Anda di halaman 1dari 1

2.

8 Superposisi Modal Nilai dinamik dari system perpipaan bergantung pada besarnya vibrasi bebas atau natural system. Pada sistem perpipaan terdapat banyak frekuensi natural, dengan beberapa mode shape vibrasi. Untuk mengetahui nilai vibrasi, maka diatur nilai gaya luar sebesar nol. Untuk analisa vibrasi bebas dapat diasumsikan memiliki redaman yang berniali nol sehingga: , -{ } , -* + (2.49) Karena turunan dua kali dari fungsi sinus dan cosines akan mengembalikan ke fungsi awal, yaitu persamaan osilasi fungsi harmonic. Dengan melihat dari osilasi sinusoidal, vector * + dapat diasumsikan pada: * + * + (2.50) Persamaan 2.50 disubstitusikan ke persamaan 2.49 sehingga diperoleh: , -* + , -* + Atau (, , -)* + (2.51)

, -) harus bernilai nol. Persamaan Untuk mendapatkan solusi dari * +, maka nilai (, 2.52 adalah masalah nilai eigen yang bisa diperoleh solusinya dnegan solusi standard. Secara teoritis, persamaan dapat menghasilkan pasangan eigen N seperti berikut: * +) ( * +) * +) ( ( Dimana, adalah nilai eigen, * + adalah vector eigen, dan adalah frekuensi sudut pada mode natural vibrasi ke-i. Vektor eigen adalah bentuk vibrasi natural. Beberapa vector hanya menunjukkan nilai relative dan dapat dikalikan dengan factor skala.VEktor eigen ditunjukkan dalam bentuk mode shape. Vector eigen bukanlah merupakan perpindahan actual, tetapi hanya proporsi dari perpindahan. Salah sau karakter penting dari vector eigen ini adalah keaslian dari mode natural. Karena keasliannya, maka mode natural juga disebut mode normal. Keasliannya ditunjukkan: * + , -{ } (untuk ) (2.52) Karena vector eigen dapat dikalikan dengan factor skala lain, maka diperoleh: * + , -* + dan , - , -, - , (2.53) , - adalah matrik diagonal atau matrik identitas. Skala vector disebut normalisasi. Untuk Dimana memudahkan, seluruh vector * + diasumsikan menjadi normalisasi. Dengan nilai normalisasi vector, maka persamaan 2.51 menjadi , - , -, - , (2.54) Dimana, , - adalah matrik diagonal.

Anda mungkin juga menyukai