidikan pada suatu
lembaga pendidikan di luar pengorganisasian Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
atas keinginan dan inisiatif PNS bersangkutan.
11. Izin belajar khusus adalah izin belajar yang diberikan oleh Gubernur kepada PNS
untuk memenuhi ketersediaan sumber daya manusia aparatur dengan kompetensi
pendidikan formal tertentu, melalui pendidikan formal lanjutan pada
tingkat/program studi/ jurusan tertentu sesuai kebutuhan Daerah.
12. Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana dan pasca
sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan tertentu.
13. Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik
untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu setara dengan
program sarjana.
14. Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk pekerjaan yang memerlukan persyaratan
keahlian khusus.
15. By research adalah pendidikan dengan menggunakan sistem penelitian yang
mengharuskan melakukan suatu penelitian.
16. Surat keterangan pendidikan merupakan surat keterangan sebagai pengganti izin
belajar.
17. Penyelenggara Pendidikan adalah perguruan tinggi dan atau lembaga pendidikan
yang telah terakreditasi pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

18. Pendidikan Kelas Jauh adalah penyelenggaraan pendidikan di luar kampus


tempat perguruan tinggi tersebut memperoleh izin penyelenggaraan dari
Pemerintah.
19. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang Pegawai Negeri
Sipil dalam rangkaian susunan pegawai dan digunakan sebagai dasar penggajian.
20. Ijazah adalah Surat Tanda Tamat Belajar dan atau tanda lulus yang dikeluarkan
dengan sah oleh sekolah atau perguruan tinggi.
21. Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat yang selanjutnya disingkat UPKP adalah
ujian yang dilaksanakan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk memenuhi salah satu
syarat kenaikan pangkat penyesuaian ijazah.
22. Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah adalah penghargaan yang diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil setelah yang bersangkutan memperoleh ijazah yang lebih
tinggi dan memenuhi ketentuan yang berlaku.
23. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan selanjutnya disingkat DP-3 adalah suatu
daftar yang berisi penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
24. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang berwenang mengangkat,
memindahkan, dan memberhentikan Pegawai Negeri Sipil di lingkungannya
dalam dan dari jabatan atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
25. Indeks Prestasi yang selanjutnya disebut IP adalah nilai rata-rata akademis.
BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Bagian Kesatu
Tujuan
Pasal 2
(1) Pemberian izin belajar bertujuan untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme
dan kompetensi sumber daya manusia aparatur melalui jenjang pendidikan
formal, guna menunjang kelancaran tugas pemerintah daerah.
(2) Pedoman izin belajar dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat bertujuan untuk
penataan formasi dan tertib administrasi kepegawaian dalam peningkatan
kompetensi pendidikan formal PNS.
Bagian Kedua
Ruang Lingkup
Pasal 3
(1)

(2)

Izin belajar diberikan untuk mengikuti:


a. Pendidikan akademik;
b. Pendidikan vokasi; dan
c. Pendidikan profesi.
Pendidikan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari :
a. Program Sarjana (S1);
4

(3)

(4)

b. Program Pasca Sarjana yang meliputi Program Magister (S2) dan Program
Doktor (S3); dan
Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas :
a. Program Diploma III (D III);
b. Program Diploma IV (D IV); dan
Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c yaitu Program
Spesialis.
BAB III
IZIN BELAJAR DAN SURAT KETERANGAN PENDIDIKAN
Bagian Kesatu
Izin Belajar
Pasal 4

Izin belajar diberikan dengan ketentuan :


a. Izin belajar diberikan kepada PNS yang akan mengikuti pendidikan, bukan
kepada PNS yang sudah selesai/sedang mengikuti pendidikan;
b. Pendidikan dilaksanakan di luar jam kerja dan tidak mengganggu kelancaran
tugas kedinasan;
c. Mendapatkan rekomendasi dari Pimpinan SKPD;
d. Tidak menuntut kenaikan pangkat penyesuaian ijazah kecuali formasi
memungkinkan;
e. Tidak menuntut biaya dan atau bantuan biaya dari Daerah; dan
f. Untuk pendidikan dengan sistem by research, yang dilaksanakan oleh Perguruan
Tinggi baik dalam atau luar negeri harus mendapatkan persetujuan dari
Kementerian Pendidikan Nasional.
Pasal 5
(1) Izin Belajar dapat diberikan kepada PNS yang akan mengikuti pendidikan pada
jenjang dan jenis pendidikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 3.
(2) Izin Belajar dapat diberikan dengan memperhatikan relevansi antara pendidikan
awal dengan pendidikan yang akan diikuti, kebutuhan organisasi dan bidang
tugas.
(3) Izin belajar dapat diberikan apabila :
a. Memenuhi syarat administrasi; dan
b. Memenuhi syarat atau lulus seleksi akademik.

Bagian Kedua
Persyaratan Izin Belajar
Pasal 6
PNS Izin Belajar harus memenuhi syarat-syarat administrasi sebagai berikut :
a. UMUM
1. Memiliki masa kerja minimal 1 tahun sejak diangkat jadi PNS;
2. Tidak sedang berstatus sebagai mahasiswa;
3. Memperoleh rekomendasi dari Kepala SKPD;
4. Mempunyai unsur-unsur DP3 minimal baik, pada penilaian prestasi kerja satu
tahun terakhir;
5. Tidak sedang dalam proses pemeriksaan berkaitan dengan pelanggaran
peraturan disiplin pegawai;
6. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;
7. Tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS;
8. Pendidikan diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang telah terakreditasi
pada Badan Akreditasi Nasional, Perguruan Tinggi (BAN PT);
9. Kegiatan pendidikan dilaksanakan di luar jam kerja dan tidak mengganggu
kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan;
10. Tidak mengikuti pendidikan dengan metode kelas jauh, baik dalam bentuk
kerjasama atau bentuk lainnya kecuali yang ditetapkan oleh Pemerintah; dan
11. Membuat dan menandatangani Surat Pernyataan Izin Belajar.
b. KHUSUS
1. Program D.III
a. Pendidikan Minimal SLTA/sederajat yang telah disesuaikan dalam
administrasi kepegawaian yang bersangkutan; dan
b. Pangkat/Gol Ruang minimal Pengatur Muda (II/a).
2. Program D.IV/S.1
a. Pendidikan Minimal SLTA/sederajat yang telah disesuaikan dalam
administrasi kepegawaian yang bersangkutan; dan
b. Pangkat/Gol Ruang minimal Pengatur Muda (II/a).
3. Program Magister (S.2)
a. Pendidikan Minimal D.IV/S.1 yang telah disesuaikan dalam administrasi
kepegawaian yang bersangkutan; dan
b. Pangkat/Gol Ruang minimal Penata Muda (III/a).
4. Program Doktoral (S.3)
a. Pendidikan Minimal S.2 yang telah disesuaikan dalam administrasi
kepegawaian yang bersangkutan; dan
b. Pangkat/Gol Ruang minimal Penata Muda Tk. I (III/b).

Bagian Ketiga
Prosedur dan Kelengkapan Administrasi Izin Belajar
Pasal 7
(1) Permohonan izin belajar diajukan oleh PNS sebelum mengikuti pendidikan
kepada Kepala SKPD-nya masing-masing.
(2) Kepala SKPD mengajukan usulan izin belajar kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah Cq. Kepala BKD selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
dilaksanakan seleksi masuk kuliah pada Perguruan Tinggi, dengan melampirkan :
a. Foto copy Karpeg yang telah dilegalisasi;
b. Foto copy SK CPNS yang telah dilegalisasi;
c. Foto copy SK PNS yang telah dilegalisasi;
d. Foto copy SK pangkat terakhir yang telah dilegalisasi;
e. Foto copy SK jabatan yang telah dilegalisasi (bila ada);
f. Foto copy ijazah/STTB terakhir yang telah dilegalisasi;
g. Foto copy DP3 tahun terakhir yang sudah dilegalisasi;
h. Surat keterangan tidak sedang menjalani hukuman disiplin dari Kepala SKPD;
i. Surat keterangan uraian tugas PNS bersangkutan dari Kepala SKPD;
j. Surat rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan dari Kepala SKPD;
k. Surat Pernyataan Izin Belajar; dan
l. Surat Keterangan akreditasi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
(3) Setiap permohonan dipertimbangkan lebih lanjut oleh Gubernur Cq. Kepala BKD
dan akan diberikan persetujuan prinsip Izin Belajar bagi PNS yang memenuhi
syarat administrasi.
(4) PNS yang telah memiliki persetujuan untuk mengikuti seleksi masuk kuliah dari
Gubernur Cq. Kepala BKD, selanjutnya mendaftarkan diri pada Perguruan Tinggi
untuk mengikuti seleksi masuk/ujian penyaringan.
(5) Hasil seleksi masuk/ujian penyaringan yang diterima, selanjutnya diserahkan
kepada Gubernur Cq. Kepala BKD.
(6) Surat Keputusan Izin Belajar ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
Pasal 8
Bagi PNS yang telah menyelesaikan pendidikan Izin Belajar agar melapor kepada
Pejabat Pembina Kepegawaian dengan melampirkan foto copy ijazah dan transkrip
nilai (yang dilegalisir) dari perguruan tinggi bersangkutan.
Bagian Keempat
Penandatanganan Izin Belajar
Pasal 9
(1) Izin belajar Program Pendidikan S3 ditandatangani oleh Sekretaris Daerah
Provinsi Sumatera Barat.
7

(2) Izin belajar Program Pendidikan S2 ke bawah ditandatangani oleh Kepala Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat.
Bagian Kelima
Hak dan Kewajiban
Pasal 10
Hak dan kewajiban PNS izin belajar:
a. Mengikuti proses pendidikan sebagaimana mestinya;
b. Mendapatkan hak-hak selaku PNS sesuai ketentuan yang berlaku;
c. Mengikuti dan mematuhi ketentuan yang berlaku pada lembaga pendidikan
bersangkutan; dan
d. Menjalankan aktivitas, tugas dan tanggung-jawab selaku PNS sesuai ketentuan
yang berlaku.
Bagian Keenam
Izin Belajar Khusus
Pasal 11
(1) Izin belajar khusus dilaksanakan apabila diperlukan peningkatan kompetensi
PNS pada dan untuk formasi dan atau pekerjaan tertentu.
(2) Izin belajar khusus dapat dibantu pembiayaannya melalui APBD Provinsi,
apabila anggaran daerah tersedia.
(3) Prosedur dan persyaratan Izin belajar sebagaimana tersebut pada ayat (1) akan
diatur lebih lanjut sesuai ketentuan yang berlaku.
Bagian Ketujuh
Surat Keterangan Pendidikan
Pasal 12
(1)

(2)

Surat Keterangan Pendidikan diberikan kepada :


a. PNS yang pada saat diangkat sebagai CPNS sedang menempuh pendidikan
yang lebih tinggi ; dan
b. PNS yang pada saat diangkat sebagai CPNS sudah memiliki ijazah yang lebih
tinggi dari formasi rekruitmen.
Surat Keterangan Pendidikan diberikan dengan ketentuan :
a. Pendidikan diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang telah
terakreditasi pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi;
b. Pangkat/Golongan ruang dan masa kerja minimal harus sesuai dengan
peraturan kepegawaian; dan
c. Tidak menuntut kenaikan pangkat penyesuaian ijazah kecuali formasi
memungkinkan.

Pasal 13
(1) Surat Keterangan Pendidikan dapat diberikan kepada PNS yang telah
menyelesaikan pendidikan, dimana tingkat pendidikan dan ijazah yang diperoleh
tidak berpengaruh terhadap pangkat/golongan ruang PNS yang bersangkutan.
(2) Surat Keterangan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
untuk pencantuman gelar dalam naskah kepegawaian.
(3) Penetapan pemakaian gelar akademik diberikan sesuai ketentuan yang berlaku.
Pasal 14
(1) Surat Keterangan Pendidikan untuk PNS yang memiliki ijazah S3 ditandatangani
oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat.
(2) Surat Keterangan Pendidikan untuk PNS yang memiliki ijazah S2 kebawah
ditandatangani oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat.
BAB IV
UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT
Bagian Kedelapan
Ketentuan dan Persyaratan
Pasal 15
UPKP dilaksanakan setelah dan atau berdasarkan perhitungan kebutuhan formasi
jabatan.
Pasal 16
(1) PNS yang telah memperoleh Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar, kenaikan
pangkatnya dapat disesuaikan melalui Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah.
(2) PNS yang dapat diusulkan sebagai calon peserta UPKP, adalah mereka yang
telah lulus pendidikan dan memperoleh STTB/Ijazah akan tetapi masih
berpangkat lebih rendah dari pangkat yang ditentukan berdasarkan STTB/Ijazah
yang diperolehnya.
Pasal 17
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam mengikuti UPKP, yaitu :
1. Berstatus PNS;
2. Memiliki Surat Izin Belajar dan atau memiliki Surat Keterangan Pendidikan;
3. Telah lulus dan memiliki ijazah dari Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta yang
terakreditasi oleh pejabat yang berwenang;

4.

5.
6.
7.

8.

Ijazah yang dimiliki, dengan pangkat/golongan ruang dan masa kerja sebagai
berikut :
a. Sekolah Menengah Pertama atau yang setingkat, dengan pangkat Juru Muda
Tingkat I, golongan ruang I/b, masa kerja minimal 1 tahun dalam pangkat;
b. Sekolah Menengah Atas atau yang setingkat, dengan pangkat Juru, golongan
ruang I/c, masa kerja minimal 1 tahun dalam pangkat;
c. Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau Diploma II, dengan pangkat
Pengatur Muda, golongan ruang II/a, masa kerja minimal 1 tahun dalam
pangkat;
d. Sarjana Muda, Akademi atau Ijazah Diploma D.III, dengan pangkat Pengatur
Muda Tingkat I, golongan ruang II/b, masa kerja minimal 1 tahun dalam
pangkat;
e. Sarjana (S.1), atau Ijazah Diploma IV, dengan pangkat Pengatur, golongan
ruang II/c, masa kerja minimal 1 tahun dalam pangkat;
f. Dokter, Ijazah Apoteker dan Ijazah lain yang setara, Ijazah Magister (S.2) atau
Ijazah Spesialis I, dengan pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a, masa
kerja minimal 1 tahun dalam pangkat; dan
g. Doktor (S.3) atau Ijazah Spesialis II, dengan pangkat Penata Muda Tingkat I,
golongan ruang III/b, masa kerja minimal 1 tahun dalam pangkat.
Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir.
Tidak menduduki pangkat yang sama atau lebih tinggi dari pangkat yang akan
disesuaikan.
PNS yang telah mengikuti UPKP pertama kali tidak lulus, masih diberi
kesempatan untuk mengikuti UPKP untuk yang kedua dan seterusnya sesuai
aturan yang berlaku.
Melampirkan dokumen lain yang dipersyaratkan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kesembilan
PELAKSANAAN UPKP
Pasal 18

(1) UPKP dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Negeri.


(2) Materi ujian terdiri dari :
a. Materi ujian akademis yang meliputi kemampuan dasar dan kompetensi
bidang; dan
b. Materi ujian substansi yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi
instansi yang bersangkutan yang sesuai dengan tingkat ijazah yang diperoleh.
Pasal 19
Peserta UPKP yang dinyatakan lulus diberikan Surat Tanda Lulus UPKP.
10

BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 20
Izin belajar tidak berlaku apabila dikemudian hari ternyata pelaksanaan kegiatan
pendidikan melanggar norma akademik berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21
Pemberian dan pelaksanaanizin belajarsebelumPeraturan Gubernur ini ditetapkan,
tetap dapat dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Peraturan Gubernur Sumatera Barat
Nomor 74 Tahun 2010 tanggal 29 Desember 2010.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
(1)

(2)

Pada saat berlakunyaPeraturan Gubernur ini, maka Peraturan Gubernur


Sumatera Barat Nomor 74 Tahun 2010 yang mengatur mengenai izin belajar
dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,agar setiap
orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Gubernur ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Diundangkan di Padang
pada tanggal 3 Oktober 2012

Ditetapkan di Padang
pada tanggal 3 Oktober 2012

SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI SUMATERA BARAT

Dr. H. ALI ASMAR, M.Pd


Pembina Utama Madya
NIP. 19580705 197903 1 004
BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2012 NOMOR 79
11

Anda mungkin juga menyukai